BAB IV PEMBAHASAN. Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

SUKOHARJO DALAM ANGKA 2008 / 2009

PEMETAAN KUNJUNGAN PASIEN PENYAKIT HYPERTENSI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 KABUPATEN : SUKOHARJO - PROVINSI : JAWA TENGAH

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

Jln Ir Sutami 36 A, Surakarta ) 2) 3)

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. iklim sudah menjadi pengetahuan yang umum saat ini. Pemanasan global adalah

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

Kecamatan Tawangsari DALAM ANGKA 2014 MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SUKOHARJO KECAMATAN TAWANGSARI DALAM ANGKA 2014

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah suatu proses yang berkesinambungan dengan

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

Katalog BPS :

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. KEADAAN UMUM DAERAH

BUPATI SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

PERSEBARAN PELAYAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 (DISTRIBUTION OF PRIMARY HEALTH CARE AT SUKOHARJO REGENCY IN 2011)

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. a. Bagian ujung sebelah timur :110 57' 33,70" B.T. b. Bagian ujung sebelah barat: ' 6,79" B.T.

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo. mencakup 14 Kelurahan, 201 Dukuh, 138 RW (Rukun Warga), dan 445 RT

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Karimunjawa). Jarak dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke

DAFTAR NOMINATIF TENAGA HONORER KATEGORI II

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO ANTARA TAHUN 2008 DAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB II ASPEK STRATEGIS

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sekitar dan juga mempelajari semua aspek permasalahn yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

Kecamatan Kartasura DATA DALAM ANGKA 2015 MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SUKOHARJO KECAMATAN KARTASURA DALAM ANGKA 2015

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB V PENUTUP. menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TK, SD, SLB DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO Alamat : Jl. Veteran Nomor 54 Sukoharjo Telp.

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

VII. ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN LOKAL DI WILAYAH PEMBANGUNAN CIANJUR SELATAN

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sisterm kelembagaan.

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yaitu upaya peningkatan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju. kepada tercapainya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dideskripsikan daerah-daerah yang menjadi tempat penelitian yang meliputi 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri atas Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Baki, Kecamatan Gatak, dan Kecamatan Kartasura. Pada penelitian ini, akan dibahas masing-masing kecamatan bagaimana keadaan geografis, kondisi demografis, kondisi sosial dan kondisi ekonomi daerah tersebut. Kondisi-kondisi tersebut dapat secara umum menggambarkan keadaan dan pertumbuhan yang dapat dicapai oleh daerah tersebut dalam suatu periode. Dalam bab ini juga akan membahas hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis data nantinya akan membahas tentang keadaan ekonomi di tiaptiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Analisis yang pertama akan membahas mengenai pola pertumbuhan ekonomi yang ada di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Analisis kedua membahas mengenai sektor unggulan yang dimiliki tiap kecamatan yang nantinya berguna dalam mengoptimalkan potensi lokal yang ada di tiap kecamatan. Untuk analisis berikutnya, akan membahas mengenai ketimpangan atau kesenjangan yang terjadi antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. 41

digilib.uns.ac.id 42 A. Gambaran Umum Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo 1. Letak Geografis a. Kecamatan Weru Luas wilayah Kecamatan Weru pada tahun 2012 tercatat 4.198 Ha atau sekitar 8,99 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Ngreco merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 476 Ha (11,34 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Grogol sebesar 213 Ha (5,07 persen). Luas lahan bukan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 64,74 persen dari total luas lahan bukan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Weru terletak di daerah dengan ketinggian 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayah 41,98 km 2. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 15,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 20,0 Km Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Tawangsari : Kecamatan Manyaran Kab. Wonogiri : Kecamatan Semin, DIY : Kabupaten Klaten

digilib.uns.ac.id 43 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Weru Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa Kecamatan Weru terdiri dari 13 desa, yaitu : Desa Grogol, Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang, dan Desa Ngreco.

digilib.uns.ac.id 44 b. Kecamatan Bulu Luas wilayah Kecamatan Bulu pada tahun 2012 tercatat 4.386 Ha atau sekitar 9,40 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Sanggang merupakan desa yang terluas wlayahnya yaitu 574 Ha (13,09 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Lengking sebesar 213 Ha (4,86 persen). Luas yang ada terdiri dari 1.123 Ha atau 25,60 persen, lahan sawah dan 3.263 Ha atau 74,40 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan Tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Presentase terbesar luas bukan lahan sawah (3.269 Ha) dipergunakan untuk pekarangan yaitu sebesar 1.439 Ha (44,02 persen). Kecamatan Bulu terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 43,86 km 2. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 9,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 15 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Nguter : Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri : Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri : Kecamatan Tawangsari

digilib.uns.ac.id 45 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.2 Peta Wilayah Kecamatan Bulu Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa Kecamatan Bulu terdiri dari 12 desa, yaitu : Desa Sanggang, Desa Kamal, Desa Gentan, Desa Kedungsono, Desa Tiyaran, Desa Bulu, Desa Kunden, Desa Puron, Desa Malangan, Desa Lengking, Desa Ngasinan, dan Desa Karangasem.

digilib.uns.ac.id 46 c. Kecamatan Tawangsari Luas wilayah Kecamatan Tawangsari pada tahun 2012 tercatat 3.998 Ha atau sekitar 8,57 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 1.656 Ha atau 41,42 persen, lahan sawah dan 2.342 Ha atau 58,58 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 53,71 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Tawangsari terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 39,96 km 2. Jarak dari barat ke timur ± 8,5 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 7,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 10 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Nguter Dan Kecamatan Sukoharjo : Kecamatan Bulu : Kabupaten Wonogiri : Kabupaten Klaten Banyaknya hari hujan ada 114 hari dengan rata-rata curah hujan dalam satu tahun 15 mm.

digilib.uns.ac.id 47 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.3 Peta Wilayah Kecamatan Tawangsari Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa Kecamatan Tawangsari terdiri dari 12 desa, yaitu : Desa Watubonang, Desa Pundungrejo, Desa Lorog, Desa Grajegan, Desa Kedungjambal, Desa Ponowaren, Desa Kateguhan, Desa Dalangan, Desa Pojok, Desa Tangkisan, Desa Majasto, dan Desa Tambakboyo.

digilib.uns.ac.id 48 d. Kecamatan Sukoharjo Luas wilayah Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2012 tercatat 4.458 Ha atau sekitar 9,65 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 2.363 Ha atau 53,01 persen, lahan sawah dan 2.095 Ha atau 46,99 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 75,70 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Sukoharjo terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 105 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 44,58 km 2. Jarak dari barat ke timur ± 5,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 6,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 1,50 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Grogol : Kecamatan Bendosari : Kecamatan Nguter dan Kecamatan Tawangsari : Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Banyaknya hari hujan dalam 1 (satu) tahun ada 108 hari dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 18 mm.

digilib.uns.ac.id 49 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.4 Peta Wilayah Kecamatan Sukoharjo Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa Kecamatan Sukoharjo terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Kenep, Desa Banmati, Desa Mandan, Desa Begajah, Desa Gayam, Desa Joho, Desa Jetis, Desa Combongan, Desa Kriwen, Desa Bulakan, Desa Sukoharjo, Desa Bulakrejo, dan Desa Sonorejo.

digilib.uns.ac.id 50 e. Kecamatan Nguter Luas wilayah Kecamatan Nguter pada tahun 2012 tercatat 5.488 Ha atau sekitar 11,76 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 2.665 Ha atau 48,56 persen, lahan sawah dan 2.823 Ha atau 51,44 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 5,24 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Nguter terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 104 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 54,88 km 2. Jarak dari barat ke timur ± 25,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 20,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 8,20 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo : Kabupaten Karanganyar : Kecamatan Bulu dan Kabupaten Wonogiri : Kecamatan Sukoharjo, Tawangsari dan Bulu Banyaknya hari hujan dalam 1 (satu) tahun ada 115 hari dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 22 mm.

digilib.uns.ac.id 51 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.5 Peta Wilayah Kecamatan Nguter Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa Kecamatan Nguter terdiri dari 16 desa, yaitu : Desa Lawu, Desa Baran, Desa Nguter, Desa Gupit, Desa Pengdkol, Desa Jangglengan, Desa Tanjungejo, Desa Serut, Desa Juron, Desa Celep, Desa Plesan, Desa Kedungwinong, Desa Daleman, Desa Kepuh, commit Desa to user Pondok, dan Desa Tanjung.

digilib.uns.ac.id 52 f. Kecamatan Bendosari Luas wilayah Kecamatan Bendosari pada tahun 2012 tercatat 5.299 Ha atau sekitar 11,36 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Mertan merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 695 Ha (13,12 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Toriyo sebesar 224 Ha (4,23 persen). Luas yang ada terdiri dari 2.569 Ha atau 48,48 persen, lahan sawah dan 2.730 Ha atau 51,52 persen bulan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 56,34 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Bendosari terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 110 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 52,99 km 2. Jarak dari barat ke timur ± 9,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 5,0 Km Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 4,0 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Polokarto : Kabupaten Karanganyar : Kecamatan Nguter : Kecamatan Sukoharjo

digilib.uns.ac.id 53 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.6 Peta Wilayah Kecamatan Bendosari Pada gambar 4.6 dapat dilihat bahwa Kecamatan Bendosari terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Jagan, Desa Manisharjo, Desa Cabeyan, Desa Puhgogor, Desa Paluhombo, Desa Bendosari, Desa Mojorejo, Desa Mertan, Desa Mulur, Desa Toriyo, Desa Jombo, Desa Sidorejo, Desa Sugihan, commit dan Desa to user Gentan.

digilib.uns.ac.id 54 g. Kecamatan Polokarto Luas wilayah Kecamatan Polokarto pada tahun 2012 tercatat 6.218 Ha atau sekitar 13,32 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Polokarto merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 824 Ha (13,25 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Bugel sebesar 154 Ha (2,48 persen). Luas yang ada terdiri dari 2.453 Ha atau 39,45 persen lahan sawah dan 60,55 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah terdiri dari lahan tegal sebesar 1.039 Ha atau 16,71 persen dari luas keseluruhan, pekarangan 1.35 Ha atau 29,51 persen dan lainnya 14,33 persen. Kecamatan Polokarto terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 96 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 20,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 8,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 9 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Mojolaban : Kabupaten Karanganyar : Kecamatan Bendosari : Kecamatan Grogol

digilib.uns.ac.id 55 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.7 Peta Wilayah Kecamatan Polokarto Pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa Kecamatan Polokarto terdiri dari 17 desa, yaitu : Desa Pranan, Desa Bugel, Desa Karangwuni, Desa Ngombakan, Desa Bakalan, Desa Godog, Desa Kemasa, Desa Kenokorejo, Desa Tepisari, Desa Bulu, Desa Rejosari, Desa Polokarto, Desa Mranggen, Desa Wonorejo, Desa Jatisobo, Desa Kayuapak, dan Desa Genengsari.

digilib.uns.ac.id 56 h. Kecamatan Mojolaban Luas wilayah Kecamatan Mojolaban pada tahun 2012 tercatat 3.554 Ha atau sekitar 7,62 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Palur merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 409 Ha (11,51 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Triyagan sebesar 168 Ha (4,73 persen). Luas yang ada terdiri dari 2.169 Ha atau 61,02 persen, lahan sawah dan 1.385 Ha atau 38,97 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Presentase terbesar luas bukan lahan sawah dipergunakan untuk pekarangan yaitu sebesar 89,1 persen. Kecamatan Mojolaban terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 104 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 6,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 11 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar : Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar : Kecamatan Polokarto : Kota Surakarta

digilib.uns.ac.id 57 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.8 Peta Wilayah Kecamatan Mojolaban Pada gambar 4.8 dapat dilihat bahwa Kecamatan Mojolaban terdiri dari 15 desa, yaitu : Desa Tegalmade, Desa Laban, Desa Wirun, Desa Bekonang, Desa Cangkol, Desa Klumprit, Desa Kragilan, Desa Sapen, Desa Triyagan, Desa Joho, Desa Demakan, Desa Dukuh, Desa Plumbon, Desa Gadingan, commit dan to Desa user Palur.

digilib.uns.ac.id 58 i. Kecamatan Grogol Luas wilayah Kecamatan Grogol pada tahun 2012 tercatat 3.000 Ha atau sekitar 6,43 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Parangjoro merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 487 Ha (16,23 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Grogol sebesar 85 Ha (2,83 persen). Luas yang ada terdiri dari 991 Ha atau 33,03 persen, lahan sawah dan 2.009 Ha atau 66,97 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah mengalami penurunan dan beralih fungsi menjadi tanah pekarangan pada tahun 2012. Luas bukan lahan sawah yang dipakai untuk pekarangan sebesar 1.742 Ha atau 86,71 persen dari total luas bukan lahan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Grogol terletak di dataran tinggi, dengan ketinggian rata-rata 80 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 5,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 4,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 7,0 Km. Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kota Surakarta : Kecamatan Polokarto : Kecamatan Sukoharjo : Kecamatan Baki

digilib.uns.ac.id 59 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.9 Peta Wilayah Kecamatan Grogol Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa Kecamatan Grogol terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Pondok, Desa Parangjoro, Desa Pandeyan, Desa Telukan, Desa Kadokan, Desa Grogol, Desa Madegondo, Desa Langenhajo, Desa Gedangan, Desa Kwarasan, Desa Sanggrahan, Desa Manang, Desa Banaran, dan Desa Cemani.

digilib.uns.ac.id 60 j. Kecamatan Baki Luas wilayah Kecamatan Baki pada tahun 2012 tercatat 2.197 Ha atau sekitar 4,71 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Mancasan merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 276 Ha (12,56 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Kadilangu sebesar 111Ha (5,05 persen). Luas yang ada terdiri dari 1.276 Ha atau 58,03 persen, lahan sawah dan 921 Ha atau 41,97 persen bulan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 84,16 persen. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Baki terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 110 m diatas permukaan laut dengan luas wilayahnya 2.197 Ha. Jarak dari barat ke timur ± 12,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 10,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 15,0 Km. Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Kartasura dan Kota Surakarta : Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo : Kabupaten Klaten : Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo

digilib.uns.ac.id 61 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.10 Peta Wilayah Kecamatan Baki Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa Kecamatan Baki terdiri dari 15 desa, yaitu : Desa Ngrombo, Desa Mancasan, Desa Gedongan, Desa Jetis, Desa Bentakan, Desa Kudu, Desa Kadilangu, Desa Bakipandeyan, Desa Menuran, Desa Duwet, Desa Siwal, Desa Waru, Desa Gentan, dan Desa commit Purbayan. to user

digilib.uns.ac.id 62 k. Kecamatan Gatak Luas wilayah Kecamatan Gatak pada tahun 2012 tercatat 1.947 Ha atau sekitar 4,17 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 1.251 Ha lahan sawah, pekarangan 542 Ha serta lainnya 154 Ha. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 luas lahan sawah mengalami perubahan menjadi lahan bukan sawah sebesar 5 Ha. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 542 H atau sekitar 78 persen dan untuk lainnya sebesar 22 persen. Kecamatan Gatak terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 8,5 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 7,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 24,0 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kecamatan Kartasura : Kecamatan Baki : Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten : Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Banyaknya hari hujan dalam 1 (satu) tahun adalah 141 dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 112 mm.

digilib.uns.ac.id 63 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.11 Peta Wilayah Kecamatan Gatak Pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa Kecamatan Gatak terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Sanggung, Desa Kagokan, Desa Blimbing, Desa Kajan, Desa Geneng, Desa Jati, Desa Trosemi, Desa Luwang, Desa Klaseman, Desa Tempel, Desa Wironanggan, Desa Trangsan, dan Desa Mayang.

digilib.uns.ac.id 64 l. Kecamatan Kartasura Luas wilayah Kecamatan Kartasura pada tahun 2012 tercatat 1.923 Ha atau sekitar 4,12 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Gonilan merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 232 Ha (12,06 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Ngabeyan sebesar 118Ha (6,14 persen). Luas yang ada terdiri dari 515 Ha atau 26,78 persen lahan sawah dan 1.403 Ha atau 73,22 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 89,42 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Kartasura terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 121 m diatas permukaan laut dengan luas wilayahnya 1.923 Ha. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 5,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 23,0 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar : Kota Surakarta : Kecamatan Gatak : Kabupaten Boyolali

digilib.uns.ac.id 65 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 Gambar 4.12 Peta Wilayah Kecamatan Kartasura Pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa Kecamatan Gatak terdiri dari 12 desa, yaitu : Desa Ngemplak, Desa Gumpang, Desa Makamhaji, Desa Pabelan, Desa Ngadirejo, Desa Kartasura, Desa Pucangan, Desa Kartonatan, Desa Wiroguhan, Desa Ngabeyan, Desa Singopuran, dan Desa commit Gonilan. to user

digilib.uns.ac.id 66 2. Kondisi Demografi a. Kependudukan Dalam Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, kecamatan yang paling besar penduduknya adalah Kecamatan Grogol, kemudian diikuti oleh Kecamatan Kartasura, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Weru, Kecamatan Nguter, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu, dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Gatak. Rata-rata persamaan yang ada di 12 kecamatan tersebut adalah bahwa jumlah penduduk perempuannya lebih banyak daripada penduduk laki-laki. KECAMATAN Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL 2011 2012 2011 2012 2011 2012 Weru 33043 33167 34027 34095 67070 67262 Bulu 25344 25397 26119 26119 51463 51516 Tawangsari 29195 29355 29767 29915 58962 59270 Sukoharjo 42340 42570 43296 43583 85636 86153 Nguter 32094 32220 32340 32461 64434 64681 Bendosari 33642 33770 34264 34435 67906 68205 Polokarto 37354 37783 37597 37783 74951 75566 Mojolaban 39891 40608 40162 40608 80053 81216 Grogol 52530 53023 52486 53023 105016 106046 Baki 27008 26860 26552 26860 53560 53720 Gatak 24427 25018 24757 25018 49184 50036 Kartasura 44908 48014 48014 48513 92922 96527 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah

digilib.uns.ac.id 67 Dari ke 12 kecamatan tersebut, dapat dilihat kepadatan penduduk dari banyaknya jumlah penduduk dan luas wilayah per kecamatan. Dari antara 12 kecamatan tersebut, dapat dilihat dalam grafik di bawah ini bahwa Kecamatan Grogol merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling banyak namun luas wilayahnya hanya 3.000 Ha (6,43 persen) yang merupakan peringkat ke 4 dengan luas wilayah terkecil di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan di posisi kedua yang ditempati oleh Kecamatan Kartasura, dimana jumlah penduduknya peringkat kedua setelah Kecamatan Grogol namun memiliki luas wilayah yang paling sempit diantara kecamatankecamatan di Kabupaten Sukoharjo yaitu hanya sebesar 1.923 Ha (4,12 persen) dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo. 120000 100000 80000 60000 40000 20000 2011 2012 0 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah Grafik 4.1 Jumlah Penduduk 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo commit Tahun to user 2011-2012

digilib.uns.ac.id 68 Seperti halnya jumlah penduduk yang mengalami peningkatan, rasio jenis kelamin atau yang sering disebut dengan Sex Ratio juga mengalami peningkatan. Sex ratio ini memiliki 3 kemungkinan hasil, yaitu : a. Jika sex ratio < 100, maka jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki laki. b. Jika sex ratio = 100, maka jumlah penduduk perempuan sama dengan jumlah penduduk laki laki. c. Jika sex ratio > 100, maka jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dari jumlah penduduk laki laki. Rata rata 12 kecamatan ini memiliki sex ratio kurang dari 100 yang berarti bahwa jumlah penduduk perempuannya lebih banyak dari penduduk laki laki seperti yang telah di bahas pada tabel 4.1 diatas. Namun pada tahun 2011 dan tahun 2012, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Baki memiliki sex ratio masing-masing sebesar 100,43 dan 101,81 yang berarti bahwa jumlah penduduk laki laki lebih banyak dari penduduk perempuannya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut :

digilib.uns.ac.id 69 Tabel 4.2 Rasio Jenis Kelamin 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 KECAMATAN SEX RATIO 2011 2012 WERU 97,11 97,38 BULU 97,03 97,24 TAWANGSARI 98,08 98,13 SUKOHARJO 97,79 97,68 NGUTER 99,24 99,26 BENDOSARI 98,18 98,07 POLOKARTO 99,35 99,24 MOJOLABAN 99,33 99,26 GROGOL 100,08 100,43 BAKI 101,72 101,81 GATAK 98,67 98,76 KARTASURA 93,53 93,62 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah Berdasarkan tabel diatas, sepuluh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo memiliki sex ratio kurang dari 100. Sehingga dapat dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Sukoharjo. b. Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan berbagai hal pembangunan sehingga untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil. Di Kabupaten Sukoharjo, banyak tenaga kerja yang tesebar di 9 sektor lapangan usaha, yaitu :

digilib.uns.ac.id 70 Tabel 4.3 Banyaknya Jumlah Penduduk yang Bekerja di 9 Sektor Lapangan Usaha di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 No Lapangan Usaha 2011 2012 Laki-laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 Pertanian 141 248 106 193 2 Pertambangan & Penggalian 52 57 0 0 3 Industri Pengolahan 14.203 31.477 20.224 39.580 4 Listrik, Gas & Air Bersih 12 6 158 29 5 Bangunan 34 4 508 79 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.839 1.282 2.774 1.517 7 Pengangkutan & Komunikasi 430 3 1.025 37 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 1.270 485 2.091 862 9 Jasa-Jasa 1.141 1.156 1.755 1.407 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa, jumlah penduduk paling banyak bekerja pada sektor industri pengolahan yaitu sebanyak 59.804 orang. Sedangkan peringkat kedua, penduduk di Kabupaten Sukoharjo bekerja pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini dikarenakan karena banyak lapangan usaha industri yang berdiri di Kabupaten Sukoharjo. 3. Kondisi Sosial a. Pendidikan Pendidikan merupakan usaha dasar dalam membentuk masyarakat untuk dapat tubuh menjadi manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan suatu hal penting dalam pertumbuhan ekonomi, sosial, commit politik, to dan user perkembangan masyarakat pada

digilib.uns.ac.id 71 umumnya. Pertumbuhan masyarakat tergantung pada kualitas pendidikan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Tersedianya fasilitas pendidikan juga dapat menunjang terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Peningkatan SDM masyarakat suatu daerah sangat tegantung dari banyaknya sarana prasarana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Pendidikan menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas diri yang nantinya berdampak terhadap keadaan sekitar mereka berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Pemerintah dalam hal ini haruslah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap yang dapat digunakan oleh masyarakat. Begitu pula yang terjadi di tiap kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, masih banyak kecamatankecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap. Apabila dilihat dari jumlah sekolah dan murid, Kecamatan Kartasura paling banyak memiliki jumlah sekolah dan murid jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya baik di tingkat TK, SD, SLTP maupun SLTA. Kemudian diikuti oleh posisi kedua yaitu Kecamatan Sukoharjo. Dari 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Kartasura yang memiliki posisi strategis dan merupakan kecamatan yang lebih maju dibandingkan dengan kecamatan lainnya, maka dinilai hal ini sangatlah wajar. Di bawah ini disajikan tabel perbandingan banyaknya sekolah beserta murid

digilib.uns.ac.id 72 yang terdapat di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012. Tabel 4.4 Banyaknya Sekolah dan Murid Beserta Jenjangnya di 12 Kecamatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 KECAMATAN JENJANG SEKOLAH MURID KECAMATAN JENJANG SEKOLAH MURID WERU BULU TAWANGSARI SUKOHARJO NGUTER BENDOSARI TK 22 499 TK 33 1.364 SD 55 4.896 POLOKARTO SD 55 7.126 SLTP 7 3.061 SLTP 8 2.933 SLTA 4 1.812 SLTA 3 951 TK 21 442 TK 37 1.491 SD 35 2.801 MOJOLABAN SD 51 7.312 SLTP 3 1.175 SLTP 8 4.170 SLTA 2 736 SLTA 2 1.001 TK 26 590 TK 44 1.939 SD 41 4.349 GROGOL SD 46 8.810 SLTP 6 2.309 SLTP 6 3.307 SLTA 2 1.677 SLTA 4 2.262 TK 29 1.206 TK 25 1.063 SD 55 10.477 BAKI SD 37 5.971 SLTP 9 6.088 SLTP 6 2.383 SLTA 13 10.027 SLTA 4 421 TK 22 599 TK 24 745 SD 40 3.945 GATAK SD 36 4.282 SLTP 4 1.870 SLTP 5 1.815 SLTA 2 913 SLTA 2 249 TK 19 616 TK 53 2.894 SD 48 4.889 KARTASURA SD 55 10.325 SLTP 5 1.409 SLTP 14 4.872 SLTA 3 3.025 SLTA 16 7.286 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012, Data Diolah b. Kesehatan Dari segi kesehatan, dapat dilihat dari banyaknya fasilitas sarana prasarana penunjang commit to kesehatan user masyarakat yang terdapat di

digilib.uns.ac.id 73 tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Pada tabel berikut ini dapat dilihat banyaknya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, antara lain : Tabel 4.5 Banyaknya Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dimiliki 12 Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Balai Pengobatan Rumah Bersalin Bidan Apotek WERU - 6 1 2 20 3 BULU - 4 1-17 2 TAWANGSARI - 8 1 1 20 2 SUKOHARJO 1 6 6 1 33 19 NGUTER - 4 1-31 3 BENDOSARI 2 5 2 2 29 2 POLOKARTO - 6 3 1 28 5 MOJOLABAN - 4 3 8 39 14 GROGOL 1 4 7 2 43 22 BAKI - 5 3 1 34 11 GATAK - 4 3 1 24 5 KARTASURA 4 5 9 3 57 30 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012, Data Diolah Dari tabel diatas, dapat dilihat jumlah fasilitas kesehatan terbanyak adalah Kecamatan Kartasura. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Kartasura memiliki fasilitas sarana prasarana kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Berikutnya adalah Kecamatan Grogol yang memiliki fasilitas yang lengkap seperti adanya rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, rumah bersalin, bidan, dan apotek. Sedangkan kecamatan yang minim fasilitas kesehatannya adalah Kecamatan Bulu, dengan jumlah fasilitas yang paling sedikit dibanding dengan kecamatankecamatan lainnya commit di Kabupaten to user Sukoharjo.

digilib.uns.ac.id 74 4. Kondisi ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo dapat ditunjukkan oleh laju pertumbuhan PDRB. Semakin tinggi PDRB maka dapat dikatakan semakin besar pula kemampuan keuangan daerah tersebut. No Tabel 4.6 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 (Dalam Juta Rupiah) Lapangan Usaha Tahun 2011 2012 1 Pertanian 993208,78 1035023,34 Tanaman Bahan Makanan 747586,39 776937,15 Tanaman Perkebunan 32367,1 34113,87 Peternakan 182108,45 192723,45 Kehutanan 22863,14 22608,23 Perikanan 8283,7 8640,64 2 Pertambangan & Penggalian 36894,16 37443,8 3 Industri Pengolahan 1568341,15 1636744,39 4 Listrik, Gas & Air Bersih 56542,72 61114,42 5 Bangunan 228472,85 243338,8 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1460757,8 1539172,65 7 Pengangkutan & Komunikasi 234225,89 247554,73 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 184379,33 196098,23 9 Jasa-Jasa 443865,01 472218,6 JUMLAH 5206687,7 5468708,95 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 2012, keseluruhan lapangan usaha PDRB Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan. Sedangkan 3 lapangan usaha yang paling banyak menyumbang untuk besarnya PDRB Kabupaten Sukoharjo adalah

digilib.uns.ac.id 75 sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian. Sektor yang paling sedikit memberikan sumbangan pada jumlah PDRB adalah pertambangan dan penggalian. PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan. Hal ini juga terjadi pada 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Pada tahun 2012, kecamatan yang menunjukkan PDRB paling besar di antara 12 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Grogol dan diikuti oleh Kecamatan Sukoharjo, dan Kecamatan Kartasura. Sedangkan kecamatan yang memiliki PDRB paling kecil adalah Kecamatan Bulu. Untuk keterangan lebih jelas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.7 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 2012 Tanpa Migas (Dalam Juta Rupiah) KECAMATAN TAHUN 2011 2012 Weru 186982,07 194900,53 Bulu 139868,44 143640,18 Tawangsari 216941,04 227597,35 Sukoharjo 1048125,96 1103927,2 Nguter 201382,58 206572,64 Bendosari 276079,49 288643,74 Polokarto 258313,91 267794,09 Mojolaban 381055,26 398940,64 Grogol 1307618,61 1378940,2 Baki 168298,56 176050,5 Gatak 152414,43 156458,81 Kartasura 869607,36 925243,06 Kabupaten Sukoharjo 5206687,7 5468708,95 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah

digilib.uns.ac.id 76 B. Analisis Kondisi Ekonomi Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo 1. Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakan Analisis Tipologi Klassen Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008-2012 menunjukkan pertumbuhan yang positif bagi perekonomian di daerah tesebut. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan nilai PDRB Kabupaten Sukoharjo tiap tahunnya. bukan hanya di tingkat kabupaten sajan, namun nilai PDRB per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo juga turut mengalami peningkatan. Peningkatan nilai PDRB di tiap kecamatan, bukan berarti semua sektor yang berkontibusi terhadap PDRB juga mengalami peningkatan. Ada beberapa sektor yang mengalami penurunan di beberapa kecamatan. Berdasarkan PDRB per kapita dan laju pertumbuhan PDRB 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang dibandingkan dengan PDRB per kapita Kabupaten Sukoharjo, maka dapat dilihat gambaran pola dan struktur ekonomi di masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Berikut hasil analisis Tipologi Klassen 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo :

77 Tabel 4.8 Hasil Analisis Tipologi Klassen 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012 Nama PDRB PER KAPITA LAJU PERTUMBUHAN Tahun Kab. Sukoharjo Kecamatan WERU BULU TAWANGSARI SUKOHARJO NGUTER BENDOSARI POLOKARTO MOJOLABAN GROGOL BAKI GATAK KARTASURA Nilai Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda Nilai Tanda 2008 5440,42 2586,49-2616,34-3407,03-10825,67 + 2969,69-3710,53-3293,82-4092,56-10967,99 + 2801,03-3060,47-8043,53 + 2009 5663,61 2665,93-2625,39-3529,54-11244,41 + 3039,15-3849,37-3365,35-4437,05-11365,31 + 2938,78-3040,55-8462,7 + 2010 5888,84 2715,49-2703,24-3574,88-11745,95 + 3106,3-3952,72-3433,74-4660,39-11882,65 + 3049,14-3070,46-8875,3 + 2011 6131,11 2791,86-2712,63-3683,02-12275,87 + 3122,55-4067,23-3439,83-4785,02-12494,8 + 3156,39-3119,35-9482,56 + 2012 6396,53 2896,04-2783,13-3844,74-12850,11 + 3196,43-4239,46-3560,81-4950,28-13061,46 + 3264,91-3159,83-9893 + LAJU PERTUMBUHAN 2008 4,84 0,34-2,55-7,33 + 5,58 + 2,38-4,68-0,87-5,54 + 5,46 + 3,81-2,54-6,4 + 2009 4,76 3,19-0,28-4,12-4,71-2,38-4,52-2,5-9,15 + 4,87 + 5,76 + 0,18-6,3 + 2010 4,65 2,1-2,9-2,02-5,32 + 2,34-3,47-1,86-5,67 + 5,44 + 4,59-1,74-6,32 + 2011 4,59 2,85-0,36-2,9-5,01 + 0,59-3,36-1,37-3,15-6,12 + 4,21-1,98-6,84 + 2012 5,03 4,23-2,7-4,91-5,32 + 2,58-4,55-3,67-4,69-5,45 + 4,61-2,65-6,4 + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : Pada Perbandingan PDRB Per kapita + = nilai PDRB per kapita kecamatan > nilai PDRB per kapita Kab. Sukoharjo - = nilai PDRB per kapita kecamatan < nilai PDRB per kapita Kab. Sukoharjo Pada Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB + = nilai Laju pertumbuhan PDRB kecamatan > nilai Laju pertumbuhan PDRB Kab. Sukoharjo - = nilai Laju pertumbuhan PDRB kecamatan < nilai Laju pertumbuhan PDRB Kab. Sukoharjo

digilib.uns.ac.id 78 Pada Tabel 4.8 dapat dilihat mengenai hasil analisis Tipologi Klassen berdasarkan laju pertumbuhan dan PDRB per kapita 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang dibandingkan dengan Kabupaten Sukoharjo dengan periode tahun 2008-2012. Kecamatan yang memiliki nilai PDRB per kapita lebih tinggi dibandingkan dengan PDRB per kapita Kabupaten Sukoharjo (+) secara 5 (lima) tahun berturut-turut antara lain Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura. Kecamatan Sukoharjo memiliki nilai PDRB per kapita dan laju pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun 2008 hingga tahun 2012, tetapi pada tahun 2009 kecamatan ini masuk ke dalam kriteria daerah makmur yang sedang menurun karena laju pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo. Masih terdapat 9 (sembilan) kecamatan yang mempunyai nilai PDRB per kapita dan laju pertumbuhan PDRB rendah pada tahun 2008-2012 antara lain Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Baki, dan Kecamatan Gatak. Berdasarkan hasil perhitungan Tipologi Klassen, 12 kecamatan tersebut dapat diketegorikan kedalam tipe daerah makmur, daerah tertinggal dalam proses membangun, daerah makmur yang sedang menurun (potensi tertinggal), dan daerah tertinggal. Pada tabel yang telah

digilib.uns.ac.id 79 dijelaskan di atas, dalam klasifikasi Tipologi Klassen, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

80 Tabel 4.9 Matrik Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2008-2012 PDRB Per Kapita (y) ydi > yni (+) (tinggi) ydi < yni (-) (rendah) Laju Pertumbuhan (r) Tipe I (Daerah Makmur) Tipe II (Daerah tertinggal dalam proses membangun) 2008 2009 2010 2012 2012 2008 2009 2010 rdi > rni (+) (tinggi) Sukoharjo Grogol Kartasura Grogol Kartasura Sukoharjo Grogol Kartasura Sukoharjo Grogol Kartasura Sukoharjo Grogol Kartasura Tawangsari Mojolaban Mojolaban Baki Mojolaban Tipe III Daerah makmur yang sedang menurun (potensial tertinggal) 2009 2008 2009 Tipe IV (Daerah tertinggal) 2010 2011 2012 rdi < rni (-) (rendah) Sukoharjo Weru Bulu Nguter Bendosari Polokarto Baki Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : = Tahun 2008 = Tahun 2009 = Tahun 2010 = Tahun 2011 = Tahun 2012 Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Baki Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban

digilib.uns.ac.id 81 Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat 3 kecamatan yang berada pada daerah makmur antara lain adalah Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Kartasura. Hal ini disebabkan karena penyumbang paling besar pada PDRB di Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Kartasura antara lain adalah sektor Industri Pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun 9 kecamatan lainnya di Kabupaten Sukoharjo seperti Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Baki dan Kecamatan Gatak masuk dalam kategori daerah tertinggal (Tipe IV). Apabila dilihat dari laju pertumbuhan PDRB pada periode tahun 2008-2010, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Mojolaban, dan Kecamatan Baki sebelumnya masuk dalam tipe daerah tertinggal namun dalam proses membangun. Menurunnya kontribusi dari sektor-sektor yang menyumbang dalam PDRB setiap tahunya, menandakan bahwa sektor tersebut belum mendapat perhatian yang optimal terutama dari pihak pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Hal ini patut diantisipasi agar pertumbuhan ekonomi di 9 (sembilan) kecamatan di Kabupaten Sukoharjo agar tidak semakin terpuruk ke zone daerah yang tertinggal. Kebijakan pemerintah sangat memegang peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi demi tercapainya tujuan pembangunan daerah.

digilib.uns.ac.id 82 2. Analisis Sektor Unggulan Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo A. Analisis Sektor Unggulan dengan menggunakan Analisis LQ (Location Quotient) Untuk mengetahui sektor unggulan di suatu daerah, alat analisis yang digunakan adalah dengan melihat nilai Location Quotients (LQ), yang merupakan perbandingan kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan PDRB Kabupaten Sukoharjo. Jika nilai LQ > 1 maka sektor/sub sektor tersebut dapat dikatakan sebagai sektor/ sub sektor unggulan. Apabila nilai LQ < 1 maka sektor/sub sektor tersebut bukan merupakan sektor non basis. Sektor unggulan yang dimilki oleh masing-masing kecamatan merupakan potensi yang dapat digunakan dalam mengembangkan wilayah. Namun sektor unggulan yang dmiliki tiap kecamatan tidak semua sama. Perbedaan sektor itulah yang menyebabkan kontribusi terhadap PDRB di tiap kecamatan memiliki perbedaan. Berdasarkan hasil analisis pada maka nilai LQ masing-masing sektor di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut : 1) Kecamatan Weru

digilib.uns.ac.id 83 Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : No Tabel 4.10 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian + + + + + 2 Pertambangan & Penggalian + - - - - 3 Industri Pengolahan - - - - - 4 Listrik, Gas & Air Bersih - - - - - 5 Bangunan - - - - - 6 Perdagangan, Hotel & Restoran - - + + + 7 Pengangkutan & Komunikasi - - - - - 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan - - - - - 9 Jasa-Jasa + + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan Dari tabel 4.10 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Weru. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Hal itu dikarenakan mayoritas penduduk Kecamatan Weru adalah petani perkebunan dan sawah tadah hujan sehingga kontribusi untuk sektor pertambangan dan penggalian menurun. Sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel, & restoran yang sebelumnya pada tahun 2008-2009 bukan sektor unggulan tetapi pada

digilib.uns.ac.id 84 tahun 2010-2012 sektor tersebut menjadi sektor unggulan di Kecamatan Weru. Terdapat 2 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Weru pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian di Kecamatan Weru sangat mendukung untuk menjadi sektor unggulan karena keadaan geografis yang berupa daerah persawahan. 2) Kecamatan Bulu Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : No Tabel 4.11 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian + + + + + 2 Pertambangan & Penggalian + - - - - 3 Industri Pengolahan - - - - - 4 Listrik, Gas & Air Bersih - - - - - 5 Bangunan - - - - - 6 Perdagangan, Hotel & Restoran + + + + + 7 Pengangkutan & Komunikasi - - - - - Keuangan, Sewa & Jasa 8 Perusahaan + + + + + 9 Jasa-Jasa - - - - - Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan

digilib.uns.ac.id 85 Dari tabel 4.11 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bulu. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebur sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 3 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bulu pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, & restoran, dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan. Kontribusi di sektor pertanian masih tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan ini karena adanya penambahan lahan sebesar 6 Ha di tahun 2012. 3) Kecamatan Tawangsari Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : No Tabel 4.12 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian + + + + + 2 Pertambangan & Penggalian + - - - - 3 Industri Pengolahan - - - - - 4 Listrik, Gas & Air Bersih - - - - - 5 Bangunan - - - - - 6 Perdagangan, Hotel & Restoran - - - + + 7 Pengangkutan & Komunikasi + + + + + Keuangan, Sewa & Jasa 8 Perusahaan - - - - - 9 Jasa-Jasa + + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah

digilib.uns.ac.id 86 Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan Dari tabel 4.12 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Tawangsari. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 2 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Tawangsari pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasajasa. Sektor pertanian menjadi sektor unggulan dikarenakan produktivitas padi setiap tahunnya mengalami peningkatan, hasil panen padi pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 32.337 ton di tahun 2012, dari hasil panen sebelumnya sebesar 17.907 ton pada tahun 2011. Bukan hanya padi, produksi kedelai dan kacang tanah pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan. 4) Kecamatan Sukoharjo Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini :

digilib.uns.ac.id 87 No Tabel 4.13 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian - - - - - 2 Pertambangan & Penggalian - - - - - 3 Industri Pengolahan + + + + + 4 Listrik, Gas & Air Bersih + + + + - 5 Bangunan - - - - - 6 Perdagangan, Hotel & Restoran - - - - - 7 Pengangkutan & Komunikasi - - - - - Keuangan, Sewa & Jasa 8 Perusahaan + + + + + 9 Jasa-Jasa - - - - - Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan Dari tabel 4.13 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Sukoharjo. Pada tahun 2008-2011 sektor listrik, gas, & air bersih menjadi sektor unggulan, namun pada tahun 2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 2 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2008-2012 yaitu sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan. 5) Kecamatan Nguter Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan NguterTahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini :

digilib.uns.ac.id 88 No Tabel 4.14 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Nguter Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha sebesar 19.493 ton di commit tahun to sebelumnya. user Bukan hanya padi yang LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian + + + + + 2 Pertambangan & Penggalian - - - - - 3 Industri Pengolahan - - - - - 4 Listrik, Gas & Air Bersih - - - - - 5 Bangunan - - - - - 6 Perdagangan, Hotel & Restoran + + + + + 7 Pengangkutan & Komunikasi + + + + + 8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan + + - - - 9 Jasa-Jasa + + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan Dari tabel 4.14 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Nguter. Pada tahun 2008-2009 sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2010-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 4 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Nguter pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, & restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian menjadi sektor unggulan dikarenakan sektor ini memiliki produktivitas padi sebagai bahan pokok makanan utama meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012 produksi padi meningkat sebanyak 42.461 ton di tahun 2012, dari hasil produksi sebelumnya

digilib.uns.ac.id 89 mengalami peningkatan, namun juga produksi jagung yang mengalami peningkatan sebesar 85 persen menjadi 7.442 ton dari 4.062 ton pada tahun 2011. Kenaikan jumlah poduksi jagung disebabkan peningkatan luas panen dari 543 hektar menjadi 997 hektar di tahun 2012. Sementara peternakan juga mengalami peningkatan pada populasi ternak unggas sebesar 29 pesen dibanding tahun 2011. Di Kecamatan Nguter juga terdapat peningkatan di sektor perdagangan, hotel, & restoran dengan adanya 132 toko dan 369 kios/warung yang tersebar di Kecamatan Nguter, sehingga meningkatkan kontribusi pendapatan di sektor ini. 6) Kecamatan Bendosari Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : No Tabel 4.15 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian + + + + + 2 Pertambangan & Penggalian + - - - - 3 Industri Pengolahan - - - - - 4 Listrik, Gas & Air Bersih - - - - - 5 Bangunan - - - - - 6 Perdagangan, Hotel & Restoran + + + + + 7 Pengangkutan & Komunikasi - - - - - Keuangan, Sewa & Jasa 8 Perusahaan + + + + + 9 Jasa-Jasa + + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah

digilib.uns.ac.id 90 Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan Dari tabel 4.15 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bendosari. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 4 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bendosari pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, & restoran, sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Adanya peningkatan kualitas dan kuantitas di setiap sektor menyebabkan adanya peningkatan produktivitas di setiap sektor teutama dalam perbaikan jalan sebagai sarana utama dalam kelancaran mobilitas setiap usaha yang ada di Kecamatan Bendosari. 7) Kecamatan Polokarto Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini :

digilib.uns.ac.id 91 No Tabel 4.16 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha LQ 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian + + + + + 2 Pertambangan & Penggalian + + - - - 3 Industri Pengolahan - - - - - 4 Listrik, Gas & Air Bersih - - - - - 5 Bangunan + + + + + 6 Perdagangan, Hotel & Restoran - - - - - 7 Pengangkutan & Komunikasi - + + + + Keuangan, Sewa & Jasa 8 Perusahaan - - - - - 9 Jasa-Jasa + + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan Dari tabel 4.16 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Polokarto. Pada tahun 2008-2009 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2010-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Sedangkan untuk sektor pengangkutan & komunikasi yang sebelumnya pada tahun 2008 bukan sektor unggulan tetapi pada tahun 2009-2012 sektor tersebut menjadi sektor unggulan di Kecamatan Polokarto. Terdapat 3 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Polokarto pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor bangunan, dan sektor jasa-jasa. Adanya peningkatan produktivitas pertanian padi sebesar 25 persen dan komoditas lainnya menyebabkan sektor pertanian selalu