BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hamas dan..., Ricky Mardona, FIB UI, Jakarta, 2002, Hal 13.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

BAB II HAMAS: DARI GERAKAN SOSIAL MENJADI PARTAI POLITIK. A. Ikhwanul Muslimin: Cikal Bakal Berdirinya Hamas

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

STRATEGI AIPAC MEMPERKUAT PENGARUHNYA DALAM KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP PALESTINA DI BAWAH HAMAS

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan mengenai analisis cerpen Lempengan-Lempengan Cahaya dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2014 Peranan Adolf Hitler dalam perkembangan Schutzstaffel ( )

BAB II EKSISTENSI HAMAS DALAM PERJUANGAN PALESTINA

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar

Krisis Gaza: Bukan Perang, Melainkan Genosida! Written by Administrator Friday, 16 January :51

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

SURAT UNTUK GAZA. Yang membuat saya berbeda adalah bahwa saya tidak hanya mengasihi orang Arab, tetapi saya juga mengasihi orang Yahudi.

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

Siapakah Penduduk Asli Wilayah Palestina-Israel?

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

2016 PERANG ENAM HARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan tersebut penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Tatkala negara Khilafah Islam runtuh pada tanggal 3 maret 1924M,

Prestasi, bukan Prestise

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

Hari Tanah Palestina

Masa antara PL dan PB. Budi Hartono Setiamarga

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

PESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

SILABUS SEJARAH ASIA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. Penulis mencoba memilih judul Palestina bergabung menjadi. anggota penuh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SIKAP OKI TERHADAP KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL. Arab/Palestina-Israel lalu kegagalan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dalam menangnai dan

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan oleh latar belakang Negara yang berbeda. Penggunaan sistem. Islam (Masa Nabi Muhammad) dapat menciptakan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

KONFLIK PALESTINA - ISRAEL : POTENSI INDONESIA DALAM RESOLUSI KONFLIK

PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER. Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

Ajwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adnan Hidayat, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

{mosimage}ust Fery Nur S.Si Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA)

BAB I PENDAHULUAN. beberapa belahan dunia. Salah satu dari konflik tersebut adalah konflik Israel

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

EKSISTENSI DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENTARA BAYARAN (MERCENARIES) YANG TERLIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Palestina adalah sebuah nama untuk wilayah barat Syiria 1, yaitu wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Sebagaimana diketahui oleh para arkeolog bahwa kota yang pertama kali dibangun dalam sejarah manusia adalah kota Ariha (Jericho) yang terletak di timur laut Palestina, yang dibangun kira-kira 8000 tahun SM. 2 Palestina pada awalnya memang merupakan tanah air bagi bangsa Israel yaitu dari tahun 1000 SM-135 M. Pada tahun 1000 SM, Nabi Daud a.s. ( alaihissalam) bersama dengan Thalut (lihat Alqur an S. 2: 246-251) dapat mengalahkan bangsa Ammonit (Amaliqah) dan Philistine (rakyat yang suka berperang di Palestina) dari negeri Palestina, sehingga Nabi Daud a.s. bersama dengan keturunannya menjadi raja di sana. 3 Dalam rentang waktu yang lama (1000 SM-135 M) negeri Palestina pernah berada di bawah Kerajaan Achaemanid Persia (539 SM-330 SM). Kira-kira dua abad sebelumnya, negeri itu berada di bawah Kerajaan Assyiria dan Babilonia. Kemudian selama ± 300 tahun Palestina berada di bawah dinasti Ptomely dari Mesir dan Dinasti Selecuid dari India 4 bagian barat, sampai kemudian muncul Roma yang menaklukkan Dinasti Selecuid pada tahun 63 SM. Pada tahun 611 M, raja Chosroes dari Kerajaan Sasan (Persia) datang menyerang hingga berhasil merebut negeri Palestina dari Romawi. Romawi berhasil merebut kembali negeri itu tahun 628 M pada masa pemerintahan Raja Heraclius. 5 Umar bin Khattab ra (Radiyallahu anhu) kemudian menyerang negeri Palestina pada tahun 636 M dan berhasil menguasainya. 6 1 Dahulu bernama Syam. 2.Muhsin Muhammad Saleh, Palestina: Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi, Gema Insani Press, Jakarta, 2002, Hal 13. 3 Umar Asasuddin, M.A., Peranan Cendekiawan dalam Perjuangan Kemerdekaan Palestina: Pendekatan Sejarah dalam PALESTINA: SOLIDARITAS ISLAM DAN TATA POLITIK DUNIA BARU, EDITOR: M. Riza Sihbudi dan Achmad Hadi, Jakarta, Pustaka Hidayah, 1992, Hal. 45. 4 Dahulu bernama Asia Kecil. 5 Umar Asasuddin, M.A.,.op.cit., Hal. 46. 6 Muhsin Muhammad Saleh, op.cit, Hal 23.

mereka. 9 Hingga kemudian berdirinya Negara Israel pada tahun 1948 yang mendapat 2 Pemerintahan Islam kemudian beralih dari Umar bin Khattab ra kepada Dinasti Umayyah (661-749 M) hingga akhirnya Dinasti Abbasiyyah (749-940 M). 7 Sumber konflik masalah Palestina-Israel dapat dilihat dari dua hal. Pertama, segi agama. Agama-agama besar dunia yaitu Islam, Kristen dan Yahudi, menganggap wilayah Palestina sebagai tempat suci mereka. Di Palestina terdapat Tembok Ratapan yang amat dihormati menurut Yudaisme. Sementara bagi umat Kristen tempat tersuci di kawasan itu adalah Gereja Kuburan Suci yang didirikan sebagai tanda bagi tempat penyaliban, pemakaman, dan kebangkitan Yesus. Sedangkan umat Islam menganggap kota Yerusalem sebagai tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah, karena di sini terdapat Masjidil Aqsha tempat Nabi Muhammad Saw ( Shalallahu alaihi wassalam) melakukan Mi raj. 8 Kedua, segi sejarah. Sejarah juga menjadi faktor penyulut konflik Palestina- Israel, karena tempat-tempat di Israel terdapat situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan agama dan tempat tinggal orang-orang Yahudi, Islam dan Kristen. Sampai sekarang ini, baik orang Yahudi, Islam dan Kristen banyak berkunjung ke daerah ini untuk beromantisme dengan tempat tinggal nenek moyang dan juga nabi-nabi penolakan terutama dari rakyat Palestina. Mereka kemudian membentuk kelompokkelompok gerakan anti Israel, salah satunya HAMAS. HAMAS, yang merupakan akronim dari Harakah al-muqawamah al-islamiyyah (Gerakan Perlawanan Islam), adalah metamorfosis dari gerakan IM (Ikhwanul Muslimin) yang telah dilakukan sejak tahun 1930-an di Palestina. Berbeda dengan FATAH dan PLO yang berideologi nasionalisme dan semangat kebangsaan, HAMAS berideologi Islam. Sejak tahun 1970-an, sebetulnya IM telah memperlihatkan kekecewaan pada berbagai sepak terjang PLO. Kekecewaan terutama setelah PLO dipimpin oleh Yasser Arafat 7 Karen Amstrong, Islam: A Short History; Sepintas Sejarah Islam, Ikon Teralitera, Surabaya, 2002, Hal. xiii-xix. 8 Zis Muzaid, Konflik Timur Tengah Sebagai Strategi Mengukuhkan Eksistensi Israel, Jurnal PKTTI, Depok, 2008. Hal. 29-30. 9 Ibid.

3 menggantikan Yahya Hammuda pada tahun 1969. 10 HAMAS didirikan oleh tokoh IM Palestina yang sangat brilian, Syekh Ahmad Yasin. Bermula dari didirikannya Mujahidin Palestina (Mujahidun Filisthiniyyun) di Jalur Gaza yang dipersiapkan sebagai jembatan untuk kembali mentansformasikan gerakan Ikhwanul Muslimin dari gerakan sosial dan pendidikan ke gerakan militer dan politik. Syekh Ahmad Yassin kemudian ditangkap pada tahun 1983, karena dituduh membentuk kelompok militer bersenjata dan menggerakkan berbagai aksi kerusuhan. Pada tahun 1985, beliau dibebaskan melalui program pertukaran tawanan antara Israel dengan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina. HAMAS semakin populer ketika berhasil menyandera dua serdadu Israel tahun 1989. Akibatnya, beliau ditahan bersama ratusan anggota Hamas lainnya pada tanggal 18 Mei 1989. Tekanan yang keras dari para pejuang Palestina memaksa Pemerintah Israel membebaskan Syekh Ahmad Yassin. Beliau dibebaskan melalui perjanjian antara pemerintah kerajaan Yordania dengan Israel. Dengan perjanjian itu, beliau dibebaskan dengan pertukaran dua antek Yahudi yang ditahan di Yordania karena mencoba membunuh kepala Biro Politik Hamas, Khaled Mashal. 11 HAMAS kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah Partai Politik dengan memutuskan mengikuti Pemilu legislatif tahun 2006 sebagai kekecewaan terhadap semakin tunduknya FATAH kepada Israel walaupun Israel telah terbukti berkali-kali mengkhianati perundingan-perundingan yang dilakukan. Tanpa diduga oleh banyak pihak HAMAS berhasil memenangi pemilu. HAMAS meraih kursi terbanyak di parlemen. Pihak yang paling merasa kaget dalam hal ini adalah Amerika serikat dan Israel. Pasalnya, secara resmi Amerika Serikat telah lama memasukkan HAMAS sebagai salah satu organisasi teroris. Begitupun dengan Israel, beberapa saat setelah kemenangan HAMAS, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan keengganannya untuk bekerja sama dengan pemerintahan HAMAS kelak. Situasi semakin buruk ketika FATAH menolak untuk bergabung dalam pemerintahan yang akan dibentuk oleh HAMAS. Semua itu pada akhirnya 10 Tiar Anwar Bachtiar, HAMAS: Kenapa Dibenci Amerika, Hikmah, Jakarta, 2006. Hal. 83-86. 11 Ibid., Hal 87-100.

4 melahirkan berbagai konflik dan rivalitas politik yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Singkatnya, kemenangan HAMAS dalam Pemilu Legislatif 2006 ini telah melahirkan konstelasi politik baru, baik pada konteks dalam negeri maupun luar negeri Palestina. 12 B. Perumusan Masalah Skripsi ini akan memaparkan konstelasi politik yang terjadi di Palestina pasca transformasi Hamas dari gerakan sosial mejadi sebuah Partai Politik. Dari pemaparan tersebut, ada beberapa permasalahan yang ingin penulis angkat dalam skripsi ini dan penulis rumuskan ke dalam bentuk pertanyaan. 1. Apa yang melatarbelakangi tansformasi HAMAS dari gerakan sosial menjadi sebuah Partai Politik? 2. Bagaimana dinamika politik yang berkembang pasca kemenangan Hamas Hamas memenangi pemilu legislatif Palestina pada 2006? C. Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Menggambarkan keberadaan gerakan Hamas sebagai sebuah gerakan Islam yang sangat berpengaruh di Palestina. 2. Memaparkan dinamika politik yang terjadi di Palestina pasca kemenangan Hamas pada pemilu legislatif Palestina (2006-2007). D. Ruang Lingkup Penulisan Rentang waktu yang ditulis dalam skripsi ini adalah pada tahun 2006-2007. 12 Bawono Kumoro, HAMAS: Ikon Perlawanan Islam terhadap Zionisme Israel, Mizan, Bandung, 2009, Hal. 25-26.

5 HAMAS bermetamorfosis menjadi Partai Politik ditandai dengan keikutsertaan HAMAS pada pemilu legislatif Palestina pada tahun 2006 yang berhasil dimenangkannya. Setelah kemenangan HAMAS tersebut banyak peristiwa penting dan konflik yang terjadi hingga tahun 2007. Wilayah geografis yang membatasi skripsi ini adalah wilayah Palestina. Wilayah tersebut mencakup Gaza, Tepi Barat, dan sekitar Yerussalem. Dari ruang lingkup tersebut, tidak menutup kemungkinan penulis menyinggung nama, tempat, dan peristiwa lain ataupun yang ada di luar pembatasan ruang lingkup skripsi ini. Hal tersebut bertujuan untuk melengkapi analisa penulis. E. Metode Penelitian Penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan pemecahannya dari perspektif historis. 13 Metode ini diawali dengan mengumpulkan data (heuristik). Dalam pengumpulan data ini, penulis hanya menggunakan sumber-sumber tertulis berupa buku, Koran, jurnal, dan situs internet. Sumber-sumber yang diperoleh dalam tahap heuristik tersebut selanjutnya perlu melalui tahap kritik internal untuk melihat kredibilitasnya sebagai sumber sejarah serta relevansinya dengan penelitian ini. Pada tahap ini, penulis mengolaborasi dan membandingkan sumber yang satu dengan sumber lainnya. Tahap ketiga metode sejarah adalah interpretasi, yaitu memberikan penafsiran terhadap fakta yang ditemukan dalam sumber-sumber yang didapat oleh penulis. Interpretasi ini dilakukan dengan menganalisis data-data yang telah melewati proses kritik. Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah historiografi atau penulisan sejarah. Fakta-fakta sejarah yang ditemukan diseleksi, disusun, diberi tekanan, dan ditempatkan dalam suatu urutan kronologis dan sistematis. 13 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, Ar-Ruzz Media Grup, Yogyakarta, 2007. Hal. 53.

6 Metode penyajian karya tulis ini menggunakan bentuk tulisan deskriptifanalitis. Fenomena-fenomena dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkup pembahasan diuraikan sebagai sebuah gambaran yang saling berkaitan disertai analisanya. F. Kerangka Teori Teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teori tentang perubahan sosial. Sesungguhnya proses sejarah dalam keseluruhannya, apabila dipandang dari perspektif sejarah sosial, merupakan proses perubahan sosial dalam berbagai dimensi atau aspeknya. 14 Lebih lengkapnya, Sartono Kartodirjo (1992) mengatakan bahwa: Dipandang sebagai proses modernisasi, perubahan sosial mencakup permasalahan-permasalahan berikut: Pertama, proses akulturasi. Artinya proses yang mencakup usaha masyarakat menghadapi pengaruh kultural dari luar dengan mencari bentuk penyesuaian terhadap komoditi, nilai, atau ideologi baru, suatu penyesuaian berdasarkan kondisi, disposisi, dan referensi kulturalnya, yang kesemuanya merupakan faktor-faktor kultural yang menentukan sikap terhadap pengaruh baru.kedua, sehubungan dengan proses akulturasi itu muncul adanya proses seleksi dengan diferensiasi berdasarkan sosiohistoris pelbagai golongan social seperti termaktub di atas 15 Dalam permasalahan munculnya HAMAS, teori ini cukup relevan untuk digunakan. Agresi militer Israel yang membabi buta dengan melakukan pengusiran secara paksa kepada rakyat Palestina memunculkan suatu perlawanan yakni dengan melakukan gerakan intifadah. Gerakan intifadah ini kemudian memunculkan gerakan perlawanan yang lebih terorganisir yang bernama HAMAS sebagai sebuah upaya untuk melakukan perlawanan terhadap Zionis Israel. F. Tinjauan Pustaka Ada satu karya ilmiah berupa skripsi karangan Akhmad Fauzi berjudul Keberadaan Gerakan HAMAS dalam Perjuangan Kemerdekaan Palestina 1987-14 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Gramedia, Jakarta, 1992. Hal. 160. 15 Ibid.

7 1991. Skripsi ini menceritakan tentang sejarah Hamas hingga perannya dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Persamaan karya penulis dengan beliau terletak pada pembahasannya yang terfokus pada keberadaan gerakan Hamas sebagai gerakan politik yang sangat berpengaruh di Palestina. Sedangkan perbedaannya terletak pada rentang waktu pembahasan. Dalam skripsi beliau rentang waktu pembahasan adalah tahun 1987-1991. Sedangkan pada skripsi penulis, rentang waktu pembahasan adalah tahun 2006-2007. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini penulis susun dalam beberapa bab. Bab I, berisi Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II, Hamas: Dari Gerakan Sosial Menjadi Partai Politik. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan sejarah munculnya HAMAS hingga kemudian menjadi partai politik. Bab III, Kondisi Palestina pasca kemenangan HAMAS pada Pemilu Legislatif Palestina Tahun 2006. Dalam bab ini penulis akan memaparkan dinamika politik yang berkembang pasca kemenangan HAMAS pada pemilu legislatif Palestina (2006-2007). Bab IV, Kesimpulan dan Saran. Berisi kesimpulan dan saran dari permasalahan yang diangkat.