BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

C H A P T E R 1. Taufiq Arifin.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu. Tahun Judul Peneliti Hasil Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

bisa disebabkan oleh kurangnya laju ekspor barang maupun jasa di Indonesia. Selain itu, masyarakat kita cenderung lebih menyukai barang-barang import

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Working Capital Management

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan menurut Ridwan dan Inge (2002: 68), adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

PENGOLAHAN MODAL KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, semua perusahaan bersaing ketat untuk memperoleh keuntungan dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi persaingan dalam dunia usaha. dengan lebih mengarahkan perhatiannya pada kebutuhan dan keinginan konsumen serta faktor kunci yang menentukan keberhasilannya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan, dan lebih memberdayakan faktor- faktor dari dalam perusahaan. Dalam perjalanan suatu perusahaan terdapat berbagai perkembangan, perkembangan bisa memberikan pengaruh positif, dan negatif bagi perusahaan. Perkembangan memberikan suatu perkembangan positif apabila perusahaan dapat mengikuti perkembangan tersebut. Perkembangan memberikan pengaruh negatif apabila perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut. Pada dasarnya modal kerja dibagi menjadi 2 bagian pokok: 1) Permanen, merupakan modal kerja minimal yang harus ada di dalam suatu perusahaan. 2) Variabel, merupakan modal kerja yang tergantung pada aktivitas diluar aktivitas pajak. 1

Bab I Pendahuluan 2 Dalam operasinya perusahaan menggunakan modal kerja. Pengertian dari penggunaan modal kerja adalah perubahan dari elemen-elemen neraca yang berbeda yang efeknya dapat menurunkan aktiva lancar/ hutang lancar. Sedangkan sumber modal kerja adalah perubahan dari elemen-elemen neraca tanpa menaikkan aktiva atau menaikkan utang. Dalam mengelola modal kerja, manajemen harus dapat menciptakan suatu sistem yang efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengelola dan mengalokasikan dana yang terdapat di perusahaan dengan baik dan benar. Salah satu tujuan pengelolaan modal kerja adalah untuk menghasilkan laba, dimana laba tersebut digunakan perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian sebelumnya mengenai modal kerja antara lain telah dilakukan oleh Esty Eftary BKA tahun 2006 dengan judul HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA DAN EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DANA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN. Penelitian tersebut dilakukan pada PLN. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan modal kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Peneliti lainnya adalah Lina Mulyawati tahun 2002 dengan judul PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN. Penelitian tersebut menunjukk bahwa penggunaan modal kerja memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Secara garis besar penelitian penulis tidak jauh berbeda dengan penelitian terdahulu hanya saja penulis menggunakan ROI untuk mengukur profitabilitas perusahaan.

Bab I Pendahuluan 3 Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas sebagai berikut: 1. Bagaimana perputaran modal kerja di perusahaan X. 2. Sejauh manakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian mengenai masalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana perputaran modal kerja pada perusahaan X. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Pihak penulis - Untuk mengetahui perbedaan antara teori yang didapat dengan praktik yang terjadi di dalam perusahaan.

Bab I Pendahuluan 4 - Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman - Untuk mengetahui apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan 2. Pihak perusahaan - Penulis dapat memberikan sumbangan tenaga dan pikiran yang akan dijadikan sebagai masukan atau informasi bagi perusahaan dalam hal perputaran modal kerja dalam perusahaan tersebut. - Hasil penelitian ini diharapkan juga memberikan manfaat kepada pengelola Perusahaan X dalam menentukan kebijakan mengenai biayabiaya - Penulis juga berharap agar pengelola dapat mengalokasikan dana atau biaya dengan efektif dan efisien, sehingga dapat mengembangkan bidang- bidang lainnya. 3. Peneliti selanjutnya - Sebagai informasi dan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan serta sebagai bahan bacaan yang akan menambah wawasan pengetahuan bagi yang membacanya. - Sebagai salah satu contoh, sehingga diharapkan peneliti selanjutnya dapat membuat skripsi mengenai topik ini dengan lebih baik lagi.

Bab I Pendahuluan 5 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Dewasa ini, semua perusahaan dituntut untuk lebih memmerhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, perputaran modal kerja dalam suatu perusahaan akan membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan tersebut akan mendapatkan profit. Manajemen modal yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka kemungkinan besar akan kehilangan pendapatan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi likuidasi. Investasi modal kerja merupakan proses terus menerus selama perusahaan beroperasi, yang dipengaruhi oleh: Tingkat investasi aktiva lancar perusahaan. Proporsi utang jangka pendek yang digunakan. Tingkat investasi pada setiap jenis aktiva lancar. Sumber dana yang spesifik dan komposisi utang lancar yang harus dipertahankan Pada dasarnya modal kerja berbeda dengan aktiva tetap, aktiva tetap akan memerlukan waktu lebih dari suatu periode atau satu tahun untuk memperbaharui aktiva tersebut. Sedangkan investasi modal kerja biasanya akan berputar kurang dari satu periode normal operasi perusahaan. Dalam operasi perusahaan terdapat tiga kegiatan pokok: pengadaaan bahan, proses produksi, dan distribusi (penjualan). Aliran kas dalam kegiatan ini sering

Bab I Pendahuluan 6 tidak sinkron. Sering pengeluaran kas dilakukan sebelum penerimaan kas, di samping itu juga penjualan dan biaya yang harus dikeluarkan sering tidak pasti. Oleh karena itu perusahaan memerlukan untuk menjaga modal kerja yang cukup. Semakin lama periode antara saat pengeluaran kas sampai penerimaan kembali, maka kebutuhan akan modal kerja akan semakin besar. Periode itu bisa terjadi seperi berikut ini: Gambar 1.1 Siklus Produksi hingga penjualan Pembayaran dibayar dimuka bahan baku Penerimaan bahan baku Bahan Baku Disimpan Proses produksi Disimpan untuk dijual Penerimaan Kas Kembali Dijual secara kredit

Bab I Pendahuluan 7 Apabila rangkaian tersebut semakin panjang, maka kebutuhan modal kerja akan menjadi semakin besar. Dengan demikian besar kecilnya modal kerja merupakan fungsi dari berbagai faktor seperti: jenis produk yang dibuat. jangka waktu siklus operasi. tingkat penjualan, semakin tinggi tingkat penjualan maka kebutuhan investasi pada persediaan juga akan semakin besar. kebijakan persediaan. kebijakan penjualan kredit. seberapa jauh efisiensi manajemen aktiva lancar. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka penentuan kebutuhan modal kerja sangat penting bagi perusahaan. Dalam memilih kebijakan pemenuhan kebutuhan dana yang akan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, manajer keuangan juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti variabilitas penjualan, aliran kas yang akan mempengaruhi penilaian perusahaan. Dengan mengetahui adanya trade off antara profitabilitas dengan risiko untuk setiap alternatif pemenuhan kebutuhan dana maka manajer keuangan harus dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam investasi modal kerja agar tujuan maksimalisasi kemakmuran pemegang saham dapat tercapai. Terdapat beberapa metode yang biasa dipergunakan dalam untuk menentukan, diantaranya adalah: Metode keterikatan dana. Metode perputaran Modal Kerja. Metode Aliran Kas.

Bab I Pendahuluan 8 Metode-metode di atas menggunakan informasi yang berasal dari laporan keuangan untuk mengambil keputusan atau membuat berbagai analisis berdasarkan laporan keuangan. Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, yaitu analisis yang berarti memecahkan atau menguraikan sesuatu dan laporan keuangan yang terdiri dari daftar neraca, perhitungan laba / rugi, laporan sumber dan penggunaan dana, laporan arus kas, laporan harga pokok produksi, laporan laba ditahan, serta laporan perubahan modal. Menganalisis laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung suatu laporan keuangan. Laporan Keuangan menurut Harahap (2001 : 189-190) adalah : Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan / yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi akuntansi keuangan lebih dalam guna proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuranukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan itu sendiri terdiri atas beberapa komponen, antara lain : 1) Neraca Keuangan (Balance Sheet) : Laporan posisi keuangan disediakan di neraca (SAK 2004) bahwa laporan ini merupakan laporan yang terdiri dari

Bab I Pendahuluan 9 kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, investasi yang memakai metode ekuitas, hutang usaha dan lainnya, kewajiban yang diestimasi, kewajiban yang berbunga jangka panjang, modal saham dan pos ekuitas lainnya. 2) Laporan Laba / Rugi (Income Statement) menunjukkan jumlah penghasilan (revenues), biaya-biaya (expenses), dan elemen-elemen lain pembentuk laba (SAK, 2004). Sedangkan menurut Farid Harianto (1998 : 191) penghasilan bersih (laba) sering sekali dikaitkan dengan ukuran kinerja. 3) Laporan Perubahan Modal (Owner s Equity Statement) menunjukkan perubahan ekuitas / modal pemilik dari awal periode sampai akhir periode. Laporan ini menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan. 4) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) menunjukkan sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode akuntansi. Laporan arus kas disusun berdasarkan periode tertentu dan klasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 5) Catatan atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statement). Dari pengertian analisis laporan keuangan yang telah dijelaskan di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan objek dari analisis laporan keuangan, di mana data yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan bahan mentahnya dan kemudian diolah menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam dengan

Bab I Pendahuluan 10 teknik tertentu sehingga akan lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Analisis laporan keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu guna membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, yang kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada para pengguna untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan. Analisis laporan keuangan adalah suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan antara satu pos dan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan. Banyak sekali teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan dan analisis rasio keuangan hanyalah salah satu teknik yang umum digunakan dalam menganalisis laporan keuangan, di mana rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antar pos tertentu dengan pos lainnya. Penyederhanaan ini dapat dinilai secara tepat antara hubungan pos tersebut dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga dapat diperoleh informasi guna memberikan penilaian. Rasio Keuangan menurut Harahap (2001 : 297): adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset,

Bab I Pendahuluan 11 antara penjualan dengan total assets, dan sebagainya.. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu komponen dari laporan keuangan adalah laba, di mana laporan laba / rugi merupakan suatu bentuk laporan yang mengukur kesuksesan kegiatan operasi dari sebuah perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Biasanya pihak bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas), ataupun untuk mengukur nilai investasi suatu perusahaan. Selain itu, investor dan kreditor akan menggunakan laporan ini untuk : 1) Mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu, biasanya dilakukan dengan mengevaluasi revenues dan expenses perusahaan sehingga dapat menunjukkan kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan pesaing. 2) Menyediakan informasi sebagai dasar untuk memprediksi kinerja di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu yang disusun secara berkelanjutan dan membentuk suatu trend (kecenderungan). 3) Membantu menentukan risiko / ketidakpastian untuk memperoleh cash flow masa yang akan datang. Komponen-komponen yang ada dalam laporan ini, seperti revenues, expenses, gain & losses dapat digunakan untuk menentukan risiko bahwa perusahaan tidak dapat mencapai tingkat cash flow yang diharapkan pada masa yang akan datang. Menurut Smith (1996 : 119) laba adalah :

Bab I Pendahuluan 12 1) Pengembalian (return) yang melebihi investasi. Para ekonom telah mendefinisikan konsep laba sebagai jumlah yang dapat dikembalikan oleh entitas kepada investornya sambil tetap mempertahankan tingkat kesejahteraan entitas yang bersangkutan. 2) Pemeliharaan modal fisik. Menurut konsep ini, laba terjadi hanya jika kapasitas produksi fisik dari perusahaan pada akhir periode lebih besar daripada kapasitas produksi pada awal periode, juga setelah mengeluarkan pengaruh transaksi dengan pemilik. Menurut Syahrul (2000 : 104) laba adalah : 1) Perbedaan positif sebagai hasil penjualan produk dan jasa dengan harga yang lebih tinggi daripada biaya untuk menghasilkan barang tersebut. 2) Perbedaan antara harga jual dan harga beli dari suatu komoditi / berharga apabila harga jualnya lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa laba merupakan faktor yang sangat penting guna melihat kemajuan perusahaan tersebut, di dalamnya terdapat komponen komponen yang melibatkan pendapatan, beban, keuntungan, serta kerugian. Selain itu juga dengan adanya laba menguntungkan bagi para investor guna melihat peluang bisnis yang ada. Proses menghasilkan laba terutama bertalian dengan pengakuan pendapatan (bukan keuntungan). Sebagian besar keuntungan berasal dari transaksi dan kejadian yang tidak melibatkan proses menghasilkan laba, seperti penjualan tanah dan paten. Jadi, kondisinya yang telah direalisasi atau dapat direalisasi lebih penting artinya dalam pengakuan keuntungan.

Bab I Pendahuluan 13 Tujuan pengukuran laba yang lebih umum mensyaratkan pengukuran laba untuk periode yang lebih pendek guna memberikan alat kendali dan dasar bagi keputusan pemegang saham, kreditor, investor dan manajer. Laba sebagai alat pengukur yang baik atas prestasi perusahaan. Investor tidak dapat dipisahkan dari harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang atas kegiatan investasinya di bursa. Masa yang akan datang penuh ketidakpastian, sehingga investor perlu membuat prediksi terhadap proyek investasi yang telah atau akan dilakukan agar tidak mengalami kerugian. Untuk dapat memprediksi dibutuhkan pengetahuan untuk menganalisis laporan keuangan, salah satu cara adalah dengan melakukan analisis rasio. Hasil dari analisis rasio dapat memberikan gambaran tentang baik atau buruknya posisi keuangan atau kinerja perusahaan yang tercemin dalam laba perusahaan. Dalam menghitung rasio keuangan, data yang digunakan berasal dari laporan keuangan yang tersedia, sehingga rasio-rasio keuangan dapat dijadikan prediktor dalam memprediksi laba Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran PERPUTARAN MODAL KERJA(PMK) PMK= penjualan / (aktiva lancar-hutang lancar) ROI ROI = EAT TotalAktiva rata-rata

Bab I Pendahuluan 14 Perputaran modal kerja mempengaruhi ROI, karena dengan perputaran modal kerja dapat diketahui berapa besar kebutuhan modal kerja, sehingga apabila kebutuhan modal kerjanya telah diketahui maka pengalokasian biaya pun akan dapat dilakukan dengan baik. Sehingga apabila biaya berkurang maka akan menaikkan laba. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis merumuskan hipotesis penelitian dalam ini adalah perputaran modal kerja mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di BEJ yang diperoleh dari Pojok BEJ yang berada pada Universitas Widyatama