BAB I PENDAHULUAN. diperoleh melalui pasar uang dan pasar modal. Pasar modal memiliki peran besar bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi perekonomian, berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Kabar Indonesia pada tanggal 13 Januari 2008, di era globalisasi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual-beli sekuritas disebut dengan

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat mempengaruhi iklim usaha di Indonesia. Para pelaku bisnis harus

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Thompson dan Vaz (1990) melakukan penelitian terhadap 426 obligasi

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. investor dan perusahaan untuk mencari sumber dana maupun untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

Investasi dalam efek

Handout Manajemen Keuangan 2

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 16,3 persen dari pencapaian periode sebelumnya tahun 2014 (Republika

1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh imbalan (return) dimasa yang akan datang. Penelitian Ibrahim

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di suatu negara. Investasi di Indonesia telah melekat dengan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN

Elin Dwi Jayanti A PASAR MODAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan penting bagi perkembangan ekonomi. suatu negara khususnya secara makro. Kehadiran pasar modal dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring berkembangnya perekonomian di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. macam instrumen keuangan seperti hutang (obligasi), saham, instrumen

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

FIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif lebih baik daripada bila diinvestasikan ke yang bidang lain. Investasi

Bab 10 Pasar Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. obligasi, hal utama yang dilihat terlebih dahulu adalah harga pasar obligasi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. datang. Perusahaan pun diharapkan mendapatkan hasil yang semakin baik dari. yang tepat atau kalah dalam persaingan.

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta atas petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

PASAR MODAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membeli produk-produk keuangan berupa surat berharga (efek). Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik informasi

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 8.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hak pelikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang bisa diperoleh melalui pasar uang dan pasar modal. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Pasar modal juga merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri (Husnan, 2003). Perusahaan dapat menginvestasikan dananya dalam bentuk saham maupun obligasi mengharapkan nilai tambah baik berupa (a) deviden sebagai imbal hasil saham ataupun bunga kupon sebagai imbal hasil obligasi, dan (b) apa yang disebut capital gain yaitu selisih harga pembelian dan harga penjualan dari surat-surat berharga tersebut ataupun yield pendapatan obligasi. Pasar modal merupakan tempat dimana surat-surat berharga diperjualbelikan dan obligasi merupakan salah satu sekuritas atau instrumen yang diperdagangkan di pasar modal ini. Obligasi merupakan instrumen investasi berbentuk hutang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta kepada pihak yang membutuhkan dana untuk mendapatkan pinjaman, dimana penerbit obligasi wajib membayar bunga secara berkala dan nilai pokok pada masa yang ditentukan dan atas pinjaman tersebut investor diberi imbalan berupa bunga. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut obligasi korporasi, obligasi korporasi dibedakan atas obligasi korporasi konvensional dan obligasi syariah. Obligasi korporasi konvensional adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dimana perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara reguler sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman pada

saat jatuh tempo. Pada obligasi syariah tidak mengenal kupon atau bunga, karena penerima bunga dianggap riba dalam sistem syariah. Perkembangan pasar obligasi dapat dilihat dari peningkatan jumlah emiten dan nilai emisi obligasi dari tahun 2006 sampai tahun 2010, sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Emisi Obligasi Korporasi Tahun 2006-2010 Emiten Perubahan nilai TAHUN obligasi emisi (%) 2006 162 12,59 2007 175 30,5 2008 178 10,6 2009 183 18,4 2010 189 18,9 Sumber : Bursa Efek Indonesia Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa perkembangan nilai emisi obligasi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terutama pada tahun 2007 peningkatan nilai emisi mencapai 30,5 % dari tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2008, peningkatan nilai emisi obligasi tidak sebesar tahun sebelumnya dimana pada tahun tersebut nilai emisi obligasi hanya meningkat 10,6 %. Kemudian pada tahun 2009 dan 2010 nilai emisi obligasi kembali mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukan bahwa obligasi menjadi tren bagi investor untuk mendapatkan dana pembayaran investasi jangka panjang, modal kerja, penambahan modal perusahaan atau untuk pelunasan hutang perusahaan. Sebagai suatu sekuritas, obligasi menawarkan yield (tingkat keuntungan) bagi investor. Yield yang digunakan dalam penelitian ini adalah yield to maturity (YTM), yield to maturity merupakan tingkat keuntungan yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar sekarang dan disimpan obligasi tersebut hingga jatuh tempo (Raharjo, 2003). YTM juga akan mempengaruhi harga pasar obligasi tersebut sehingga secara langsung mempengaruhi likuiditasnya.

Seorang investor yang membeli suatu obligasi dan memilikinya sampai obligasi itu jatuh tempo akan menerima YTM yang terdapat pada tanggal pembelian, tetapi YTM obligasi yang diperhitungkan akan sering mengalami perubahan diantara tanggal pembelian dan tanggal jatuh temponya. Oleh karena itu emiten untuk selalu memperhatikan perkembangan ataupun perubahan YTM obligasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah tingkat suku bunga Bank Indonesia, tingkat inflasi, growth, maturity, dan peringkat obligasi. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga, meningkatnya suku bunga merupakan berita buruk untuk pasar modal karena investor akan tertarik menanamkan dananya pada pasar uang. Hal ini menyebabkan menurunnya permintaan obligasi dan sekuritas-sekuritas lain di pasar modal (Bodie, 2006). Suku bunga yang dapat dijadikan benchmark oleh investor ataupun emiten terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pemilihan suku bunga tersebut dalam penelitian ini karena Sertifikat Bank Indonesia didukung dan dijamin oleh pemerintah (Bank Indonesia) sebagai otoritas moneter secara efektif dan efisien. Perkembangan suku bunga SBI dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini : Tabel 2.1 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tahun 2006-2010 Rata-rata Tingkat Suku Bunga Tahun SBI 3 Bulan (%) 2006 12,73 2007 8,04 2008 11,08 2009 6,59 2010 7,21 Sumber : Bank Indonesia Berdasarkan tabel 1.2 di atas, menunjukan bahwa tingkat suku bunga mengalami fluktasi dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2006 suku bunga naik menjadi 12,73 % sedangkan

pada tahun 2007 menurun menjadi 8.04 % dan pada tahun 2008 naik menjadi 11,08 % kemudian pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 6,59 % lalu pada tahun 2010 naik menjadi 7,21 %. Dari informasi tersebut, tentu ini akan mempengaruhi yield atau tingkat keuntungan yang akan diterima investor yang membeli obligasi dan memilihnya sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Adapun peneliitian terdahulu yang melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield obligasi antara lain dilakukan oleh Nulfauziah dan Setyarani (2004) yang menemukan hasil bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap yield obligasi. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Kadir (2007) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat suku bunga terhadap tingkat imbal hasil obligasi (YTM). Data penelitian dibatasi dengan jumlah perusahaan yang akan diteliti yakni sebanyak 5 perusahaan dari 178 perusahaan, berdasarkan kriteria yang ada yakni : obligasi korporasi yang tercatat diperdagangkan selama tahun 2008-2010, obligasi masih beredar dan miliki jatuh tempo sehingga dapat diperoleh data harga obligasi yang berlaku, membayar kupon dalam jumlah yang tetap, untuk menyakinkan bahwa tidak adanya floting rate terhadap yield obligasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai laporan keuangan lengkap selama periode pengamatan. Berdasarkan uraian dan permasalahan, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield to maturity obligasi korporasi di bursa efek indonesia, karena dari perkembangan tingkat suku bunga dari tahun 2006 sampai tahun 2007 mengalami fluktasi dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap yield dalam hal ini yield to maturity. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Yield Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka teridentifikasi masalah sebagai yaitu: 1. Perubahan tingkat suku bunga yang setiap tahunnya berpengaruh pada perubahan yield obligasi (tingkat keuntungan). 2. Faktor tingkat keuntungan yang akan diterima oleh investor. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : Seberapa Besar Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Yield Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk Mengetahui Besaran Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Yield Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yaitu : 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Sebagai media untuk mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah guna menambah wawasan ilmu pengetahuan pada bidang manajemen keuangan. 2. Bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan, peneliti berharap semoga dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai bahan perbandingan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bidang yang diteliti.

1.5.2 Manfaat Praktis Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan pendanaan peusahaan dengan menggunakan obligasi, dimana perusahaan dapat mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield obligasi yang diterbitkan.