BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data dan analisis perancangan 1. Fungsi produk rancangan Berdasarkan hasil wawancra dan browsing internet, Ondel-Ondel dalam bentuk urban toys memang belum pernah di buat. Tentunya halini merupakan hal yang sangat positif, ketika masyarakat luas mengetahui ada Ondel-Ondel dalam bentuk dan fungsi yang berbeda. Dalam perancangan ini dibuat sebuah branding produk. Mulai dari Naming product, Branding logo, beserta media promosinya seperti flyer, packaging dan paperbag. Tidak lupa juga di buat aksesoris sebagai gimmick seperti sticker. Untuk Naming Product, product ini diberi nama ONBO yaitu sebuah singkatan untuk Ondel-Ondel bokumi. Penamaan ini didasari oleh penyebutannya yang simple dan mudah di ingat. Agar semakin mudah diingat diberi slogan yaitu Ondel-ondel jadi urban toys. Branding ini dibuat oleh perancang untuk lebih mudah di ketakui, kenal, & di ingat oleh masyarakat. Dan perancang memberi nama kepada urban toys yaitu ON- BU nama singkatan dari ondel ondel bukomi. Perancang memberi nama ON-BU di karnakan bahan utama untuk merancang urban toysnya terbuat dari kayu seperti boneka dari jepang yang bernama bukomi singkatan dari boneka kayu temi. Penamaan ini didasari oleh penyebutannya yang simple dan mudah di ingat. Agar semakin mudah diingat 2. Estetika produk rancangan Bentuk Ondel-Ondel ini dibuat jauh berbeda dengan Ondel-Ondel yang kita kenal sebelumnya. Dibuat menjadi sebuah figuremanusia. Proporsi tubuh yang sama dengan manusia. Berukuran skala 1:18 dari figure asli ondel-ondel yang berukuran 2 meter. Ditambahkan juga beberapa artikulasi dibeberap bagian tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki. Agar nampak detail diberi artikulasi dibagian tangan agar bisa menggengam senjatanya saat dimainkan.
B. Pendekatan Estetis Desain Konsep dasarnya yaitu mengadopsi rupa pasangan Ondel-ondel betawi. Hal ini didasari karena Ondel-Ondel yang berpasangan dan memakai pakaian adat khas betawi. Pakaian khas adat betawi untuk laki-laki dan perempuan berbeda, seperti : 1. Pakaian adat Betawi yang dipergunakan oleh para kaum lelaki Betawi terdiri dari: Baju koko (sadariah). Baju koko yang dikenakan disebut juga sadariah. Bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos. Celana batik. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang. Dengan warna yang tidak terlalu ramai, biasanya hanya putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya. Kain pelekat. Kain pelekat ini bentuknya seperti selendang yang ditempatkan sebelah pundak atau diselempangkan pada leher. Peci. Peci yang digunakan pada umumnya berwarna hitam berbahan beludru yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi. 2. Untuk perempuan Betawi, pakaian adat yang dipergunakan sehari-hari terdiri dari: Baju kurung berlengan pendek. Baju kurung yang dikenakan memiliki lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku di bagian depannya dengan warnawarna yang mencolok. Kain sarung batik. Kain sarung batik yang sering dikenakan perempuanperempuan Betawi biasanya bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung yang digunakan. Kerudung. Kerudung yang digunakan yaitu selendang yang dikenakan pada kepala para perempuan Betawi. Warnanya serasi dengan baju kurung yang mereka kenakan. Hal ini dimaksudkan agar karakteristik asli, kebudayaan, dan adat berpakaian dari Ondel-Ondel betawi sendiri tidak hilang.
C. Muatan Lokal Dalam Perancangan Karya Desain Memiliki unsur budaya Betawi yang nampak pada karakter Ondel-Ondel. Walaupun rupanya berbeda jauh, namun karakteristik Ondel-ondel tidak dihilangkan. Seperti misalnya, kembang kelapa, mahkota pada kepala, dan pemakaian selendang pada perempuan. Juga penambahan aksesoris kebetawian seperti pakain yang dikenakan oleh Ondel-ondel, juga aksesoris lainnya seperti gesper ala betawi dan sarung yang dililit dileher. Warna asli dari Ondel-Ondel pada umumnya tidak dibuah. Warna merah untuk laki-laki dan warna putih untuk perempuan. 1. Teknis produk perancangan Gambar 16. Skema perancangan (Strategi Desain)
2. Rincian Proses Perancangan a) Brief Melakukan Proses Mind Mapping, memetakan pikiran dari kata Ondel-Ondel dan urban toys untuk mendapatkan ide awal yang nantinya dapat dikembangkan untuk bentuk dan pewujudan karakter. b) Pentepan Tema dan Konsep Desain Melakukan pengembangan ide dari proses Mind Mapping yang telah dilakukan. c) Analisa Data Melihat Referensi karya sejenis. Lalu karya tersebut di Analisa berdasarkan kelebihan dan kekurangannya. Juga melihat data yang telah didapatkan dari hasil wawancara, buku dan browsing internet. d) Proses Desain Awal Proses pembuatan dimulai detail sketsa karakter dengan konsep dan tema yang telah ditetapkan sebelumnya. e) Proses Produksi Proses ini memiki 3 tahap, yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. 3. Pra Produksi a) Sketsa Desain 4. Referensi karakter Gambar 17. Sketsa desain Sumber: dokumentasi penulis Gambar 18.Sketsa desain Gambar 19.Sketsa desain Gambar 20. Sketsa desain Sumber: dokumentasi penulis Sumber: dokumentasi penulis Sumber: dokumentasi penulis
5. Setudi seni dalam produk Perancang akan memberikan konsep setengah matang pada penikmat urban toys ondel-ondel ini dikarnakan bisa melakukan seni lukis dan seni pahat tersendiri yang dilakukan manual oleh penikmatnya atau masyarakat. Gambar 21. Kuar 2 persi Gambar 22.alat cukil / pahat Gambar 23. Cat kayu Sumber: dokumentasi penulis Sumber: dokumentasi penulis Sumber: dokumentasi penulis 6. Studi Bentuk dan Perupaan Karakter Dalam tahap ini penulis ingin membuat sebuah perbandingan dari Ondel-ondel umum dengan perancangan Ondel-ondel ini. Hal ini dimaksudkan agar terlihat suatu perbedaan yang nyata dari tahap perancangan studi bentuk dan perupaan karakter. Gambar 24. Ondel-ondel betawi Sumber:3.bp.blogspot.com
Ondel-ondel asli yang berukuran 2meter Gambar 25. Ondel-ondel betawi Sumber:3.bp.blogspot.com Ondel-ondel hasil kreasi perancangan. Gambar 26. Skema pembuatan karakter Sumber: dokumentasi penulis.
7. Produksi a) Bahan Material Menggunakan bahan dasar 100% kayu dari pohon, ada 2 dahan pohon yang di pilih yakni pohon jati belanda dan pinus. Lalu di bentuk menjadi urban toys. Gambar 27. Skema pembuatan karakter Sumber: dokumentasi penulis 8. Pasca Produksi Pada tahap ini, ketika urban toys sudah jadi. Maka tahap Branding dimulai dengan pembuatan logo ON-BO. a) Logo b) Stiker 1 Gambar 28. Logo On-Bo Gambar 29. Setiker daurulang dan peringatan 18+
c) Stiker 2 Gambar 30. Setiker pemasatan On-Bo Keterangan : Gambar 31. Arti kulasi logo wajah a) Di ambil dari wajah ondel-ondel yang identik warna merah dan diberi muka agar nampak perwujudan ondel-ondel tersebut. Tak luput diberi juga kumis dan jenggot agar lebih perfectional, tidak lupa di beri mahkota seperti layaknya ondel-ondel umumnya, dan mahkota tersebut berwarna emas agar terkesan mewah. Ini pun dibuat sekaligus huruf O pada brending. Gambar 32. Arti kulasi logo On-Bo b) Warna ON ini berwarna merah di ambil karna mengikuti warna muka ondelondel pada umumnya, - garis ini di buat untuk pemisah huruf ON dan BO hal ini di karnakan agar membajanya pun ada ucapan jedanya, huruf URBAN TOYS di tampilkan agar pembeli pun tahu ini adalah produk urban toys.
Gambar 33. Arti kulasi setiker 1 c) Setiker ini di buat agar di ketahui orang luas bahwa produk ini adalah produk daur ulang dan produk untuk 18 (delapan belas) tahun ke atas. Warna daurulang ini di beri warna hijau karna ramah linggungan dan warna untuk 18 (delapan belas) tahun berwarna kuning, hitam, biru, putih, dan hitm ini untuk siapa pun orang yang melihatnya langsung terfokus ke objeknya. Gambar 34. Arti kulasi setiker 2 d) Setiker ini di buat untuk pemasaran produk urban toys ON-BO tersebur. Di buat agat pembeli lebih mudah untuk memesannya kembali.