KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. Tentang

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/89/2008

PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/U/2001

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

BUKU 11 PEDOMAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB IV SURAT KEPUTUSANDIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /U/1998 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENYESUAIAN PERUBAHAN BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/U/1999 TENTANG KERJASAMA PERGURUAN TINGGI SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Persyaratan dan Prosedur Penyesuaian Perubahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

PANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BUKU PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI UNIVERSITAS INDONESIA

Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 161 TAHUN 2007

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENDIRIAN PTAI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178/U/2001 TENTANG GELAR DAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

FORMULIR PERMOHONAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Nomor : 1206 /E4.1/ Juli 2014 Lamp. : Hal : Persyaratan Usulan NIDN baru

Panduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 66 TAHUN 2009 TENTANG

Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 11 Maret 2016 Rektor. ttd

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 500/Kpts-II/2002 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

Dengan ini mengajukan permohonan rekomendasi untuk memperoleh Beasiswa Afirmasi Tahun anggaran 2015 kategori : DOSEN

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

FORMULIR PERMOHONAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPPDN) DIKTI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

FORMULIR PERMOHONAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPPDN) DIKTI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN AKADEMIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NO. : 1029/Kpts/OT.210/12/98

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 108/DIKTI/Kep/2001 Tentang PEDOMAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI DAN/ATAU JURUSAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24/U/2000 TENTANG PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGI, Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 010/O/2000, Direktorat Jenderal Jenderal Pendidikan Tinggi mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Departemen dibidang pendidikan tinggi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri dan peraturan perundangundangan yang berlaku; b. ahwa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 24/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi perlu diatur Pedoman Pelaksanaannya; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989; 2. Peraturan-Pemerintah Republik Indonesia no. 0 Tahun 1999;. Keputusan Presiden Republik Indonesia: a. Nomor 44 Tahun 1974; b. Nomor 1 Tahun 1998, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan No. 192 Tahun 1998; c. Nomor 85/M Tahun 1999; 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: a. Nomor 010/O/2000; b. Nomor 24/U/2000; c. Nomor 22/U/2000; Memperhatikan: Hasil Rapat Kerja Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Indonesia/Institut Negeri, Pembantu Ketua Sekolah Tinggi Negeri, Direktur Politeknik, Koordinator Kopertis dan APTISI tanggal 5 s/d 7 Desember 2000; M E M U T U S K A N : Menetapkan : Pertama : Pengajuan usul pembukaan program studi dan/atau jurusan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan: 1. Usul pembukaan untuk dipertimbangkan pemberian ijin penyelenggaraannya oleh pemrakarsa kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi harus didahului dengan kajian kelayakan akademik dan admnistrasi untuk memenuhi kriteria berikut:

d. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program studi tersebut sehingga tidak menimbulkan pengangguran baru (didukung dengan data survei). e. Kepastian bahwa dengan pendirian perguruan tinggi dan pembukaan program studi baru tersebut tidak mengakibatkan beban tambahan bagi pemerintah (secara finansial) dan misi utama perguruan tinggi tersebut masih tetap tertangani dengan... f. Untuk menjamin terjadinya kelebihan pasok lulusan, maka program studi yang diusulkan harus dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan melakukan relokasi sumberdaya perguruan tinggi. g. Pembukaan program studi baru memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penyelenggaraan program studi oleh perguruan tinggi lain sekitarnya atau di wilayahnya sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antar perguruan tinggi. h. Pembukaan Jurusan baru dapat menjanjikan peningkatan pemanfaatan sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan tinggi. i. Pembukaan jurusan baru tidak akan menimbulkan pergesekan internal dalam perguruan tinggi sehingga menurunkan mutu kinerjanya. 2. Pemberian pertimbangan persetujuan dan/atau penolakan untuk penyelenggaraan program studi dan/atau jurusan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi diberikan setelah melakukan kajian terhadap aspek pemenuhan persyaratan minimal akademik dan kelembagaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah kajian tersebut diterima oleh Ditjen Dikti.. Setelah pertimbangan persetujuan diberikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, maka tahapan pengajuan usul persetujuan pembukaan selanjutnya adalah Ditjen Dikti. Kedua : Pengajuan usul persetujuan pembukaan program studi dan/atau jurusan baru dilakukan oleh pemrakarsa kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dilampiri dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Studi Kelayakan dengan format sebagai berikut: 1. Pendahuluan Untuk program studi baru merupakan rangkuman dari butir 1. a s/d d diktum Pertama, sedangkanuntuk jurusan baru merupakan rangkuman butir 1 e dan f diktum Pertama, meliputi aspek-aspek berilut: 1). Kualifikasi yang dibutuhkan; 2). Gambaran jumlah kebutuhan; ). Sumber masukan program; 4). Keberlajutan program; 2. Kurikulum program studi yang diusulkan. Berisikan gambaran mengenai bentuk program studi yang ditawarkan, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1). Kualifikasi kompetensi keluaran yang diharapkan; 2). Kurikulum; ). Rujukan program yang digunakan.. Sumberdaya. Berisikan gambaran mengenai kondisi sumberdaya yang disediakan untuk melaksanakan program studi dan/atau jurusan yang diusulkan, meliputi aspek-aspek berikut: 1). Dosen; 2). Sarana & Prasarana; ). Tenaga Administrsi & Penunjang Akademik; 4. Pendanaan. Berisikan gambaran mengenai kebutuhan dana awal, dana operasional dan pemeliharaan serta kebutuhan dana lainnya, disertai dengan gambaran mengenai sumber-sumber yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dalam bentuk: 1). Kebutuhan dana investasi; 2). Kebutuhan dana-dana operasional dan pemeliharaan; ). Penerimaan internal; 4). Penerimaan eksternal; 5. Manajemen Akademis. Berisikan gambaran mengenai bagaimana program studi dan atau jurusan tersebut akan dikelola, bagaimana rencana pengembangan program studi baik untuk jangka pendek (1- tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun ke depan) maupun jangka panjang (15-25 tahun ke depan), bagaimana sumberdaya yang ada akan dikelola dan dikembangkan tanpa mengganggu program studi lain serta bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina. Dukungan kerjasama yang ada akan sangat membantupengembangan program studi dan/atau jurusan tersebut. Bagian ini harus berisikan paling tidak hal-hal sebagai berikut: 1). Rencana pengembangan program studi; 2). Manajemen sumberdaya; ). Manajemen mutu akademis; 4). Dukungan kerjasama.. Kesimpulan. Memberikan gambaran umum bagaimana program studi dan/atau jurusan yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan yang ada, gambaran mengenai kelemahan-kelemahan dan kekuatan dari program-program studi serta tantangan umum yang akan dihadapi di mas depan, serta bagaimana program studi dan/atau jurusan akan memposisikan diri untuk menghadapi tantangan tersebut. 7. Lampiran. Program studi kelayakan ini dilampiri pula dengan: 1). Daftar kulikulum dan silabus; 2). Daftar dosen beserta mata kuliah yang dibina dan foto copy ijazah S1 dan yang lebih tinggi serta izin perbantuan bagi dosen dari PT lain atau instansi lain; ). Daftar riwayat hidup dosen; 4). Surat kesediaan mengajar/membina program studi; 5). Daftar tenaga Administrasi & Penunjang Akademik; ). Daftar Sarana dan Prasarana;.1. Ruang kuliah;

.2. Ruang dosen;.. Ruang seminar;.4. Laboratorium;.5. Perpustakaan;.. Fasilitas komputasi;.7. Fasilitas teknologi informasi; Fasilitas laboratorium, perpustakaan, komputasi, teknologi informasi yang disebutkan, memenuhi persyaratan minimal untuk melakukan kesiatan pendidikan, penelitian, dan pemgabdian pada masyarakat sesuai dengan jenjang dan jalur pendidikan..8. Perlengkapan pendukung perkuliahan;.9. daftar peralatan laboratorium;.10.daftar buku-buku/dokumen yang mendukung, dll. 7). Daftar fasilitas fisik pendukung: 7.1. Ruang administrasi; 7.2. Ruang rapat/pertemuan; 7.. Ruang fasilitas umum pendukung lainnya; 7.4. Peralatan pendukung admnistrasi; 7.5. Kendaraan; dll. 8). Dolumen - dokumen pendukung lainnya, seperti perjanjian kerjasama/mou, rekomendasi dan lain-lain. b. Rencana Induk Pengembangan (RIP); c. Statuta; Dengan berpedoman kepada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 24/U/2000. Masing-masing dokumen tersebut disampaikan 2 (dua) rangkap. Ketiga Keempat Kelima : Usul pembukaan program studi dan/atau jurusan akan dikaji secara seksama atas dasar data dan informasi yang tercantum dalam berkas usul yang validitasnya/kebenarannya dicocokan dengan rekaman data dan informasi yang terdapat di Kopertis dan/atau data yang ada di Ditjen Pendidikan Tinggi. Hasil penilaian usul pendirian baik yang disetujui maupun yang diolak akan disampaikan kepada pemrakarsa selambatlambatnya (enam) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya dokumen lengkap di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. : Prosedur permohonan usul pembukaan program studi dan/atau jurusan oleh pemrakarsa ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan. : Selama proses pembukaan masih berjalan, program tidak diperkenankan menerima mahasiswa. Keenam : Ijin penyelenggaraan program studi baru dapat diberikan setelah pemrakarsa membuat Surat Pernyataan kesanggupan untuk menanggung segala akibat yang ditimbulkan bilamana setelah dievaluasi sesuai Diktum Ketujuh ternyata program studi tersebut dianggap tidak layak untuk dilanjutkan operasinya. Ketujuh : Ijin penyelenggaraan yang diberikan akan dievaluasi setelah 2 (dua) tahun untuk mengetahui kelayakan penyelenggaraannya dengan kemungkinan: a. Program Studi layak untuk diteruskan penyelenggaraannya;

b. Penyelenggaraan Program Studi harus dihentikan dengan segala konsekwensinya ditanggung oleh pemrakarsa. Kedelapan : 1. Ketentuan ini berlaku bagi tambahan pendirian program studi dan/atau jurusan; 2. Pendirian program studi dan/atau jurusan dapat dilakukan bersamaan dengan pendirian perguruan tinggi, dengan ketentuan disamping memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dalam Keputusan ini juga memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dalam Keputusan menteri Pendidikan Nasional No. 24/U/2000. Kesembilan : Dengan berlakunya keputusan ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Kesepuluh : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 0 April 2001 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Satryo Soemantri Brodjonegoro NIP. 10 889 802 Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Menteri Pendidikan Nasional; 2. Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional;. Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional; 4. Kepala Balitbang pada Departemen Pendidikan Nasional; 5. Semua Dirjen dalam lingkungan Departemen Pendidikan Nasional;. Semua Sekretaris Ditjen, Itjen dan Balitbang dalam lingkungan Depdiknas; 7. Semua Direktur dalam lingkungan Ditjen Dikti; 8. Semua Koordinator Kopertis; 9. Semua Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi Negeri dalam lingkungan Depdiknas; 10. Badan Kepegawaian Negara.

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 108/DIKTI/Kep/2001 Tanggal: 0 April 2001 ASPEK YANG DINILAI DAN KRITERIA PENDIRIAN BAGI SUATU PROGRAM STUDI ASPEK YANG DINILAI 1. Organisasi PT mengacu kepada PP No. 0 Tahun 1999 dan Kep. Mendiknas No. 24/U/2000 sesuai bentuk masing-masing PT Unsur Pelaksana Akademik: a. Jumlah minimal Program Studi pada Akdemi (Prog. Diploma I, II & III) b. Jumlah minimal Program Studi pada Akademi (Prog. Diploma I, II & III & IV) c. Jumlah minimal program studi pada Sekolah Tinggi (Prog. Diploma I, II, III & IV) Catatan: Yang memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Program S1, S2 dan/atau S. d. Jumlah minimal Program Studi pada Institut (Prog. S1 dan/atau Prog. Diploma) mewakili kelompok disiplin ilmu yang berbeda. Catatan: yang memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Program S2 dan S e. Jumlah minimal Program Studi pada Universitas (Prog. S1 dan/atau Prog. Diploma) mewakili kelompok bidang ilmu yang berbeda ( IPA, 4 IPS) PENDIRIAN PTS BARU Ya/Tdk 1 Ps Ps 2 Ps Ps 10 Ps PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DIII S1/DIV S2 2. Kurikulum Program Studi (memenuhi syarat baku minimal yang ditetapkan Mendiknas) Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk. Tenaga Kependidikan: a. Dosen tetap untuk setiap Prog. Studi (minimal) 1. Jumlah (orang) 2. Kualifikasi Pendidikan - DIV atau S1 - S1 b. Nisbah dosen terhadap mahasiswa (minimum) 1. Bidang IPS 1.0 4 1.0 1.0 1.0

2. Bidang IPA 1.20 1.20 1.20 1.20 c. Tenaga Administrasi 1. Jumlah (orang) 2. Kualifikasi Pendidikan - S1 - D 1 2 1 2 d. Tenaga Penunjang Akademik 1. Jumlah (orang) 2. Kualifikasi Pendidikan - DIII. Calon Mahasiswa : 0 0 0 4. Sumber Pembiayaan (minimal tersedia) 2 tahun tahun 2 tahun

Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 108/Dikti/Kep/2001 Tanggal : 0 April 2001 SURAT PERNYATAAN DOSEN TETAP Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a :... Tempat/Tgl. Lahir :... Alamat :... Pendidikan (sebutkan nama PT-nya) a. Dalam Negeri :... b. Luar Negeri :... Pekerjaan :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Mengatakan dengansesungguhnya bahwa: 1. saya tidak bekerja penuh waktu pada instansi negeri/swasta atau perguruan tinggi swasta lainnya; 2. Saya bersedia bekerja secara penuh waktu sebagai dose tetap pada... Dalam mata kuliah: a.... b.... c.... Bersama ini turut saya lampirkan: (1). Fotocopy ijazah dan yang lebih tinggi (2, S); (2). Fotocopy SK penyetaraan ijazah lulusan dariluar Negeri dari Dirjen Dikti; (). Fotocopy SK jabatan akademik dari Pemerintah (bagi yang sudah memiliki); (4). Fotocopy SK Pensiun (bagi pensiunan) (5). Riwayat hidup.

Lampiran III Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 108/DIKTI/2001 Tanggal : 0 April 2001 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a :... Tempat/Tgl. Lahir :... Alamat :... Menerangkan dengan sesungguhnya: 1. Riwayat Pendidikan: a. Sekolah Dasar... b. Sekolah Lanjutan Pertama... c. Sekolah Lanjutan Atas... d. Perguruan Tinggi: - Sarjana (S1)... - Magister (S2)... - Doktor (S)... 2. Riwayat Pekerjaan : a. Dari Tahun...s/d Tahun... b. Dari Tahun...s/d Tahun... c. Dari Tahun...s/d Tahun... d. Dari Tahun...s/d Tahun.... Keterangan Lain: Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya....,... 200.. Yang menyatakan

Lampiran IV Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 108/DIKTI/2001 Tanggal : 0 April 2001... SURAT IJIN PENGGUNAAN SARANA LABORATORIUM Yang bertanda tangan di bawah ini: N a m a :... Jabatan :... Alamat :... Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam pengusulan program studi... pada perguruan tinggi... Memiliki prasarana laboratorium seperti tersebut dibawah ini: No. 1. 2.. 4. 5.. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1. 14. 15. 1. 17. 18. 19 20. Dst. N a m a Laboratorium Kapasitas Sekarang (%) Kapasitas Setelah PS ini Dilayani (%) Jumlah kegiatan Praktikum yang Dapat dilayani Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan bilamana diperlukan....,... 200.. Yang menyatakan,...