BAB I PENDAHULUAN. pada zaman Heian sangatlah sensitif terhadap perasaan pribadi terutama dalam hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari studi pustaka, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manga merupakan sebutan untuk komik Jepang. Manga adalah suatu

Bab 1. Pendahuluan. di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Mitos adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap suci oleh masyarakat tempat

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. memperbincangkan perempuan dan laki-laki. Perempuan selama ini selalu saja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Paradigma inilah

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan karya seni tulis yang diciptakan seorang pengarang sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. penelitian yang dapat dijadikan acuan, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Departmen ini didirikan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. kesusastraan Bali adalah salah satu bagian dari karya sastra yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan dunia lain yang bersifat imajinatif. Ruang lingkup sastra yang begitu luas

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat dua jenis karya sastra yaitu karya sastra lisan (kosho bungaku)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

di zaman Heian. Inilah yang ditunjukkan dalam novel THE DRAGON SCROLL lewat sebuah cerita fiksi. Begitu juga dengan novel THE DRAGON SCROLL yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu bentuk seni kreatif yang di dalamnya mengandung nilainilai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan karya sastra digunakan sebagai alat perekam. Hal yang direkam berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil ciptaan dan kreativitas pengarang yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kesusastraan zaman Heian cerita yang bertemakan cinta sering kali diekspresikan dalam kata-kata yang dapat membangkitkan emosi dari pembaca. Masyarakat pada saat itu cenderung untuk mengenangkan kembali masa-masa yang sudah berlalu. Hal ini sering kali diadaptasikan dari kehidupan nyata mereka yang hidup dalam lingkungan kaum bangsawan. Dikarenakan kaum bangsawan pada zaman Heian sangatlah sensitif terhadap perasaan pribadi terutama dalam hal cinta (Asoo, 1983:.28-29). Pada zaman Heian, lingkungan bangsawan sangat mendominasi kesusastraan Jepang. Penulis ataupun pembaca puisi adalah anggota keluarga kaisar atau keluarga bangsawan. Penulis catatan harian, cerita biarpun bukan bangsawan tetapi sebagian besar adalah pengikut bangsawan yang hidupnya dijamin. Pembaca kesusastraan pada zaman Heian adalah kaum bangsawan dan para selir di istana atau orang-orang yang mempunyai hubungan erat dengan pihak istana atau bangsawan. Orang-orang yang berkecimpung dalam kesusastraan baik sebagai pengarang maupun sebagai pembaca hanya terbatas pada orang-orang dalam lingkungan masyarakat bangsawan, sehingga pada zaman Heian dikenal juga dengan zaman kesusastraan bangsawan serta menjadi inspirasi bagi pencipta karya sastra (Asoo, 1983:27). Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya karya sastra berupa manga yang berjudul Motto Kokoro Ni Hoshi No

Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba yang menceritakan kehidupan di lingkungan bangsawan pada zaman Heian dan penyamaran seorang putri ke istana sebagai pelayan. Contoh-contoh karya sastra lain yang bertemakan cinta yang paling terkenal pada zaman Heian di antaranya novel panjang yang berjudul Genji Monogatari, karya Murasaki Shikibu, dan catatan harian yang berjudul Izumi Shikibu Nikki. Genji Monogatari memfokuskan pada cerita tentang pertemuan tokohnya yang bernama Hikaru Genji dengan berbagai wanita, dan merupakan novel tentang kehidupan masyarakat Kizoku (kaum penguasa), sedangkan Izumi Shikibu Nikki adalah suatu catatan harian yang mengungkapkan salah satu kehidupan romantis wanita pada zaman Heian yang isinya mengenai hubungan cinta yang berlangsung selama satu tahun antara putra Reizi Tennoo yang bernama Atsumichi dengan wanita yang bernama Izumi Shikibu seorang penyair periode pertengahan Heian Jepang yang merupakan anggota dari tiga puluh enam Dewa Puisi Abad Pertengahan Hubungan cinta ini terjadi setelah Atsumichi berkunjung ke rumah Izumi Shikibu dan saling mengirim surat yang memuat pantun-pantun cinta. Hubungan cinta ini ditulis melalui mata orang ketiga dalam bentuk Nikki (Asoo, 1983:43-51). Cerita cinta pada zaman Heian masih menjadi topik yang sangat menarik sampai saat ini. Cerita cinta tersebut bukan hanya novel dan drama tetapi diangkat pula dalam manga. Manga memiliki kekhasan yaitu karakter yang unik, seperti mata besar dan model rambut tajam yang menjadi ketertarikan sendiri bagi kalangan pengemar manga. Cerita yang ditampilkan dalam manga sangat

beragam, misalnya cerita horor, percintaan, detektif dan lain-lain yang menggambarkan kondisi masyarakat ketika manga itu dibuat ataupun berisikan cerita khayalan dari pengarangnya. Selain itu, dalam manga juga berisi kisah percintaan yang penuh dengan tantangan dan pengorbanan sampai sekarang sangat menarik dijadikan sebagai objek penelitian. Hiro Matsuba merupakan salah satu penulis manga di Jepang. Salah satu karya Hiro Matsuba yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motto Kokoro Ni Hoshi No Kagayaki Wo. Manga Motto Kokoro Ni Hoshi No Kagayaki Wo menceritakan tentang pengorbanan cinta Akane yang merupakan seorang putri yang terhormat tetapi nekad menyusup ke istana menyamar sebagai pelayan karena kerinduannya dengan Aogi yang merupakan kekasih dari Akane. Beberapa alasan manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba dipilih sebagai objek penelitian adalah, pertama karena dalam manga ini menceritakan kisah percintaan pada zaman Heian dan perjalanan kisah percintaannya yang penuh dengan tantangan dan pengorbanan dalam penyamaran seorang putri sebagai pelayan ke istana. Kedua, pengekspresian cinta dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba ini diperlihatkan dalam penggunaan bahasa yang puitis dan dituangkan dalam bentuk puisi-puisi yang indah. Ketiga, berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba ini belum pernah digunakan sebagai objek penelitian berdasarkan analisis sosiologi sastra. Selain itu, diharapkan dapat menjadi pembanding bagi penelitian yang dilakukan selanjutnya

serta memberikan pengetahuan mengenai masyarakat dan budaya Jepang yang tergambar dalam karya sastra, khususnya dalam manga. Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka dipilihlah manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba sebagai objek penelitian dengan menggunakan teori sosiologi sastra dari Wellek dan Werren, teori cinta dari Robert Stemberg dan teori semiotik dari Danesi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengekspresian cinta tokoh Akane dan Aogi dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba? 2. Bagaimanakah romansa tokoh Akane dan Aogi dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian tentunya ada sebuah tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba ini bertujuan untuk memperkaya penelitian di bidang karya sastra Jepang sehingga dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi masyarakat agar

dapat lebih mengenal dan meningkatkan apresiasi dalam karya sastra, tidak hanya novel tetapi juga manga. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi cinta dan besarnya pengorbanan cinta serta romansa percintaan tokoh Akane dan Aogi yang digunakan dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1.4.1 Manfaat Teoretis Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai karya sastra terhadap pandangan masyarakat. Selain itu, diharapkan dapat menjadi pembanding bagi penelitian yang dilakukan selanjutnya serta memberikan pengetahuan mengenai masyarakat dan budaya Jepang yang tergambar dalam karya sastra, khususnya dalam manga. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi cerita terutama dalam hal cinta, mengetahui ekspresi serta percintaan tokoh Akane dan Aogi dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba.

1.5 Ruang lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka dalam penelitian ini hanya menganalisis ekspresi cinta dan romansa dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba jilid 1 sampai dengan 8. 1.6 Sumber Data Sumber data meliputi data primer. Data primer yang digunakan adalah data tertulis, yaitu manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba volume 1 sampai dengan 8. Manga Motto Kokoro Ni Hoshi Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba pertama kali diterbitkan pada tahun 2005. 1.7 Metode Penelitian Metode merupakan sebuah cara atau langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Metode juga berfungsi untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2006:34). 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulaan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan teknik catat. Metode studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Zed, 2004:3). Terlebih

dahulu dilakukan pembacaan terhadap sumber data penelitian, yaitu manga Motto Kokoro Ni Hoshi No Kagayaki Wo karya Hiro Matsuba untuk mengumpulkan data-data kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat data yang telah dikumpulkan dan mengklasifikasikan data-data yang didapat. 1.7.2 Metode dan Teknik Penganalisisan Data Metode penganalisisan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode penganalisisan data yang dilakukan dengan cara menguraikan sekaligus menganalisis. Metode ini berkaitan dengan kata-kata bukan angka, lalu dianalisis sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan kesimpulan (Ratna, 2010:336-337). Data-data yang terdapat dalam manga Motto Kokoro Ni Hoshi No Kagayaki Wo berupa gambar dan teks percakapan. Setelah data-data berupa gambar dan dialog terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan penganalisisan data. Penganalisisan data dilakukan dengan menjabarkan data-data kemudian menjelaskannya. Selain itu, ditampilkan pula beberapa gambar yang bertujuan mempermudah pemahaman akan data tersebut. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode informal, yaitu metode yang menyajikan hasil analisis data melalui kata-kata biasa, bukan dalam bentuk angka-angka, bagan maupun statistik (Ratna, 2006:50). Setelah data-data yang berkaitan dengan manga Motto Kokoro Ni Hoshi No Kagayaki Wo terkumpul dan dianalisis, hasil analisis tersebut diuraikan dengan teknik penyajian hasil analisis data dengan menggunakan uraian kata-kata.