BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

BAB II KERANGKA TEORI

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

Suatu kumpulan statement yang mempunyai kaitan logis, merupakan cermin dari kenyataan yang ada, tentang sifat-sifat atau ciri-ciri suatu khas,

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Teori dan Ragam Tipe Teori Sosiologi

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

III. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sosial. yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial.

Teori Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Tujuan Instruksional Khusus

Hubungan antropologi dengan ilmu lain

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

School of Communication & Business Telkom University

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

Fondasi Utama Ilmu Pengetahuan

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keterampilan intelektual. Karena itu pengorganisasian materi pembelajaran

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

OLEH KARENA ITU PENELITIAN KUALITATIF MERUPAKAN PEKERJAAN YANG KREATIF, TIDAK DAPAT DIJIPLAK, KARENA MENURUT INTERPRETASI TIAP-TIAP PENELITI.

Kuliah 3 KPM 398-MPS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

Antropologi Hukum Pengertian, Sifat Keilmuan, dan Ruang Lingkup

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

III. METODE PENELITIAN. pemahaman secara rasional, empiris dan fenomena kebudayaan, baik terkait

Disusun oleh : Tedi Sudrajat, S.H. M.H. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2011

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan Data.

KONSEP-KONSEP POLITIK

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

PENDAHULUAN. satuan kekerabatan suatu ikatan yang dituturkan dalam sebuah cerita rakyat,

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

Perkembangan Antropologi: Tokoh, Sejarah dan Metode. Tatap Muka Minggu ke-3

Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi

BAB II KAJIAN TEORI. Tinjauan Teori Fungsionalisme struktural Robert King Merton

BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

PENGERTIAN Pertama Kedua Ketiga MACAM MACAM TEORI

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

EKSPLORASI PEMIKIRAN TENTANG PARADIGMA, KONSEP, DALIL, DAN TEORI

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

METODE PENELITIAN HUKUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

Dimensi Subjektif - Objektif

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSISI ILMU PENGETAHUAN MENGANDUNG KEBENARAN UMUM BERDASARKAN FAKTA YANG TELAH DIAMATI 1. AZAS ILMIAH ILMU SOSIAL

FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keberhasilan suatu penelitian banyak dipengaruhi oleh penggunaan

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

Dampak Perubahan Sosial Budaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI. Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

PENELITIAN KUALITATIF LILIASARI PENDIDIKAN IPA SPS - UPI

TEKNIK-TEKNIK REKAYASA NILAI

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. Nurul Wandasari Singgih S, M.Epid

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

RESUME KELOMPOK ANTROPOLOGI. Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 1

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode

METODE PENELITIAN. demikian dimungkinkan munculnya suatu unsur yang penting seperti yang akan

Transkripsi:

BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA 11.1 Pengantar Pada dasarnya setiap ilmu pngetahuan tediri dari dua bagian penting, yaitu teoritik dan empirik. Teoritik menunjuk pada skema konseptual, seperti kaidah, generalisasi, dan teori. Adapun emperik menekankan pada fakta-fakta yang telah dikumpulkan dalam bentuk deskripsi, kajian, kasus maupun umum dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial dan budaya masyarakat dapat dikaji melalui ilu osial salah satuna adalah sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berusaha memperhatikan dan memuat generalisasi mengenai kehidupan masyarakat serta berusaha memperdiksi perkembangannya. Untuk memahami perubahan sosial perlu digunakan teori, karena melalui teori kita dapat menganalisis fenomena perubahan sosial. Teori dapat dikatakan sebagai pisau analisis yang akan mengupas dan menganalisis fenomena perubahan walaupun tidak semua aspek kehidupan dalam masyarakat dapat dianalisis oleh sebuah teori. Pada dasarnya teori sosiologi memfokuskan perhatian pada eksplanasi dan ramalan teratur tentang sifat, pola, dan aspek relasi manusia dalam masyarakat. Dalam uraian di bawah akan disajikan teori sosiologi dari beberapa pakar sosiologi yang dipilih agar kita dapat memahami perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu teori fungsional, konflik, dan struktural. 11.2 Pengertian Teori Teori ada sebagai hasil pengamatan tentang kehidupan sosil dalam satu pola yang terpadu, misalnya ide atau pikiran tentang masyrakat dan kehidupan sosial dari para ahli sosiologi dimana tulisannya menjadi bahan diskusi sebagai fenomena sosial. Pengertan teoriadalag seperangkat preposisi yang dinyatakan secara sistematis dan saling berhubungan

secara logis yang didasarkan secara teguh oada data empiris (Veeger, dkk.1992). Pengertian preposisi, yaitu suatu pernyataan yang mengandung dua konsep atau lebih. Adapun pengertian konsep adalah kata atau istilah yang menyatakan suatu ide atau pikiran umum tentang suatu sifat benda, peristiwa, fenomena atau istilah yang mengemukakan tentang hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Teori-teori yang cakupannya terbatas dibentuk sedemikian rupa, sehingga hipotesishipotesidapat diturunkan dan dapat diuji secara empirik. Fungsi teori dalam ilu sosial menurut zamroni ( dalam Gurniwan. 1999) adalah: 1. Untuk sistematisasi pengetahuan 2. Untuk eksplanasi, prediksi, dan kontrol sosial 3. Untuk mengembangkan hipotesis Sistemasisasi pengetahuan merpakan suatu klasifikasi dan kategorisasi dari onsep yang dilakukan melalui bebrapa cara. Eksplanasi berhubungan dengan peristiwa yang telah terjadi, prediksi berhubungan dengan peristiwa yang akan terjadi, dan kontrol sosial berhubungan dengan usaha untuk menguasai atau mempengaruhi peristiwa yang akan terjadi. Adapun pengembangan hipotesis terjadi, apabila hipotesis sesuai dengan kenyataan maka hipotesis tersebut dapat menjadi teori baru. Hal ini terjadi karena hipotesis dibangun atas dasar teori yang sudah ada. Teori-teori besar atau grand theory bersifat abstrak dan umum, sehingga diandaikan mampu mencakup seluruh realitas sosial yang ada. Adapun theories of the midle range dimaksudkan tidak bertujuanuntuk mencakup seluruh realitas sosial, tetapi untuk mnyoroti dan menerangkan aspek-aspek terbatas atau gejala-gejala sosial tertentu. D bawah akan akan diuraikan tentang teori fungsional, konflik, dan struktural. 11.3 Teori Fungsional Teori fungsional dimakdkan untuk menjelaskan dan memahami fungsi dan dampak dari struktur dan pranata sosial dalam hidup

bermasyarakat yang teratur dan stabil. Tiap-tiap fenomena sosial mempunyai akibat-akibat objektif, baik positif maupun negatif, baik yang disadari maupun tidak. Analisis dari dampak suatu perubahan dapat membantu menjawab apa sebabnya suatu fenomena dipertahankan, diubah, atau dibatalkan, misalnya fenomena pelapisan sosial dipelajari sejauh menghasilkan pembagian kerja, pembagian hak-hak dan kewajiban, serta pembagian harta benda, ternyata terbentuknya pelapisam diyakini untuk kestabilan dan pertahanan diri. Fungsional sebagai teori menjelaskan tentang gejala-gejala sosial dan institusi sosial dengan memfokuskan kepada fungsi yang dibentuk dan disusun oleh gejala dan institusi sosial tersebut. Menurut Yudistira (1996) teori fungsional memperhatikan pada fakta sosial atau social facts. Fungsionalisme dalam sosiologi memiliki dua unsur, yaitu: 1. Suatu teori tentang bagaimana masyarakat berlangung 2. Menggambarkan suatu metoda untuk mempelajarinya Dalam mencari kaidah-kaidah di masyarakat terdapat tiga masalah sebagai azas penting menurut penekatan fungsional, yaitu: 1. Adakah sesuatu itu berfungsi? 2. Bagaimana sesuatu itu berfungsi? 3. Mengapa sesuatu itu berfungsi? Pandangan para fungsional terhadap masyarakat adalah statis atau masyarakat erada dalam keadaan berubah secara seimbang, fungsionalis menekankan keteraturan masyarakat dimana masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan secara teratur. Setiap elemen masyarakat berperan dalam menjaga kestabilan. Fungsionalis cenderung melihat masyarakat secara informal diikat oleh norma, nilai, dan moral sehingga terjadi suatu kohesi yangdiciptakan oleh ilai bersama dalam kehidupan masyarakat. Jadi teori fungsional memandang nilai dan norma dalam masyarakat sebagai landasan untuk memusatkan perhatian kepada keteraturan sosial berdasarkan atas kesepakatan diam-diam atau konsensus dan memandang perubahan sosial terjadi secara lambat dan teratur ( Ritzer, dan Douglas. 2005).

Dibawah ini akan diuraikan teori fungsional dari B. Malinowski, Spencer, dan K. Merton. 11.3.1 B. Malinowski. Teori fungsional dari Malinowski telah memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perkembangan ilmu sosial terutama sosiologi dan antropologi. Sampai dewasa ini, teori-teorinya masih digunakan dan metodelogi penelitian etnografi yang digunakannya masih dianggap relevan, yaitu metode observasi langsung dimana peneliti langsung berhadapan dengan obyek yang ditelitinya. Malinowski Mengembngkan suatu kerangka teori untuk menganalisa fungsi kebudayan yang disebut a fungtional of culture atau fungsi suatu kebudayaan. Pemikiran dan pendapatnya telah mengantarkannya menjadi seorang fungsionalis. Malisnowski meneliti kehidupan masyarakat Trobian yang berada di sebelah Barat Daya Pulau Papua Nugini. Dari hasil pengamatan kehidupan masyarakat Trobian, maka ia mengemukakan (dalam Koentjaraningrat, 1987) tentang konsep fungsi sosial mengenai adat dan tingkah laku serta pranata sosial masyarakat. Ia membedakan fungsi sosial dalam masyarakat, yaitu: 1. Fungsi sosial dari suatu adat, pranata sosial, atau unsur kebudayaan pada tingkat abstraksi pertama mengenai pengaruh atau efeknya terhadap adat, tingkah laku manusia dan pranata sosial yang lain dalam masyarakat. 2. Fungsi sosial dari suatu adat, pranata sosial atau unsur kebudayaan pada tingkat abstraksi kedua mengenai pengaruh atau efeknya terhadap kebutuhan suatu adat atau pranata yang lain untuk mencapai maksudnya seperti dikonsepsikan oleh warga masyarakat yang bersangkutan. 3. Fungsi dari suatu adat atau pranata sosial pada tingkat abstraksi ketiga mengenai pangaruh atau efeknya terhadap kebutuhan mutlak untukberlangsungnya secara integrasi dari suatu sistem sosial tertentu.

Selain memberikan pemahaman tentang suatu fungsi dalam kegiatan kehidupan sosial masyarakat, Malinowski juga membahas tentang hukum, religi, hubungan kekerabatan dalam suatu masyrakat serta perubahan-perubahanan kebudayaan yang mengikuti masyarakat.