BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN BINTAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 19 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

dalam pemberdayaan dari Pemerintah Kabupaten Musi

WALIKOTA MATARAM PROVINS! NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 21, TAHUN 2015 TENT ANG

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA MIKRO BUPATI SEMARANG,

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR. NOMOR ft TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 25 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA MIKRO

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

TENTANG. Izin Usaha Mikro dan Kecil serta Pasal 4 Peraturan NOMOR 25 TAHUN Menimbang: a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

PEMBINAAN DAN FASILITASI LEGALITAS IUMK TAHUN 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN UNTUK USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2015

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 79 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2014

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

MEMUTUSKAN: IDENTITAS PEDAGANG KAKI LIMA.

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA SEWA MENYEWA KIOS 4 X 6

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 23 TAHUN 2017

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.01/2012 TENTANG PERSYARATAN UNTUK MENJADI KUASA HUKUM PADA PENGADILAN PAJAK

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PEMBERIAN IZIN USAHA PERIKANAN

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) di Kabupaten Penajam Paser Utara, perlu mengatur Petunjuk Teknis Pelaksanaan IUMK; b. bahwa berdasarkan pertimbangann sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Mikro Kecil; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512);

- 2-5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedomam Pemberian Izin Usaha Mikro dan kecil; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan Di Kabupaten Penajam Paser Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2008 Seri D Nomor 4); 9. Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Rincian Tugas Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009 Nomor 11); 10. Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanaan Ijin Usaha Mikro Kecil Kepada Camat (Berita Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2016 Nomor 7); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 3. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara. 4. Satuan Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

- 3-5. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Penajam Paser Utara. 6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten Penajam Paser Utara. 7. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam wilayah kerja kecamatan. 8. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pejabat adalah yang berwenang untuk memberikan Izin Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan pendelegasian kewenangan dari kepala daerah. 10. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang-perseorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi Kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 11. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi criteria Usaha Kecil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ini. 12. Izin Usaha adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bukti legalitas yang menyatakan bahwa Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah telah memenuhi persyaratan dan diperbolehkan untuk menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu. 13. Izin usaha mikro dan kecil yang selanjutnya disingkat dengan IUMK adalah tanda legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha mikro dan kecil dalam bentuk satu lembar. 14. Iklim Usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan perundang-undagan dan kebijakan diberbagai aspek kehidupan ekonomi, agar Usaha Mikro dan Kecil memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya. 15. Pelaku Usaha Mikro Kecil yang selanjutnya disingkat dengan PUMK adalah orang yang melakukan usaha mikro kecil di lokasi yang telah ditetapkan. 16. Lokasi IUMK adalah tempat untuk menjalankan usaha mikro dan kecil yang berada di lokasi sesuai dengan domisili pelaku usaha. 17. Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah dengan Usaha Besar.

- 4 - BAB II RUANG LINGKUP, PRINSIP DAN TUJUAN Pasal 2 Ruang lingkup pengaturan dalam Keputusan Bupati ini meliputi: a. Pengaturan pemberian IUMK bagi PUMK. b. Monitoring evaluasi dan pelaporan; c. Pembinaan dan Pengawasan Pasal 3 Prinsip Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil adalah: a. Prosedur sederhana, mudah dan cepat; b. Terbuka informasi bagi pelaku usaha mikro dan kecil; c. Kepastian hukum serta kenyamanan dalam usaha. Pasal 4 Tujuan pedoman pemberian IUMK adalah: a. Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan; b. Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha; c. Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank; dan d. Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah, pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya. BAB III PELAKSANAAN Pasal 5 (1) Camat melakukan pendataan dan menetapkan lokasi terhadap PUMK diwilayahnya melalui lurah/kepala desa. (2) Pendataan pelaku usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dilakukan berdasarkan: a. Identitas pelaku usaha mikro dan kecil; b. Lokasi pelaku usaha mikro dan kecil yang berada diwilayah kecamatan; c. Jenis tempat usaha; d. Bidang usaha; e. Besarnya modal usaha; f. Produk Usaha; dan g. Omset/Penjualan dan pendapatan;

- 5 - (3) Penetapan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kepentingan umum, sosial, budaya, estetika, ekonomi, keamanan, ketertiban, kesehatan, kebersihan lingkungan dan sesuai dengan Peraturan Daerah. Pasal 6 (1) PUMK melakukan pendaftaran IUMK kepada Camat. (2) PUMK harus melengkapi dan menyampaikan berkas pendaftaran kepada Camat. (3) Tata cara pendaftaran IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Permohonan IUMK; b. Pemeriksaan IUMK; c. Pemberian IUMK; dan d. Pencabutan dan tidak berlakunya IUMK. Pasal 7 (1) PUMK mengajukan permohonan IUMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf a kepada Camat. (2) Permohonan IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus melampirkan berkas permohonan sebagai berikut: a. Surat pengantar dari RT dan Kelurahan/Desa terkait usaha; b. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk 2 (dua) lembar; c. Foto Copy Kartu Keluarga 2 (dua) lembar; d. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar; e. Mengisi formulir yang memuat tentang: 1) Nama; 2) Nomor KTP; 3) Nomor telepon; 4) Alamat; 5) Kegiatan usaha; 6) Sarana usaha yang digunakan; 7) Jumlah modal usaha. (3) Format Formulir Permohonan IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Format A dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 8 (1) Camat melakukan pemeriksaan berkas pendaftaran IUMK. (2) Berkas pendaftaran IUMK yang telah memenuhi persyaratan menjadi dasar pemberian IUMK. (3) Dalam hal berkas pendaftaran IUMK tidak memenuhi persyaratan, Camat mengembalikan berkas agar dilengkapi.

- 6 - (4) Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada PUMK paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran. Pasal 9 (1) Camat memberikan IUMK dalam bentuk naskah satu lembar. (2) IUMK diterbitkan paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran diterima, lengkap dan benar. (3) Pemberian IUMK kepada usaha mikro dan kecil tidak dikenakan biaya, retribusi, dan / atau pungutan lainnya. (4) Format IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Format A dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 10 (1) Bentuk Naskah satu lembar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Kop Surat; b. Nama Izin; c. Nomor Surat; d. Dasar Hukum; e. Detail Pemohon: 1. Nama; 2. Nomor KTP; 3. Nama Usaha; 4. Alamat; 5. Nomor Telepon; 6. NPWP; 7. Bentuk usaha. f. Stiker hologram anti pembajakan (jika ada); g. Barcode (jika ada); h. Tanda tangan Camat/Lurah/Kepala Desa. (2) Naskah satu lembar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan perizinan secara elektronik. Pasal 11 (1) Camat dapat melakukan pencabutan IUMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf d dan Pasal 9 ayat (1). (2) Pencabutan IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan apabila pemegang IUMK melanggar ketentuan perundang-undangan.

- 7 - Pasal 12 PUMK mempunyai hak antara lain: a. melakukan kegiatan usaha; b. mendapatkan informasi dan sosialisasi atau pemberitahuan terkait dengan kegiatan usaha; c. mendapatkan pembinaan dan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah, pemerintah daerah dan / atau lembaga lainnya; d. mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan, bank dan non-bank. Pasal 13 PUMK mempunyai kewajiban antara lain: a. mematuhi ketentuan perundang-undangan; b. memenuhi kegiatan usaha sesuai IUMK Pasal 14 PUMK dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Memperdagangkan barang dan/ atau jasa illegal. b. PUMK yang kegiatan usahanya bertentangan dengan peraturan perundangundangan. BAB IV MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 15 (1) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan kementrian / lembaga pemerintah non kementerian terkait. (2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pasal 16 (1) Bupati melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemberian IUMK. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun dan/ atau sewaktu -waktu apabila diperlukan.

- 8 - Pasal 17 (1) Camat menyampaikan laporan hasil pemberian IUMK kepada Bupati melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (2) Laporan hasil pemberian IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bahan laporan hasil pemberian IUMK oleh Bupati kepada Gubenur. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 18 Pembinaan sebagaimana dimaksud dilakukan melalui : a. Koordinasi dengan kementrian terkait b. Sosialisasi c. Monitoring. Pasal 19 Bupati melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian IUMK. Pasal 20 Pembinaan dan pengawasan meliputi : a. Koordinasi dan sosialisasi b. Pendataan; c. Fasilitas akses permodalan; d. Penguatan kelembagaan; e. Pembinaan dan pendampingan bimbingan teknis; dan f. Pengembangkan kemitraan dengan dunia usaha. BAB VI PENDANAAN Pasal 21 Biaya pelaksanaan pemberian IUMK bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

- 9 - BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Penajam pada tanggal 16 Pebruari 2016 BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. YUSRAN ASPAR Diundangkan di Penajam pada tanggal 23 Pebruari 2016 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. TOHAR BERITA DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2016 NOMOR 8.

- 10 - Lampiran : PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR : 8 TAHUN 2016 TANGGAL : 16 PEBRUARI 2016 FORMAT A: KOP KECAMATAN LEMBAR DEPAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL Nomor : IUMK /. / (kecamatan)/./2016 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil ( Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222); Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil; Peraturan Bupati Penajam Paser Utara Nomor. Tahun. tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanaan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) kepada Camat di Kabupaten Penajam Paser Utara, bersama ini menyatakan dan memberikan izin kepada : Nama : Nomor KTP : Alamat : Nomor Telepon : Untuk mendirikan Usaha Mikro dan Kecil yang mencakup perizinan dasar yang berupa : Menempati lokasi/domisili, melakukan kegiatan usaha baik produksi maupun penjualan barang dan jasa, dengan identitas : Nama Perusahaan : Bentuk Perusahaan : NPWP : Kegiatan Usaha : Sarana Usaha : Alamat Usaha : Jumlah Modal Usaha : Nomor Pendaftaran : Berlaku Hingga : selama menjalankan usaha Foto Berwarna 4 x 6 Ditetapkan di : pada tanggal : Camat.., (Ttd dan Stempel) Nama Lengkap Pangkat dan Golongan NIP..

- 11 - LEMBAR BELAKANG Pemilik Perusahaan/Usaha (Pemegang IUMK) diwajibkan memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila melakukan perubahan terhadap alamat usaha, jenis usaha, wajib menyampaikan kepada Pejabat yang memberikan Izin; 2. Menjaga keseimbangan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan; 3. Menjaga keamanan dan keselamatan dalam bekerja; 4. Memenuhi dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan IUMK; 5. Bila dalam pemberian IUMK ini terdapat kekeliruan/kesalahan di kemudian hari, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya atau dicabut apabila melanggar dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;

- 12 - FORMAT B: FORMULIR PERMOHONAN SURAT IJIN USAHA MIKRO KECIL (IUMK) Kepada Yth. Camat.. di- Tempat Yang bertanda tangan di bawah ini mengajukan Surat Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK), sebagaimana di maksud dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2014. 1. Permohonan IUMK baru : 2. Permohonan pendaftaran ulang/perubahan IUMK : I. Identitas pemilik/pengurus/penanggung jawab 1. Nama : 2. No. KTP : 3. No. telp / fax : 4. EMail : 5. Tempat / tanggal lahir : 6. Alamat : II. Modal dan Usaha 1. Modal dan nilai kekayaan bersih : (tidak termasuk tanah dan bangunan) 2. Kegiatan usaha atau jenis usaha : 3. Sarana usaha yang digunakan : 4. Jumlah Penjualan (omzet) : Penajam, (tgl-bln-tahun) Pemohon, ttd ( ) BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. YUSRAN ASPAR