BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern),

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efek. Dalam hal ini akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan karakter masing-masing investor. Pasar modal tentunya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kekayaan yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah korporasi dalam memenuhi dana untuk mengembangkan

keuangan tersebut. Selain itu dengan melakukan analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja suatu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan, laba dalam jangka panjang, dan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

BAB I PENDAHULUAN. dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dana merupakan sumber daya yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena setiap kegiatan perusahaan membutuhkan dana. Perusahaan senantiasa menghadapi permasalahan mengenai bagaimana memperoleh dana, menggunakannya dan mengembalikan dana yang diperoleh dengan suatu tingkat pengembalian yang memuaskan pemegang saham. Keputusan mendasar bagi manajemen perusahaan dipengaruhi tiga bidang keputusan pembiayaan yang meliputi operasi, investasi, dan pendanaan pada aktivitas perusahaan. Dalam melakukan aktivitas perusahaan, para manajer diberikan tanggung jawab untuk mengelola dan menghasilkan keuntungan dari modal atau investasi yang ditanamkan oleh para pemegang saham. Hal ini didorong karena para pemegang saham selalu berusaha memperoleh keuntungan, yaitu dalam bentuk dividen dari aktivitas investasi yang mereka lakukan pada perusahaan. Pada awalnya, tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba perusahaan. Namun seiring dengan berkembangnya ilmu keuangan yang begitu pesat, tujuan perusahaan harus mampu menciptakan nilai ( value creation ) bagi pemiliknya. Hal ini dilakukan melalui pemberian dividen, yaitu perusahaan mentransfer kekayaannya kepada para pemegang saham. Keputusan untuk memberikan dividen kepada pemegang saham melibatkan dua pihak yang berbeda kepentingan yaitu perusahaan dan pemegang saham. Perusahaan ingin agar keuntungan yang dibagikan sebagai dividen dalam jumlah kecil sehingga kebutuhan dana untuk investasi dari pendanaan internal dapat semakin besar. Namun di lain pihak pemegang saham ingin memperoleh dividen yang besar. Kecenderungan manajemen perusahaan untuk mengkonsumsi lebih banyak sumber daya perusahaaan untuk kebutuhan ekspansi terkadang menghalangi

peningkatan untuk memaksimalisasi kekayaan pemegang saham sebagai pemilik saham. Nilai pemegang saham yang tercermin dari dividen merupakan hasil akhir dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang berhasil dilaksanakan oleh manajemen dalam kerangka kerja ekonomi untuk menunjukan tingkat pertumbuhan kinerja perusahaan dan keuntungan yang diperoleh dari periode ke periode. Untuk dapat memberikan keuntungan yang diharapkan oleh pemegang saham, manajer perusahaan berusaha menggunakan berbagai cara, baik melalui analisis terhadap kegiatan operasional perusahaan sehari-hari maupun pengkajian terhadap laporan keuangan perusahaan tiap tahunnya atau periode akuntansinya. Bagi pemegang saham tingkat pembagian dividen tunai merupakan hal yang paling penting seiring dengan tingkat pertumbuhan perusahaan. Mereka ingin mengetahui berapa tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi yang mereka tanamkan untuk dibagikan dalam bentuk dividen. Di lain pihak pembagian dividen dimaksudkan oleh perusahaan untuk menunjukan suatu bukti kepada pemegang saham bahwa pihak manajemen perusahaan bersungguh-sungguh berusaha untuk mensejahterakan pemegang saham di samping untuk memperlihatkan kinerja perusahaan. Kebijakan dividen yang diterapkan oleh setiap perusahaan berbeda-beda, sebab dalam kebijakan pembagian dividen tidak terlepas dari pertimbangan matang atas banyak faktor. Umumnya laba bersih (net income) sering dianggap sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Akan tetapi, dalam keputusan dividen para manajer dan para pemegang saham perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor lain, seperti tersedianya kas atau tingkat likuiditas perusahaan, kesempatan dan tujuan perusahaan dalam hal pertumbuhan dan perluasan modal, serta kebijakan perusahaan mengenai pembayaran eksternal dan kemampuan perusahaan memperoleh pendanaan dari luar. Di samping itu besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan. Dari segi perusahaan, membagikan dividen kepada para investor memerlukan pertimbangan yang mendalam karena perusahaan juga harus memikirkan kelangsungan hidup dan

pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu sebagian dari laba yang diperoleh akan ditahan menjadi retained earnings sedangkan sisanya akan dibagikan sebagai dividen. Selain itu informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertimbangkan pembayaran tingkat kewajibannya kepada pemegang saham berupa dividen dapat diukur dari komponen-komponen arus kas yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Laporan arus kas kini telah menjadi bagian dari pengungkapan laporan keuangan secara keseluruhan. FASB (1987) mengeluarkan SFAS No. 95 tentang Statement of Cash Flow dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI 1994) mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 tentang laporan arus kas, di mana mereka merekomendasikan untuk memasukkan laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul: Pengaruh Arus Kas dan Laba terhadap Pembagian Dividen Tunai. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, pokok permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi terhadap dividen tunai 2. Apakah terdapat pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas investasi terhadap dividen tunai 3. Apakah terdapat pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan terhadap dividen tunai 4. Apakah terdapat pengaruh positif dari laba terhadap dividen tunai 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang hendak diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi terhadap dividen tunai. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas investasi terhadap dividen tunai. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan terhadap dividen tunai. 4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari laba terhadap dividen tunai. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi : 1. Penulis Penelitian ini sebagai sarana prasarana untuk meningkatkan pemahaman tentang pengaruh nilai komponen-komponen arus kas dan laba terhadap keputusan pembagian dividen. 2. Pemegang Saham Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham sebagai tambahan informasi mengenai kegunaan laporan arus kas sebagai kesatuan menyeluruh dari laporan keuangan untuk mengetahui kegunaan fungsi Statement Of Cash Flow dan Balance Sheet yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai potensi perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Perusahaan Dari penelitian ini diharapkan menambah informasi dalam mengambil keputusan pendanaan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan menambah literatur untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran Pasar modal sebagai wahana sektor keuangan di luar perbankan diharapkan menjadi sarana untuk memperoleh dana secara cepat dan murah dari investor maupun dari kreditur. Investor dan kreditur dapat melakukan investasi berupa aktiva financial ataupun sekuritas seperti pembelian saham, obligasi, warrant, opsi dan sertifikat dana reksa. Pasar modal menyediakan alternatif bagi investor baik yang ingin melakukan investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Pasar modal, seperti pasar pada umumnya dimana aktivitas berjalan jika ada permintaan dan penawaran. Sisi permintaan dari pasar modal banyak ditentukan oleh motivasi dan perilaku para investor. Sedangkan sisi penawaran banyak ditentukan oleh motivasi dan perilaku para emiten sebagai pelaku yang memasok produk-produk pasar modal seperti saham dan obligasi. Selain itu peranan lembaga penunjang yang terkait di pasar modal, seperti penjamin emisi (underwriter), pialang (broker), akuntan publik, notaris dan konsultan hukum sangat menentukan agar ketentuan fulldisclosure dapat dipenuhi oleh prospektus betul-betul dapat menjadi dokumen publik yang berkualitas tinggi. Setiap perusahaan yang memperdagangkan sahamnya di lantai bursa diwajibkan untuk menerbitkan laporan keuangan secara berkala. Laporan keuangan inilah yang menjadi acuan investor dalam menganalisis kinerja dan kesehatan perusahaan tersebut sebelum menanamkan investasi dalam saham perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan dengan memperlihatkan gambaran atas kinerja dan kesehatan perusahaan serta mengandung informasi tentang aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu. Tujuan dari adanya laporan keuangan itu sendiri adalah untuk menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusannya. Uraian tujuan dari laporan keuangan dapat pula dilihat dalam PSAK No. 1 paragraf 5 sebagai berikut :

Tujuan laporan keuangan memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Uraian ini menyiratkan bahwa investor selaku pihak eksternal, dapat menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengukur kinerja dan kesehatan perusahaan, baik pada saat sekarang maupun prediksi mengenai keadaan perusahaan di masa yang akan datang, sebagai salah satu dasar bagi proses pengambilan keputusan investor tersebut. Informasi mengenai perubahan posisi keuangan berguna dalam menilai aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Informasi ini bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Informasi mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan terdapat dalam laporan arus kas. Analisis arus kas (Cash Flow Analysis) terhadap ketiga kategori arus kas tersebut oleh investor selaku pihak eksternal, dapat mencerminkan pengembangan investasi yang mungkin diperoleh Hendrickson (1990;236) menyatakan bahwa : In final analysis, cash flow into and out of the business enterprise are the most fundamental events upon wich accounting measurements are based upon and wich investors and creditors base their decision. Selain itu dengan menganalisis arus kas dapat memberikan informasi untuk mengevaluasi perusahaan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur kas termasuk didalamnya likuiditas dan solvabilitas serta fleksibilitas keuangan perusahaan. Bagi investor, kinerja keuangan merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan investasinya karena hal ini menyangkut keamanan investasi yang ditanamkan. Selain itu kinerja keuangan perusahaan yang baik akan berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham yang direfleksikan dalam bentuk kepuasan dan keuntungan yang diperoleh atas penanaman investasi sahamnya. Salah satu bentuk perwujudan dari tingkat kesejahteraan pemegang saham adalah dividen.

Bagi emiten sendiri, pembagian dividen merupakan keputusan manajerial yang memerlukan pertimbangan dari keadaan keuangan perusahaan. Banyak faktor yang perlu diperhitungkan yakni seperti tersedianya kas, tingkat likuiditas perusahaan, kesempatan dan tujuan perusahaan dalam hal pertumbuhan dan perluasan modal serta kebijakan dan kemampuan perusahaan dalam pembiayaan eksternal. Juga disebutkan Gallagher dan Andrew (1997;393) : Dividend policy is based on the company s need for funds, the firms cash positions. Its future financial prospects, stockholder expectations and contractual rrestriction with wich the firm may have to company. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa faktor ketersediaan kas merupakan salah satu faktor yang menentukan keputusan pembagian dividen. Namun pada umumnya, laba bersih (net income) sering dianggap sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tetapi dalam perhitungan laba bersih digunakan berbagai macam alokasi seperti alokasi untuk depresiasi, amortisasi, pajak yang ditangguhkan dan sebagainya untuk memenuhi konsep matching principle (penandingan antara beban dan pendapatan). Informasi arus kas historis dapat menyajikan informasi yang relevan baik secara tersendiri ataupun sebagai tambahan informasi pada laporan keuangan yang lazim digunakan oleh investor dalam penilaian mereka terhadap perusahan serta dalam ramalan mereka akan pembayaran dividen tunai yang diharapkan. Satu hal yang perlu diingat oleh setiap investor adalah terlepas dari keadaan cash flow yang sedang dialami perusahaan pada tahun yang bersangkutan. Keputusan pembagian dividen terletak pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan, seperti pemerimaan kas dari penjualan barang atau jasa, pembayaran kas kepada pemasok dan lain sebagainya. Arus kas dari aktivitas operasi pada umumnya berasal dari transaksi yang mempengaruhi penentuan rugi atau laba perusahaan. Disebutkan oleh Meigs dan Meigs (1993;879) mengenai pentingnya arus kas yang berasal dari aktivitas operasi :

In the long run, a business must generate a positive not cash flow from it operating activities it the business is to survive. A business with negative cash flow of operating activities will not be able to raise cash from other source indefinitely. Infact, the ability of a business to raise cash trough financial activities is highly dependent upon its ability to generate cash from its normal business operation. Creditors and stockholder are reluctant to invest in a company that does not generate enough cash from operating activities to assure prompt payment of maturity liabilities interest and dividends. Dari keterangan di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa arus kas operasi yang negatif memberikan sinyal kurang baik bagi investor karena arus kas operasi yang negatif dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai kegiatan perusahaan termasuk dalam hal pembayaran dividen sehingga dividen tunai yang diterima pemegang saham akan berkurang. Sebaliknya jika arus kas operasi memiliki nilai positif, maka investor dapat menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai kegiatan perusahaan termasuk dalam hal membayar dividen sehingga diharapkan dividen tunai yang diterima akan meningkat. Hal ini relatif mengingat adanya kemungkinan penerimaan kas dari aktivitas investasi ataupun dari aktivitas pendanaan perusahaan dalam membiayai kegiatannya. Oleh sebab itu, investor patut untuk melihat aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yang dilakuakan perusahaan tersebut. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi berhubungan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan, misalnya penerimaan kas dari penjualan aktiva jangka panjang, pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap dan lain sebagainya. Informasi mengenai aktivitas investasi suatu perusahaan merupakan gambaran kemampuan perusahaan untuk mengalokasikan dananya untuk berinvestasi secara bijak sehingga pada nantinya investasi yang dilakukan sekarang akan membawa hasil di masa yang akan datang, dan akan meningkatkan nilai dari perusahaan itu sendiri yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan langsung (dividen meningkat atau stabil) ataupun tidak langsung (capital gain) kepada investor.

Arus kas investasi yang bernilai positif dapat diartikan bahwa perusahaan memperoleh penerimaan dari kegiatan investasinya. Sebaliknya, jika arus kas investasi memiliki nilai negatif, maka dapat dilihat bahwa kas yang ada dalam perusahaan digunakan untuk berinvestasi seperti pembayaran pembelian bahwa kas lebih digunakan untuk kegiatan investasi sehingga kas yang digunakan untuk membayar dividen akan berkurang sehingga akan mengurangi dividen tunai yang diterima. Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh pemasok modal, misalnya penerimaan kas dari emisi saham, pelunasan pinjaman, pembayaran dividen dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan. Arus kas pendanaan yang positif menandakan bahwa perusahaan mendapatkan dana dari pihak ketiga. Dana ini dapat berupa hutang pinjaman bank ataupun kas hasil penawaran umum terbatas. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan karena perusahaan memperoleh dana tambahan selain yang berasal dari kegiatan operasionalnya. Namun di sisi lain menimbulkan kewajiban bunga hutang dan pinjaman. Hal ini dapat menyebabkan arus kas pendanaan bernilai negatif yang menandakan perusahaan tengah berusaha untuk menyelesaikan kewajibannya sehingga dana yang ada dalam perusahaan digunakan untuk hal tersebut. Hal ini dapat berdampak terhadap pembayaran dividen, sehingga perusahaan menggunakan jumlah dividen yang diterima. Selain itu laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan sangat penting bagi para investor karena laporan tersebut memberikan informasi yang dapat membantu pembacanya dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan yang berguna untuk menilai ekonomi suatu perusahaan dan menentukan probabilitas dari pembayaran kembali hutang perusahaan kepada kreditor, Tujuan laba secara umum didasari sebagai dasar perpajakan, petunjuk bagi kebijaksanaan dan pengambilan keputusan, kebijaksanaan dividen perusahaan dan penyimpanan serta sebagai ukuran efesiensi. Laba diakui sebagai indikator dari

jumlah maksimum yang harus dibagikan sebagai dividen dan ditahan untuk perluasan atau diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Dari kerangka pemikiran tersebut, penulis mengajukan hipotesis : 1. Terdapat pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi terhadap dividen tunai 2. Terdapat pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas investasi terhadap dividen tunai 3. Terdapat pengaruh positif dari arus kas yang berasal dari aktivitas pendahaan terhadap dividen tunai 4. Terdapat pengaruh positif dari laba terhadap dividen tunai.

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Pemegang Saham Investasi pada Perusahaan Perusahaan Membuat Laporan Keuangan Manajer Perusahaan Analisis Laporan Keuangan Analisis Laba Rugi Analisis Arus Kas Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan RUPS Devidend Tunai Hipotesis Nilai komponen-komponen arus kas dan Laba berpengaruh terhadap keputusan tingkat pembagian dividen tunai secara signifikan.

1.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kausal. Metode deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran secara sistimatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian kausal merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa sebab akibat dua variabel atau lebih. Penelitian dapat mengidentifikasi fakta atau peristiwa tersebut sehingga variable yang dipengaruhi (variable dependent) dan melakukan penyelidikan terhadap variael-variabel yang mempengaruhi (variable independent), Indriantoro dan Supomo (2002;27) Penelitian dilakukan dengan study Cross Geotional, yaitu studi yang mengetahui hubungan komparatif beberapa subjek yang diteliti (Indriantoro dan Supomo 2002;95 ). Penelitian ini menggunakan tipe data kuantitatif, penelitian kuantitatif dilakukan dengan suatu teori sebagai titik tolaknya atau verifikasi teori yang melandasi perumusan masalah atau pertanyaan, pengembangan hipotesis, pengujian data dan pengambilan kesimpulan. Kemudian data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis atau diuji kemudian diambil suatu kesimpulan berdasarkan teori yang telah dipelajari Indriantoro dan Supomo (2002;70). Data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis, diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari kemudian dilakukan pengujian atas kebenaran suatu hipotesis dengan perhitungan statistik. Untuk menguji hipotesis, maka dibutuhkan serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari operasional variabel, teknik pengumpulan data; rancangan pengujian hipotesis dan penetapan tingkat signifikansi. Hal ini akan dijelaskan lebih lengkap. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berada di Universitas Widyatama. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2007 sampai dengan November 2007.