BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan kesepakatan Indonesia dalam WTO, APEC, dan AFTA serta Paket

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas (PT). Finex Berjangka didirikan menurut dan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perkembangan akan kebutuhan manusia berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 107/BAPPEBTI/PER/11/2013

BAB II PERDAGANGAN BERJANGKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Di Indonesia, badan pemerintahan yang mengatur perizinan dan pengawasan kegiatan investasi forex dan komoditi trading dipegang oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi, transformasi, dan transaksi melalui media internet. Sehingga saat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

BAB I PENDAHULUAN. berusaha. Jika tidak maka ia akan tertinggal jauh dengan yang lain, baik dari

BAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN. Pasal 87

BAB X PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku Pialang Berjangka. Pasal 102

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan selalu memikirkan suatu langkah untuk menghadirkan sebuah inovasi

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 99/BAPPEBTI/PER/11/2012

PANDUAN APLIKASI PENERIMAAN NASABAH SECARA ELEKTRONIK ONLINE

PT. PRUTON MEGA BERJANGKA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN DANA KOMPENSASI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan tidak lagi berupa benda yang berwujud. Perdagangan berjangka dilakukan di Pasar Berjangka (futures market).

BAB VII PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku. Pasal 49

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal jangka panjang dengan tujuan mendapatkan hasil di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 117/BAPPEBTI/PER/03/2015

BAB I PENDAHULUAN. negara yang datang ke Indonesia, maka kebutuhan akan jasa perhotelan yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

BAB I. Setiap organisasi apapun bentuknya akan selalu berupaya semaksimal

PERJANJIAN MITRA PEMASAR

BAB I DEFINISI DAN INTERPRETASI

SISTEM INFORMASI TRANSAKSI NASABAH (SITNa)

PASAR KOMODITI: Perdagangan Berjangka & Pasar Lelang Komoditi

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. PT Millennium Penata Futures berdiri pada tahun PT Millennium

PENDAHULUAN. lain, biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB 1 DEFINISI 100. DEFINISI

2017, No undangan mengenai pencegahan dan pemberatasan tindak pidana pencucian uang dan wajib melakukan pemblokiran sebagaimana dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

PENERAPAN ASAS-ASAS PERJANJIAN JUAL BELI DALAM TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA (FUTURES CONTRACT) DI BURSA BERJANGKA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat cenderung memilih investasi dalam saham diakibatkan karena tingginya

Trading Cermat bersama Pialang Tepat. (Tips Memilih Pialang Trading)

109 Jasa Kliring dan Penjaminan serta Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka. 110 Wewenang Lembaga Kliring Dalam Penyelesaian Kontrak Berjangka

BAB I PENDAHULUAN. usaha mengembangkan eksistensinya. Sehubungan dengan perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

DAFTAR ISI PERATURAN DAN TATA TERTIB PT. BURSA KOMODITI & DERIVATIF INDONESIA INDONESIA COMMODITY & DERIVATIVES EXCHANGE ( ICDX )

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional di pasar fisik dengan harga pasar yang terdapat saat itu.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank

Mengetahui tujuan dan sumber finansial Anda. Siapa saja yang melakukan perdagangan berjangka dan mengapa?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan besar yang jumlahnya semakin banyak. Agar eksistensi

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V PENUTUP. telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai negara yang berkembang memang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini terdapat banyak sekali

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Permasalahan

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

M E M U T U S K A N :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB 1. Pendahuluan. kartu kredit mana yang terbaik untuknya. dalam kesuksesan divisi marketing karu kredit UOB. Fungsi public relations

BAB I PENDAHULUAN. Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

BAB III. Ravindo Group, sebuah kelompok usaha yang dikenal bergerak di bidang jasa. keuangan, manufaktur, pertambangan, properti dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. The New Asian Tiger. Mendapat predikat investment grade (IG), Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan

(dibuat diatas kertas kop perusahaan) Perihal : Permohonan Penetapan sebagai Pialang Berjangka yang melaksanakan kegiatan penerimaan Nasabah secara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. secara tegas tercantum dalam penjelasan umum Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan berjangka di berbagai negara saat ini melaju sangat pesat dan telah menjadi salah satu penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara. Dengan kehadiran dari bursa berjangka itu sendiri berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya perdagangan kontrak berjangka komoditi yang sedikit banyak berperan pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di Indonesia. Namun masih banyak orang yang belum mengerti mengenai cara bagaimana melakukan perdagangan di dalam bursa berjangka. Bursa berjangka adalah suatu badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka (UU No.32 tahun 1997). Dengan kata lain, bursa berjangka merupakan suatu wadah atau sarana yang didalamnya terdapat perdagangan berjangka. Kontrak berjangka merupakan instrumen pasar yang telah dikenal luas di negara-negara maju dan berkembang dan yang paling banyak digunakan untuk pengelolaan resiko harga yang dibutuhkan dalam dunia usaha. Selain itu perdagangan berjangka ini dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi bagi para pihak yang bermaksud untuk menanamkan modalnya di bursa berjangka. PT. Mahadana Asta Berjangka merupakan salah satu perusahaan pialang yang bergerak di bidang perdagangan berjangka derivatif keuangan dalam bentuk Indeks Saham Hongkong, Indeks Saham Korea Selatan, Emas Loco London dan Komoditi Multilateral dengan spesifikasi layanan teknologi yang canggih ke bursa berjangka di Indonesia. Dengan dikeluarkannya UU No.32 tahun 1997 yang telah diubah dengan UU No.10 tahun 2011 mengenai Perdagangan Berjangka Komoditi dan Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi, maka terbukalah suatu sistem perdagangan dan investasi baru secara resmi di Indonesia. 1

2 PT. Mahadana Asta Berjangka didirikan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar lebih mengetahui dan mengenal sistem Perdagangan Berjangka Komoditi, serta sebagai pusat informasi kontrak-kontrak berjangka yang ada di Bursa Berjangka Jakarta(BBJ). Lebih lanjut, PT. Mahadana Asta Berjangka menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat untuk mengembangkan investasinya dengan aman melalui perdagangan kontrak-kontrak berjangka tersebut. Suatu perusahaan memerlukan adanya komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan. Komunikasi timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan adanya peran dari Public Relations. Public Relations muncul karena adanya tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama bagi public relations untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan Permasalahan yang terjadi yaitu terdapat pemberitaan negatif dari berbagai kalangan masyarakat pada media sosial yang membahas mengenai keberadaan dari perusahaan-perusahaan perdagangan berjangka di Indonesia pada umumnya, yang berisi bahwa perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan mal praktek terhadap dana dari para nasabahnya sendiri. Dan sekian banyak dari perusahaan-perusahaan perdagangan berjangka di Indonesia, PT. Mahadana Asta Berjangka pun juga terkena dampak pemberitaan negatif tersebut. Maka dari itu, mengingat begitu penting dampak yang ditimbulkan dari sebuah pencitraan positif walaupun terhalang oleh minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan jenis bursa berjangka di Indonesia. Gambaran yang terjadi di dunia bursa berjangka Indonesia saat ini, masih banyak sekali memerlukan pembenahan dan sistem yang baik serta tidak memihak atau merugikan bagi semua pihak yang berkecimpung di dalamnya bukan hanya mengeruk keuntungan sepihak dan merugikan kalangan nasabah. Citra dari perusahaan berjangka di Indonesia kerap dianggap sebagai kasus penipuan dan melakukan praktek menyimpang yang dilakukan oleh perusahaan terhadap modal para nasabah. Namun pada kenyataannya, hampir semua perusahaan

3 pialang berjangka yang menjadi anggota Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan mempunyai lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) melakukan mal praktek dan melanggar undang-undang, seperti menyalahgunakan dana nasabah di rekening terpisah, tidak mendaftarkan seluruh transaksi ke bursa, tidak memenuhi ketentuan mengenai wakil pialang dan tidak dapat memfasilitasi penyampaian amanat dari para nasabahnya. Walaupun, tidak semuanya perusahaan futures melakukan penipuan yang diceritakan oleh kebanyakan orang di media sosial tersebut. Maka dari itu, penulis mengangkat judul penelitian : ANALISIS STRATEGI PROMOSI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF PT MAHADANA ASTA BERJANGKA 1.2 Rumusan Masalah Agar penelitian dapat lebih terfokus dan terhindar dari hambatan dalam proses pengumpulan dan analisis data, maka penulis membuat batasan masalah dalam penelitian, Batasan masalah yang dimaksud adalah : 1. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations PT Mahadana Asta Berjangka dalam membangun citra positif di mata masyarakat? 2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan Marketing Public Relations dalam membangun citra positif yang masih kurang didapatkan dari masyarakat? 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah: a. Penelitian ini akan meneliti mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations dalam membangun citra positif PT Mahadana Asta Berjangka b. Meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan marketing public relations PT Mahadana Asta Berjangka

4 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui strategi promosi Marketing Public Relations dalam membangun citra positif PT Mahadana Asta Berjangka. 2. Untuk mengetahui proses kegiatan Marketing Public Relations yang berjalan pada PT Mahadana Asta Berjangka. 1.4.2 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan ada manfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Manfaat-manfaat tersebut terbagi menjadi tiga jenis, yakni manfaat akademis, manfaat praktis, dan manfaat masyarakat/umum. 1.4.2.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan berguna agar memberikan pengetahuan dan wawasan baru dalam pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya. Selain itu juga memberikan pemahaman terhadap studi ilmu komunikasi, terutama di bidang public relations yaitu strategi promosi yang dilakukan Marketing Public Relations dalam membangun citra positif perusahaan. 1.4.2.2 Manfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak PT Mahadana Asta Berjangka dalam upayanya membangun citra. Juga memberi ide dalam membentuk citra positif perusahaan di mata masyarakat. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat dan juga perusahaanperusahaan lain dalam mengelola citra perusahaan dan memaksimalkan hasil dari pengelolaan citra perusahaan yang telah dilakukan. 1.4.2.3 Manfaat Masyarakat/Umum Untuk masyarakat umum, diharapkan dalam penelitian ini dapat menjadi sebuah masukan serta dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk mengembangkan bisnis dengan mengaplikasikan penerapan dari pihak Marketing Public Relations sebagai salah satu taktik yang digunakan di dalam menyempurnakan kegiatan promosi produk, jasa ataupun perusahaan.

5 1.5 Sistematika Penulisan Pada bagian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai hal-hal yang akan dibahas pada setiap bab dalam skripsi. Secara sistematika penulisan skripsi atau tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan susunan dan sub bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah yaitu alasan yang melatarbelakangi penulis mengangkat permasalahan menjadi sebuah penelitian. Selain itu terdapat ruang lingkup yang menegaskan batasan-batasan masalah yang akan dibahas. Pada tujuan dan manfaat penelitian dipaparkan tujuan dari penelitian ini dan manfaatnya baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan beserta manfaat bagi masyarakat/umum. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. Teori yang digunakan terkait dengan permasalahan yang diangkat. Teori umum yang dipakai memberikan penjelasan mengenai pengertian komunikasi, fungsi komunikasi, tujuan komunikasi, definisi, fungsi, tugas, tujuan kegiatan, strategi dari Marketing Public Relations. Teori khusus mencakup definisi, jenis, bentuk, tujuan dari citra, definisi promosi, strategi / bauran promosi, Marketing Public Relations. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan tentang cara mendapatkan dan menganalisis data untuk menguji obyek penelitian dari dasar penulisan karya ilmiah ini, seperti sejarah perusahaan, metode dan teknik pengumpulan data, permasalahan yang ada dalam perusahaan, sejarah perusahaan, prosedur yang berlaku dalam perusahaan, dan alternatif pemecahan masalah.

6 BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai seluruh permasalahan penelitian dari hasil pencarian data melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian atau narasumber yang diangkat oleh penulis secara menyeluruh. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini menyimpulkan hasil analisis penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Serta akan saran perbaikan yang sebaiknya dilakukan di dalam penelitian.