BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, setiap perusahaan berusaha keras untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 masih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat telah banyak merubah wajah. produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terhadap biaya produksi dan pendapatan.(gaspersz, 2002).

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi yang berkembang menuju pada kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif beberapa dekade belakangan ini tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang sedang terjadi saat ini memberikan pukulan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dalam era globalisasi saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha selalu berubah seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. krisis global, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi dunia, informasi yang up to date merupakan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Primora B Harahap, 25/03/2009, Http: //primora- harahap.blog.co.uk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

SURAT PERIKATAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global, setiap perusahaan berusaha keras untuk menerapkan sistem manajemen kualitas yang diharapkan akan membantu mereka dalam meningkatkan mutu produk atau layanan yang dihasilkan, mengontrol biaya-biaya, mengurangi kerusakan dan cacat pada produk, meningkatkan kepuasan konsumen, dan pada akhirnya adalah meningkatkan profitabilitas perusahaan. Perkembangan dunia usaha sekarang ini dan masa mendatang penuh dengan dinamika persaingan yang sangat ketat. Persaingan itu bukan hanya mengenai seberapa tinggi produktivitas perusahaan atau seberapa rendah tingkat harga produk atau jasa, melainkan lebih menekankan pada aspek kualitas produk atau jasa tersebut, kenyamanan, kemudahan, ketepatan, serta kecepatan waktu dalam pencapaiannya. Perusahaan - perusahaan yang ada saat ini tengah bersaing ketat untuk memenangkan pasar dan menjaring konsumen sebanyak mungkin dari berbagai golongan masyarakat. Mengingat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha saat ini, tentunya setiap perusahaan memikirkan bagaimana cara memenangkan persaingan melalui peningkatan kualitas dan standar mutu produk. (Philip Kotler, Jilid, 005:1). 1

Seiring dengan meningkatnya persaingan, maka semakin menyadarkan perusahaan akan kualitas. Arti mutu atau kualitas yang semula bersifat netral perlahan-lahan bergerak ke arah yang positif. Meskipun banyak yang menganggap bahwa mencapai produk yang berkualitas ialah pemborosan semata, namun dapat dibuktikan bahwa membuat produk yang bermutu akan mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi perusahaan. ISO 9000 merupakan suatu sistem manajemen kualitas, dimana sistem tersebut akan melibatkan baik standar produk individual beserta kalibarasi dan pengukuran. Keseluruhan sistem bermanfaat untuk menjamin berlangsungnya operasi terus-menerus dari seluruh proses, dari mulai pembelian material sampai pengiriman akhir produk jadi dan standar manajemen mutu. (Rothery, Brian : Analisis ISO 9000, h.9). Oleh karena itu, perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan cara meningkatkan sistem manajemen kualitas perusahaan, salah satunya yakni dengan menerapkan suatu Sistem Manajemen Kualitas ISO 9000, dalam hal ini khususnya ISO 9001, yang merupakan bagian dari ISO 9000, yang berisi sistem mutu-model untuk jaminan mutu dalam desain/pengembangan, produksi, instalasi, dan jasa. Untuk menjamin suatu pelayanan dalam meningkatkan kualitas tersebut diperlukan orang yang kompeten di bidangnya, dalam hal ini yakni auditor internal. Auditor internal diperlukan untuk merancang dan mengaplikasikan sistem manajemen kualitas bagi perusahaan yang ingin meningkatkan standar kualitas, mendapatkan loyalitas dari konsumen, dimana produk yang dihasilkan

3 sesuai dengan kualitas dan ketepatan waktu yang diminta dengan biaya seminimum mungkin, dengan tujuan akhir yaitu guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.. Auditor internal adalah suatu orang yang mendalami profesi dalam melaksanakan tugas auidt internal terhadap perusahaan. Peranan auditor internal sangat penting dalam menjamin keandalan sistem manajemen kualitas suatu perusahaan sehingga terjadi peningkatan kualitas produk maupun jasa perusahaan dalam rangka memenuhi kepuasan konsumen dan untuk meningkatkan laba atau profit bagi perusahaan yang bersangkutan. Fungsi auditor internal adalah sebagai pihak yang membantu manajemen dalam melaksanakan sistem pengendalian terhadap perusahaan, dalam hal ini audit sistem manajemen kualitas perusahaan, termasuk mendeteksi risiko perusahan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga kinerja organisasi dalam menghasilkan profit dapat tercapai. Hal ini menggambarkan adanya hubungan antara audit sistem manajemen kualitas untuk membantu meningkatkan profitabilitas lewat jaminan auditor yang kompeten dalam mengaudit sistem manajemen kualitas perusahaan yang andal. Namun, pada kenyataannya, masih sedikit perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan audit sistem manajemen kualitas dengan baik, bahkan tidak jarang perusahaan yang tidak menerapkan di dalam bisnis mereka. Mengingat masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan sistem manajemen kualitas ISO, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap PT. INTI (Persero) sebagai bahan pertimbangan.

4 bagi perusahaan-perusahaan lain yang ada di Indonesia untuk dapat menerapkan prinsip dan mengimplementasikan konsep audit sistem manajemen kualitas dengan lebih baik di masa yang akan datang. Penulis tertarik untuk membahas topik ini dalam bentuk penelitian ilmiah berupa skripsi dengan judul: PERANAN AUDIT SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001:000 DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (studi kasus pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia/INTI (Persero)) 1.. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam topik ini, adalah: 1. Apakah sistem audit internal telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan?. Apakah sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan? 3. Seberapa besar peran auditor internal dalam audit sistem manajemen kualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan diharapkan sehubungan dengan identifikasi masalah di atas, adalah: 1. Untuk mengetahui apakah sistem audit internal telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan.

5. Untuk mengetahui apakah sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan. 3. Untuk mengetahui seberapa besar peran auditor internal dalam audit sistem manajemen kualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. 1.4. Kegunaan Penelitian Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kegunaan, sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan khususnya bagi pihak manajemen, mengenai peranan auditor internal dalam audit sistem manajemen kualitas, bagaimana pelaksaaan audit tersebut, dan faktor-faktor apa yang terkait di dalamnya, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menentukan kebijakannya di masa yang akan datang dalam usaha perbaikan, khususnya mengenai pengawasan sistem manajemen kualitas perusahaan, dalam upaya meningkatkan profitabilitas perusahaan.. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca mengenai pelaksanaan audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 yang baik di dalam suatu perusahaan, untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan secara nyata.

6 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada penulis mengenai pelaksanaan audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 yang baik di dalam suatu perusahaan, untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan Penelitian ini juga untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Bandung. 4. Bagi Fakultas Memberikan tambahan sumber referensi bagi perpustakaan fakultas ekonomi, khususnya mengenai peranan auditor internal dalam audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000. 1.5. Rerangka Pemikiran Di era persaingan global sekarang ini, setiap perusahaan berusaha keras untuk menerapkan sistem manajemen kualitas yang diharapkan akan membantu mereka dalam meningkatkan mutu produk/layanan yang dihasilkan, mengontrol biaya-biaya, mengurangi kerusakan dan cacat pada produk, meningkatkan kepuasan konsumen, dan pada akhirnya adalah meningkatkan profitabilitas perusahaan. Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta menghasilkan profit semaksimal mungkin apabila perusahaan dapat lebih meningkatkan kualitasnya (quality). Perkembangan dunia usaha sekarang ini dan masa mendatang penuh dengan dinamika persaingan yang sangat ketat. Persaingan itu bukan hanya

7 mengenai seberapa tinggi produktivitas perusahaan atau seberapa rendah tingkat harga produk atau jasa, melainkan lebih menekankan pada aspek kualitas produk atau jasa tersebut, kenyamanan, kemudahan, ketepatan, serta kecepatan waktu dalam pencapaiannya. Keberadaan audit internal telah ada sejak mulai adanya perusahaan, baik dalam skala kecil maupun besar. Konsep audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai adik dari profesi audit eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini, audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas. Pengertian audit internal menurut Usmansyah (003:5) adalah: Audit internal menekankan evaluasi kinerja mulai dari saat perencanaan hingga hasil akhir dari setiap keputusan, kebijakan, dan strategi yang diimplementasikan untuk manajemen. Lagipula, konsep audit internal yang maju tidak lagi sekedar menguji apakah yang dilaksanakan oleh manajemen telah sesuai dengan apa yang ditentukan (compliance), namun justru terkait dengan analisis kemampuan orang bereaksi terhadap keadaan yang berubah dan dengan penyediaan saran imparsial kepada senior manajemen terhadap seluruh aspek implementasi kebijakan. Fungsi audit internal sebagaimana disebutkan di atas telah dirumuskan oleh kalangan profesi auditor internal yang menitikberatkan pada pelaksanaan kegiatan konsultansi mengenai manajemen risiko, pengendalian, dan governance perusahaan. Sejalan dengan rumusan tersebut, profesi auditor internal

8 mempromosikan peran baru sebagai konsultan internal perusahaan. Hal tersebut di atas merupakan langkah penting tetapi belum mencukupi untuk mengoptimalkan relevansi dan nilai audit internal bagi perusahaan. Pengertian auditor internal menurut Messier, Glover, dan Prawitt (006:67) adalah sebagai berikut: Auditor internal adalah auditor yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan, persekutuan, badan pemerintah, individu, dan entitas lainnya. Di perusahaan-perusahaan besar, staf audit internal bisa sangat banyak, dan direktur audit internal (eksekutif audit) bisasanya adalah pangkat yang tinggi dalam suatu entitas. Konsep-konsep audit yang mencukupi dalam mengoptimalkan relevansi dan nilai audit internal bagi perusahaan harus menjawab bahwa keberadaan audit dalam perusahaan diutamakan adalah untuk memperbaiki kinerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan. Dengan adanya peningkatan kinerja dan profitabilitas perusahaan, maka diperlukan suatu jaminan sistem manajemen kualitas yang memadai. ISO 9000 merupakan suatu sistem manajemen kualitas, dimana sistem tersebut akan melibatkan baik standar produk individual beserta kalibarasi dan pengukuran. Keseluruhan sistem bermanfaat untuk menjamin berlangsungnya operasi terus-menerus dari seluruh proses, dari mulai pembelian material sampai pengiriman akhir produk jadi dan standar manajemen mutu. (Rothery, Brian : Analisis ISO 9000, h.9). Auditor internal diperlukan untuk merancang dan mengaplikasikan sistem manajemen kualitas bagi perusahaan yang ingin meningkatkan standar kualitas, mendapatkan loyalitas dari konsumen, dimana produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas (quality) dan ketepatan waktu yang diminta dengan biaya

9 seminimum mungkin, dengan tujuan akhir yaitu guna meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan adanya audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 ini, maka akan meningkatkan kepercayaan para konsumen akan produk maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika suatu perusahaan telah memenuhi standar sistem manajemen kualitas yang memadai, hal ini tentu saja akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik dan semakin meningkatkan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Menyadari sangat pentingnya peran auditor internal terhadap audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000, maka penulis mengemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut: a. H o : Audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 tidak berperan secara signifikan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. b. H 1 : Audit sistem manajemen kualitas ISO 9001:000 berperan secara signifikan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. 1.6. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis untuk melaksanakan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode penelitian ini didasarkan pada pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis serta interpretasi atas data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

10 1. Studi Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: a. Wawancara dengan karyawan dan pihak manajemen yang bekerja di perusahaan. b. Observasi yaitu mengadakan kegiatan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk lebih memahami kondisi perusahaan. c. Kuesioner yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan kepada manajemen atau staf yang berkaitan dengan fungsi internal audit.. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca, mempelajari dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini, sehingga penulis memperoleh landasan teori yang cukup untuk mempertanggungjawabkan analisis dan pembahasan masalah. 3. Uji Statistik Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan uji hubungan (korelasi rank spearman) dan uji hipotesis (uji t) dengan rumus sebagai berikut:

11 a. Korelasi Rank Spearman rs = 6 n( n 1 D i 1) (jika tidak ada data kembar) rs = x + y + x. y D (jika ada data kembar) b. Uji t t = r r 1 r 1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia <INTI> (Persero), yang terletak di Jl. Mochammad Toha No. 77, Bandung. Penelitian dilakukan antara bulan April sampai Juni 008.