BAB II INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR. ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN IPTV DENGAN ROUTING BERBASIS LINK-STATE

BAB II LANDASAN TEORI

Teknologi Streaming Streaming

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

Bab 2. Tinjauan Pustaka

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV )

INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI DAN KAJIAN ROUTING DINAMIS BERBASIS LINK-STATE PADA JARINGAN IPTV

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif melalui video tersebut. Untuk dapat melihat streaming video di

7.1 Karakterisasi Trafik IP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. komunikasi dan hiburan. Awal mulanya video berbentuk analog, sesuai

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan aktivitas sehari-hari. Kemajuan teknologi yang paling menonjol

NAMA : FATHULLAH HAWARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

Pengantar Protokol Jaringan Multimedia

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI. Triple Play. Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti ( )

BAB II LANDASAN TEORI. Pada standart IEEE terminologi dari distribution system adalah sistem

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan semakin luasnya jangkaun internet hingga ke pelosok-pelosok pedesaan.

PROTOKOL By: Nurul Adhayanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :

5. QoS (Quality of Service)

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

ValuTV: Layanan Internet TV & Video Berbasis Teknologi Adaptive Bit Rate (ABR) Streaming

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB 2. Pengantar VoIP. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI

Fungsi Lapis Transport

Implementasi Routing Gateway GNU Gatekeeper Berbasis Sistem Operasi Linux. Makalah Seminar Tugas Akhir Dimas Hartawan, L2F001586

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

MODUL 8 STREAMING SERVER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

PROTOKOL MULTIMEDIA & QoS

Rancang Bangun Layanan Internet Protocol Television

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

BAB II LANDASAN TEORI

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

BAB II DASAR TEORI. atau suara seperti radio, yang melalui jaringan kabel, wireless maupun jaringan

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

Fungsi Lapis Transport

RANCANG BANGUN RTP CHUNK PACKET ENCAPSULATOR DATA AV STREAM FORMAT RTP PADA MULTI-SOURCE STREAMING SERVER

QUALITY OF SERVICE (QoS) TEKNOLOGI STREAMING UNTUK APLIKASI SURVEILLANCE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah sekumpulan alat (nodes) yang terhubung

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIDEO ON DEMAND PADA JARINGAN LOKAL

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

Transkripsi:

BAB II INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur IPTV, protokol yang digunakan oleh IPTV, layanan-layanan yang disediakan oleh IPTV, serta parameter kualitas untuk layanan IPTV. 2.1 IPTV Internet Protocol (IP) telah merubah dunia komunikasi data dan memiliki pengaruh yang sangat besar pada dunia. Berkembangnya telekomunikasi, videoconferencing, dan dunia virtual telah mengurangi kebutuhan akan bepergian untuk tujuan komunikasi. Komunikasi dapat kita lakukan tanpa perlu beranjak dari tempat kita saat ini. Seiring dengan berkembangnya internet, semakin banyak alat-alat yang IP enabled, dari telepon seluler sampai televisi, dan semuanya akan berujung pada sebuah hubungan pada suatu jaringan yang IP-centric[1]. IPTV dapat didefinisikan sebagai konten video digital, termasuk televisi, yang dikirimkan dengan menggunakan Internet Protokol (IP) [2]. Definisi di atas menekankan bahwa IPTV memanfaatkan konsep IP sebagai mekanisme pengiriman data, baik menggunakan jaringan IP-based publik, maupun jaringan IP-based privat. Di dalam IPTV, kegunaan IP adalah sebagai mekanisme pengiriman data. Data yang dimaksud adalah beberapa tipe konten yang dikirimkan melalui Internet dan jaringan IP-based privat. Tipe konten tersebut dapat berupa video musik, film, dan juga konten-konten lainnya. Hal ini menjelaskan bahwa penjelasan dasar dari IPTV seperti disebutkan di atas dapat mencakup aktivitasaktivitas yang sangat luas. 2.2 Arsitektur dan Pengiriman Content Pada IPTV IPTV Merupakan layanan yang menyediakan konten program televisi (sport, news, film, dll) dan konten entertainment interaktif lainnya (musik, game, 6

advertising) melalui suatu jaringan broadband IP network. End terminal pada pelangggan dapat berupa PC desktop maupun monitor televisi yang terhubung dengan set top box. SWITCH METRO XDSL / MSAN ONU GPON Gambar 2.2 IPTV Arsitektur Gambar 2.1 di atas merupakan contoh dari arsitektur IPTV secara umum. Teknologi yang terlibat dalam layanan IPTV dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian utama sebagai berikut[3]: a. Head-end 1. IRD (Integrated Receiver Decoder) Merupakan salah satu komponen di Head-End yang merupakan penerima kanal televisi melalui satelit. 2. Encoder Encoder merupakan komponen yang merubah format content ke standard MPEG-4 untuk dilewatkan ke IP Network. b. Middleware / IPTV service control Middleware merupakan komponen pengendali utama layanan IPTV. Middleware terintegrasi dengan VoD Server, Content provider melalui 7

Content Management System (CMS), NMS, Set-top box, CA/DRM system serta EMS IPTV. Dalam Middleware ada beberapa bagian utama lainnya berupa: 1. VoD Sistem VoD (Video On Demand) merupakan sistem yang memberikan layanan VoD kepada pelanggan. VoD di deliver menggunakan topologi terdistribusi yang merupakan salah satu mekanisme untuk menekan cost, terutama cost network. 2. EPG & Channel Management EPG (Electronic Program Guide) merupakan interface layanan IPTV kepada pelanggan yang dapat di-customisasi berdasarkan profile pelanggan. c. Jaringan Jaringan IPTV merupakan penghubung dari Head End dan Home Network. Di dalam jaringan IPTV terjadi proses perutean yang biasa disebut routing. d. Home Gateway Home gateway merupakan merupakan perangkat antarmuka jaringan broadband yang ditempatkan di sisi pelanggan dan digunakan untuk mengakses Internet, telephony, IPTV, serta koneksi wireless. e. STB (Set Top Box) STB merupakan perangkat antarmuka dari home gateway ke terminal TV pelanggan. STB terintegrasi dengan perangkat Middleware untuk dapat memberikan layanan IPTV kepada pelanggan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, pengiriman content pada IPTV menggunakan internet protokol (IP). Pada dasarnya, IP adalah protokol unicast. IP didesain untuk memindahkan data dari suatu sumber ke suatu tujuan. Namun demikian, IP juga mampu mendefinisikan alamat multicast[5]. Alamat multicast adalah alamat yang merepresentasikan lebih dari satu tujuan pengiriman data. Dengan multicast, suatu sumber tunggal mengirim data ke beberapa tujuan pada waktu yang sama. 8

Pada IPTV, multicast digunakan untuk mengirimkan layanan televisi broadcast. Gambar 2 adalah ilustrasi penggunaan multicast pada IPTV yang menggambarkan tiga rumah sedang menonton streaming video broadcast yang sama. Setiap rumah adalah bagian dari sesi multicast yang aktif, masing-masing menerima streaming video yang sama, yang berasal dari IPTV headend. Gambar 2.2 Multicast pada IPTV Sumber : http://iptvpavilion.com/ Sedangkan contoh penggunaan unicast pada IPTV adalah Video on Demand (VoD). Pada layanan VoD, data dikirimkan dari server VoD ke suatu tujuan, dalam hal ini rumah konsumen. Untuk setiap sesi unicast, terdapat konten streaming yang terpisah pada jaringan untuk setiap pelanggan. Gambar 3 merupakan contoh aplikasi VOD unicast. Gambar 2.3 Unicast pada IPTV Sumber : http://iptvpavilion.com/ 9

2.3 Protokol Sistem IPTV IPTV menggunakan beberapa protokol dalam pengiriman konten ke pelanggan. Berikut ini adalah protokol-protokol yang digunakan oleh IPTV[10]: Gambar 2.4 Protokol Sistem IPTV Sumber : wiki.hsc.com/iptv Konten video pada dasarnya merupakan sebuah stream transport MPEG2 atau MPEG4 yang dikirim melalui IP Multicast pada kasus live TV atau melalui IP Unicast pada kasus Video on Demand. IP Multicast adalah suatu metode dimana informasi dapat dikirim ke banyak komputer pada saat yang sama [4]. Codec H.264 yang direlease lebih baru (MPEG4) digunakan untuk menggantikan MPEG2 yang lebih tua. Protokol standard [11] yang digunakan dalam sistem berbasis IPTV adalah: IGMP versi 2 untuk live TV, digunakan untuk menghubungkan kepada sebuah multicast stream (TV channel) dan untuk pergantian aliran multicast yang satu ke lainnya (pergantian TV channel) RTSP (Real Time Streaming Protokol) untuk VoD (Video on Demand). Secara detail, pengiriman konten khususnya video pada IPTV menggunakan beberapa protokol yaitu : 2.3.1 User Datagram Protocol (UDP) UDP merupakan salah satu protocol utama diatas IP, yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP digunakan pada IPTV pada pengiriman audio/video streaming yang berlangsung terus menerus dan lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat. 10

Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi IPTV pengiriman data banyak dilakukan pada private network atau menggunakan jaringan broadband. 2.3.2 Real Time Protocol (RTP) Berfungsi sebagai transport protocol yang mengirimkan data-data video dan audio secara real time. Dalam melakukan pengiriman video. System IPTV menggunakan protokol RTP sebagai pembawanya. Informasi RTP dienkapsulasi dalam paket UDP. Jika packet RTP hilang (lost) atau didrop di jaringan, maka RTP tidak akan melakukan retransmission (sesuai standard protocol UDP). Hal ini agar user tidak terlalu lama menunggu (long pause) atau delay, dikarenakan permintaan retransmission. Jaringan harus didesain sebaik mungkin agar lost packet tidak terjadi. 2.3.3 Real Time Control Protocol (RTCP) RTCP memberikan informasi kontrol out-of-band atas aliran RTP. RTCP memberikan informasi tentang kualitas penerimaan yang digunakan oleh aplikasi untuk melakukan penyesuaian secara lokal. Misalnya, apabila terjadi kongesti, maka aplikasi dapat memutuskan untuk menurunkan kecepatan data (data rate). RTCP bekerja sama dengan RTP dalam pengiriman dan pembungkusan (packaging) data multimedia, tetapi tidak mentransportasikan data. RTCP digunakan secara periodik untuk mentransmisikan paket kontrol dalam sesi streaming multimedia. Sehingga fungsi utama RTCP adalah memberikan umpan balik tentang QoS yang diberikan oleh RTP 2.3.4 Real Time Streaming Protocol (RTSP) RTSP, dikembangkan oleh IETF dan dipublikasikan pada tahun 1998 melalui RFC 2326. RTSP adalah protokol yang digunakan dalam sistem media 11

streaming yang memungkinkan client untuk mengendalikan streaming media server dari jauh. RTSP mengandung perintah-perintah play dan pause, serta mengizinkan akses kepada file di server berbasiskan waktu. RTSP tidak mentransport data, tetapi menggunakan RTP sebagai protokol transportnya untuk mengirimkan data video atau audio. Request RTSP berbasis request HTTP. Sehingga ketika melakukan streaming, terlebih dahulu dilakukan request oleh RTSP dengan menggunakan protokol HTTP. Apabila request RTSP berbasis HTTP stateless protocol (menggunakan TCP sebagai protokol transport) maka RTSP sendiri adalah berbasis stateful protocol (menggunakan UDP di lapis transport). Session ID digunakan untuk menjaga kawalan pada sesi yang sedang berjalan apabila dibutuhkan. Dengan demikian, koneksi yang permanen seperti pada TCP tidak diperlukan. Message RTSP dikirimkan dari client ke server. Keuntungan RTSP adalah bahwa protokol ini menyediakan koneksi yang memiliki status antara server dan client, yang dapat mempermudah client ketika ingin melakukan pause atau mencari posisi random dalam stream ketika memutar kembali data. Biasanya diterapkan pada pengiriman video on demand. 12

Gambar 2.5 Operasi Dasar Protokol RTSP https://wwwbs.informatik.htw-dresden.de Gambar 2.5 di atas merupakan operasi dasar protokol RTSP. RTSP memiliki empat buah perintah. Perintah ini dikirim dari client ke sebuah server streaming RTSP. Keempat perintah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Setup, yaitu server mengalokasikan sumber daya kepada sesi client. 2. Play, yaitu server mengirim sebuah stream ke sesi client yang telah dibangun dari perintah setup sebelumnya. 3. Pause, yaitu server menunda pengiriman stream namun tetap menjaga sumber daya yang telah dialokasikan. 4. Teardown, yaitu server memutuskan koneksi dan membebas tugaskan sumber daya yang sebelumnya telah digunakan. 2.3.5 Resource Reservation Protocol (RSVP) Resource Reservation Protocol (RSVP) adalah sebuah resource reservation setup protocol yang didesain untuk diintegrasikan pada pelayanan internetworking. Sebuah aplikasi memerlukan RVSP untuk meminta end-to-end QoS yang spesifik untuk streaming data. 13

RVSP bertujuan untuk secara efisien men-setup jaminan resouce reservation QoS yang dapat mendukung routing protocol unicast dam multicast dan dapat ditempatkan pada pengantara dalam grup multicast yang besar. 2.3.6 Session Initiation Protocol (SIP) Session Initiation Protocol (SIP) merupakan standar protokol multimedia yang dikeluarkan oleh group yang tergabung dalam Multiparty Multimedia Session Control (MMUSIC) yang berada dalam organisasi Internet Engeneering Tsk Force (IETF) yang didokumentasikan ke dalam dokumen Request For Command (RFC) 2543 pada bulan maret 1999. SIP merupakan protokol yang berada pada layer aplikasi yang mendefinisikan proses awal, pengubahan dan pengakhiran (pemutusan) suatu sesi komunikasi multimedia. Sesi komunikasi ini termasuk hubungan multimedia, distance learning, dan aplikasi lainya. SIP dapat dikatakan berkarakteristik client-server; ini berarti dikirimkan ke server. Kemudian, server mengolah request dan memberikan tanggapan terhadap request tersebut ke client. Request dan tanggapan terhadap request disebut transaksi SIP. SIP juga disebut protokol yang text-based (berbasis teks). Protokol SIP didukung oleh beberapa protokol antara lain RSVP untuk melakukan pemesanan pada jaringan, RTP dan RTCP untuk mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan, serta SDP (Session Description Protocol) untuk mendeskripsikan sisi media. Secara default, SIP menggunakan protokol UDP tetapi pada beberapa kasus dapat juga mengguanakan TCP sebagai protokol transport 2.3.7 Session Description Protocol (SDP) Protokol SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media dalam suatu komunikasi. Tujuan protokol SDP adalah untuk memberikan informasi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi. 14

2.4 Layanan IPTV Pada intinya, teknologi IPTV adalah sebuah mekanisme pengiriman konten video digital melalui jaringan IP publik dan privat[2]. Karena jaringan yang IP-based memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dua arah, maka pengembang dapat menciptakan suatu layanan IPTV yang memungkinkan pelanggan untuk memilih apa yang ingin mereka lihat dan apa yang tidak ingin mereka lihat. Berikut ini adalah contoh aplikasi yang dapat dilayani oleh IPTV[2]. 2.4.1 Televisi Digital Televisi digital merupakan konten utama layanan IPTV. Penyedia layanan IPTV hanya perlu mengirimkan channel yang diminta oleh pelanggan, sehingga secara teori IPTV dapat menyediakan jumlah channel yang tidak terbatas, yang memungkinkan penyedia layanan untuk menawarkan konten yang lebih variatif dibandingkan dengan kompetitor konvensional yang membroadcst setiap channel ke setiap pelanggan. 2.4.2 On-Demand Video Layanan IPTV on-demand video sering dibandingkan dengan layanan payper-view pada televisi kabel dan satelit. Alasan utama mengapa layanan IPTV ondemand video lebih superior dibandingkan dengan layanan pay-per-view adalah karena IPTV on-demand video dapat menyediakan konten program yang tidak terbatas, sedangkan layanan pay-per-view terbatas pada channel broadcast saja. 2.4.3 Pembelajaran Jarak Jauh Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan perlengkapan telekonferensi konvensional. Namun demikian, jika pembelajaran jarak jauh ini dilakukan dengan menggunakan IPTV, efisiensi penggunaan sumber daya akan meningkat secara signifikan. 15

2.4.4 Mobile Phone Television Dengan menggunakan teknologi IPTV, berbagai macam konten digital dapat dinikmati menggunakan telepon seluler. 2.4.5 Video Chat popular. IPTV juga dapat mendukung video chat, layanan internet yang sangat 2.5 Jaringan IPTV IPTV biasanya dijalankan dari sebuah jaringan privat. Jaringan privat dipilih karena dalam jaringan privat tersebut bandwidth allocation, contention ratio, dan content dapat diatur sedemikian rupa sehingga Quality of Service yang dihasilkan dapat sesuai standar yang ditetapkan. Sedangkan jika dijalankan dari jaringan publik (open internet), kontrol terhadap variable bandwidth, contentation ratio, dan content sangat terbatas[1]. Gambar 2.6 Jaringan IPTV http://www.althosbooks.com/ipteba1.html 16

Layanan video digital yang disediakan bisa berupa layanan live maupun pre-recorded yang dapat diakses client menggunakan komputer maupun melalui televisi dengan menggunakan set-top-box. Dalam penggunaan jaringan IP tersebut, diperlukan sebuah protokol yang dapat mengoptimasikan penggunaan jaringan IP sehingga hasilnya dapat sesuai dengan standar yang diinginkan. 2.6 Parameter-Paramater Kualitas Jaringan IPTV Layanan IPTV memiliki delay sensitive yang sangat besar dibandingkan dengan layanan data yang lain karena IPTV tidak hanya menyediakan layanan video-on-demand tetapi juga layanan real time streaming [3]. Maka dari itu, jaringan dari IPTV harus memiliki kapabilitas yang memadai untuk menjamin layanan IPTV dapat terkirim ke pelanggan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas layanan IPTV adalah end-toend delay, jitter, dan packet loss. 2.6.1 End-to-end delay Berdasarkan sumbernya, end-to-end delay dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu fixed delay dan variable delay[6]. Fixed delay meliputi delay paketisasi, delay propagasi, dan delay pemrosesan. Variable delay meliputi buffering delay. Focus Group ITU-T untuk IPTV mensyaratkan delay pada layanan IPTV sebesar <200ms. 2.6.2 Jitter Jitter merupakan perbedaan waktu kedatangan paket-paket IPTV atau dalam kata lain jitter adalah variasi delay. Jitter terutama disebabkan oleh proses buffering pada processing node. Selain itu jitter juga tergantung pada jumlah jalur yang dapat ditempuh paket-paket IPTV menuju client dan jumlah hop pada masing- 17

masing jalur tersebut. Focus Group ITU-T untuk IPTV mensyaratkan jitter pada layanan IPTV sebesar <50ms. 2.6.3 Packet loss Packet loss dapat terjadi karena hal-hal berikut: Kongesti, terjadi bila buffer processing node tidak dapat menampung semua paket yang datang karena laju kedatangan paket ke buffer lebih cepat daripada kemampuan processing node untuk memproses paket. Dengan demikian, paket-paket yang gagal masuk ke buffer akan hilang. Bila suatu paket hilang maka paket yang berturutan dengannnya kemungkinan besar akan hilang juga. Time-to-live. Setiap IP header yang membungkus header RTP dan payload dalam satu paket menentukan masa hidup paket. Walaupun paket telah sampai di client namun bila time-to-live paket tersebut telah terlewati maka paket itu akan di-drop. Focus Group ITU-T untuk IPTV mensyaratkan packet loss pada layanan IPTV sebesar <1%. 18