Data dan Komunikasi Komputer Wiliam Stalling Edisi 7. Bab 10 Circuit Switching and Packet Switching

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 9. Circuit Switching

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

Komputer, terminal, telephone, dsb

TEKNOLOGI SWITCH SWITCHING 1. CIRCUIT SWITCHING

Jaringan Komputer Switching

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

Bab 10. Packet Switching

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Jaringan Switching. Untuk transmisi data yang melampaui area lokal. Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data.

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim

A I S Y A T U L K A R I M A

SIGNALLING. Ade Nurhayati, ST, MT

Teknologi Telekomunikasi

WAN (Wide Area Network)

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

PACKET SWITCHING. Rijal Fadilah

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

Materi 1. Pendahuluan

chapter 10 iyang aditiya : muhammad romdani : syaiful bahri : fadilla retno

Data and Computer BAB 1

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Common Channel Signalling

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB XII INTEGRATED SERVICES DIGITAL NETWORK ( ISDN )

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer

BAB VIII TEKNIK SWITCHING

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

Protokol WAN. No. Exp : 6 Nilai dan Paraf :

Bab 10 Packet Switching

TRANSPORT LAYER DEFINISI

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI. Herman Tolle Program Alih Tahun (PAT) S2 SKI TE UB

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

Jaringan WAN Wide Area Network Apa itu WAN?

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)

Jaringan Komputer Data Link Control Data L

Jaringan Komputer Multiplexing

BAB 2 LANDASAN TEORI

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

Materi 7 Layer 4 Transport

OSI LAYER. Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

Protokol dan Arsitekturnya

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

Data and Computer BAB 2

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

Wide Area Network [WAN]

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si

Bab 7. Data Link Control

Chapter 3 part 1. Internetworking (Switching and Bridging) Muhammad Al Makky

Karakteristik. Protokol dan Arsitekturnya. Langsung atau Tidak Langsung. Monolitik atau Terstruktur. Simetrik atau asimetrik

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi di Indonesia. Latar Belakang

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

ATM (ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE)

5. QoS (Quality of Service)

BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA

B A B VIII DATA LINK CONTROL

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

MODUL-8 SIGNALING 1 Pendahuluan 2 Signaling Telepon Analog

10/26/2016. Outline. Teknik Switching. Pengertian dasar. Klasifikasi jaringan komunikasi. Perkembangan komunikasi modern

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

GRIFALEN WESTREENEN NIM: KLS/SEM:C/SEM IV

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

PROTOKOL. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Teknik Komunikasi Data Digital

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

BAB II WIDE AREA NETWORK

Integrated Sevices Digital Network (ISDN)

Christofel Neman Nim:

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

Transkripsi:

Data dan Komunikasi Komputer Wiliam Stalling Edisi 7 Bab 10 Circuit Switching and Packet Switching

Switching Networks Long distance transmission is typically done over a network of switched nodes Nodes tidak terkait dengan isi data Aksir dari devices adalah stasiun komputer, terminal, telepon, dll. Kumpulan dari nodes and connections adalah suatu jaringan komunikasi Data dipetakan olh swicth dari node ke node

Nodes Node hanya boleh dihubungkan dengan node, atau dari stasiun ke node yang lainnya Hubungan Node to node biasanya multiplexed Network biasanya dihubungkan secara parsial Beberapa hungungan yang besar (redundant) agar bisa memperoleh keandalan Dua perbedaan teknologi Switching Circuit switching Packet switching

Simple Switched Network

Circuit Switching Alur komunikasi yang digunakan oleh dua stasiun Tiga fasa (Three phases) Menetapkan (Establish) Mengirim (Transfer) Memutuskan (Disconnect) Harus memiliki kapasitas switching dan kapasitas channel untuk menetapkan/menentukan koneksi Must have intelligence to work out routing

Aplikasi Circuit Switching Tidak efisian(inefficient) Kapasitas Channel mempengaruhi waktu connection Jika tidak ada data, kapasitas menjadi sia-sia Set up (connection) memerlukan banyak waktu Once connected, transfer is transparent Dikembangkan Untuk lalu lintas suara ( telepon)

Public Circuit Switched Network

Komponen Telecomms Subscriber - Alat yang berkait dengan jaringan Subscriber line Local Loop Subscriber loop Connection to network Few km up to few tens of km Exchange Switching centers End office - supports subscribers Trunks Cabang antara exchanges Multiplexed

Circuit Establishment (bagan circuit)

Circuit Switch Elements

Konsep Circuit Switching Digital Switch Menyediakan jalur sinyal yang transparan antar devices Network Interface Unit Kontrol Membangun koneksi Biasanya berdasarkan permintaan Menangani dan memahami permintaan Memutuskan apakah memiliki tujuan Membangun jalur Memelihara koneksi Disconnect (memutuskan koneksi)

Blocking or Non-blocking Blocking Sebuah jaringan tidak dapat terkoneksi dengan stasiun karena semua jalur telah digunakan Sebuah jaringan yang ter blocking mengizinkan hal ini Digunakan dalam sistem suara Panggilan berdurasi pendek Non-blocking Mengizinkan semua stasiun untuk terhubung (berpasangan) sekaligus Digunakan untuk koneksi data

Space Division Switching Dikembangkan untuk peralatan analog Memisahkan jalur fisik Switch silang (Crossbar switch) Jumlah persimpangan (crosspoint) bertambah sebanyak n kuadrat dari jumlah stasiun Hilangnya crosspoint dapat mencegah terjadinya koneksi Penggunaan crosspoint yang tidak efisien Semua stasiun terhubung,tapi hanya beberapa yang digunakan Non-blocking

Space Division Switch

Multistage Switch Mengurangi jumlah dari crosspoints Lebih dari satu alur yang melalui jaringan (network) Meningkatkan keandalan Control lebih rumit Dapat ter-blocking

Tiga langkah Space Division Switch

Time Division Switching Sistem digital modern yang bersandar pada control kecerdasan dari space and time division elements Menggunakan teknik digital time division untuk menset up dan merawat virtual circuits Mempartisi bit stream berkecepatan rendah menjadi beberapa bagian yang berbagi menjadi stream berkecapatan tinggi

Fungsi Control Signaling Komunikasi yang bersuara dengan subscriber Transmisi dari nomor yang dipanggil Panggilan tidak dapat menjadi indikasi yang lengkap Indikasi akhir panggilan Sinyal menjadi ring telepon Informasi tarif Informasi status peralatan dan trunk Informasi Diagnosa Kontrol dari specialist equipment

Control Signal Sequence Kedua telepon on hook Subscriber lifts receiver (off hook) End office switch signaled Switch merespon dengan dial tone Penelepon menekan nomor Jika yang dituju tidaksibuk, mengirim sinyal dering menuju subscriber Feedback to caller (penelepon menerima feedback) Ringing tone, engaged tone, unobtainable Target menerima panggilan melalui receiver Switch menghentikan sinyal dering dan nada dering Switch membangun koneksi Koneksi diputus ketika subsriber sumber ditutup

Switch to Switch Signaling Subscribers terhubung keswitch yang berbeda Originating switch dalam menangkap interswitch trunk Mengirim sinyal off hook ke trunk, meminta registrasi nomor pada switch tujuan Switch memutuskan pengiriman off hook diikuti dengan on hook (wink) untuk menunjukkan bahwa register telah siap Originating switch mengirimkan alamat

Lokasi dari Signaling Subscriber ke jaringan Tergantung pada alat subscriber dan switch Dalam jaringan Management dari panggilan subscriber dan jaringan ore complex

Signaling dalam Channel Menggunakan channel yang sama untuk signaling dan panggilan Tidak memerlukan fasilitas transmisi tambahan Inband Menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal suara Dapat pergi kemana saja seperti sinyal suara Tidak mungkin men-set up panggilan pada jalur suara yang salah Out of band Sinyal suara tidak menggunakan semua bandwidth 4kHz Narrow signal band dalam 4kHz digunakan untuk kontrol Dapat atau tidaknya dikirim tergantung pada adanya sinyal suara Membutuhkan extra electronics Laju sinyal yang lebih rendah (narrow bandwidth)

Drawbacks of In Channel Signaling Laju transfer rate yang terbatas Delay antara memasukkan nomor (dialing) dan connection Mengatasi dengan menggunakan common channel signaling

Saluran sinyal yang bersifat umum (Common Channel Signaling) Sinyal kontrol membawa beberapa jalur yang bersifat bebas pada saluran suara Satu kontrol saluran sinyal dapat membawa sal;uran sinyal untuk pada saluran subscriber Common control channel for these subscriber lines Mode Associated Common channel menutup tracks interswitch trunks Mode Disassociated Nodes tambahan (signal transfer points) Lebih efektif pada dua jaringan yang terpisah

Common v. In Channel Signaling

Common Channel Signaling Modes

Signaling System Number 7 SS7 Common channel signaling scheme ISDN Teroptimisasi untuk 64k saluran jaringan digital Call control, remote control, management and maintenance Reliable means of transfer of info in sequence Akan bekerja pada analog dan dibawah 64k Point to point terrestrial and satellite links

SS7 Signaling Network Elements Signaling point (SP) Setiap poin dalam jaringan yang dapat menangani kontrol pesan SS7 Signal transfer point (STP) Sebuah signaling point yang dapat menjadi routing control messages Control plane Bertanggungjawab dalam membuat dan memanajemen koneksi Information plane Setelahsebuahkoneksiter-set up, info ditransfer ke dalam information plane

Transfer Points

Signaling Network Structures STP capacities Jumlah hubungan sinyal yang dapat diatasi Waktu transfer pesan (Message transfer time) Kapasitas throughput Network performance Jumlah dari SPs Signaling delays Availability and reliability Kemampuan dari jaringan untuk menyediakan services dalam menghadapi STP failures

Softswitch Architecture Tujuan utama computer running software untuk menjadikannya sebuah smart phone switch Biaya yang lebih rendah Fungsi yang lebih besar Packetizing of digitized voice data Dapat mengirimkan suara melalui IP (VoIP) Bagian yang paling kompleks dari telephone network switch adalah software controlling call process Call routing Call processing logic Typically running on proprietary processor Separate call processing from hardware function of switch Physical switching done by media gateway Call processing done by media gateway controller

Traditional Circuit Switching

Softswitch

Packet Switching Principles Circuit switching didesign untuk suara Resources ditujukan untuk sebuah particular call Sebagian waktu dari koneksi data bersifat idle Data rate tetap Kedua pihak harus beroperasi pada rate yang sama

Basic Operation Data ditransmisikan dalam paket-paket kecil Biasanya 1000 octets Pesan yang panjang dibagi menjadi rangkaian paketpaket Setiap paket berisi sebuah bagian dari user data ditambah dengan beberapa info kontrol Info kontrol Routing (addressing) info Paket diterima, disimpan secara ringkas (buffered) dan dilanjutkan ke node selanjutnya Store and forward

Use of Packets

Keuntungan Effisiensi Line Satu node ke node penghubungnya dapat berbagi berbagai macam paket setiap waktu Paket diurutkan dan dikirimkan secepat mungkin Konversi DATA rate Setiap stasiun terhubung pada not lokal dengan kecepatan masing-masing Nodes buffer data jika diperlukan untuk menyamakan rates Packet akan diterima walaupun jaringan sibuk Kecepatan pengiriman mungkin turun Prioritasnya dapat diatur

Teknik Switching Stasiun memecah pesan panjang menjadi paket-paket Pengiriman Packet satu kali pada satu waktu ke jaringan Packet di-handle dalam dua cara Datagram Virtual circuit

Datagram Setiap paket diperlakukan secara independent Packet dapat mengambil setiap rute praktis Packet mungkin datang tidak sesuai urutan Packet mungkin dapat menghilang Tergantung pada receiver untuk mengurutkan paket dan mengembalikan paket yang hilang

Datagram Diagram

Virtual Circuit Membangun perencanaan rute sebelum mengirimkan paket Panggilan permintaan dan panggilan penerimaan paket membangun koneksi (handshake) Masing-masing paket terdiri dari sebuah pengenal virtual circuit bukan sebuah alamat tujuan Tidak ada keputusan routing yang diperlukan untuk setiap paket Mengosongkan permintaan untuk menggagalkan circuit Bukan sebuah jalur yang bersifat dedicated

Diagram Virtual Circuit

Virtual Circuits v Datagram Virtual circuits Jaringan dapat menyediakan sequencing dan kontrol error Packet diteruskan lebih cepat Tidak perlu membuat keputusan routing Kurang reliable Datagram Hilangnya sebuah node menyebabkan hilangnya seluruh circuit yang melaluinya Tidak memrlukan fase call setup Lebih baik jika paketnya sedikit Lebih flexible Routing dapat digunakan untuk menghindari tabrakan dalam jaringan

Ukuran paket

Circuit v Paket Switching Kemampuan (Performance) Propagation delay Waktu transmission Node delay

Event Timing

X.25 1976 Interface antara host dan packet switched network Hampir bersifat universal pada packet switched networks dan packet switching dalam ISDN Terdiri dari tiga layer Physical Link Packet

X.25 - Physical Interface antara stasiun yang terhubung dan link ke node Data terminal equipment DTE (user equipment) Data circuit terminating equipment DCE (node) Menggunakan -physical layer specification X.21 Reliable transfer across physical link Sequence of frames

X.25 - Link Link Access Protocol Balanced (LAPB) Subset dari HDLC Lihat bab 7

X.25 - Packet Virtual sirkuit Eksternal Logical connections (virtual circuits) antara subscribers

X.25 Penggunaan Virtual Circuits

Virtual Circuit Service Logical connection antara dua stasiun External virtual circuit Perencanaan rute yang spesifik melalui jaringan Internal virtual circuit Biasanya one to one relationship antara eksternal dan internal virtual circuits Dapat menyediakan X.25 dengan datagram style network External virtual circuits memerlukan saluran logical (logical channel) Semua data dianggap sebagai bagian dari stream

X.25 Levels Data user lewat sampai X.25 level 3 X.25 menambahkan informasi kontrol Header Penjaelasan virtual circuit menyediakan sequence numbers untukaliran dan kontrol error Paket X.25 diturunkan ke LAPB entity LAPB menambahkan informasi kontrol yang lebih banyak

User Data dan X.25 Protocol Control Information

Frame Relay Di disain lebih effisien dari pada X.25 Dikembangkan sebelum ATM Installed base yang lebih besar dari pada ATM ATM sekarang dikembangkan kearah jaringan berkecapatan tinggi

Frame Relay Background - X.25 Paket ckontrol panggilan, dalam band signaling Multiplexing dari virtual circuits pada layer 3 Layer 2 dan 3 termaasuk flow and kontrol error Considerable overhead Tidak pantas untuk sistem digital modern dengan realibility yang tinggi

Perbedaan Frame Relay kontrol panggilan dibawa pada koneksi logical yang terpisah Multiplexing dsan switching pada layer 2 Menghilangkan satu layer proses Tidak ada error hop by hop atau flow control End to end flow dan error control (jika digunakan) dilakukan pada layer yang lebih tinggi Satu frame data user dikirimkan dari sumber ke tujuan dan ACK (dari layer yang lebih tinggi) dikirimkan kembali

Keuntungan dan kerugian Kehilangan link by link error dan flow control Meningkatkan reliability membuat masalah ini berkurang Proses Komunikasi Streamlined Delay yang lebih rendah Throughput yang lebih tinggi ITU-T menyarankan frame relay diatas 2Mbps

Arsitekture Protocol

Control Plane Antara subscriber dan jaringan Menggunakan saluran logikal yang terpisah Mirip dengan common channel signaling untuk circuit switching services Data link layer LAPD (Q.921) Reliable data link control Error dan flow control Antara user (TE) and network (NT) Digunakan untuk menukar Q.933 control signal messages

User Plane End to end functionality Pengiriman info antar user LAPF (Link Access Procedure for Frame Mode Bearer Services) Q.922 Frame delimiting, alignment dan transparency Frame mux dan demux menggunakan addressing field Memastikan frame adalah sebuah angka integral octets (zero bit insertion/extraction) Memastikan frame tidak terlalu panjang atau pendek Deteksi pada error transmisi Fungsi kontrol congestion

Transfer data user Tipe satu frame User data Tidak ada frame kontrol Tidak ada inband signaling Tiadk ada nomor sequence Tidak ada flow atau kontrol error

Informasi tambahan Stallings bab 10 ITU-T web site Telephone company web sites (not much technical info - mostly marketing) X.25 info from ITU-T web site Frame Relay forum