LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Penulis

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda

E. Kondisi Alam Indonesia

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

Evaluasi (untuk guru) Pilihan Ganda

Judul FLORA DAN FAUNA. Penulis: Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd. Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra.

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Letak Geografis Indonesia

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

BAHAN AJAR GEOGRAFI SIKLUS I TINDAKAN 1. : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi

SMP NEGERI 3 MENGGALA

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan aslinya (Hairiah, 2003). Hutan menjadi sangat penting

HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus)

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GEOGRAFI 2. Kelas XI SMA dan MA. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional. Hukum Dasar Kimia 1

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

S I L A B U S. Penilaian Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen

KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT

BAB I B I O S F E R. litosfer. Tujuan Pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

10 Hewan Langka Di Indonesia

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan Indonesia pada peringkat keempat negara-negara yang kaya

2. Gejala geografi yang paling dominan sebagai penyebab terjadinya banjir di kawasan permukiman di Jakarta

BAB 10: GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

KEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup

Our Biome 0 HUTAN CONIFER 0 HUTAN MUSIM BERIKLIM SEDANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini

Danang Endarto Sarwono Singgih Prihadi GEOGRAFI 2. Untuk SMA/MA Kelas XI

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

Ekonomi Pertanian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DI DUNIA BESERTA GAMBARNYA

HUTAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI LINGKUNGAN BAGI DUNIA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

DISCLAIMER. Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

BAB I PENDAHULUAN. ekosistem lamun, ekosistem mangrove, serta ekosistem terumbu karang. Diantara

INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W)

NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB. Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

3. Simbol yang baik untuk memperlihatkan persebaran pada peta adalah a. grafis d. lingkaran b. titik e. warna c. batang

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004),

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

BAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Indonesia terdiri atas pulau-pulau sehingga disebut negara kepulauan. Jumlah pulau yang lebih dari 17.000 buah itu menandakan bahwa Indonesia merupakan suatu wilayah yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan perkembangbiakan hewan. Beberapa faktor yang yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis tumbuhan adalah perbedaan tinggi, iklim dan keadaan tanah. Keanekaragaman tumbuhan dan kondisi lingkungan itulah yang juga mengakibatkan adanya keanekaragaman hewan. KEANEKARAGAMAN FLORA Flora adalah semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu tempat. Dapat pula diartikan bahwa flora merupakan daftar inventaris kekayaan suatu tempat yang memuat nama semua jenis tumbuhan yang tumbuh di tempat itu. Di bumi ini jumlah flora yang ada meliputi 300.000 jenis tumbuhan dan kurang lebih 30.000 jenis (10 %) terdapat di kepulauan Nusantara. Fungsi hutan antara lain : Pengatur tata air/hidrologi Penyaring udara/ orologi Penyegar udara /klimatologi Estetika Penahan banjir Di antara keempat fungsi yang penting adalah pengatur tata air dan penyegar udara A. JENIS FLORA BERDASARKAN FAKTOR GEOLOGI 1) Flora di daerah Paparan Sunda Flora di Sumatera terdiri atas tiga macam, yaitu sebagai berikut. Flora endemik, contohnya bunga Raflesia Arnoldi. Flora di pantai timur terdiri atas hutan mangrove dan rawa gambut. Flora di pantai barat terdiri atas bermacam-macam vegetasi di ataranya meranti, kemuning, rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan rotan. Flora di Kalimantan memiliki kesamaan dengan flora di Sumatera, yaitu hutan hujan tropik, hutan gambut, dan hutan mangrove. 2) Flora di daerah Paparan Sahul Flora di Irian Jaya terdiri atas tiga macam, yaitu sebagai berikut. Hutan hujan tropik.

Jenis Pometia Pinnata (motea) atau yang memiliki varilibiras genetika yang tinggi. Pohon sagu, pohon nipah, dan hutan mangrove. 3) Flora di daerah peralihan Flora di Sulawesi berjumlah 4.222 jenis dan berkerabat paling dekat dengan flora di wilayah lain yang relatif kering, seperti Filipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Tumbuhan yang berada di habitat pantai, dataran rendah, dan ultra basis lebih mirip dengan flora di Irian, sedangkan jenis tumbuhan gunung mirip dengan flora di Kalimantan. Daerah Sulawesi terdiri atas hutan hujan tropik, sedangkan di pantai terdiri atas tumbuhan mangrove, bangsa nipah, dan sebagainya. Sehubungan dengan flora di Sulawesi ada yang berasal dari Nusa Tenggara dan Jawa yang menunjukkan bahwa Selat Maksar pernah terbuka untuk hubungan masuknya flora dari kedua wilayah. B. JENIS FLORA BERDASARKAN IKLIM DAN KETINGGIAN TEMPAT DI MUKA BUMI Jenis hutan di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Hutan hujan tropis Pembagian hutan hujan tropis adalah sebagai berikut. a) Hutan hujan tanah kering Hutan nondipterocarpeceal memiliki ketinggian < 1.000 m dan suhu antara 26 C-21 C. Hutan dipterocarpaccoo memiliki ketinggian < 1.000 m dan suhu antara 26 C-21 C. Hutan agathis campuran memiliki ketinggian < 2.500 m dan suhu antara 26 C-13 C. Hutan pantai memiliki ketinggian < 5 m dan suhu ± 26 C. Hutan belukar memiliki ketinggian < 1.000-2.000 m dan suhu antara 26 C-21 C. Hutan fegacceal memiliki ketinggian antara 1.000-2.000 m dan suhu antara 21 C-28 C. Hutan casuarina memiliki ketinggian antara 1.000-2.000 m dan suhu antara 21 C-11 C. Hutan penuh memiliki ketinggian antara 700-1.000 m dan suhu antara 23 C-18 C. Hutan nothofogus memiliki ketinggian 1.000-3.000 m dan suhu antara 21 C-11 C. b) Hutan hujan tanah rawa

hutan rawa air tawar memiliki ketinggian < 100 m dan suhu ± 26 C. hutan rawa gambut memiliki ketinggian < 100 m dan suhu ± 26 C. hutan payau (hutan mangrove) memiliki ketinggian < 5 m dan suhu ± 26 C. 2) Hutan musim Hutan musim dapat digolongkan menjadi sebagai berikut. a) Hutan musim gugur daun memiliki ketinggian 800 m dan suhu > 20 C. b) Hutan musim selalu hujan memiliki ketinggian < 1.200 m dan suhu > 22 C. 3) Hutan sabana Hutan sabana dapat digolongkan menjadi berikut ini. a) Hutan sabana pohon dan palma memiliki ketinggian < 900 m dan suhu 22 C. b) Hutan sabana casuarina memiliki ketinggian antara 1.600-2.400 m dan suhu antara 18 C-13 C. 4) Padang rumput Padang rumput dapat digolongkan menjadi berikut ini. a) Padang rumput iklim basah Padang rumput tanah rendah memiliki ketinggian < 1.000 m dan suhu 26 C-21 C. Rawa rumput memiliki ketinggian < 100 m dan suhu ± 26 C. Padang rumput pegunungan memiliki ketinggian antara 1.500 2.400 m dan suhu antara 18 C-23 C. Padang rumput berawa gunung memiliki ketinggian antara 1.500 2.400 m dan suhu antara 10 C-23 C. Padang rumput Alpin memiliki ketinggian antara 4.000 4.500 m (batas salju) dan suhu < 6 C. Komunitas rumput dan lumut memiliki ketinggian > 4.500 m dan suhu < 60 C. b) Padang rumput iklim kering memiliki ketinggian < 900 m dan suhu >22 C. KEANEKARAGAMAN FAUNA Fauna adalah kekayaan yang berupa jenis-jenis hewan yang dimiliki suatu tempat. Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia sehingga jenis hewan yang ada dipengaruhi oleh jenis hewan dari kedua benua tersebut: a. Wilayah Indonesia bagian barat dipengaruhi oleh jenis hewan dengan ciri-ciri banyak terdapat jenis hewan besar, misalnya gajah, sapi, dan badak. b. Wilayah Indonesia bagian timur dipengaruhi oleh jenis hewan yang berasal dari Australia dengan ciri-ciri banyak jenis burung dengan paruh bengkok dan berbagai jenis ikan. c. Wilayah Sulawesi mempunyai jenis hewan peralihan (anoa dan babi rusa). Hal ini disebabkan wilayah Sulawesi dibatasi oleh laut dalam sehingga tidak berhubungan

dengan Benua Asia maupun Australia pada waktu es di kutub mencair. Air laut di muka bumi menyebabkan lautan di bumi turun rata-rata 70 meter sehingga wilayah Indonesia bagian barat bersatu dengan Asia dan wilayah Indonesia bagian timur bersatu dengan Australia. Akibatnya menimbulkan migrasi atau perpindahan hewan. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi atau perpindahan hewan adalah sebagai berikut. 1) Penyebab persebaran Tekanan populasi di mana persediaan makanan tidak mencukupi lagi bagi keturunannya. Perubahan habitat. 2) Keadaan sasaran persebaran adalah udara, air, lahan, dan pengangkutan manusia. 3) Hambatan persebaran Iklim Geografis (lautan, sungai, pegunungan, dan padang pasir). Edafis, yaitu kondisi macam tanah yang berefek terhadap kemampuan hewan menggali tanah. Biologis, tidak sesuai lagi atau cocok (karena tidak ada makanan, mungkin adanya musuh). a) FAUNA DI INDONESIA Pembagian wilayah fauna di Indonesia adalah sebagai berikut. 1) Fauna Asiatic menempati Indonesia bagian barat sampai Selat Malaka dan Selat Lombok. Jenis hewannya terdiri atas hewan menyusui yang besar, seperti gajah, harimau, badak, beruang, dan tapir. 2) Fauna Australiatic hidup di Indonesia bagian timur meliputi Irian Jaya dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis hewannya adalah hewan menyusui yang kecil, seperti kanguru dan burung-burung berwarna. 3) Fauna peralihan atau Wallacea mempunyai jenis fauna Asiatic dan Australiatic. Persebarannya terletak di wilayah antara kedua daerah tersebut dan jenis faunanya adalah kuskus, anoa, dan burung maleo. b) FAUNA DI DUNIA Wilayah fauna di dunia terbagi atas delapan subdefinisi, yaitu sebagai berikut. 1) Ethiopian untuk fauna di Afrika. 2) Palaearktik untuk fauna di Asia. 3) Oriental untuk fauna di Asia Selatan dan Asia Tenggara. 4) Neotropikal untuk fauna di Amerika Selatan. 5) Nearktik untuk fauna di Amerika Utara. 6) Oceanian untuk fauna di daerah Pasifik. 7) Australian untuk fauna di Australia. 8) Antartik untuk fauna di daerah kutub.

USAHA -USAHA PELESTARIANNYA Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelestarian flora dan fauna adalah sebagai berikut. a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan Bab I/Pasal 3, subpasal 3 menyatakan bahwa hutan suaka alam mencakup kawasan hutan yang secara khusus dibina dan dipelihara untuk taman wisata dan taman baru. b. Pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dan lingkungan. c. Mendorong peningkatan nilai-nilai ilmiah, kebudayaan, pendidikan dan ekonomi selama tidak bertentangan dengan tujuan pengawetan alam. d. Konsep pembangunan berwawasan lingkungan mengandung pokok-pokok pikiran diantaranya : 1) penggunaan sumber daya bijaksana 2) menunjang pembangunan yang berkesinambungan 3) meningkatkan mutu hidup Satwa Langka yang dilindungi Beberapa satwa langka yang dilindungi berdasarkan peraturan pemerintah adalah sebagai berikut. 1) Berdasarkan Ordinasi dan Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 134 dan 266/1931 di antaranya sebagai berikut. Orang utan Biawak/komodo Gajah Babi rusa Trenggiling Kancil Banteng Burung cendrawasih 2) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/KPT/a/ua/8/1970, di antaranya sebagai berikut. Harimau Macan tutul Monyet hutan Burung kakatua Burung beo Burung kasuari Burung kuau Burung alap-alap

3) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 327/KPT/a/ua/7/1972 di antaranya sebagai berikut. Harimau sumatera Bajing tanah Itik liar Duyung Burung kipas biru Kelinci sumatera Mandar sulawesi