STANDAR OPERASIONAL ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SAMPANG

dokumen-dokumen yang mirip
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) KABUPATEN SAMPANG

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE

I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMBANTU BIRO ORGANISASI

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA BATU

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

terhadap informasi yang berkualitas dapat terpenuhi ; publik untuk menghasilkan layanan Informasi publik yang berkualitas.

PEDOMAN UMUM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) BPPT KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PPID PEMBANTU STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PROVINSI JAWA TIMUR

STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

STANDARD OPERASIONAL PELAKSANAAN INFORMASI PUBLIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BAPPEDA KABUPATEN SAMPANG

TUGAS DAN FUNGSI UNIT PENGELOLAAN INFORMASI, DOKUMENTASI DAN ARSIP, PELAYANAN INFORMASI SERTA PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA PPID UTAMA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 41 TAHUN 2013 T E N TA N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Meningkatkan pelayanan informasi publik di lingkungan organisasi / Lembaga publik untuk menghasilkan layanan Informasi publik yang berkualitas

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

2012, No

S U R A B A Y A 60175

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN UMUM (PEDUM)PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN BANYUWANGI

S U R A B A Y A 60175

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PPID

BAB I PENDAHULUAN B. MAKSUD DAN TUJUAN

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

Lampiran 1. Standar Operasional Prosedur Layanan Informasi Publik DJKI

Rapat Persiapan Monev PPID Tahun 2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

II. PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

SOP PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN BUPATI TANGERANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Standar Operasional Prosedur (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) UTAMA KOTA DEPOK

Soekartono KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

FORMULIR PERMOHONAN INFORMASI. Yang bertanda tangan di bawah ini, mengajukan permintaan informasi : Pemohon Informasi. Nomor KTP (Sesuai KTP)*

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP

BUPATI TUBAN PERATURAN BUPATI TUBAN NOMOR 59 TAHUN 2015

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

KETENTUAN LAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK OLEH PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

soekartono ė-mail :

BUPATI KUNINGAN. KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 487/KPTS.150-diskominfo/2015 TENTANG

3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Soekartono KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR : 188.4/155/104/2014

No.914, 2014 KEMENBUMN. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pedoman.

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG

LAMPIRAN : PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR : 1340 TAHUN 2017 TANGGAL : 29 Desember 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 10 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

EDISI REVISI 1 DESEMBER 2016 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN BUPATI INDRAMAYU NOMOR : 7A TAHUN 2014 TENTANG

MEKANISME PELAYANAN INFORMASI DI BADAN LITBANGKES. Muhammad Rijadi, SKM, MScPH. Kepala Bagian IPD Sekretariat Badan Litbangkes

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

KOMINFO. Disampaikan oleh : Soekartono

Transkripsi:

STANDAR OPERASIONAL ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SAMPANG A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Berlakunya undang undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik mewajibkan badan publik untuk dapat membuka akses informasi publik kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sampang sebagai salah satu badan publik dituntut untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya secara optimal dan profesional sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan informasi kepada publik secara cepat, murah, transparan dan akuntabel. Untuk itu guna memudahkan pelayanan Informasi dan untuk mendapatkan hasil yang optimal dipandang perlu untuk membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang Tata Layanan Informasi publik. 2. Tugas dan Fungsi PPID Pembantu Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan satuan kerjanya. 1. Mengelola dan melayani informasi publik serta dokumentasi di satuan kerjanya. 2. Pengolahan, penataan dan penyimpanan data dan / atau informasi publik diperoleh di satuan kerjanya. 3. Penyeleksian dan pengujian data dan informasi publik yang termasuk dalam kategori dikecualikan yang dibawah penguasaannya yang ditetapkan oleh Atasan PPID Pembantu. 4. Pengujian aksesibilitas atas suatu informasi publik. 5. Pelaksanaan koordinasi antar bidang dalam pengelolaan dan pelayanan informasi publik serta dokumentasi.

3. Dasar Hukum a. Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, tambahan lembaran Negara Nomor 4846); b. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 temtang pelayanan publik (lembaran Negara RI tahun 2009 nomor 112. Tambahan lembaran Negara nomor 5038); c. Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan (lembaran Negara Repulik Indonesia tahun 2009 nomor 152, tambahan lembaran Negara nomor 5071); d. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah; f. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10/PER/M.KOMINFO/07/2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi dilingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika; g. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur; h. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 65 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur; i. Peraturan Komisi Informasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik; j. Perda Provinsi Jawa Timur No. 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Timur (Lembaga Daerah Tahun 2005 Nomor 5 seri E ); k. Peraturan Bupati Sampang Nomor 15 Tahun 2011 tentang pedoman Pengelolahan Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang; l. Surat Keputusan Bupati Sampang Nomor : 88.45/60/KEP/434.013/2014 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi ( PPID ) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang.

4. Maksud dan Tujuan a. Maksud Pedoman ini sebagai acuan mengenai ruang lingkup, tanggung jawab dan wewenang pejabat pengelola Informasi dan dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sampang dalam menyediakan Informasi tertentu melalui mekanisme pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi Publik. b. Tujuan 1) Mendorong terwujudnya implementasi UU KIP secara efektif dan hak-hak publik terhadap informasi yang berkualitas dapat terpenuhi. 2) Memberikan standart bagi pejabat PPID Pembantu dalam melaksanakan pelayanan informasi publik 3) Meningkatkan pelayanan informasi publik di lingkungan Dinas P e n d a p a t a n, P e n g e l o l a a n K e u a n g a n d a n A s e t K a b u p a t e n S a m p a n g untuk menghasilkan layanan Informasi publik yang berkualitas B. HAKIKAT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Hakekat Pelayanan Informasi Publik adalah pemberian pelayanan kepada pemohon Informasi Publik secara cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional serta dengan cara sederhana. Pengecualian Informasi Publik bersifat ketat dan terbatas. Artinya Menghambat proses penegakan hukum; Mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha yang tidak sehat; Membahayakan pertahanan dan keamanan Negara; Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia; Merugikan ketahanan ekonomi nasional; Merugikan kepentingan hubungan luar negeri; Mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang; Mengungkapkan rahasia pribadi; Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan; Informasi yang tidak diungkapkan berdasarkan Undang-Undang. Badan Publik juga bisa tidak memberikan informasi yang belum dikuasai atau belum didokumentasikan. Kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem dokumentasi dan pelayanan informasi.

C. ASAS PELAYANAN INFORMASI PUBLIK 1. Transparansi Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 3. Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas. 4. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam menyelenggaraan pelayanan informasi publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan Hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi. 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. D. STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Setiap penyelenggaraan informasi publik sesuai dengan masing-masing tugas dan fungsinya harus memiliki standart pelayanan yang berkaitan dengan prosedur dan waktu sebagai ukuran baku untuk penyelenggaraan pelayanan informasi publik dan wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan informasi. Adapun Standart Pelayanan Informasi Publik, sebagai berikut: 1. Operasional Pelayanan Informasi Publik Untuk melaksanakan pelayanan Informasi perlu didukung oleh Front Office dan back Office yang baik : a. Front Office meliputi : > Desk Layanan langsung > Desk Layanan Via Media (online contoh : website) b. Back Office, Meliputi : > Bidang Pelayanan Informasi > Bidang Pengelolaan Informasi > Bidang Dokumentasi dan Kearsipan > Bidang Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa 4

2. Desk Informasi Publik Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon informasi publik, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi melalui desk layanan informasi publik melalui layanan langsung dan layanan melalui media antara lain menggunakan telepon / fax, email dan website. 3. Waktu Informasi Publik Dalam memberikan layanan informasi kepada pemohon informasi PPID menetapkan waktu pemberian Pelayanan Informasi Publik, di Lingkungan Badan Publik se-kabupaten Sampang, Penyelenggaraan Pelayanan Informasi Publik dilaksanakan pada hari kerja Senin sampai dengan Jumat. Senin-Kamis : 08.00-14.00 WIB Istirahat Jumat Istirahat : 12.00-13.00 WIB : 08.00 14.00 WIB : 11.00 13.00 WIB 4. Laporan Operasional Layanan Informasi Publik PPID Pembantu wajib membuat laporan harian hasil pelaksanaan pelayanan informasi publik untuk disampaikan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Sampang. E. PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK 1) Tata Cara Pelayanan Informasi Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon informasi publik, pejabat pengelola informasi dan dokumentasi melalui desk layanan informasi publik melakukan layanan langsung dan layanan melalui media antara lain menggunakan telepon, email dan website, sedangkan waktu pemberian pelayanan informasi Publik di Sekretariat PPID Pembantu yang berada di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sampang dilaksanakan pada hari kerja senin sampai dengan jumat sebagai berikut : Senin kamis : 08.00 s/d 15.00 WIB Istirahat : 12.00 s/d 13.00 WIB Jumat : 09.00 s/d 15.00 WIB Istirahat : 11.00 s/d 13.00 WIB 2) Mekanisme Pengajuan Permohonan Informasi Publik a. Pemohon informasi datang ke layanan informasi mengisi formulir permintaan informasi dengan melampirkan foto copi KTP/Identitas sah pemohon dan pengguna informasi bagi perorangan sedangkan bagi institusi/lembaga melampirkan aspek legalitas institusi/lembaga berupa akte pendirian serta Surat Keterangan Terdaftar organisasi/lembaga di kemendagri dan Bakesbangpol Kabupaten Sampang. 5

b. Permohonan dan permintaan informasi Akan Dilayani bilamana maksud dan tujuannya jelas dan Jika bersifat Kajian disertai dengan Proposal. c. Petugas memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi publik kepada pemohon informasi publik. d. Pertugas memproses pemintaan informasi publik sesuai dengan formulir permintaan informasi publik yang telah di tandatangani oleh pemohon informasi publik e. Petugas Menyerahkan informasi sesuai dengan yang di minta oleh pemohon/pengguna informasi jika informasi yang di minta masuk dalam kategori di kecualikan PPID Pembantu menyampaikan alasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku f. Petugas memberikan Tanda bukti Penyerahan Informasi Publik kepada Pengguna Informasi Publik 3) Jangka Waktu Penyelesaian a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon informasi Publik dilakukan setelah pemohon informasi publik memenuhi persyaratan yang telah ditentukan; b. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterima permintaan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pembantu akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada dibawah penguasaannya atau tidak. Dan PPID pembantu dapat memperpanjang waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja. c. Penyampaian / pendistribusian / penyerahan informasi publik kepada pemohon informasi pubik dilakukan secara langsung, dengan menandatangani Berita Acara Penerimaan Informasi Publik. d. Jika permohonan informasi diterima, maka dalam surat pemberitahuan juga dicantumkan materi informasi yang diberikan, format informasi, dalam bentuk hard copy dan/atau soft copy. Apabila dibutuhkan biaya untuk keperluan penggandaan maka menjadi tanggung jawab atau beban pemohon informasi. Bila permintaan informasi ditolak, maka dalam surat pemberitahuan dicantumkan alasan penolakan berdasarkan UU KIP. 4) Pengajuan Keberatan Atas Pemberian Informasi Publik Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi dan DokumentasiPembantu berdasarkan alasan berikut: a. Penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; 6

b. Tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; c. Tidak ditanggapinya permintaan informasi; d. Permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta; e. Tidak dipenuhinya permintaan informasi; f. Pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau g. penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam Undang Undang KIP. 5) Biaya Dalam Perolehan Informasi Pejabat pengelola Informasi dan Dokumentasi Pembantu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sampang Menyediakan Informasi publik secara gratis ( tidak di pungut biaya ) sedangkan biaya untuk penggandaan dan perekaman dibebankan kepada pemohon/pengguna informasi publik. F. MEKANISME PENGUMPULAN, PENGKLASIFIKASIAN, PENDOKUMENTASIAN DAN PELAYANAN INFORMASI I. PENGUMPULAN INFORMASI 1. Pengumpulan informasi merupakan aktivitas penghimpunan kegiatan yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan oleh PPID Pembantu Dispendaloka. 2. Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkualitas dan relevan dengan tugas pokok dan fungsi. 3. Informasi yang dikumpulkan dapat bersumber dari pejabat dan arsip, baik arsip statis maupun dinamis. 4. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam butir 3 merupakan pejabat yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Bidang masing-masing, sedangkan arsip statis dan dinamis merupakan arsip yang terkait dengan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dispendaloka. 5. Penyediaan informasi dilaksanakan dengan memperhatikan tahapan sebagai berikut : a. Mengenali Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja; b. Mendata kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja; c. Mendata informasi dan dokumen yang dihasilkan; d. Membuat daftar jenis-jenis informasi dan dokumen. 6. Komponen utama yang perlu disiapkan dalam pengelolaan dan pelayanan informasi dan dokumentasi, meliputi : a. Organisasi Kelembagaan ; b. Kebijakan dan Peraturan Daerah terkait ; c. Sumber daya manusia ( Struktural dan Fungsional ) d. Program dan kegiatan e. Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang meliputi unsur program dan kegiatan ; 7

f. Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi ( IT ) ; g. Daftar Informasi Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara berkala; h. Daftar Informasi Yang Wajib Diumumkan Secara Serta Merta ; i. Daftar Informasi Yang Wajib Tersedia Setiap Saat ; j. Daftar Informasi Yang Dikecualikan. II. Klasifikasi Informasi Publik 1. Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala (proactively disclosed) 2. Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Serta Merta (proactively disclosed) 3. Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat (proactively prepared) 4. Informasi yang Dikecualikan 1. Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala a. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dispendaloka Kabupaten Sampang b. Ringkasan Program dan Kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sampang c. Ringkasan Laporan Keuangan, Meliputi : - Rencana dan laporan realisasi anggaran; - Neraca; - Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku; - Daftar aset dan investasi; d. Peraturan peraturan, Meliputi : - Rancangan Perda APBD Kabupaten Sampang - Ringkasan Perda APBD Kabupaten Sampang - Rancangan Perbup APBD Kabupaten Sampang - Ringkasan Perbup APBD Kabupaten Sampang - Rancangan Perda Penjabaran dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Sampang - Ringkasan Rancangan Perda Penjabaran dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Sampang - Rancangan Perbup Penjabaran dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Sampang - Ringkasan Perbup Penjabaran dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Sampang - Ringkasan Laporan Keuangan Pemkab ( Audited ) - Rancangan Perda Kabupaten Sampang tentang Pajak Dan Retribusi - Perda Kabupaten Sampang Pajak dan Perda Retribusi tahun 2011 8

e. Prosedur Permohonan Informasi Publik pada PPID Pembantu Dispendaloka Kabupaten Sampangi; f. Prosedur Pengaduan Tentang Informasi Publik pada PPID Pembantu Dispendaloka Kabupaten Sampangi; g. Rencana Umum Pengadaan Dispendaloka Kabupaten Sampang. 2. Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat a. Daftar Informasi Publik Dispendaloka Kabupaten Sampang: b. Renstra Dispendaloka Tahun 2013-2018 c. Renja Dispendaloka Tahun 2013 dan Tahun 2014 d. Laporan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja ( LAKIP ) Dispendaloka Kabupaten Sampang e. Ringkasan Laporan Keuangan Dispendaloka Kabupaten Sampang f. Laporan Keuangan Semesteran Pemkab Sampang. g. Daftar Kendaraan Dinas Milik Pemkab Sampang h. Data Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabuapten Sampang i. Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumen pendukungnya; j. Surat menyurat pimpinan atau pejabat Badan Publik dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya; k. Syarat-syarat perizinan, izin yang diterbitkan dan/atau dikeluarkan berikut dokumen pendukungnya, dan laporan penaatan izin yang diberikan; l. data perbendaharaan atau inventaris; m. informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang dimiliki beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani layanan Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan Informasi Publik serta laporan penggunaannya; 3. Informasi yang Dikecualikan. Dalam pengelompokan informasi yang dikecualikan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Informasi yang dikecualikan adalah informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008, Pasal 2 ayat 4, Pasal 6, Pasal 17 dan 18. b. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelompokkan informasi yang dikecualikan. 1) Ketat, artinya untuk mengkategorikan informasi yang dikecualikan harus benar-benar mengacu pada metode yang valid dan mengedepankan obyektivitas. 9

2) Terbatas, artinya informasi yang dikecualikan harus terbatas pada informasi tertentu untuk menghindari penafsiran yang subyektif dan kesewenangan. 3) Tidak mutlak, artinya tidak ada informasi yang secara mutlak dikecualikan ketika kepentingan publik yang lebih besar menghendakinya. c. Pengecualian harus melalui metode uji konsekuensi, yang mendasari penentuan suatu informasi harus dirahasiakan dan konsekuensinya apabila informasi tersebut dibuka. d. Untuk lebih menjamin suatu informasi dapat dibuka atau ditutup secara obyektif, maka metode sebagaimana tersebut pada poin c dilengkapi dengan uji kepentingan publik ( balancing public interest test ) yang mendasari penentuan informasi harus ditutup sesuai dengan kepentingan publik. e. Pengklasifikasian akses informasi harus disertai pertimbangan tertulis tentang implikasi informasi dari sisi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. g. Penetapan sebagaimana tersebut pada huruf b dan angka 3) dilakukan melalui rapat pimpinan. Ditetapkan di : Sampang Pada Tanggal : Agustus 2014 Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sampang Dra. SUHARTINI KAPTIATI Pembina Tingkat I NIP. 196410051992102001 1