BAB V E. HASIL KAMPANYE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI F. ANALISA KRITIS

G. RENCANA TINDAK LANJUT

E. HASIL KAMPANYE. Metode Survei Pra dan Pasca

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu:

E. Hasil Kampanye. Strategi dalam mengukur capaian hasil Kampanye Pride, memiliki beberapa tujuan utama, yaitu :

IV. METODE PENELITIAN

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target

ANALISIS SURVEI KUANTITATIF

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

BAB III METODE PENELITIAN

E. Hasil Kampanye. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 3 tujuan utama, yaitu:

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

BAB IV METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye

Terms Of Reference Round Table Discussion 1 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya

KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI

TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

F. Analisa Kritikal. Tinjauan Kritikal. Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Kelompok Kerja IV REDD+ Sulawesi Tengah. Pembelajaran dari Indonesia pada Uji Coba PADIATAPA (FPIC)

Penilaian Preferensi Masyarakat Pengungsi terhadap Potensi Konflik Tenurial dan Tingkat Interaksi terhadap Hutan

Lampiran I. Gambar Peta Kecamatan Pantai Cermin

TINJAUAN HUKUM DAN KONSESI LAHAN

1II PROFIL RESPONDEN...

GAMBARAN SINGKAT TENTANG KETERKAITAN EKONOMI MAKRO DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI TIGA PROVINSI KALIMANTAN. Oleh: Dr. Maria Ratnaningsih, SE, MA

Perluasan Lapangan Kerja

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

VALUASI EKOSISTEM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

PENGARUH HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TUGAS AKHIR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. METODE PENELITIAN

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Bogor 5 : Fase Pelatihan Pertama (Minggu 4 : June 2012)

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB I PENDAHULUAN tentang Kehutanan, hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke

Perancangan Media Promosi Madu Wanajava. M Rachman Adi

Interpersonal Communication Skill

Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PAPER KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

G. RENCANA TINDAK LANJUT

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian)

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Transkripsi:

BAB V E. HASIL KAMPANYE Metode Survei Pra dan Pasca Sebuah survei pra-kampanye dilakukan pada bulan April 2009 lalu untuk menetapkan dasar bagi sasaran-sasaran SMART kampanye Pride yang terkait dengan komponen Pengetahuan-Sikap-Perilaku/Praktek = PSP (Knowledge-Attitude-Practice = KAP) Teori Perubahan Pride. Yang kedua, survei pasca kampanye, dilakukan pada akhir masa satu tahun kegiatan-kegiatan kampanye yang dilaksanakan pada Juli bulan lalu untuk mengukur perubahan dalam variabel-variabel Pengetahuan-Sikap-Perilaku untuk menilai tingkat capaian sasaran-sasaran SMART. Kegiatan pra survey yang dilaksanakan tahun lalu adalah sebuah survey yang dapat memberikan penilaian pengukuran awal mengenai pemahaman pengetahuan, sikap, komunikasi interpersonal masyarakat terhadap Rawa Tripa sebagai landasan saya untuk menganalisa guna merancang berbagai aktivitas pada masa implementasi nanatinya. Kegiatan pra survey ini mengambil sampel sebanyak 750 orang yang terbagi 378 orang di desa target dan 366 orang di desa pembanding. Total populasi keseluruhan orang sebanyak 21.776 jiwa yang termasuk dalam 20 desa target dan 4 desa kontrol (pembanding). Daftar pertanyaan pun dibuat berdasarkan hasil temuan dilapangan dan dilengkapi hasil diskusi yang trusmenerus sehingga memunculkan sebuah permasalahan yang spesifik untuk kemudian dipertanyakan pada khalayak sasaran secara luas dengan memunculkan pertenyaan trrbuka maupun tertutup. Proses pengambilan data ini pun dilakukan secara acak tanpa membuat kriteria khusus yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil informasi data dari masyarakat. Nah, sebelum dilakukan proses pelaksanaan pra survey dilakukan terlebih dahulu dengan merekrut para enumerator lokal untuk kemudian mereka saya training dengan memberikan pemahaman terhadap maksud dan tujuan serta penekanan pada pertanyaan kunci dalam pengambilan data tersebut. Para enumerator survey juga dibekali teknik komunikasi yang baik dengan mengedepankan etika sesuai budaya lokal sehingga masyarakat secara trrbuka mau dilakukan wawancara guna menggali setiap jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan yang sama juga dilakukan pada saat pengumpulan data pasca survey pada Bulan Juli lalu dimana proses dan tekniknya tidak jauh berbeda dengan pengambilan data pada kegiatan pra survey yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Hanya saja pada kegiatan survey yang dilakukan sekarang hanya menambahkan beberapa pertanyaan kunci lainnya yang merupakan paparan dari sejumlah kegiatan yang dilakukan pada masa implementasi selama setahun ini. 34

Kuesioner survei ini dirancang dan dianalisis menggunakan piranti lunak Apian s SurveyPro. Kuesionernya dikembangkan setelah khalayak sasaran diidentifikasi dan ancaman-ancaman penting yang ditangani oleh kampanye dan tujuan umum untuk kampanye sudah ditetapkan. Survei ini mengumpulkan informasi tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap masyarakat Rawa Tripa pada umumnya dan secara khusus ancaman-ancaman yang dihadapinya; tentang pilihan media, keinginan untuk mengubah perilaku, (manfaat dan hambatan) dan sumbersumber informasi yang dipercaya. Kuesioner yang digunakan dalam survei pra dan pasca kampanye sama persis kecuali beberapa pertanyaan dibuat khusus untuk survei pasca-kampanye untuk menilai beberapa sasaran SMART yang dikembangkan setelah survei dasar/pre-kampanye dilakukan dan untuk memastikan bahwa paparan terhadap semua kegiatan utama kampanye diukur. Kuesioner ini meliputi pertanyaan-pertanyaan tertutup dan terbuka dan pertanyaan-pertanyaan langsung dan tidak langsung. Salinan lengkap kuesioner survei yang digunakan dalam survei pasca-kampanye dapat dilihat dalam Lampiran A. Tingkat Kedua Survey Sangat penting untuk memastikan bahwa survei pasca kampanye dibandingkan dengan survei pra kampanye karena responden dalam dua sampel yang dipilih punya kemiripan satu sama lain dalam hal karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi dan demografi. Tabel dibawah ini menyajikan beberapa dari apa yang disebut sebagai variabel-variable independen dari survei-survei pra dan pasca kampanye untuk (1) memberikan sejumlah latar belakang tentang karakteristik-karakteristik para responden dan (2) menilai tingkat perbandingan dari kedua survey pada setiap variabel dengan menggunakan uji Chi-Square untuk menguji signifikansi statistik. Variabel-variabel Independen untuk Menilai Tingkat Survei Pra dan Pasca Variabel Tingkat pra kampanye Tingkat pasca kampanye Perbedaan (Pasca-Pra) Signifikansi Chi-Square (X 2 ) Jenis tempat tinggal Kec. Darul Makmur = 28.4% Kec. Babah Rot = 71.6% Jenis kelamin Laki-laki =74.9% Perempuan = 25.1% Kelompok usia 26 to 30 = 4.6% 31 to 35 = 8.0% Kec. Darul Makmur = 28.2% Kec. Babah Rot = 71.8% Laki-laki = 74.5% Perempuan = 25.5% 26 to 30 = 5.9% 31 to 35 = 6.1% Kec. Darul Makmur = -0.2% pp Kec. Babah Rot = +0.2% pp Yes at 99.0% Laki-laki = -0.4 pp Perempuan = 0.4 pp 26 to 30 = +1.3 pp 31 to 35 = -1.9 pp Yes at 99.0% Yes at 99.0% 35

36 to 40 = 9.2% 41 to 45 = 7.2% 46 to 50 = 8.4% 56 and older = 8.7% Pendidikan formal Tidak bersekolah = 7.9% Tidak Tamat SD = 17.7% Sekolah Dasar = 38.4% Tidak Tamat SMP = 6.3% SMP = 18.5% SMA = 8.2% Bidang pekerjaan (hanya bidang-bidang utama yang ditampilkan) Perguruna Tinggi = 3.2% Petani sawit = 17.6% Petani coklat = 21.5% Petani ladang menetap= 53.8% Buruh Pemerintah = 2.0% Pegawai Pemerintah = 1.6% 36 to 40 = 7.5% 41 to 45 = 5.6% 46 to 50 = 6.0% 56 and older = 1.5% Tidak bersekolah = 2.0% Tidak Tamat SD = 6.1% Sekolah Dasar = 23.8% Tidak Tamat SMP = 16.5% SMP = 33.2% SMA = 12.2% Perguruna Tinggi = 6.1% Petani sawit = 16.1% Petani coklat = 30.3% Petani ladang menetap= 28.1% Buruh Pemerintah = 0.8% Pegawai Pemerintah = 1.7% 36 to 40 = -1.7 pp 41 to 45 = -1.6 pp 46 to 50 = -2.4 pp 56 and older = -7.2 pp Tidak bersekolah = -5.9 pp Tidak Tamat SD = -11.6 pp Sekolah Dasar = -14.6 pp Tidak Tamat SMP = +10.2 pp SMP = +14.7 pp SMA = +4 pp Perguruna Tinggi = +2.9 pp Petani sawit = -1.5 pp Petani coklat = +8.8 pp Petani ladang menetap= -25.7 pp Buruh Pemerintah = -1.2 pp Pegawai Pemerintah = +0.1 pp Yes at 99.0% Yes at 99.0% Kami melakukan analisa serupa sebagaimana ditunjukan dalam Tabel diatas untuk setiap khalayak sasaran kami, Karena ukuran-ukuran sampel yang lebih kecil, beberapa variabel independen tidak menunjukkan perbedaan-perbedaan yang berarti secara statistik dan tidak menghalangi kami untuk menggunakan data survei untuk menilai sasaran-sasaran SMART. Kami menyimpulkan dari analisa ini bahwa sampel-sampel pra kampanye dan pasca kampanye dapat dibandingkan satu dengan yang lain dan tidak terdapat perbedaan sistematis antara sampel-sampel tersebut yang akan memperumit interpretasi analisa kami tentang variabel-variabel dependen yang digunakan untuk mengukur pengaruh kampanye. 36

Paparan terhadap Kegiatan-kegiatan Pride Paparan terhadap Kegiatan-kegiatan Pride Kegiatan Petani Sawit Poster Seri 1&2 44.2% Kalender 2010 56.5% Papan Informasi Tripa 57.1% Pertemuan masyarakat 66.0% Lembar Dakwah Ramadhan 65.2% ILM Radio seri 1,2&3 44.4% Talkshow Radio seri 1,2&3 33.3% Dari hasil pasca survey yang dilakukan awal Juli yang lalu terlihat bahwa sejumlah kegiatan dan media informasi yang selama melaksanakan masa kampanye Pride terpilih menjadi kegiatan yang efektif seperti pertemuan masyarakat yang mencapai angka 66% dimana masyarakat petani melihat bahwa pertemuan masyarakat sering dilakukan dalam masyarakat baik formal maupun informal. Pertemuan masyarakat juga menjadi sarana untuk dapat mendiskusikan banyak hal terkait permasalahan yang sedang mereka hadapi dan bahkan juga dapat menjadi sarana menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan perusahaan, dll. Dengan demikian pertemuan masyarakat menjadi kegiatan yang banyak dipilih dalam pasca survey yang lalu. Sementara untuk lembar dakwah ramadhan juga menjadi banyak dipilih dengan capaian angka 65.2% atau hampir sama dengan hasil pertemuan masyarakat, barangkali karena masyarakat masih mengingat lembah dakwah ramadhan yang pernah dibagikan kepada mereka saat kegiatan safari ramadhan tahun lalu. Lembar dakwah ramadhan ini barangkali masih diingat karena ada pesan yang spesifik yang mengajak pada upaya penyelamatan Rawa Tripa sebagai fondasi dari kehidupan mereka. Hal yang sama juga terlihat pada media informasi yang lain berupa papan informasi tripa yang mencapai angka 57.1% yang juga dipilih karena pada pasca survey lalu karena papan informasi ini dibuat bersama masyarakat itu sendiri dengan ukuran besar dan juga didirikan di wilayah mereka sendiri sehingga setiap saat mereka melihat itu dan memiliki papan informasi tersebut. Hal serupa tidak jauh berbeda dengan media kalender yang juga mencapai angka 56.5% dimana tidak jauh berbeda dengan angka pada pertemuaan masyarakat, barangkali setiap pesan kalender tersebut tertulus secara spesifik dan bersifat persuasif sehingga sangat melekat pesan yang mereka terima apalagi dapat dilihat setiap saat oleh mereka karena telah dibagikan di masing-masing rumah yang ada disana. Namun sedikit berbalik dengan capaian pada kegiata Talkshow radio yang hanya mencapai angka 33.3% padahal dilakukan secara berseri sampai tiga kali tapi belum menunjukkan angka yang signifikan, barangkali karena siaran talkshow tersebut tidak dengar oleh seluruh masyarakat desa karena jam tayang siaran tersebut yang tidak sesuai dengan waktu kerja masyarakat. Hal ini barangkali yang menjadi penyebab menurunnya angka untuk kegiatan talkshow tersebut. 37

Pengaruh Pride pada Sasaran-sasaran SMART Pengetahuan Perubahan dalam variabel-variabel Pengetahuan antara Survey Pra dan Pasca N o 1 Sasaran SMART Pada bulan Juni 2010, 30% masyarakat rawa tripa tahu keberadaan dan arti pentingnya hutan Rawa Tripa (Meningkat dari 13,8%) Pertanyaan (Jawaban) (11) Saya akan membacakan lagi 6 buah pernyataan mengenai keberadaan hutan Rawa Tripa saat ini, sekarang silakan pilih kembali, mana dari pernyataan dibawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i? Selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah sedikit tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini Pra Pasca Perubahan (pp) Signifikansi Chi-Square (X 2 ) Capaian Sasaran SMART 15.8%; 33 61.5%; 126 45.7% Yes at 99.0% 282.1% 2 Pada bulan Juni 2010, 40% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur tahu akan penyebab rusaknya hutan Rawa Tripa saat ini (Meningkat dari 27,8%) (17) Bagaimana dampaknya hutan Rawa Tripa yang telah rusak saat ini kepada sektor pertanian? Tidak tahu 28.0%; 58 14.7%; 30 13.3% Yes at 75.0% 109.0% 38

3 Pada bulan Juni 2010, 30% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot tahu akan batas kawasan hutan Rawa Tripa (Meningkat dari 17,4%) (20) Sepengetahuan Bapak/Ibu/Syedara/i, tahukah batas Kawasan Ekosistem Leuser Tripa dengan batas desa anda? Tahu 17.2%; 36 29.9%; 61 12.7% Yes at 99.0% 100.1% Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan dari keseluruhan pengetahuan masyarakat yang diperoleh dari data pra survey ke pasca survey yang lalu, hal ini lebih disebabkan karena pesan yang disampaikan melalui beberapa media baik Poster, Kalender maupun Iklan Layanan Masyarakat sangat sederhana sehingga mudah dipahami dan isi pesannya pun sama semuanya disetiap media sehingga terkesan mengulang-ulang, belum lagi keberadaan pesan tersebut yang sangat lama di masyarakat seperti poster 1&2 yang masih menempel dirumah-rumah warga, kalender juga seperti itu sehingga dengan serta merta masyarakat dapat mengingat isi pesan tersebut karena masih melekat terus dalam keseharian mereka. Mengenai angka yang diperoleh dari pra survey dengan pasca survey yang sedikit berbeda lebih disebabkan pada penggabungan kedua survey yang dilakukan setelah mendapatkan hasil gabungan pra dan pasca survey sehingga tidak lagi konsisten pada angka yang sebelumnya, hal ini barangkali juga lebih disebabkan pada proses penginputan data jumlah kuisioner yang tidak sama antara yang pra dan pasca survey. (11) Saya akan membacakan lagi 6 buah pernyataan mengenai keberadaan hutan Rawa Tripa saat ini, sekarang silakan pilih kembali, mana dari pernyataan dibawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu manfaat keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - 62.2%; 130 10.7%; 22 -; 0 -; 0 39

selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah sedikit tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah tahu banyak mengenai arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah beberapa kali ikut terlibat dalam upaya menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini selama 3 bulan terakhir ini, saya selalu terlibat aktif dalam menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini 13.4%; 28 3.4%; 7 -; 0 -; 0 15.8%; 33 61.5%; 126 -; 0 -; 0 5.3%; 11 14.6%; 30 -; 0 -; 0 0.5%; 1 3.4%; 7 -; 0 -; 0 2.9%; 6 6.3%; 13 -; 0 -; 0 Totals 10; 209 10; 205 %; 0 %; 0 Freq Error* ±6.7% ±6.8% ± ± ChiSq Significance Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat selama 3 bulan terakhir ini dari sisi arti penting keberadaan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 15.8% meningkat menjadi 61.5% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 45.7% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (17) Bagaimana dampaknya hutan Rawa Tripa yang telah rusak saat ini kepada sektor pertanian? Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - Besar sekali 42.5%; 88 53.4%; 109 -; 0 -; 0 40

Kecil 2.9%; 6 2.0%; 4 -; 0 -; 0 biasa saja 18.8%; 39 21.1%; 43 -; 0 -; 0 tidak begitu besar 3.4%; 7 2.0%; 4 -; 0 -; 0 tidak berdampak apa-apa 4.3%; 9 6.9%; 14 -; 0 -; 0 Tidak tahu 28.0%; 58 14.7%; 30 -; 0 -; 0 Totals 10; 207 10; 204 %; 0 %; 0 Freq Error* ±6.9% ±7.0% ± ± ChiSq Significance Yes at 75.0% Yes at 75.0% Yes at 75.0% Yes at 75.0% Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat dari sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dampak Rawa Tripa yang rusak saat ini kepada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari pengambilan data sebelumnya pada pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 28.0% meningkat menjadi 14.7% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 13.3% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (20) Sepengetahuan Bapak/Ibu/Syedara/i, tahukah batas Kawasan Ekosistem Leuser Tripa dengan batas desa anda? Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - Tahu 17.2%; 36 29.9%; 61 -; 0 -; 0 ragu-ragu 20.1%; 42 27.9%; 57 -; 0 -; 0 tidak tahu 62.7%; 131 42.2%; 86 -; 0 -; 0 Totals 10; 209 10; 204 %; 0 %; 0 ChiSq Significance Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% Yes at 99.0% 41

Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap batas kawasan KEL Tripa dengan batas desa mereka dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 17.2% meningkat menjadi 29.9% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 12.7% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. Pengaruh Pride pada Sasaran-sasaran SMART Sikap dan Komunikasi Interpersonal Perubahan dalam Variabel-variabel Sikap dan Komunikasi Interpersonal antara Survei Pra dan Pasca N o 1 2 Sasaran SMART Pada bulan Juni 2010, 50% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot sudah berbicara dengan siapapun mengenai kondisi dan upaya penyelamatan hutan Rawa Tripa tersebut (Meningkat dari 29,8%) Pada bulan Juni 2010, 50% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur sudah ikut terlibat langsung dalam upaya penyelamatan dan pelestaraian hutan Rawa Tripa (meningkat dari 33,1%) Pertanyaan (Jawaban) (28) Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini? Geuchik/Tuha peut (C) Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan kawasan hutan rawa Sangat setuju Pra Pasca Perubahan (pp) 30.1%; 55 13.2%; 27-16.9% 34.4%; 72 4; 82 5.6% Signifikansi Chi-Square (X 2 ) Yes at 95.0%* Yes at 5* Capaian Sasaran SMART Tidak Ada Tidak Ada 42

3 Pada bulan Juni 2010, 25% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur tidak lagi mengalami kendala dalam upaya menyelesaikan konflik lahan dengan pihak perusahaan di kawasan Rawa Tripa (Meningkat dari 38,6%) (37) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira yang menjadi kendala dalam upaya mengubah perilaku masyarakat dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan pemahaman akan penyelamatan Hutan Rawa Tripa Masyarakat acuh tak acuh 38.8%; 81 34,1%; 70 4.7% Under 50% 66% Berdasarkan data dari tabel diatas terlihat bahwa ada penurunan angka hasil data pra dengan pasca survey dalam hal komunikasi interpersonal dari angka 30.1% turun menjadi 13.2%, hal ini lebih disebabkan oleh proses pengimputan data oleh para enumerator yang tidak secara tegas mempertanyakan pertanyaan mengenai komunikasi interpersonal terhadap pertanyaan sebagai berikut yaitu Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini? dalam hal ini yang dipahami oleh respoden atau masyarakat adalah sebuah pembicaraan yang dilakukannya selama sebulan terakhir ini sehingga dari pertanyaan tersebut kebanyakan dari masyarakat yang secara jujur mengatakan bahwa mereka tidak melakukan pembicaraan dengan siapapun terkait kondisi Rawa Tripa saat ini. Maka dari itu sangat wajar angka yang diperoleh pada pasca survey sangat menurun padahal komunikasi interpersonal diantara mereka sudah cukup bagus terbangun selama ini. Kawasan Target Perubahan Periode Survei : (28) Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini? Dasar - Kawasan Kawasan Dasar 43

Pihak pemerintah setempat 7.7%; 14 7.3%; 15 -; 0 -; 0 pihak perusahaan sendiri 1.1%; 2 2.0%; 4 -; 0 -; 0 Dinas Hutbun 1.6%; 3 0.5%; 1 -; 0 -; 0 Geuchik/Tuha peut 30.1%; 55 13.2%; 27 -; 0 -; 0 Tetangga 6.0%; 11 11.2%; 23 -; 0 -; 0 teman sendiri 5.5%; 10 2.0%; 4 -; 0 -; 0 pihak LSM 4.4%; 8 8.8%; 18 -; 0 -; 0 Polisi 0.5%; 1 1.0%; 2 -; 0 -; 0 Tidak membicarakan dengan siapa-siapa 40.4%; 74 57.6%; 118 -; 0 -; 0 Tidak ada konflik lahan 4.4%; 8 4.9%; 10 -; 0 -; 0 Other 2.2%; 4 1.0%; 2 -; 0 -; 0 Totals *; * *; * *; * *; * Freq Error* ±7.3% ±6.9% ± ± ChiSq Significance Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Yes at 95.0%* Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa menurunnya komunikasi interpersonal antar sesama masyarakat khususnya pembicaraan mengenai kondisi hutan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu sebesar 30.1% menurun menjadi 13.2% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau turun sebesar 16.9% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (C) Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan kawasan hutan rawa tripa Dasar - Kawasan Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan Dasar - 44

50.7% 49.3% Sangat setuju 34.4%; 72 4; 82 -; 0 -; 0 Setuju 47.4%; 99 43.9%; 90 -; 0 -; 0 Netral 11.5%; 24 12.2%; 25 -; 0 -; 0 tidak setuju 3.8%; 8 ; 0 -; 0 -; 0 tidak tahu/tidak yakin 2.4%; 5 3.9%; 8 -; 0 -; 0 Other 0.5%; 1 ; 0 -; 0 -; 0 Totals 10; 209 10; 205 %; 0 %; 0 Freq Error* ±6.9% ±6.9% ± ± ChiSq Significance Yes at 5* Yes at 5* Yes at 5* Yes at 5* Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan sikap masyarakat yang menyatakan sangat setuju mereka harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu hanya sebesar 34.4% meningkat menjadi 4 pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 5.6% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. (37) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira yang menjadi kendala dalam upaya mengubah perilaku masyarakat dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan pemahaman akan penyelamatan Hutan Rawa Tripa Dasar - Kawasan 50.7% Kawasan Target Perubahan Periode Survei : Kawasan 49.3% Dasar - Pasca - Masyarakat acuh tak acuh 38.8%; 81 34.1%; 70 -; 0 -; 0 masyarakat tidak mau terlibat langsung dalam penyelesaian konfilk lahan tersebut 11.5%; 24 14.1%; 29 -; 0 -; 0 45

masyarakat tidak sepenuhnya percaya sama pemerintah daerah dan pihak perusahaan 24.9%; 52 29.8%; 61 -; 0 -; 0 tidak tahu 24.4%; 51 21.5%; 44 -; 0 -; 0 Other 1.0%; 2 0.5%; 1 -; 0 -; 0 Totals *; * *; * *; * *; * Freq Error* ±6.7% ±6.6% ± ± ChiSq Significance Under 50% Under 50% Under 50% Under 50% Berdasarkan hasil dari data pasca survey sebagaimana yang tertera pada tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan sikap masyarakat dari acuh tak acuh dalam hal mengubah perilaku mereka sendiri dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan penyelamatan Rawa Tripa dimana sebelumnya pada pengambilan data pra survey tahun 2009 lalu sebesar 38.8% meningkat menjadi 34.1% pada pengambilan data pasca survey tahun 2010 ini atau naik sebesar 4.7% setelah dilakukan masa implementasi kampanye selama setahun terakhir ini. 46

PENGAJUAN PETISI Proses penyusunan hingga penandatanganan petisi yang dimulai sejak bulan Mei yang lalu pada kegiatan pertemuan masyarakat guna membahas perancangan draf awal petisi yang melibatkan perwakilan masyarakat dimasing- masing desa yang ada dalam dua kemukiman disekitar Tripa yaitu kemukiman Seueneuam dan kemukiman Tripa Bawah. Setelah draft awal yang telah terbahas bersama-sama masyarakat di 21 desa yang ada dalam dua kemukiman tersebut dan merasa sudah kontekstual dengan permasalahan yang berkembang selama ini maka tepat pada peringatan hari lingkungan hidup 5 Juni yang lalu secara sadar dan meyakinkan menandatangani 6 butir petisi desakan dan atau dorongan masyarakat kepada Pemerintah Nagan Raya dan Pemerintah Prop. Aceh untuk melakukan upaya percepatan penyelamatan Rawa Tripa mulai sekarang ini. Berikut ini saya tulis kembali 6 butir isi petisi yaitu sebagai berikut : 1. Kembalikan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa yang tersisa seluas sekurang-kurangnya 20.000 Ha kepada fungsinya semula. 2. Tetapkan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa yang tersisa menjadi Kawasan Lindung. 3. Meninjau kembali HGU Perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa. 4. Pengelolaan dan Pengawasan KEL Tripa dimandatkan ke tingkat Mukim dan Pemerintah Gampong. 5. Penghijauan di sepadan pantai Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Tripa harus dilakukan. 47

6. Mohon Tinggalkan Hutan yang dipinggir sungai sekurang-kurangnya 1 Km dari kiri dan kanan. Walaupun telah lahir petisi tersebut bersama masyarakat tapi serasa masih ada pihak lain yaitu pihak perusahaan yang tidak sejak awal dilibatkan dalam penyusunan petisi ini karena apapun itu semestinya pihak perusahaan juga harus dilibatkan dalam penyusunan petisi ini tapi mengingat setelah didiskusikan dengan masyarakat sedari awal ternyata masyarakat tidak menghendaki ada pelibatan pihak perusahaan karena masyarakat menilai pihak perusahaanlah yang menyebabkan terjadinya banyak persoalan yang terjadi selama ini di sekitar kehiduapan mereka. Walaupun isi petisi tersebut tidak serta merta ditujukan kepada pihak perusahaan tapi masyarakat mengharapkan kepada pihak perusahaan agar tidak melihat petisi sebagai ancaman keberlangsungan investasi mereka melainkan sebuah langkah awal mencoba mengkomunikasikan persamalahan perluasan izin garap HGU yang selama ini belum pernah terselesaikan dengan baik, sehingga diharapkan dengan petisi ini pemerintah dapat menyelesaikan dengan baik dengan pihak perusahaan. Petisi yang telah digagas bersama masyarakat ini adalah buah pikir yang telah lahir seiring masih pesimisnya masyarakat melihat langkahlangkah pemerintah dalam menyelamatkan Rawa Tripa sehingga mereka khawatir permasalahan yang semakin hari kian berkembang tidak mampu dijawab lagi nantinya. Maka dengan langkah penyusunan dan penandatangan petisi ini yang kami fasilitasi ini diharapkan nantinya pemeritah dapat dengan arif menjawab petisi ini sehingga apa yang diabayangkan oleh masyarakat ketika ada penyelesaian terkait berbagai masalah lahan dengan perusahaan sawit yang kerap melanda mereka tidak terjadi lagi dikemudian hari dan mereka selalu dalam berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu dengan petisi ini mereka menyadari bahwa mereka dapat dengan bijak menyuarakan aspirasi mereka dengan baik sehingga tidak menyalahi aturan main yang ada. Walaupun mereka juga menyadari bahwa petisi bukan sebuah kekuatan untuk mencapai apa yang mereka inginkan setidaknya mereka sudah berani menyuarakan apa yang menjadi harapan mereka selama ini apalagi petisi ini didukung oleh koalisi LSM. 48