MATERI DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Spesifikasi Alat dan Bahan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian Bahan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. stasiun pengambilan terlampir pada Lampiran 1. Proses identifikasi pada sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat

Lampiran 2. Data Perhitungan Kelimpahan dan Kelimpahan Relatif. Jaring = Panjang = 30 meter, Lebar = 2 meter, Tinggi = 4 meter

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011,

III. METODE PENELITIAN. B. Materi Penelitian Alat dan bahan yang digunakan terlampir (Lampiran 1 dan 2). bio.unsoed.ac.id

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. untuk mengambil sampel air dan plankton; ember, plankton-net No.

BAB 2 BAHAN DAN METODA

3. METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN. No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - November 2007 bertempat

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sokaraja dengan kondisi lingkungan dominan pemukiman penduduk

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

BAB 2 BAHAN DAN METODA

II. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dari bulan Juni Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari April hingga September

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran,

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2008 di perairan

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September Tahapan

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan sampel dilakukan pada vegetasi riparian sungai

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Jalur Hijau Jalan Gerilya Kota Purwokerto. bio.unsoed.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

3. METODE PENELITIAN. Keterangan : Peta Lokasi Danau Lido. Danau Lido. Inset. 0 km 40 km 6 40' 42" ' 47" Gambar 2. Peta lokasi Danau Lido, Bogor

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

BAB 2 BAHAN DAN METODA

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

MATERI DAN METODE. Bahan utama yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Durian lokal

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Transkripsi:

8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan betutu yang tertangkap, sampel air di waduk, larutan MnSO4, larutan KOH-KI, H2SO4 pekat, amilum, Methyl Orange, indikator PP, Na2S2O3 0,025 N, Na2Co3, H2SO4 0,2 N, akuades, dan larutan formalin 10%. 1.1.2. Alat Alat-alat yang digunakan adalah termometer, jaring dengan panjang 30 meter, lebar 2 meter, tinggi 4 meter dengan mesh size 2,5 inch, jala tebar dengan diameter 3 dan 5 meter dan mesh size 1,5, 2, 2,5 inch, botol Winkler 250 ml, timbangan digital dengan ketelitian 0,1 g, timbangan digital analitik dengan ketelitian 0,1 mg, kertas indikator ph universal, depth sounder, gelas ukur 100 ml, labu Erlenmeyer 250 ml, spuit ukuran 1 ml, pipet tetes, gunting, kertas milimeter block, mistar ukur, ember plastik, alat bedah, kalkulator, kertas label, alat tulis, dan kamera digital. 1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk P.B. Soedirman, Banjarnegara. Pengamatan dan pengukuran data dilakukan di Laboratorium Ekologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Pengambilan sampel dilakukan dua kali pada bulan Juni dan Juli 2013.

9 2. Metode Penelitian 2.1.Teknik Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Pengambilan sampel ikan dan air dilakukan dengan teknik purposive sampling method. Pengambilan sampel ikan dan air dilakukan pada 9 stasiun berdasarkan inlet dan outlet di Waduk P. B. Soedirman. Keterangan peta: Gambar 1. Peta pengambilan sampel (Sumber: Google Map) Titik I : Desa Karang Jambe Titik II : Desa Wanakarsa Titik VI : Desa Bawang Titik III : Desa Kandang Wangi Titik VII : Desa Siboja Titik IV : Desa Karang Kemiri Titik VIII : Desa Tapen Titik V : Desa Blambangan Titik IX : Desa Wanadadi 2.2.Variabel yang Diamati Variabel yang diamati adalah populasi ikan betutu dengan parameter utama adalah kelimpahan, kelimpahan relatif, rasio kelamin, distribusi ukuran ikan, dan kondisi perairan (fisik dan kimia) di Waduk P. B. Soedirman, Banjarnegara. Parameter pendukungnya adalah pola pertumbuhan ikan yang dilihat dari hubungan panjang dan berat.

10 2.3. Cara Kerja 2.3.1. Pengambilan dan Pengawetan Sampel Ikan Alat tangkap yang dipakai meliputi jaring dan jala. Ikan ditangkap menggunakan jaring yang dipasang selama 14 jam mulai sore hari pukul 15.00 dan diambil pada pagi hari pukul 05.00. Tiga ukuran jala ditebar dengan 10 kali tebar di setiap stasiunnya. Setelah ikan tertangkap, dihitung, dicatat jumlah ikan yang didapat, serta diawetkan beberapa ikan dengan formalin agar ikan tidak rusak, mencegah proses pembusukan, dan untuk keperluan identifikasi. Perhitungan kelimpahan populasi menggunakan metode catch per unit of effort (jumlah tangkapan per satuan upaya) (Krebs, 1985). 2.3.2. Penghitungan Rasio Kelamin (Campbell, 2003) Ikan yang didapat dipisahkan kemudian dihitung jumlah ikan betina dan jantan. Setelah dihitung ditentukan persentase perbandingan antara ikan betina dan jantan (Campbell, 2003). 2.3.3. Pengukuran dan Penghitungan Hubungan Panjang dan Berat Berat tubuh ikan diukur dengan menggunakan timbangan digital, sedangkan panjang total ikan diukur menggunakan kertas milimeter blok, dihitung hubungan panjang dan beratnya, serta dibuat tabel sebaran ukuran ikan. Untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan dianalisis menggunakan rumus Effendi (1997).

11 2.3.4. Pengukuran Fisika - Kimia Air 2.3.4.1. Suhu (Fardiaz, 1992) Pengukuran suhu air dengan menggunakan termometer celcius yaitu dengan cara termometer dicelupkan ke dalam perairan secara vertikal dengan kedalaman kurang dari 10 cm dari permukaan air dan dibiarkan selama 10 menit. 2.3.4.2. Derajat Keasaman (ph) (Barus, 2002) Pengukuran ph air dilakukan dengan menggunakan ph universal. Kertas ph universal dicelupkan ke dalam perairan sampai terjadi perubahan warna, setelah itu dicocokan dengan warna standar di ph indikator. 2.3.4.3. Oksigen Terlarut (O2 Terlarut) (APHA, 1985) Sampel air diambil dengan botol Winkler 250 ml, lalu ke dalamnya ditambahkan 1 ml larutan MnSO4 dan 1 ml larutan KOH-KI dengan bantuan pipet seukuran. Botol sampel ditutup dengan hati-hati agar udara tidak masuk ke dalam botol dan dihomogenkan minimal sebanyak 15 kali dan sesudahnya didiamkan ± 2 menit sampai terjadi endapan berwarna coklat. Selanjutnya ke dalamnya dimasukkan larutan H2SO4 pekat sebanyak 1 ml dengan bantuan pipet mohr. Botol ditutup kembali dengan hati-hati, dan dikocok sampai endapan larut dan berwarna coklat kekuningan. Larutan diambil sebanyak 100 ml dengan gelas ukur dan dimasukan ke dalam labu erlenmeyer, ditambahkan indikator

12 amilum 10 tetes, kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,025 N sampai warna biru tepat hilang. Volume titrasi yang dipergunakan dicatat. Rumus perhitungan oksigen terlarut adalah: Kadar O2 terlarut = 1000 p q 8 mg/l 100 Keterangan p = jumlah ml Na 2S 2O 3 yang tercapai q = normalitas larutan Na 2S 2O 3 8 = bobot setara O2 2.3.4.4. Karbondioksida Bebas (APHA, 1985) Sampel air diambil dengan botol Winkler 250 ml, kemudian diambil 100 ml lalu dipindahkan ke labu erlenmeyer. Setelah itu ke dalamnya ditambahkan 10 tetes indikator phenolpthalein (pp). Kemudian dititrasi dengan larutan Na2CO3 0,01 N sampai larutan berwarna merah jambu muda dan titrasi dilkakukan duplo. Rumus perhitungan karbondioksida adalah: Kadar CO2 bebas = 1000 p q 22 mg/l 100 p = jumlah ml Na 2CO 3 yang terpakai q = normalitas larutan Na 2CO 3 22 = bobot setaraco 2

13 2.3.4.5. Kecerahan (APHA, 1985) Kecerahan diukur dengan menggunakan secchi disk yang diturunkan ke dalam badan perairan sampai pada kedalaman tertentu hingga secchi disk tepat hilang dari pandangan, diukur pula batas tepat tampak dari secchi disk pada badan perairan tersebut. Kecerahan diperoleh dari selisih antara data tepat hilang dengan data tepat tampak dibagi dua. 2.3.4.6. Kedalaman tepat hilang(a) + tepat terlihat (b) 2 Kedalaman diukur menggunakan depth sounder yang dinyalakan dan dihadapkan pada permukaan perairain di 9 stasiun berbeda kemudian nilai yang muncul dicatat dan dihitung hasilnya. 2.3.4.7. Kecepatan Arus Kecepatan arus diukur menggunakan botol plastik berukuran 600mL yang telah diikat dengan tali rafia dengan panjang 10 meter dan diisi air 1/3 dari volume botol, botol tersebut dihanyutkan diatas permukaan perairan lalu dicatat waktu tempuh botol mengalir sepanjang tali rafia tersebut. Rumus menghitung kecepatan arus: V = S/T V = Kecepatan arus (m/s) S = Jarak (m) T = waktu (s)

14 3. Metode Analisis Data parameter populasi berupa kelimpahan, kelimpahan relatif, rasio kelamin, serta hubungan panjang berat dianalisis menggunakan rumus: 3.1. Kelimpahan (Krebs, 1985) D = S N D = Kelimpahan N = Jumlah ikan yang ditangkap S = Ruang Untuk kelimpahan relatif digunakan rumus (Krebs, 1985): ni KR = 100 0 0 N ni = Jumlah individu ke-i N = Jumlah total individu 3.2. Rasio Kelamin (Campbell, 2003) F R = 100% M R = Sex ratio F = Jumlah ikan betina M = Jumlah ikan jantan 3.3. Hubungan panjang berat (Effendi, 1997) Untung menghitung nilai b (untuk mengetahui hubungan panjang berat) LogW = a.b.l (a dan b konstan) Log w = log a + b log L Dari persamaan tersebut dapat ditentukan nilai a, sedangkan W dan L sudah diketahui. Untuk mencari log a : log ( ) log (log log ) log = (log ) ( log )

15 Untuk mencari nilai b menggunakan rumus : b = Setelah itu buat tabel yang tersusun dari nilai-nilai L, log L, W, log W, log L x log W, (log L) 2. Keterangan : L : panjang ikan W : berat ikan Masing-masing nilai b dapat diartikan sebagai berikut : b < 3 = pertambahan panjang ikan tersebut lebih cepat dari pertambahan beratnya. b = 3 = petambahan panjang sama dengan pertambahan beratnya. b > 3 = pertambahan panjang ikan tidak secepat pertambahan beratnya. Pertambahan panjang yang seimbang (b = 3) disebut pertambahan isometrik dan pertumbuhan yang tidak seimbang (b < / > 3) disebut pertumbuhan alometrik. 3.4. Analisis korelasi Rank Spearman ( SPSS versi 17 for Windows) digunakan untuk mengetahui korelasi antara kondisi perairan (fisik dan kimia) terhadap kelimpahan ikan di Waduk P. B. Soedirman.