TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. Tenggah. Berikut batas wilayah Desa Kaligentong :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI PUSKESMAS PEKANBARU

KECEMASAN PADA WANITA MENJELANG MONOPAUSE

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Nur Sholichah, Restu Anjarwati

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

KARAKTERISTIK WANITA MENOPOUSE DI PUSKESMAS PONDOK BENDA TANGERANG SELATAN. Oleh

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE. Astika Tafrikul Khafidhoh

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

Fajarina Lathu A INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN KRESEN BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUKUH SEPAT KELURAHAN SEPAT KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN Eka Nurjanah ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

DAFTAR PUSTAKA. Andrews, Gilly Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Egc.

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

tlui Aee,g.,.-/ ta"- ry &Lf l ARTIKEL ILMIAH PROFIL GEJALA-GEJALA WAi\ITA MENOPAUSE YAI\IG DIHADAPI WANITA PREMENOPAUSE

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SINDROM PRA MENSTRUASI DI SMA NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN STIKes Bina Nusantara ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

BAB VI PEMBAHASAN. RSPAD Gatot Soebroto. Cara pengambilan data menggunakan metode Cross

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO Suwarnisih ABSTRAK Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan terhenti pada suatu tahapan, sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis, perubahan tersebut paling banyak terjadi pada perempuan karena pada proses menua tersebut terjadi suatu fase yaitu fase menopause.(atikah Proverawati) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK tentang menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo. Metode penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif. Tehnik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dimana ibu yang hadir atau ditemui dalam acara PKK dijadikan sampel, jumlah sampelnya ada 73 orang. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK tentang menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo yaitu kategori baik 41 %, cukup 48 %, dan kurang yaitu 11 %. Simpulan dari penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan ibu-ibu PKK tentang menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan cukup (48 %). Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, menopause LATAR BELAKANG Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan terhenti pada suatu tahapan, sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis, perubahan tersebut paling banyak terjadi pada perempuan karena pada proses

menua tersebut terjadi suatu fase yaitu fase menopause. (Atikah Proverawati) Gejala pre menopause akibat menurunnya kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas kehidupan para perempuan, bahkan mengancam kebahagiaan rumah tangga. Masalah yang muncul, termasuk hilangnya kesuburan dan meningkatnya risiko osteoporosis pada kondisi menjelang menopause. Gejala menjadi sangat serius jika tidak ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang menyebabkan kecemasan pada perempuan. Masalah yang timbul akibat pre menopause ini disebut dengan sindrom pre menopause gejala yang menyertai diantaranya : hot flushes (semburan panas dari dada hingga wajah), night sweat (berkeringat di malam hari), dryness vaginal (kekeringan vagina), penurunan daya ingat, insomnia (susah tidur), depresi (rasa cemas), fatigue (mudah capek), penurunan libido, drypareunia (nyeri saat berhubungan seksual), dan incontinence urinary (beser). Munculnya gejala pre menopause tersebut dapat menyebabkan berbagai keluhan pada perempuan, dan gejala tersebut ditanggapi berbeda-beda pula. Sindrom pre menopause dialami oleh banyak perempuan hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80 % wanita Eropa, 60 % di Amerika, 57 % di Malaysia, 18 % di Cina, 10 % di Jepang dan Indonesia. (Atikah Proverawati) Pemahaman dan pengetahuan tentang gejala menopause dan menopause sangat perlu untuk

adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi terhadap fenomena atau kejadian yang ditemukan untuk mencoba melakukan analisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi. (Taufiqqurahman, 2009). Penelitian ini dilaksanakan pada diketahui oleh semua perempuan, harapannya mereka siap untuk menghadapinya. Dari survey pendahuluan di desa Triyagan terutama pada 5 orangt ibu-ibu PKK yang baru mengetahui 1 sedangkan yang 4 belum mengetahui tentang menopause maupun gejalagejala/tanda-tandanya penanganannya. serta bulan Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah ibu-ibu Oleh karena itu peneliti tertarik PKK yang ada di desa untuk mengetahui lebih lanjut Triyagan,Mojolaban, Sukoharjo. mengenai Tingkat Pengetahuan ibuibu PKK tentang Menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibuibu PKK tentang menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo Sampel adalah objek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2010). Tehnik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dimana ibu yang hadir atau ditemui dalam acara PKK dijadikan sampel (Notoatmojo, METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Observasional Deskriptif 2005). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan ibu tentang menopause. Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 2006) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, responden tinggal memilih (Notoatmojo, 2005; Arikunto, 2006). Ketentuan untuk pertanyaan positif, jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Jawaban untuk pertanyaan negatif, jawaban salah diberi nilai 1 dan jawaban benar diberi nilai 0. Cara pengisian kuesioner dengan memberi tanda pada kolom benar jika pertanyaan dianggap benar dan pada kolom salah jika pertanyaan dianggap salah. sudah matang dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau memberikan tanda-tanda tertentu. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DATA UMUM RESPONDEN 1. Umur Ibu Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Umur Frekuensi Persentase (%) Kurang dari 35 Tahun 12 16 % 35 50 Tahun 38 52 % Lebih dari 50 Tahun 23 32 % Sumber: data primer diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat 3. Pendidikan diketahui bahwa umur responden paling banyak pada umur 35-50 Tabel 4.3 Responden Pendidikan Distribusi Frekuensi Berdasarkan tahun yaitu 52 %, sedangkan yang paling sedikit adalah umur kurang dari 35 tahun yaitu 16 %. 2. Paritas Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Paritas Frekuensi Persentase (%) 0 2 2.7 % 1 2 37 50.7 % Lebih dari 3 34 46.6 % Sumber: data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa paritas responden paling banyak pada paritas 1-2 yaitu 37 %, sedangkan yang paling sedikit adalah paritas 0 yaitu 2.7 %. Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SARJANA/PT 6 8.2 % SMA 25 34.2 % SMP 11 15.1 % SD 31 42.5 % Sumber : data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pendidikan responden paling banyak adalah SD sebesar 42.5 %, sedangkan yang paling sedikit adalah Sarjana yaitu 8.2 %. 4. Pekerjaan Tabel 4.4 Responden Pekerjaan Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) PNS 2 2.74 % Swasta 29 39.73 % IRT 42 57.53 % Sumber : data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel diatas pekerjaan responden paling banyak adalah Ibu

RT 57.53 %, sedangkan paling sedikit yaitu PNS 2.74 %. B. HASIL PENELITIAN 1. Tabel 4.5. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Menopause Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 30 41 % Cukup 35 48 % Kurang 8 11 % Sumber : data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasilnya paling banyak yaitu tingkat pengetahuannya cukup 48 % dan yang paling sedikit dengan kategori kurang yaitu 11 %. 2. Tabel 4.6. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Pengertian Menopause Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 8 11 % Cukup 61 83.5 % Kurang 4 5.5 % Sumber : data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasilnya paling banyak yaitu tingkat pengetahuannya cukup 83.5 % dan yang paling sedikit adalah kategori kurang yaitu 5.5 %. 3. Tabel 4.7. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Perubahan perubahan yang terjadi pada masa Menopause Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 65 89 % Cukup 7 9.6 % Kurang 1 1.4 % Sumber: data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasilnya paling banyak yaitu tingkat pengetahuannya baik 89 % dan yang paling sedikit adalah kategori kurang yaitu 1.4 %.

4. Tabel 4.8. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Gejala Klinis yang dapat terjadi pada masa Menopause Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 40 54.8 % Cukup 7 9.6 % Kurang 26 35.6 % Sumber : data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasilnya paling banyak yaitu tingkat pengetahuannya baik 54.8 % dan yang paling sedikit adalah kategori cukup yaitu 9.6 %. 5. Tabel 4.9. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Pencegahan/Penanganan Masalah Menopause Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 35 48 % Cukup 35 48 % Kurang 3 4 % Sumber : data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasilnya paling banyak yaitu tingkat pengetahuannya baik dan cukup masing masing 48 % dan yang paling sedikit adalah kategori kurang yaitu 4 %. 6. Tabel 4.10. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Faktor faktor yang Mempengaruhi Menopause Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 37 50.7 % Cukup 25 34.2 % Kurang 11 15.1 % Sumber: data primer diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasilnya paling banyak yaitu tingkat pengetahuannya baik 50.7 % dan yang paling sedikit adalah kategori cukup yaitu 15.1 %.

C. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang ada sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang menopause adalah dalam kategori cukup, hal ini dapat dilihat juga dari karakteristeik responden dimana sebagian besar responden tingkat pendidikannya SD dan SMP. Berdasarkan teori, Pengetahuan adalah merupakan hasil Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Mubarak, 2007). Karakteristik responden dari tingkat pendidikan sebagian besar SMP dan SD, hal ini merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam tingkat pengetahuan dari responden selain itu sebagian besar umur responden yaitu 41 50 tahun. Pekerjaan responden sebagian besar adalah IRT sebanyak 43 (45,3%). Menurut Singgih (1998), mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang maka proses proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat ketika berumur belasan

tahun. Selain itu, Abu Ahmadi (2001), juga mengemukakan bahwa daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin baik pula pengetahuannya. Alfiasari dkk (2010) menyatakan bahwa pengetahuan ibu dipengaruhi oleh pendidikan, pendidikan ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu. Menurut Kusumaningrum & Wiyono (2010) bahwa tingkat pengetahuan ibu Menurut Notoatmodjo berhubungan positif dengan tingkat (1997), pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Menurut Wied hary A. (1996), menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut pula pendidikan yang berarti semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin baik tingkat pengetahuan ibu, ibu yang berpendidikan lebih tinggi relatif mudah mengerti dan memahami informasi yang diberikan dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah. menentukan mudah atau tidaknya

Menurut Mubarak & Chayatin (2009) faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu : Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah. Faktor pekerjaan juga umur, pendidikan, pekerjaan, dan mempengaruhi pengetahuan, sumber informasi. 1) Umur Dengan bertambahnya usia seseorang, maka akan terjadi perubahan pada aspek psikologis dan mental sehingga taraf pemikiran seseorang semakin matang dan dewasa (Mubarak & Chayatin, 2009). 2) Pendidikan Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi, sebaliknya seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas daripada seseorang yang tidak bekerja. Jenis pekerjaan yaitu pedagang, buruh/tani, PNS, TNI/Polri, Wiraswasta, IRT dan pensiunan (Notoatmodjo, 2010). 4) Sumber Informasi Informasi bisa didapatkan dari media televisi, koran, majalah, radio, internet serta berbagai sumber informasi lainnya. Semakin mudahnya masyarakat jika tingkat pendidikan rendah, memperoleh informasi maka akan menghambat nilai-nilai yang baru diperkenalkan. (Suliha, 2010). menjadikan pengetahuan dan pemahaman seseorang juga akan semakin baik. 3) Pekerjaan

SIMPULAN 5. Tingkat pengetahuan ibu ibu 1. Tingkat pengetahuan ibu ibu PKK tentang PKK tentang menopause di desa pencegahan/penanganan masalah Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo menopause di desa Triyagan, sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 48 % 2. Tingkat pengetahuan ibu ibu PKK tentang pengertian Mojolaban, Sukoharjo sebagian besar dalam kategori baik dan cukup yaitu 48 %. 6. Tingkat pengetahuan ibu ibu menopause di desa Triyagan, PKK tentang faktor faktor yang Mojolaban, Sukoharjo sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 83.5 %. 3. Tingkat pengetahuan ibu ibu mempengaruhi menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo sebagian besar dalam kategori baik yaitu 50.7 % PKK tentang perubahan perubahan pada masa menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo sebagian besar dalam kategori baik yaitu 89 %. 4. Tingkat pengetahuan ibu ibu PKK tentang gejala menopause di desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo sebagian besar dalam kategori baik yaitu 54.8 %. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Arief, M. 2008. Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. Atikah Proverati, 2010. Menopause dan sindrome Pre menopause. Yogyakarta : Muha Medica. Bestable, SB. 2002. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip

Pengajaran Dan Pembelajaran. Jakarta : EGC. Eva Ellya, Rangga Pusmaika, Rismalinda, 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Trans Info Media. Ida Ayu Chandranita Manuaba, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : EGC. Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Metode Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu. Notoatmodjo. S, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Umi Sulistyawati, Menopause dan Sindrom Premenopause, Muha Medika, Jogyakarta, 2010