ABSTRAK. Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, SERASAH DAUN PISANG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI

I. PENGANTAR. konsumsi (edible mushroom), yang telah banyak dibudidayakan, karena selain

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guru Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan sebagainya.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan

TUGAS AKHIR SB091358

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

PENGARUH SUMBER DAN KONSENTRASI NUTRISI TAMBAHAN TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI

A005. PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang

TUGAS AKHIR Pengaruh Komposisi Ampas Tebu Sebagai Media Pertumbuhan Terhadap Kualitas Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG

PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG YANG BERBEDA

merang terutama selulosa (Subaryanto, 2011). Bersumber dari pernyataan tersebut, sangat mungkin sekali mengganti media tumbuh jamur merang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I. PENDAHULUAN. tubuh buah lumayan besar dengan bagian-bagian berupa stipa, gill, pileus dan margin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TONGKOL JAGUNG PADA MEDIA TANAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

MEMBUAT BISNIS KECIL DAN SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit, cacat janin, kematian, bahkan. pemutusan mata rantai kehidupan suatu organisme. Limbah merupakan dapat

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Permukaan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

I. PENDAHULUAN. pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi, antara lain protein %,

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

SKRIPSI. Oleh Windasari Nur Aniza NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN KANDUNGAN PROTEIN, ZAT BESI DAN DAYA TERIMA PADA. PEMBUATAN BAKSO DENGAN PERBANDINGAN JAMUR TIRAM (Pleurotus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tiram (Pleurotus ostreatus) berupa jumlah tubuh buah dalam satu rumpun dan

Nur Rahmah Fithriyah

Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. Budidaya merupakan suatu kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleorotus ostreatus) AKIBAT KONSENTRASI PEMBERIAN MOLASE (GULA MERAH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

98 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pesat hal ini ditandai dengan besarnya permintaan pasar akan jamur, bahkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN

Transkripsi:

ABSTRAK Analisis Produktivitas dan Kandungan Gizi Jamur Tiram (Pleurotus sp.) yang Dibudidayakan pada Substrat yang Diperkaya dengan Limbah Kulit Buah Kakao dan Kopi.Isolasi, Seleksi, Karakterisasi dan Identifikasi Pseudomonad Fluorescens dari Risosfer Penyambungan Tomat Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana Kontak Email : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan : imam_mudakir@yahoo.com 1 Staf Pengajar F.K.I.P Universitas Jember Pengembangan sektor perkebunan di Kabupaten Jember mempunyai dampak peningkatan limbah buah kakao maupun kopi. Limbah tersebut mempunyai potensi menjadi masalah lingkungan bila tidak diolah. Kulit buah kakao memiliki kandungan bahan organiknya yang tinggi dan cukup bervariasi, begitu pula kandungan kulit buah kopi (pulp). Berdasarkan data dari seluruh parameter produktivitas dan kandungan gizi jamur tiram dapat disimpulkan bahwa penggunaan limbah kakao dengan perbandingan perbandingan 75% serbuk gergaji dan 25% kulit kakao (SL2) dan limbah kopi dengan perbandingan 75% serbuk gergaji dan 25% kulit kopi (SL5) yaitu keduannya adalah perlakuan terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan kandungan gizi jamur tiram putih maupun tiram coklat. Jamur tiram coklat lebih unggul dalam produksi dan kandungan gizi bila dibandingkan dengan jamur tiram putih. Kata kunci: limbah kakao dan kopi, media tumbuh produktivitas, Gizi, jamur tiram

EXECUTIVE SUMMARY Analisis Produktivitas dan Kandungan Gizi Jamur Tiram (Pleurotus sp.) yang Dibudidayakan pada Substrat yang Diperkaya dengan Limbah Kulit Buah Kakao dan Kopi.Isolasi, Seleksi, Karakterisasi dan Identifikasi Pseudomonad Fluorescens dari Risosfer Penyambungan Tomat Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana Kontak Email : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan : imam_mudakir@yahoo.com 1 Staf Pengajar F.K.I.P Universitas Jember A. PENDAHULUAN Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan salah satu spesies jamur yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia, karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu mengandung protein, kalsium, fosfor, dan kalori, jamur juga rendah lemak dan sering digunakan sebagai pengganti daging. Di samping mengandung protein, lemak, mineral dan vitamin; jamur Tiram juga mengandung senyawa berkhasiat obat. Kebutuhan jamur Tiram secara internasional baru terpenuhi 22%, tingkat produksi secara nasional baru 0,16% hal ini sangat jauh dari demand yang dibutuhkan. Pasaran jamur Tiram di Indonesia masih terfokus di kota-kota besar, permintaan banyak berdatangan dari rumah makan, hotel-hotel berbintang hingga restoran tertentu yang menyediakan menu olahan jamur. Budidaya jamur Tiram perlu dikembangkan dengan berbagai cara,salah satu diantaranya ialah memvariasi media tumbuh dengan cara memberi tambahan bahan organik lain selain serbuk gergaji. Media yang diperkaya dengan tambahan nutrisi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kandungan gizi jamur Tiram. Salah satu faktor dalam budidaya jamur Tiram, yaitu tersedianya substrat sebagai media tumbuh. Kadar nutrisi yang terkandung di dalam jamur tergantung pada jenis dan subtrat atau tempat tumbuh jamur. Untuk pertumbuhan yang baik jamur memerlukan zat hara dalam bentuk unsur-unsur kimia misalnya nitrogen, fosfor, belerang, kalium, karbon yang telah tersedia dalam substrat kayu, umumnya dalam jumlah tidak mencukupi. Kabupaten Jember Secara geografis perekonomian pada dasarnya berbasis pertanian (perkebunan) dan berkembang menuju agribisnis. Tanaman Kakao atau coklat dan kopi cukup potensial ditanam di areal perkebunan di Kabupaten Jember.

Pengembangan sektor perkebunan mempunyai dampak peningkatan limbah di antaranya limbah serbuk gergaji kayu, buah kakao maupun kopi. Limbah tersebut mempunyai potensi menjadi masalah lingkungan bila tidak diolah, misalnya limbah padat kulit buah kakao dan kopi (pulp) umumnya ditumpuk di sekitar lokasi pengolahan selama beberapa bulan, sehingga timbulnya bau busuk dan cairan yang mencemari lingkungan, oleh sebab itu upaya penanganan limbah perkebunan sebagai alternatif campuran pada media tumbuh dalam budidaya jamur Tiram perlu dilakukan. Media tanam (baglog) jamur Tiram yang didukung baik secara fisik dan kimia yang baik akan mempengaruhi produktivitas dan kandungan gizi jamur Tiram. Kulit buah kakao memiliki kandungan bahan organiknya yang tinggi dan cukup bervariasi yaitu N 16,6kg/ton, P2O5 1,7kg/ton, K2O 55,4kg/ton, MgO3,0kg/ton dan CaO 2,3kg/ton. Kulit buah kopi (pulp) adalah 2,98 % N, 45,3% Corganik, 0,018% P2O5, 2,28% K2O, 1,22% CaO dan 0,21% MgO. Masyarakat sebagian telah mengenal tentang jamur tiram secara umum, tetapi belum banyak yang tahu bagaimana cara budidaya jamur tiram secara tepat, pada umumnya masyarakat mengetahui budidaya jamur tiram secara tradisional. Oleh karena itu pendidikan kepada masyarakat melalui ketersedian buku yang berisi pengetahuan tentang sifat-sifat, syarat tumbuh, media atau substrat pertumbuhan serta teknik budidaya jamur tiram yang inovatif dan kreatif, misalnya pemanfaatan limbah perkebunan untuk memperkaya nutrisi media tanam sehingga dapat meningkatkan produksi dan kandungan gizi sangat diperlukan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh limbah kulit buah kakao dan kopi sebagai campuran media tanam terhadap produktivitas dan kandungan gizi jamur tiram (Pleurotus sp.), yang selanjutnya dari hasil penelitian ini akan diimplementasikan dalam bentuk buku tentang pemanfaatan limbah kulit buah kakao dan kopi sebagai media dalam budidaya jamur tiram, dalam upaya memperluas pengetahuan kepada masyarakat, disamping itu buku yang disusun ini nantinya diharapkan puladapat dimanfaatkan sebagai buku suplemen dalam pendidikan formal baik di sekolah maupun perguruan tinggi B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh limbah kulit buah kakao dan kopi terhadap periode panen, jumlah tubuh buah, berat total produksi, Biological Efficiency Ratio (BER) jamur tiram Putih (P.ostreatus) dan tiram Coklat (P. Cystidiosus).2. Untuk menganalisis limbah kulit buah kakao dan kopi terhadap kandungan protein, lemak, karbohidrat dan serat jamur tiram Putih (P.ostreatus) dan tiram Coklat (P. Cystidiosus).3.

Menyusun buku ilmiah populer tentang pemanfaatan limbah kulit buah kakao dan kopi dalam budidaya jamur tiram. C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu terdiri 7 macam perlakuan perbandingan pemberian limbah kulit buah kakao dan kopi pada media tanam/baglog dalam budidaya jamur Tiram Putih (P. ostreatus) dan Tiram Coklat (P. cystidiosus), dimana setiap perlakuan diulang 4 kali ulangan. Perlakuan perbandingan serbuk gergaji kayu (S) dan Limbah perkebunan (L) terdiri dari 7 macam perlakuan yaitu. 1. SL0= (100% serbuk gergaji kayu : 0 % limbah perkebunan)/ Kontrol 2. SL1= (80% serbuk gergaji kayu : 20% kulit buah kakao) 3. SL2= (75% serbuk gergaji kayu : 25% kulit buah kakao) 4. SL3= (70% serbuk gergaji kayu : 30% kulit buah kakao) 5. SL4= (80% serbuk gergaji kayu : 20 % kulit buah kopi) 6. SL5= (75% serbuk gergaji kayu : 25 % kulit buah kopi) 7. SL6= (70% serbuk gergaji kayu : 30% kulit buah kopi). Analisis untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap produktivitas jamur tiram meliputi periode panen, jumlah total produksi tubuh buah, diameter tudung tubuh buah, panjang tangkai tubuh buah, berat produksi tiap satuan baglog ataupun total produksi persatuan luas kumbung serta Biological Eficience Ratio (BER))dan kandungan gizi yang meliputi kandungan protein, lemak dan karbohidrat, serat, abu dan air menggunakan analisis varian (ANOVA) sesuai dengan rancangan percobaan RAL, dan jika terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan 5% (Gomez & Gomez. 1995), menggunakan software SPSS versi 17.0. Implementasi hasil penelitian selanjutnya digunakan untuk penyusunan buku ilmiah populer berbasis riset untuk masyarakat yang berjudul Limbah Kulit Buah Kakao dan Kopi Sebagai Campuran Media Tanam Jamur Tiram Putih dan Coklat. Buku ilmiah populer ini disusun berdasarkan model pengembangan bahan ajar oleh Hannafin dan Peck (1988), selanjutnya diadopsi dan diadaptasi untuk penyusunan buku ilmiah populer ini. Model pengembangannya ini memiliki tiga fase yaitu fase analisis kebutuhan, design dan pengembangan dan implementasi. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:penambahan limbah kulit buah kakao dan kopi sebagai campuran media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap produktivitas dan kandungan gizi jamur tiram putih dan coklat. Jumlah tubuh buah tiram

putih tertinggi pada SL 2 adalah 37,94buah dan SL 6 adalah 46,56buah. Sedangkan pada jamur tiram coklat, pada SL 2 adalah 32,44 buah dan SL 6 adalah 32,56buah. Terhadap berat produksi tiram putih tertinggi pada SL 3 adalah 498,19g dan SL 6 adalah 519,81g. Sedangkan berat produksi tertinggi pada tiram coklat pada perlakuan SL 3 adalah 566,94g dan SL 6 adalah 585,69g. Kandungan protein dalam jamur tiram putih tertinggi pada SL 3 adalah 2,24% dan SL 6 yaitu 2,16%, dan pada tiram coklat pada SL 3 adalah 2,71% dan SL 6 adalah 2,66%. Kandungan lemak tertinggi pada SL 3 adalah 0,05% dan tidak berbeda nyata antara jamur tiram putih dan tiram coklat. Kandungan karbohidrat tiram putih tertinggi pada SL 3 adalah 5,76 % dan SL 6 adalah 5,80 %, pada tiram coklat tertinggi pada SL 3 adalah 7,78% dan SL 6 adalah 6,46 %. Adapun Kandungan serat jamur tiram putih tertinggi pada SL 3 adalah 4,60 % dan SL 6 adalah 4,71 %, pada tiram coklat tertinggi pada SL 3 adalah 3,56% dan SL 6 adalah 3,26 %.