PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.Sacaracharata)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk dan industri pangan dan pakan. Kelangkaan

Potensi Daun Sirih (Piper betle, L) Dalam Pembuatan Insektisida Nabati yang Ramah Lingkungan

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

APLIKASI AGENS HAYATI DAN BAHAN NABATI SEBAGAI PENGENDALIAN LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) PADA BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DI LAHAN TSUNAMI

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

BAB III METODE PENELITIAN

Volume 10 Nomor 2 September 2013

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jaringan keras dan jaringan lunak mulut. Bahan cetak dibedakan atas bahan

PENGARUH JENIS DAN WAKTU PEMBERIAN BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) VARIETAS SUPER SWEET

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

TINJAUAN PUSTAKA. hama utama pada kedelai, antara lain Ophiomyia phaseoli Try., Melanagromyza

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

YANG DIKULTURKAN PADA BOKASHI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI KAMPUNG WANGGAR KABUPATEN NABIRE

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PERLAKUAN BENIH KEDELAI SEBELUM TANAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

UJI KARAKTER BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) DI LAHAN PASANG SURUT PADA PERLAKUAN PUPUK HAYATI SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE

PERIODE KRITIS PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SKRIPSI OLEH : WILTER JANUARDI PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) PADA BERBAGAI WAKTU PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Magrobis Journal 28. PENGARUH PUPUK ROSASOL-N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) ABSTRAK

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pestisida Nabati dan Aplikasinya. Oleh: YULFINA HAYATI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAB I PENDAHULUAN. masih tergantung pada penggunaan pestisida sintetis yang dianggap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

RESPONS BERBAGAI POPULASI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK UREA

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN PUPUK HAYATI BIOTAMAX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GARUT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

UJI EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI BINTARO (Cerbera manghas) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) PADA TANAMAN KEDELAI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAB III. METODE PENELITIAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP EFEKTIFITAS APLIKASI MIKORIZA PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) DI TANAH REGOSOL

BAB III METODE PENELITIAN. Peneletian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

Tata Cara penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.) hasil rekayasa genetik lele dumbo melalui cara silang balik (backcross)

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

Pengaruh Biopestisida Ekstrak Mimba Terhadap Tingkat Serangan Hama dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill.)

EFFEK LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI PELARUT DAUN SIRIH TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PISANG. ABSTRAK

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 12, No. 2, Oktober 2013 PENGARUH JUMLAH BENIH PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS

Transkripsi:

17 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.Sacaracharata) (Effect of Betel Leaf Extract Against Disease Causes of Downy Mildew in Plant Sweet Corn (Zea mays L.Sacaracharata)) Iin Arsensi Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda ABSTRACT The purpose of this experiment was to determine the effectiveness of betel leaf extract in suppressing the development of the pathogen causing downy mildew disease on sweet corn plants. The benefits of this research is to introduce technologies that are environmentally friendly disease control. The experiment was conducted from April to July 2011 in Desa Harapan Baru, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang in East Kalimantan Province.The Completely Randomized Block Design was employed for this research with 3 replications. Factor was application of betel leaf extract (S) that consisted of 4 levels: control (s0), betel leaf extract 50 grams / liter (s1), betel leaf extract 100 grams / liter (s2), and betel leaf extract 150 grams / liter (s3).results of the experiment indicated that betel leaf extract application was not affected significantly on the intensity of the disease downy mildew, plant height, diameter of cob, and cob production. Keywords : Betel Leaf Extract, Downy Mildew, Sweet Corn Plant PENDAHULUAN Produktifitas tanaman pangan khususnya jagung masih perlu ditingkatkan dan masih relatif rendah, salah satu penyebab rendahnya produktifitas tersebut adalah penggunaan benih oleh petani. Penggunaan benih yang berasal dari seleksi tanaman sebelumnya sangatlah rentan terhadap penyakit. Salah satu cara pengendalian yang sering menjadi tumpuan cara penanganan penyakit, adalah penggunaan pestisida kimiawi dan masih merupakan pilihan utama petani, namun penggunaan masih belum bijaksana. Akibatnya terjadi perubahan ekologi yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman dan sebaliknya menguntung penyakit yang ada. Beberapa contoh akibat dari penggunaan pestisida yang tidak bijaksana adalah resurjensi (peningkatan penyakit), resistensi (peningkatan ketahanan penyakit), dan keracunan pada pengguna pestisida, binatang piaraan, satwa liar, organisme bukan sasaran lainnya dan lingkungan. Dampak yang tidak diinginkan tersebut di atas, mendorong masyarakat untuk mencari kembali cara-cara pengendalian yang lebih aman dan akrab lingkungan. Salah satu cara yang dianggap memiliki potensi untuk diterapkan adalah penggunaan pestisida nabati berupa ekstrak daun sirih. Kandungan kimia daun sirih adalah minyak atsiri 0,8-1,8 % (terdiri atas chavikol, chavibetol (betel phenol), allylprocatechol (hydroxychavikol), allypyrocatechol-mono dan diacetate, karvakrol,, eugenol, p.cymene, cineole, caryophyllene, cadinene, esragol, terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin,

18 diastase, karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, gula, pati dan asam amino. Chavikol yang menyebabkan sirih berbau khas dan memiliki khasiat antibakteri (daya bunuh bakteri lima kali lebih kuat daripada fenol biasa). Pencegahan berkembangnya penyakit tanaman dapat di lakukan secara dini, guna menghindari serangan penyakit yang tinggi dan berakibat kegagalan panen (puso). Perlakuan benih dengan menggunakan pestisida nabati diharapkan benih jagung dapat terhindar dari beberapa macam jenis penyakit sebelum dilakukan penanaman. Sebelum benih jagung ditanam biji jagung direndam dalam larutan ekstrak ekstrak daun sirih selama 5 menit sesuai masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan penyemprotan larutan ekstrak daun sirih pada tanaman di lapangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirih dalam menekan perkembangan patogen penyebab penyakit bulai pada tanaman jagung manis. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Harapan Baru, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang Propinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai dengan bulan Juli 2011. Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 (empat) taraf perlakuan yang masing-masing diulang 3 (tiga) kali ulangan yaitu : tanpa ekstrak daun sirih atau kontrol (s0), ekstrak daun sirih 50 gram/liter (s1), ekstrak daun sirih 100 gram/liter (s2), dan ekstrak daun sirih 150 gram/liter (s3). Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian meliputi : (1) pembuatan ekstrak daun sirih, (2) persiapan benih, (3) pengolahan tanah, (4) pembuatan bedengan, (5) penanaman, (6) pemberian perlakuan, (7) pemeliharaan tanaman yang meliputi : penyulaman, pemberian pupuk dasar, penyiangan gulma, pengendalian gulma dan pembumbunan, (8) pemanenan, dan (9) identifikasi patogen di laboratorium. Pengambilan Data Pengambilan data pada tanaman jagung pada tiap bedengan sejumlah 6 tanaman sebagai sampel yang diambil dengan cara acak sederhana. Pengukuran parameter terdiri atas : intensitas serangan penyakit bulai (%), tinggi tanaman jagung pada umur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam (cm), diameter tongkol jagung (cm) dan berat tongkol basah jagung (gram). Analisis Data Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam, apabila terdapat pengaruh pada sidik ragam maka dilanjutkan uji BNT pada taraf 5 % untuk membandingkan dua rata-rata perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Intensitas Serangan Penyakit Bulai pengaruh perlakuan penyemprotan ekstrak daun sirih berbeda tidak nyata terhadap serangan penyakit bulai pada tanaman jagung pada saat tanaman berumur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam, hasil penelitian disajikan pada Tabel 1.

19 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Identifikasi Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung Manis Perlakuan Ekstrak Daun Intensitas Serangan Penyakit Bulai Sirih 15 HST 30 HST 45 HST 11,37 7,40 11,53 13,63 13,63 Keterangan : HST = hari setelah tanam Tidak adanya pengaruh pemberian perlakuan ekstrak daun Sirih terhadap intensitas serangan penyakit bulai terhadap tanaman jagung manis, selain dari jarak interval yang terlalu lama, kurangnya konsentrasi larutan yang diberikan, dan disebabkan oleh faktor iklim seperti tingginya curah hujan dan kelembaban pada saat penelitian dilaksanakan, sehingga fungsi ekstrak daun sirih sebagai insektisida nabati belum dapat diserap secara maksimal oleh jaringan tanaman jagung. Pada awal pengamatan 15 HST, intensitas serangan penyakit bulai pada perlakuan tanpa ekstrak daun sirih (s0) tidak ada serangan, namun pada perlakuan S 3 (150 g/l) merupakan intensitas serangan penyakit bulai yang tertinggi yaitu dengan nilai 11,53 % (kategori serangan sedang), kemudian disusul pada perlakuan 50 g/l (s1) yaitu 11,37 % (kategori serangan sedang) dan pada perlakuan 100 g/l (s2) yaitu 7,40 % (kategori serangan ringan). Tidak terjadi serangan penyakit bulai pada perlakuan tanpa ekstrak daun sirih (s0) tersebut terjadi karena pada saat sebelum penanaman benih jagung diberi perlakuan perendaman ekstrak daun sirih selama 5 menit sebelum benih ditanam. Namun pada perlakuan s1, s2, dan s3 terjadi intensitas serangan penyakit bulai ini dikarenakan ekstrak daun sirih yang digunakan pada awal perlakuan benih sudah mulai terurai dan tidak mampu mengendalikan adanya serangan penyakit yang datang menyerang hal ini juga mengingat sifat baku dari pestisida nabati yang tidak meninggalkan residu kimia pada tanaman. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa intensitas serangan penyakit bulai menurun pada saat tanaman berumur 30 dan 45 hari setelah tanam, hal ini disebabkan perlakuan penyemprotan ekstrak pestisida nabati tetap diberikan pada tanaman sesuai dengan perlakuan, sehingga intensitas serangan penyakit bulai mengalami penurunan. Sedangkan pada perlakuan tanpa pemberian ekstrak daun sirih (s0) intensitas serangan penyakit bulai pada tanaman jagung manis cenderung meningkat. Keadaan ini memperlihatkan bahwa pemberian pestisida alami berupa ekstrak daun sirih dapat menurunkan/mengendalikan serangan penyakti bulai pada tanaman jagung manis. Tinggi Tanaman Jagung Manis pengaruh pemberian ekstrak daun sirih berbeda nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis pada umur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam dan hasil penelitian disajikan pada Tabel 2.

20 Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Penelitian Pengaruh Ekstrak Daun Sirih terhadap Tinggi Tanaman Jagung Pada Tanaman Jagung Manis Perlakuan Ekstrak Daun Tinggi Tanaman (cm) pada Umur Sirih 15 HST 30 HST 45 HST 24,77 21,33 19,83 22,33 83,96 95,39 84,50 87,83 176,39 177,83 177,33 172,02 Berdasarkan data tersebut di atas (Tabel 2), tinggi tanaman saat umur 15, 30 dan 45 hari setel\ah tanam terlihat bahwa setiap peningkatan konsentrasi yang diberikan diikuti penurunan tinggi tanaman. Penurunan pertambahan tinggi tanaman jagung manis pada tiap perlakuan tersebut terjadi karena semakin bertambahnya umur tanaman, maka pertambahan perkembangan tanaman akan mengalami penghentian seiring dengan perubahan masa tumbuh tanaman dari masa vegetatif ke masa generatif tumbuh kembang tanaman jagung, hal ini biasa terjadi karena unsur hara yang tersedia pada tanah termanfaatkan untuk pembentukan bunga dan tongkol tanaman. Hasil Tongkol Tanaman Jagung Manis pengaruh pemberian ekstrak daun sirih berbeda tidak nyata terhadap diameter tongkol dan berat tongkol tanaman jagung manis. Hasil penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun sirih terhadap diameter tongkol dan berat tongkol tanaman jagung manis disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penelitian Pengaruh Ekstrak Daun Sirih terhadap Diameter Tongkol dan Berat Tongkol Tanaman Jagung Manis Perlakuan Ekstrak Daun Sirih Diameter Tongkol (mm) Berat Tongkol (kg) 319,33 339,00 341,00 332,33 1,93 2,23 2,23 2,16 Hasil penelitian (Tabel 3) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih cenderung menghasilkan diameter tongkol jagung manis yang lebih besar dan berat tongkol yang lebih berat dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian ekstrak daun sirih (s0). Pemberian esktrak daun sirih dengan konsentrasi 100 gram/liter air (s2) menghasilkan diameter tongkol yang paling besar yaitu 341,00 mm dan berat tongkol sebesar 2,23 kg. Keadaan ini menunjukkan meskipun pengaruh sidik ragam berbeda tidak nyata, namun secara visual pemberian ekstrak daun sirih dapat memperbaiki hasil tongkol tanaman jagung manis. Terjadinya perbaikan hasil tongkol tersebut disebabkan karena pemberian ekstrak daun sirih dapat menurunkan serangan penyakit bulai pada tanaman jagung manis. Seperti dikemukakan oleh Kardinan dan Ruhayat (2002) bahwa kandungan kimia daun sirih adalah minyak atsiri 0,8-1,8 % (terdiri atas chavikol, chavibetol (betel phenol),

21 allylprocatechol (hydroxychavikol), allypyrocatechol-mono dan diacetate, karvakrol, eugenol, p.cymene, cineole, caryophyllene, cadinene, esragol, terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase, karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, gula, pati dan asam amino. Chavikol menyebabkan daun sirih berbau khas dan memiliki khasiat antibakteri (daya bunuh bakteri lima kali lebih kuat daripada fenol biasa). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengaruh pemberian ekstrak daun sirih berbeda tidak nyata terhadap intensitas serangan penyakit bulai, tinggi tanaman pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam, diameter tongkol, dan berat tongkol tanaman jagung manis. 2. Pemberian ekstrak daun sirih cenderung menghasilkan pertumbuhan dan produksi tongkol jagung manis yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa pemberian ekstrak daun sirih. Saran 1. Interval waktu pemberian ekstrak daun sirih jaraknya jangan terlalu lama. 2. pemberian ekstrak daun sirih sebaiknya pada saat tidak sedang turun hujan. DAFTAR PUSTAKA AAK, 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius, Yogyakarta. Adisarwanto dan Suhardi. 2000. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah dan Pasang Surut. Penebar Swadaya, Jakarta.. Dalimartha, S, 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Puspa Swara, Jakarta. Kardinan, A dan Ruhayat, A, 2002. Mimba Budidaya dan Pemanfaatan. Penebar Swadaya, Jakarta. Purwono, HS. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta. Rosmarkam, A dan Yuwono, N W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Rukmana, R, 1997. Budidaya jagung Hibrida dan Produksi. Penebar Swadaya, Jakarta.