BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi dan ilmu

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

Safety cash balance (persediaan kas minimal)

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KAS. Minggu 7 1

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri dengan hanya mengandalkan

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari

Oleh. Erfin Winda Sari

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

Manajemen Kas dan surat surat berharga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan/ instansi harus selalu mengawasi setiap kegiatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan utama yaitu untuk memperoleh laba dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pembelanjaan merupakan salah satu masalah sentral dalam perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat menjaga kelancaran operasinya. Ditambah lagi kebanyakan orang

BAB VIII MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II CATATAN ATAS LAPORAN ALIRAN KAS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Berdasarkan PSAK No.2 (2002:2.1) perusahaan diwajibkan untuk. membuat laporan arus kas sebagai salah satu laporan keuangan

MANAJEMEN MODAL KERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB V PENUTUP. 1. Peramalan kas dengan metode analisis data time series dapat

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini seluruh perusahaan berusaha untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB II BAHAN RUJUKAN

MANAJEMEN KAS DAN EFEK

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Semakin majunya dunia teknologi pada masa kini, maka jenis-jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

perbincangan yang menarik bagi para akuntan dan analis keuangan. Hal ini

Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi

MANAJEMEN KEUANGAN PASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimum,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

MANAJEMEN KAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semua jenis perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan menawarkan promosi yang tepat dan pemberian tanggung jawab yang lebih besar. Namun, karena semakin pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan serta globalisasi maka pertumbuhan perusahaan menjadi tidak stabil dan persaingan dunia usaha menjadi semakin berat dan kompleks. Untuk menghadapi permasalahan tersebut berbagai cara telah dilakukan oleh masingmasing perusahaan, baik dalam bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia maupun keuangan. Keberhasilan dan kesuksesan sebuah perusahaan tidak hanya didukung oleh teknik produksi, sistem pemasaran yang baik dan faktor sumber daya manusia yang terampil, tetapi juga diperlukan faktor penunjang yang lain yaitu upaya perusahaan dalam mengatur keuangan serta memanfaatkannya secara efisien, karena kelancaran operasi perusahaan tidak terlepas dari bagaimana pihak manajemen perusahaan khususnya manajer keuangan untuk mengatur dan merencanakan penerimaan dan pengeluarannya. Perencanaan sendiri memegang peranan yang penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan karena merupakan langkah awal dalam menentukan arah kebijaksanaan perusahaan, selain itu perencanaan keuangan merupakan aktivitas yang sangat fundamental dan penting dalam kaitannya dengan kegiatan 1

operasional perusahaan dan usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Maka melalui perencanaan keuangan, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Perencanaan keuangan dimulai dari perencanaan jangka panjang (strategi) yang pada akhirnya menjadi pedoman bagi perencanaan jangka pendek (operasi). Perlu diperhatikan juga bahwa, dana yang diperoleh perusahaan merupakan suatu modal yang dapat digunakan untuk membeli barang-barang modal yang diperlukan dalam aktivitas usahanya. Dari perputaran barang-barang modal tersebut diharapkan perusahaan akan memperoleh keuntungan yang cukup untuk menjamin kelangsungan usahanya. Salah satu aspek yang dapat menjamin terselenggaranya manajemen permodalan suatu perusahaan dengan baik dan lancar adalah manajemen kas. Kas merupakan salah satu unsur permodalan yang sangat berpengaruh terhadap operasional perusahaan sehari-hari, oleh karena itu manajemen kas harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga kas yang tersedia tidak kurang ataupun berlebihan, karena keduanya mempunyai akibat negatif bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama baik perusahaan di mata para supplier perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas, yang berarti bahwa tingkat perputaran kas dalam perusahaan tersebut rendah. 2

Maka untuk mengantisipasi agar perusahaan tidak kekurangan dana, dibuatlah perencanaan keuangan dalam bentuk anggaran kas yang dapat membantu untuk meminimalkan atau membatasi berbagai biaya yang dapat menyebabkan perusahaan kesulitan likuiditas serta memacu dan merencanakan darimana perusahaan memperoleh sumber pembiayaan atau pendapatan untuk memenuhi kewajiban perusahaan baik pada pihak intern maupun ekstern. Selain itu, manajemen kas yang baik dapat membantu manajer untuk lebih mengkoordinasi, mengontrol dan menentukan arah perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perencanaan keuangan seperti pembuatan anggaran kas diharapkan dapat membantu mengelola keuangan perusahaan dengan baik serta memberi perbaikan dan solusi mengenai masalah keuangan yang dihadapi perusahaan. PT X sebagai Strategic Business Unit (SBU) yang memproduksi berbagai macam beras untuk keperluan sehari-hari. Selama ini membuat perencanaan keuangan dengan cara yang sangat sederhana bukan dibuat berdasarkan metode tertentu, sehingga PT X kurang dapat mengontrol aktivitas operasinya secara optimal. Tidak adanya perencanaan keuangan menyebabkan tidak ada pedoman dan tolak ukur dalam pelaksanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap efisiensi kas perusahaan itu sendiri. Selain itu, perusahaan juga tidak dapat memperkirakan kapan dan berapa uang yang akan diterima dan dikeluarkan pada periode yang akan datang sehingga perusahaan menjadi kurang antisipatif dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi seperti kenaikan harga bahan baku 3

yang mungkin akan mengakibatkan meningkatnya jumlah pengeluaran dan menurunkan jumlah penerimaan perusahaan. Maka untuk mempertahankan kesinambungan usahanya diperlukan kemampuan pihak manajemen khususnya manajer keuangan dalam mengelola anggaran kas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk mengetahui implementasi dari pembuatan anggaran kas dan bagaimana pengaruhnya terhadap peningkatan efisiensi kas perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Peranan Penggunaan Anggaran Kas Untuk Meningkatkan Efisiensi Kas PT X. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam suatu perusahaan, peran manajer keuangan sangat penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu penulis merasa perlu adanya perbaikan dan pengelolaan uang kas yang lebih baik untuk meningkatkan efisiensi kas perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat membuat perencanaan keuangan dengan baik akan mendapat kesulitan dalam mengantisipasi kelebihan dan atau kekurangan dana yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, maka masalah yang akan dibahas dan diteliti yaitu: 1. Bagaimana proses pembuatan anggaran kas untuk PT X ini dilakukan. 2. Bagaimana pemanfaatan anggaran kas agar dapat meningkatkan efisiensi kas perusahaan. 4

3. Metode saldo kas minimum mana yang dapat meminimumkan total biaya akibat mempertahankan uang kas. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini, antara lain untuk: 1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan anggaran kas untuk PT X ini dilakukan. 2. Mengetahui manfaat anggaran kas dalam meningkatkan efisiensi kas perusahaan. 3. Mengetahui metode saldo kas minimum mana yang dapat meminimumkan total biaya akibat mempertahankan uang kas. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penulis Sebagai kesempatan untuk belajar mengenai penerapan teori-teori yang penulis peroleh selama mengikuti masa perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan. 2. Perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan efisiensi kas perusahaan. 3. Pihak lain 5

Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dan juga untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi rekan-rekan mahasiswa dan juga pihak lain yang membutuhkan. 1.5 Kerangka Pemikiran Kas merupakan jenis aktiva yang paling likuid bagi sebuah perusahaan. Kas sebagai salah satu unsur dari modal kerja, dapat diartikan sebagai seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk, seperti deposito dan rekening Koran. Kas dalam suatu kegiatan operasional perusahaan diperlukan untuk membelanjai seluruh kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap, membayar deviden, pajak, bunga serta pembayaran lainnya. Pengaturan posisi kas secara tepat, mutlak harus dilakukan oleh suatu perusahaan, sebab saldo kas yang terlalu kecil akan menghambat kelancaran operasional perusahaan, bahkan dapat menempatkan perusahaan tersebut dalam situasi illiquid, sebaliknya saldo kas berlebihan juga memang baik untuk menghindari insolvency tetapi akan mengurangi profitabilitas suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan itu sendiri untuk menyediakan kas yang digunakan untuk memenuhi kewajiban finansial tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pengelolaan kas yang baik sangat dibutuhkan didalam perusahaan untuk menjaga agar operasi perusahaan tidak terhenti dan perusahaan dapat 6

memenuhi kewajiban keuangannya. Seorang manajer keuangan harus dapat mengoptimalkan pemanfaatan uang kas yang ada di perusahaannya serta menjaga posisi kas perusahaan supaya tidak berlebihan atau kekurangan kas. Menurut Ridwan S.Sundjaja dan Inge Barlian dalam bukunya Manajemen Keuangan 1 (2003 : 65), aktivitas utama manajer keuangan adalah: 1. Membuat perencanaan dan analisa keuangan. 2. Membuat keputusan investasi. 3. Membuat keputusan pembiayaan. Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dilihat dari jangka waktunya, proses perencanaan terdiri dari perencanaan jangka panjang dan perencanaan jangka pendek. Yang termasuk dalam perencanaan jangka pendek yaitu ramalan penjualan dan data-data operasi dan finansial. Sedangkan yang menjadi outputnya adalah beberapa anggaran operasional, anggaran kas dan laporan keuangan pro forma. Anggaran kas merupakan proyeksi penerimaan kas dan pengeluaran kas di masa yang akan datang, untuk beberapa selang waktu tertentu bagi manajer keuangan, proyeksi ini memberikan kerangka untuk menilai dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas di masa yang akan datang. Dengan demikian, manajer bisa menilai dan meninjau kembali prosedur penagihan dan pengeluaran yang digunakan untuk menentukan apakah prosedur tersebut memaksimumkan arus kas bersih perusahaan. Tujuan akhir dalam membuat anggaran kas adalah 7

untuk mendapatkan gambaran apakah posisi saldo kas perusahaan akan menunjukkan tersedianya dana atau tidak untuk kegiatan operasional perusahaan. Anggaran kas merupakan pandangan ke depan, yang mencoba memperkirakan penerimaan kas (aliran kas masuk) dan pengeluaran kas (aliran kas keluar). Menurut Ridwan S.Sundjaja dan Inge Barlian dalam bukunya Manajemen Keuangan I (2003 : 99), aliran kas perusahaan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Aliran kas dari aktivitas operasi, aliran kas yang berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan dari produk maupun jasa perusahaan. 2. Aliran kas dari aktivitas investasi, berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap maupun investasi pada bisnis lain, dimana pembelian mengakibatkan kas keluar dan transaksi penjualan menghasilkan aliran kas masuk. 3. Aliran kas dari aktivitas pendanaan, dihasilkan dari pinjaman dan ekuitas. Untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan beberapa peramalan, dan kunci dari peramalan keuangan dan analisis berbagai data keputusan keuangan adalah ramalan penjualan (sales forecast). Ramalan penjualan merupakan dasar untuk ramalan dan pembuatan anggaran lainnya, selain itu ramalan penjualan juga mempengaruhi faktor produksi, penyediaan bahan baku dan kebijakan tenaga kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa ramalan penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan, dan ini akan menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai mendatang. 8

Kebutuhan akan kas untuk membiayai operasi perusahaan setiap bulannya tidaklah sama. Maka untuk mengatasi fluktuasi kebutuhan akan kas, perusahaan haruslah menetapkan saldo kas minimumnya. Saldo kas minimum tersebut merupakan saldo kas yang dimiliki, disimpan dan dijaga setiap bulannya. Untuk menentukan jumlah saldo minimum tersebut dapat digunakan model persediaan atau model Baumol maupun model Miller-Orr. Metode Baumol merupakan model yang menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) seperti pada manajemen persediaan. Sedangkan model Miller-Orr menentukan batas atas dan batas bawah dari fluktuasi kas. Saldo kas kumulatif yang negatif mengharuskan perusahaan untuk mencairkan surat berharganya ke dalam bentuk kas atau perusahaan meminjam sejumlah dana jangka pendek. Sedangkan jika saldo kas melebihi saldo kas minimumnya maka perusahaan dapat menginvestasikan kelebihannya tersebut pada surat-surat berharga atau melakukan investasi. Menurut Agus Sartono dalam bukunya Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (2001 : 416), keuntungan yang dapat diharapkan dengan memiliki kas yang cukup adalah: 1. Memperoleh bunga dari investasi pada surat berharga. 2. Dengan memiliki kas yang cukup, perusahaan dapat memperoleh potongan pembelian yang diberikan oleh supplier sehingga menurunkan harga beli input. 3. Seringkali perusahaan memperoleh kesempatan pembelian yang lebih baik dengan memiliki kas yang cukup, misalkan adanya promosi dari supplier. 9

4. Perusahaan akan memperoleh rangking yang lebih baik dengan mempertahankan aktiva lancar yang cukup. Oleh karena itu, penyusunan anggaran kas suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan akan dan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui akan adanya defisit kas jauh sebelumnya maka dapat direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutup defisit tersebut. Sebaliknya, dengan mengetahui jauh sebelumnya akan terjadi surplus kas maka dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut. Menurut Douglas Garbutt dalam bukunya Manajemen Kas (1994 : 33), untuk membuat anggaran kas diperlukan data akuntansi, khususnya laporan sumber dan penggunaan kas yang sering disebut juga sebagai laporan aliran kas atau laporan arus kas. Dalam hal ini saldo awal ditambah penerimaan dikurangi pengeluaran adalah sama dengan saldo akhir yang akan digunakan sebagai saldo awal periode berikutnya. Selain merupakan cara yang paling praktis dalam perencanaan kas, cara ini juga memberi pengertian tentang penganggaran kas dan pengendalian masalah dalam bisnis. Sehingga dari anggaran kas tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kas perusahaan. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.1 10

Gambar 1.1 Aktivitas Utama Manajer Keuangan Membuat Perencanaan dan Analisis Keuangan Membuat Keputusan Investasi Membuat Keputusan Pembiayaan Jangka Panjang Jangka Pendek Salah Satu Outputnya Anggaran Kas Diperlukan Ramalan Penjualan Anggaran Penerimaan Kas Anggaran Pengeluaran Kas Rutin Tidak Rutin Operasional Finansial Hasil Operasi Perusahaan Bukan Hasil Operasi Handling Cost Angsuran Overhead Cost Perkiraan Aliran Kas Model Miller-Orr Model Baumol Saldo Kas Minimum Saldo Kas Akhir Melakukan Investasi Positif Negatif Melakukan Pinjaman 11