DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR MALOKLUSI GIGI

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Tugas Akhir Juni 2017

ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

ABSTRAK & EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN SKIM PEMBINAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selalu menjadi perhatian. Seorang ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asupan makanan pada bayi setelah lahir adalah ASI (Roesli, 2005). WHO

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NASKAH PUBLIKKASI ALAT PENGUKUR GETARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MENGGUNAKAN SENSOR MICROPHONE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

RANCANG BANGUN DATA LOGGER KECEPATAN UNTUK MESIN INDUKSI DAIHO TYPE

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. empat tipe, yaitu atrisi, abrasi, erosi, dan abfraksi. Keempat tipe tersebut memiliki

BAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK DIGITAL BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR ROTARY ENCODER KARYA ILMIAH

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

PENGHITUNG BENIH IKAN LELE OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tindakan pencegahan dan koreksi terhadap maloklusi dan malrelasi pada

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang baru lahir mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANAN DOKTER GIGI UMUM DI BIDANG ORTODONTI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Oklusi secara sederhana didefinisikan sebagai hubungan gigi-geligi maksila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta digunakan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras sampai ke perangkat lunak untuk bisa melanjutkan ketahap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rongga mulut memiliki peran yang penting bagi fungsi

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Video shooting adalah serangkaian kegiatan pengambilan gambar bergerak

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DRAF PATEN. Diajukan untuk Memperoleh Paten dari Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

BAB I PENDAHULUAN. Tensimeter yang sering digunakan beberapa waktu yang lalu adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perawatan ortodonti Optimal * Hasil terbaik * Waktu singkat * Biaya murah * Biologis, psikologis Penting waktu perawatan

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI KETERSEDIAAN KURSI PENONTON SEPAK BOLA VIA PINTU MASUK DAN PINTU KELUAR BERBASIS ARDUINO

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sampel yang di peroleh sebanyak 24 sampel dari cetakan pada saat lepas bracket. 0 Ideal 2 8,33 2 8,33

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/ WALI OBJEK PENELITIAN. Kepada Yth, Ibu/ Sdri :... Orang tua/ Wali Ananda :... Alamat :...

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

INDIKATOR BAHAN BAKAR MINYAK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN FLUIDA BERBASIS MIKROKONTROLER PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI

Analisis Model Studi, Sumber Informasi Penting bagi Diagnosis Ortodonti. Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN PEMBINAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ortodonsia menurut American Association of Orthodontists adalah bagian

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Teknobiomedik,

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO DAN ULTRASONIK

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Standar Prosedur Operasional Penggunaan Alat. Sebelum menggunakan alat non-contact thermometer ini ada beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

PERANCANGAN MESIN PENJUAL MAKANAN RINGAN OTOMATIS

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

III. RENCANA PERAWATAN

EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT

Transkripsi:

ABSTRAK & EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN PEMBINAAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR MALOKLUSI GIGI Oleh Mohamad Agung Prawira Negara, S.T., M.T. (Ketua) LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 Didanai DIPA Universitas Jember Tahun Anggaran 2014 Nomor : DIPA-023.04.2.414995 Tanggal 5 Desember 2013 Revisi ke-02 tanggal 24 Maret 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENELITIAN Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Telp. 0331-337818, 339385 Fax. 0331-337818 e-mail : penelitian.lemlit@unej.ac.id Desain dan Imlementasi Alat Ukur Maloklusi Gigi Peneliti : Mohamad Agung Prawira Negara 1 Mahasiswa Terlibat : Muhamad Setyo Wibowo 2 Sumber Dana : DIPA Universitas Jember 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember ABSTRAK Kondisi yang ada saat ini, cara yang dilakukan oleh dokter gigi dalam mengukur tingkat kompleksitas maloklusi gigi pasien adalah dengan cara konvensional, yaitu dengan cara mencetak bentuk gigi pasien baru kemudian dilakukan pengukuran secara manual. Cara itu membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efektif dan efisien dalam segi waktu maupun biaya. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan alat ukur maloklusi gigi yang modern. Alat ini dibuat dengan menggunakan sensor elektronika sehingga hasil pengukuran tingkat maloklusi bisa lebih cepat didapatkan. Sensor yang digunakan adalah flex sensor untuk mengukut overbite dan overjet. Hasil yang didapatkan dari kedua sensor tersebut kemudian akan digabungkan dan disesuaikan dengan skala maloklusi yang ada sehingga diketahui kondisi tingkat maloklusi pasien. Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaruh tekanan gigit dan posisi gigit pada flex sensor sangat berpengaruh terhadap pengambilan nilai ADC setiap pengukuran. Pada perbandingan data overjet dan overbite antara pengukuran manual dengan pengukuran digital, nilai eror persen overjet terkecil 0% dan yang terbesar 490% sedangkan untuk overbite nilai eror persen terkecil 0% dan yang terbesar 19%. Kata kunci: Maloklusi gigi, Overjet, Overbite, Flex Sensor

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENELITIAN Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Telp. 0331-337818, 339385 Fax. 0331-337818 e-mail : penelitian.lemlit@unej.ac.id Desain dan Imlementasi Alat Ukur Maloklusi Gigi Peneliti : Mohamad Agung Prawira Negara 1 Mahasiswa Terlibat : Muhamad Setyo Wibowo 2 Sumber Dana : DIPA Universitas Jember Kontak e-mail : magungpn@unej.ac.id Diseminasi (jika ada) : Belum ada 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember EXECUTIVE SUMMARY Latar Belakang & Tujuan Penelitian Dunia elektronika khususnya bidang biomedika adalah suatu bidang yang saat ini sedang mengalami perkembangan dengan pesatnya hal ini dikarenakan memang tuntutan jaman yang menuntut suatu kinerja yang otomatis sehingga bisa memudahkan manusia. Dunia kedokteran gigi saat ini tidak kalah pentingnya dalam perkembangan ilmu maupun perkembangan alat-alat yang dipergunakan di dalam praktek. Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau malrelasi lengkung gigi (rahang) di luar rentang kewajaran yang dapat diterima. Saat ini banyak yang berusaha memperbaiki abnormalitas giginya dengan melakukan beberapa perawatan. Sampai saat ini alat untuk mengukur maloklusi gigi insisivus masih dilakukan secara manual dengan model gigi pasien dan di ukur dengan jangka berujung runcing, penggaris, dan digital caliper (jangka sorong). Hal ini tentu membutuhkan ketelitian di setiap pengukurannya. Sistem penyimpanan data pun pada umumnya masih dilakukan secara manual. Dari sinilah tercipta sebuah ide untuk membuat alat ukur digital untuk mengukur relasi gigi anterior secara vertikal agar mempermudah dokter mengetahui jarak overbite dan overjet pada gigi anterior.

Metode Penelitian Alat ukur maloklusi gigi yang didesain pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu flux sensor dan tool box yang memiliki adc, arduino dan lcd didalamnya. A. Proses Kerja Cara kerja dari alat ukur overbite yaitu dengan memproses data masukan dari flux sensor di arduino uno yang hasilnya telah berubah menjadi data digital dengan bantuan ADC. Hasil proses data dari arduino kemudian dikirim ke LCD dan PC. B. Proses Kalibrasi Untuk mempproses masukan data digital ada arduino uno, kita membutuhkan sebuah persamaan yang dapat mengubah masukan tersebut menjadi data numerikal yang bias mempresentasikan nilai overbite & overjet. Agar menghasilkan persamaan tersebut maka perlu dilakukan sebuah proses kalibrasi terlebih dahulu. Proses kalibrasi yang dilakukan terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah melakukan pembuatan cetakan gigi sampel pasien dan melakukan pengukuran secara manual menggunakan penggaris dan digital caliper. Proses pengukuran secara manual dilakukan sebanyak tiga kali dan kemudian kita ambil nilai rata-rata pengukuran-pengukuran tersebut untuk digunakan sebagai sumber data. Bagian kedua adalah melakukan pengukuran secara langsung menggunakan alat ukur yang telah dibuat kepada pasien. Proses pengukuran juga dilakukan sebanyak tiga kali dan sama halnya dengan nilai dari proses pengukuran manual, kita ambil nilai rata-rata sebagai sumber data. Bagian terakhir dari proses kalibrasi adalah mencari persamaan dari seluruh data dari proses pengukuran manual dan pengukuran menggunakan alat ukur yang telah dibuat. Hasil & Pembahasan A. Hasil perancangan alat Pada gambar 1 adalah gambar rancangan awal dimana flex sensor untuk di gigit setelah di data di olah di dalam komponen box. Di dalam komponen box terdapat arduino uno dan Lcd untuk menampilkan hasil pembacaan sensor dan push button sebagai tombol untuk Start dan stop. Setelah di proses dari arduino lalu di kirim ke PC/laptop untuk di tampilkan di layar dan di situ juga bisa untuk menyimpan data yang di hasilkan.

Flex sensor Komponen Box dengan LCD Gambar 1 Perancangan Alat 5 4 3 2 1 6 7 Gambar 2 Hasil pembuatan alat

Pada gambar 2 adalah bentuk hasil pembuatan alat. Sebagai berikut ini adalah fungsi dari masing masing kegunaan pada perangkat keras: 1. Variable resistor sebagai kalibrasi sensor ke titik Nol. 2. Tombol untuk mulai pengambilan data. 3. Tombol untuk berhenti pengambilan data. 4. Tombol untuk overjet minus. 5. Tombol untuk openbite. 6. Sensor Flex untuk di gigit. 7. LCD untuk tampilan data. B. Pengujian Overjet Pada pengujian overjet, untuk mendapatkan hasil perbandingan yang akurat maka di lakukan pembuatan model gigi pada sampel untuk memudahkan pengukuran dengan penggaris. Setelah itu sampel di ukur digital dengan cara mengigit sensor flex dengan tiga kali gigitan hasil dari gigitan tersebut di ambil rata-rata. Tabel 1 adalah hasil dari pengambilan data sampel secara manual dan digital. Tabel 1 Pengukuran overjet manual dan digital No Pengukuran Overjet (mm) Manual Digital Error(%) 1 4.02 4.2 4.4 2 3.9 3.72 4.6 3 1.9 2.12 2.2 4 1.3 1.82 8 5 2.4 2.5 4.1 6 3.1 3.3 6.4 7 6.8 6.5 4.4 8 6 6.3 5 9 2 2.12 6 10 1.7 1.8 5 11 2.6 2.6 0 12 2 2.21 5 13 2 2.0 0 14 1.3 1.4 3.3 15 3.6 3.9 8.3 16 1 6.02 490 17 3.9 4 2.5 18 3.9 3.3 15.3

Dapat di lihat pada Tabel 1 disitu terlihat perbandingan antara pengukuran manual dengan penggaris dan pengukuran digital menggunakan sensor flex. Disini pengukuran digital mengacu pada pengukuran manual. Pengukuran digital ini hanya mengukur relasi antara gigi 11 dengan 41 dan 21 dengan 31. Pada data sampel yang di ambil hanya satu relasi gigi yaitu gigi 11 dengan 41 dan ada juga yang gigi 21 dengan 31 di karenakan gigi 11 mengalami patah pada giginya. Rumus nilai eror persen yang digunakan pada table diatas adalah sebagai berikut: (1) C. Pengujian Overbite Pada pengujian overjet, untuk mendapatkan hasil perbandingan yang akurat maka di lakukan pembuatan model gigi pada sampel untuk memudahkan pengukuran dengan penggaris. Setelah itu sampel di ukur digital dengan cara mengigit sensor flex dengan tiga kali gigitan hasil dari gigitan tersebut di ambil rata-rata. Tabel 2 adalah hasil dari pengambilan data sampel secara manual dan digital. Tabel 3 Pengukuran overbite manual dan digital No Pengukuran Overbite (mm) Manual Digital E% 1 3.9 4 2.5 2 3 2.8 6 3 2 2.1 5 4 1.6 1.7 5 5 2.2 2.32 5.1 6 2.26 2.38 5.3 7 5.1 4.98 4.4 8 4.2 5 19 9 2.5 2.62 4 10 0.84 1 1.9 11 2.2 2.2 0 12 1.6 1.72 5 13 5 5.7 14 14 1.6 1.9 18 15 1.3 1.4 3.3 16 3.8 3.9 2.9 17 6 5.8 3.3 18 3.5 3.8 8

Dapat dilihat dari tabel 2 perbandingan antara pengukuran overbite secara manual dan digital. Hasil dari pengukuran digital mengacu pada pengukuran manual dengan panggaris. Pengukuran digital ini hanya mengukur relasi antara gigi 11 dengan 41 dan 21 dengan 31. Pada data sampel yang di ambil hanya satu relasi gigi yaitu gigi 11 dengan 41 dan ada juga yang di ambil sampel relasi gigi 21 dengan 31 di karenakan gigi 11 mengalami patah pada giginya. Rumus nilai eror persen yang digunakan dalam tabel diatas merupakan rumus 1. Pada pengambilan data ini pengaruh dari tekanan gigit dan sudut sensor sangat berpengaruh. Ketika pengambilan data goyang sedikit maka hasil yang di dapat akan berbeda dari pengambilan awal oleh karena itu pengambilan data harus di lakukan 3x lalu di rata-rata. Kesimpulan 1. Pada pengujian sensor flex perubahan sudut berpengaruh dengan resistansi ketika sudut semakin besar resistasi semakin besar dan ketika sudut semakin kecil maka resistansi semakin berkurang. 2. Pengaruh tekanan gigit dan posisi gigit pada sensor flex sangat berpangaruh terhadapat pengambilan nilai ADC setiap pengambilan akan berbeda-beda. 3. Pada alat yang di buat ini utuk mengukur relasi gigi anterior harus satu persatu mengukurnya sama seperti menggunkan pengukuran manual dengan penggaris 4. Pada perbandingan data overjet dan overbite antara pengukuran manual dengan digital error persen overjet terkecil 0% dan yang terbesar 490%, untuk overbite error persen 0% dan yang terbesar 19%.