Latar Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Alam Kuliah 1. Soeryo Adiwibowo

dokumen-dokumen yang mirip
Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

Desa Kota Lestari. Elanto Wijoyono COMBINE Resource Institution - Yogyakarta Urban Social Forum Solo, 20 Desember 2014

BAB V PENUTUP Pertama

Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Fenomena gerakan civil society senantiasa berbanding terbalik dengan kekuasaan

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

Mia Siscawati. *Program Studi Kajian Gender-Program Pascasarjana UI *Pusat Kajian Antropologi-FISIP UI

Teori Sumberdaya Bersama (Common- Pool Resource / Common Property Resource)

Membangun Organisasi Rakyat

Proses Komunikasi dalam Masyarakat

Learning Day. TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) Hadir Dalam Mengatasi Masalah Komunitas. Edisi 22 Maret 2013

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG

PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA. A. Lukman Irwan, SIP Staf Pengajar Ilmu Pemerintahan Fisip UNHAS

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

BAB I PENDAHULUAN. baru pada saat ini tetapi telah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi

Kebijakan Desentralisasi dalam Kerangka Membangun Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah di Tengah Tantangan Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP DAN PRAKTEK GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. terutama di Negara-negara berkembang. Indonesia merupakan Negara

Corporate Brand & Communication Plan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kasus Pengelolaan Kolaboratif Hutan: Small Grant Programme for the Promotion of Tropical Forest (SGP PTF)

Desentralisasi dan Devolusi Pengelolaan Sumber Daya Alam. Kuliah Pengelolaan Kolabora/f Sumberdaya Alam Soeryo Adiwibowo

BAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik,

Etika & Tanggung Jawab Sosial

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI

MEDIA WATCH DAN PELAKSANAAN KEBEBASAN PERS. Djoko Walujo 1

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

MISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

Carrying capacity memperbolehkan manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

PROGRAM RINTISAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PEREKONOMIAN KAWASAN BERBASIS IPTEK (KIMBIS) DI LAMONGAN

PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai suatu konsep UKDW

Kota Ramah HAM dalam Perspektif Keadilan Lingkungan Budi Widianarko

[Type the document subtitle]

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

BAB I PENDAHULUAN. Kenya, 2013, p.18). Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, pertanian, ekonomi dan bisnis, telah menjadi issue sentral di

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan

TERMINOLOGI PARTISIPATIF

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan kepada Undang-Undang. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah, menekankan adanya

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

INSTITUT PERTANIAN BOGOR LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PUSAT STUDI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan

Sosialisme Indonesia

MAKALAH. Hak Asasi Manusia & Kelompok Rentan. Oleh: Mahrus Ali, S.H., M.H.

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP GOVERNANCE ASAL MUASAL

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

PENTINGKAH COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY?

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendanaan (financing) dari rencana investasi mereka. Beberapa negara seperti

Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

MASALAH POLITIK DAN BIROKRASI P-SDA : Kerusakan Hutan Gorontalo vs Perjalanan Pengadilan Rahman Dako

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang. 1. Untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaan maka elit harus jeli

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

BISNIS DAN LINGKUNGANNYA

BAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan

Transkripsi:

Latar Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Alam Kuliah 1 Soeryo Adiwibowo

Konteks Limits to growth (batas-batas pertumbuhan) & The Silent Spring (Musim Semi yang Sunyi) à aspek ekologi, kerusakan & pencemaran lingkungan Pilar politik hijau (green politics) à aspek politik Tindakan kolektif & property rights à aspek ekonomi & sosiologis Aspek kekuasaan (power) à akses à aspek sosiologis

Ekologi & Batas-batas Pertumbuhan Buku Limits to Growth & The Silent Spring menjadi pencerah bagi kalangan akademisi & rakyat. Limits to Growth: hasil telaahan para pakar dunia terkemuka, analisis pd tataran global, & menggunakan modelling & simulation. Memprediksi dooms day atau kiamat yang akan tiba akibat ulah manusia sendiri. The Silent Spring: ditulis dalam bentuk novel yang ditulis secara populer oleh seorang aktivis perempuan. Menggugah rakyat banyak untuk peduli terhadap kondisi lingkungan hidup di sekitar mereka (lokal). Kedua buku klasik yang menjadi awal penggerak gerakan lingkungan.

Empat pilar: Tanggung jawab pada alam/ekologi (ecological responsibility) Demokrasi akar rumput (grass roots democracy) Keadilan sosial (social justice) Tanpa kekerasan (non violence)

Tanggung jawab terhadap alam/ekologi Keberlanjutan hanya berlangsung bila daya dukung ekologi/alam tidak terlampaui. Syarat utama agar daya dukung tidak terlampaui: Pembangunan ekonomi, sosial dan politik harus diarahkan ke kemandirian/swa-sembada (self sufficient) & pada pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs) Ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic) mensyaratkan transformasi fundamental dalam pertumbuhan, konsumsi, produksi, dan pola kerja (elemen utama ekonomi kapitalisme penyebab kerusakan & pencemaran lingkungan).

Tanggung jawab terhadap alam/ekologi Ekonomi dan tatanan kehidupan yang mendorong terpenuhinya kebutuhan (needs) bukan keinginan (wants) à akan menghilangkan kehendak untuk senantiasa mendorong pertumbuhan ekonomi. Iklan, gaya hidup, & organisasi-organisasi pemicu kehidupan konsumtif à meningkatkan konsumsi barang & jasa yang tidak terlampau diperlukan à mendorong timbulnya keinginan konsumen yang tidak urgen &

Demokrasi akar rumput: Membangun/memelihara norma-norma dan aturanaturan bersama di tingkat komunitas; termasuk menegakkan norma-norma & aturan tsb. Membangun agenda bersama komunitas Pemimpin & kepemimpinan menjadi faktor utama. Modal sosial merupakan faktor yang lebih penting drpd modal kapital Posisi organisasi LSM atau organisasi akar rumput menjadi sentral. Ketergantungan thd LSM atau organisasi akar rumput sering menjadi boomerang.

Keadilan sosial: Ketika negara belum dapat menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka keadilan dapat dibangun pada tingkat komunitas yang wilayah hukumnya memperoleh legitimasi dari para pengikut dan pejabat negara yang berwenang yang jarak sosialnya terdekat dg komunitas. Di tingkat komunitas keberhasilan menjaga aturanaturan dan kesepakatan untuk distribusi manfaat secara adil sangat ditentukan oleh tradisi yang dibangun bersama, pemimpin lokal yang menjadi pelindung & penjaga, serta modal sosial yang efektif.

Tanpa kekerasan: Kekerasan sering timbul karena terusiknya keadilan yang telah dirumuskan bersama Potensi kekerasan juga timbul manakala komunitas berhadapan organisasi pemerintah yang melanggar kesepakatan bersama dan/atau tidak menggubris aturan-aturan lokal yang dibuat internal masyarakat untuk distribusi keadilan manfaat. Dialogis dan kesabaran alat utama. Maraton panjang untuk memperjuangkan keadilan di akar rumput.

Politik Hijau & Sistem Politik Negara Politik hijau dapat berkembang subur pada iklim politik yang demokratis, sistem ekonomi yang adil, & hukum yang tidak berpihak. Konteks Indonesia: demokrasi baru sampai pada tataran institusi. Di masyarakat adat, demokrasi substantif yang menjadi spirit & tindakan sehari-hari sudah banyak pudar. Konteks Indonesia: pluralisme hukum. Di masyarakat akar rumput jauh dari pusat kekuasaan, hukum adat lebih efektif ketimbang hukum positif. Walau bukan satu-satunya syarat, devolusi penguasaan & pengelolaan sumberdaya alam menjadi penentu keberhasilan pengelolaan kolaboratif sumberdaya alam.