No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N

dokumen-dokumen yang mirip
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

S U R A T E D A R A N

No. 16/25/DKSP Jakarta, 31 Desember 2014 S U R A T E D A R A N

No.18/15/DKSP Jakarta, 20 Juni 2016 S U R A T E D A R A N. Pengelolaan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet

S U R A T E D A R A N

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

STIE DEWANTARA Manajemen Kartu Plastik

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY)

No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N

No.17/ 23 /DPM Jakarta, 30 September Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N. Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money)

S U R A T E D A R A N

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu

No.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK)

No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/40/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMROSESAN TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No.17/20/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/15/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARA JASA PENGOLAHAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT FINAL HASIL LEGAL REVIEW No. 13/ 7 /DASP Jakarta, 25 Februari 2011 S U R A T E D A R A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Sistem Pembayaran Non Tunai

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal: Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum

S U R A T E D A R A N

No. 1/ 4 /DASP Jakarta, 29 November 1999 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.10/ 33 /DPNP Jakarta, 15 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA. Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA

No Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 13/ 14 /DKBU Jakarta, 12 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

No. 13/ 29 /DPNP Jakarta, 9 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/ 28 /DASP Jakarta, 12 Desember 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DAN PERUSAHAAN JASA KURIR, DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

A. Registrasi dan/atau Pembukaan Rekening Penerima Bantuan Sosial

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TAHUN 2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/25/DPU Jakarta, 2 November 2016 Oktober Perihal : Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah

No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

100% Kartu Debit Ber-Chip Pada 2021

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

No. 14/ 1 /DPM Jakarta, 4 Januari Maret SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 15/23/DASP Jakarta, 27 Juni S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DAN BADAN USAHA BERBADAN HUKUM INDONESIA BUKAN BANK

No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1

Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun : Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/4/PBI/2015 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kembali Peraturan Bank Indonesi

Transkripsi:

No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Perihal : Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number Online 6 (Enam) Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Diterbitkan di Indonesia Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5000) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5275), dalam rangka meningkatkan keamanan dalam penyelenggaraan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dan mendukung terwujudnya sistem Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) yang dapat saling dikoneksikan serta memenuhi kebutuhan masyarakat, perlu diatur kembali ketentuan pelaksanaan mengenai implementasi standar nasional teknologi chip dan penggunaan Personal Identification Number (PIN) online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut: I. PENGGUNAAN STANDAR NASIONAL TEKNOLOGI CHIP, MAGNETIC STRIPE, DAN PIN ONLINE 6 (ENAM) DIGIT UNTUK KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET A. Teknologi Chip dan Magnetic Stripe untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet Penggunaan teknologi chip dan magnetic stripe untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet di Indonesia dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Prinsipal

2 1. Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet wajib menggunakan standar teknologi chip yang telah disepakati oleh industri dan ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet. 2. Selain menggunakan standar nasional teknologi chip sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Penerbit dapat menerbitkan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dengan menggunakan teknologi magnetic stripe secara terbatas sepanjang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Kartu ATM dan/atau Kartu Debet diterbitkan atas dasar rekening simpanan yang ditetapkan memiliki saldo paling banyak Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) berdasarkan perjanjian tertulis antara Penerbit dan nasabah. b. Penerbit wajib melakukan pengendalian risiko terkait penggunaan teknologi magnetic stripe yang paling kurang meliputi: 1) memiliki prosedur pencegahan dan penanganan fraud, termasuk melakukan identifikasi fraud yang mungkin terjadi dan menetapkan mitigasi yang sesuai; 2) memastikan proteksi yang memadai terhadap data yang sensitif dan rahasia untuk memastikan keamanan dan integritasnya; 3) melakukan edukasi kepada Pemegang Kartu untuk melindungi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang dimiliki; dan 4) memiliki mekanisme untuk mendeteksi fraud. B. Penggunaan PIN sebagai Sarana Autentikasi Penerbit dan Acquirer wajib menggunakan PIN online 6 (enam) digit sebagai sarana autentikasi transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia. II. BATAS

3 II. BATAS WAKTU DAN TAHAPAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL TEKNOLOGI CHIP DAN PIN ONLINE 6 (ENAM) DIGIT UNTUK KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET A. Batas Waktu Implementasi 1. Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir wajib menggunakan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.1 pada seluruh Kartu ATM, Kartu Debet, terminal Automated Teller Machine (ATM), terminal Electronic Data Capture (EDC), dan sarana pemroses paling lambat tanggal 31 Desember 2021. 2. Pembatasan penggunaan teknologi magnetic stripe untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.2.a dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Desember 2021. 3. Kewajiban penggunaan PIN online 6 (enam) digit sebagai sarana autentikasi transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam butir I.B dilaksanakan: a. paling lambat tanggal 30 Juni 2017, untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang menggunakan teknologi magnetic stripe; atau b. paling lambat tanggal 31 Desember 2021, untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang menggunakan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.1. B. Tahapan Implementasi Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir wajib mengimplementasikan penggunaan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet, dengan tahapan sebagai berikut: 1. Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir wajib telah selesai

4 selesai menyiapkan infrastruktur pada host dan back-end system untuk dapat memproses transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dengan menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet paling lambat tanggal 30 Juni 2017. 2. Setiap terminal ATM dan/atau terminal EDC baru yang diadakan oleh Penerbit dan/atau Acquirer wajib dapat memproses transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dengan menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sejak tanggal 1 Juli 2017. 3. Penerbit wajib telah menerbitkan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dengan menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.1, dengan tahapan: a. pada tanggal 1 Januari 2019, paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari total Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan telah menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit; b. pada tanggal 1 Januari 2020, paling kurang 50% (lima puluh persen) dari total Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan telah menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit; c. pada tanggal 1 Januari 2021, paling kurang 80% (delapan puluh persen) dari total Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan telah menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit; dan d. pada tanggal 1 Januari 2022, 100% (seratus persen) dari total Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan telah menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit. Perhitungan

5 Perhitungan total Kartu ATM dan/atau Kartu Debet di atas tidak termasuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.2.a. III. PEMROSESAN TRANSAKSI KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET DI INDONESIA A. Pemrosesan Transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Diterbitkan di Indonesia 1. Pemrosesan Transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Menggunakan Teknologi Magnetic Stripe a. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2017, setiap Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan teknologi magnetic stripe dapat diproses dengan menggunakan sarana autentikasi transaksi berupa PIN atau tanda tangan. b. Mulai tanggal 1 Juli 2017 pemrosesan transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang menggunakan teknologi magnetic stripe dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Setiap transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan teknologi magnetic stripe wajib diproses secara domestik dengan menggunakan teknologi magnetic stripe dan PIN online 6 (enam) digit. 2) Dalam hal transaksi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dilakukan oleh Penerbit dan Acquirer yang berbeda (transaksi off us) maka pemrosesan dilakukan secara domestik dengan menggunakan teknologi magnetic stripe dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sepanjang telah terdapat Prinsipal yang dapat memproses transaksi tersebut. c. Mulai tanggal 1 Januari 2022, setiap Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia dan

6 dan menggunakan teknologi magnetic stripe wajib diproses secara domestik dengan menggunakan teknologi magnetic stripe dan PIN online 6 (enam) digit. 2. Pemrosesan Transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Menggunakan Standar Nasional Teknologi Chip a. Pemrosesan sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 1) Dalam hal transaksi dilakukan dengan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dan terminal ATM atau terminal EDC yang telah menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit maka transaksi tersebut wajib diproses dengan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet. 2) Dalam hal transaksi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dilakukan oleh Penerbit dan Acquirer yang berbeda (transaksi off us) maka kewajiban pemrosesan dengan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet berlaku sepanjang telah terdapat Prinsipal yang dapat memproses transaksi tersebut. 3) Dalam hal transaksi dilakukan dengan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang telah menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit namun pada terminal ATM atau terminal EDC yang belum menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit maka transaksi tersebut dapat diproses dengan menggunakan sarana autentikasi transaksi berupa PIN atau tanda tangan. b. Pemrosesan mulai tanggal 1 Januari 2022 Setiap Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit wajib

7 wajib diproses secara domestik dengan menggunakan standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet. B. Pemrosesan Transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Tidak Diterbitkan di Indonesia 1. Penerbit dan/atau Acquirer di Indonesia yang menjadi anggota Prinsipal internasional harus memastikan bahwa terminal ATM dan/atau terminal EDC yang dimilikinya dapat memproses transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan oleh penerbit di luar Indonesia yang menjadi anggota Prinsipal internasional tersebut. 2. Pemrosesan transaksi Kartu ATM dan/atau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dilakukan sesuai dengan teknologi dan sarana autentikasi yang berlaku untuk kartu tersebut, yang antara lain dapat berupa: a. teknologi chip atau teknologi magnetic stripe; dan b. sarana autentikasi berupa PIN atau tanda tangan. IV. KEPEMILIKAN DAN PENGELOLAAN STANDAR NASIONAL TEKNOLOGI CHIP UNTUK KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET A. Kepemilikan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet Dalam rangka melindungi kepentingan publik dalam penggunaan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet, kepemilikan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet berada di Bank Indonesia. B. Pengelolaan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet 1. Pengelolaan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet dilakukan oleh pihak yang disetujui oleh Bank Indonesia. 2. Pihak yang dapat disetujui oleh Bank Indonesia untuk mengelola standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM

8 ATM dan/atau Kartu Debet harus memenuhi persyaratan paling kurang sebagai berikut: a. merupakan representasi dari industri yang terdiri atas Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet; b. merupakan badan hukum Indonesia yang memiliki kompetensi untuk mengelola standar teknologi chip; c. memiliki standar teknologi chip Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang telah disepakati penggunaannya oleh industri yang terdiri atas Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet; dan d. menyampaikan surat pernyataan mengenai kesediaan untuk menyerahkan kepemilikan standar teknologi chip sebagaimana dimaksud dalam huruf c kepada Bank Indonesia. 3. Bank Indonesia melakukan pengawasan atas pengelolaan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang dilakukan oleh pihak yang disetujui Bank Indonesia. 4. Bank Indonesia dapat meninjau kembali persetujuan atas pengelolaan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang telah diberikan. 5. Mekanisme penyerahan kepemilikan, hak dan kewajiban terkait pengelolaan, mekanisme pengawasan atas pengelolaan, dan hal lainnya yang terkait dengan pengelolaan standar nasional teknologi chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet ditetapkan lebih lanjut oleh Bank Indonesia. V. KEWAJIBAN

9 V. KEWAJIBAN PENERBIT DALAM RANGKA IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL TEKNOLOGI CHIP DAN PIN ONLINE 6 (ENAM) DIGIT UNTUK KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET Dalam rangka implementasi standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet, Penerbit memiliki kewajiban sebagai berikut: 1. menyampaikan informasi secara tertulis kepada Pemegang Kartu paling kurang mengenai: a. prosedur penggantian Kartu ATM dan/atau Kartu Debet; dan b. jenis dan besar biaya dalam hal Penerbit mengenakan biaya penggantian kartu; 2. memiliki dan menjalankan prosedur penyerahan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet untuk memastikan bahwa Kartu ATM dan/atau Kartu Debet diserahkan kepada Pemegang Kartu yang berhak; 3. melakukan identifikasi dan mitigasi risiko penggunaan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet oleh pihak yang tidak berhak; dan 4. memiliki dan menjalankan prosedur penyampaian pengaduan dan penyelesaian permasalahan Kartu ATM dan/atau Kartu Debet. VI. PENGAWASAN 1. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan implementasi standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 (enam) digit, serta pembatasan penggunaan teknologi magnetic stripe untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang dilaksanakan oleh Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet. 2. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, Bank Indonesia dapat: a. meminta

10 a. meminta laporan berkala dan/atau insidentil dari Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet; b. melakukan pemeriksaan terhadap Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM dan/atau Kartu Debet; dan c. mengenakan sanksi kepada Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir yang melanggar kewajiban dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur mengenai alat pembayaran dengan menggunakan kartu. VII. PENUTUP Pada saat Surat Edaran Bank Indonesia ini berlaku maka: 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/22/DASP tanggal 18 Oktober 2011 perihal Implementasi Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number pada Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia; dan 2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/23/DASP tanggal 31 Agustus 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/22/DASP tanggal 18 Oktober 2011 perihal Implementasi Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number pada Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan di Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 30 Desember 2015. Agar

11 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, RONALD WAAS DEPUTI GUBERNUR