PENGARUH PENERAPAN METODE LEAN CONSTRUCTION PADA BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR TIPIKAL

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu

APLIKASI METHOD PRODUCTIVITY DELAY MODELPADA ANALISA PENGARUH WASTEPEKERJA TERHADAP INDEKS KOEFISIEN PRODUKTIVITAS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kata kunci : metode bekisting table form

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 950

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi melibatkan banyak peserta (multiparties) untuk

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISA BIAYA BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG ASTRA HONDA MOTOR SEMARANG)

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI KONVENSIONAL DAN HOLLOW CORE FLOOR PANEL (HCFP)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE BEKISTING SEMI KONVENSIONAL DAN PERI DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA ABSTRAK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

ANALISA PERCEPATAN PROYEK METODE CRASH PROGRAM STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MIXED USE SENTRALAND

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

INOVASI DALAM SISTEM PENAHAN BEBAN GRAVITASI UNTUK GEDUNG SUPER-TINGGI

PRIYANTO D

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jalan Perpustakaan Kampus USU, Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan proyek diperlukan perencanaan yang baik, sehingga pelaksanaan

JURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL, SEMI SISTEM, DAN SISTEM (PERI) PADA KOLOM GEDUNG BERTINGKAT

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

PENGENDALIAN BIAYA BAHAN DENGAN METODE ANALISA VARIAN PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiansi waktu. Metode manejemen pada abad ke 21 ditandai dengan maraknya

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE YANG TERJADI PADA TAHAP KONSTRUKSI

ABSTRACT. Keywords: The number of concrete structure material and Wages. viii

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (BEKISTING) memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.

ABSTRACT Delays and increased project finance work is one of the mistakes of poor management. In general, construction project management system that

Kata kunci: balok struktur beton, metode konvensional, metode precast, biaya dan waktu.

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

Analisis struktur dan biaya bekisting semi sistem pada proyek Pejaten Mall BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pengumpulan Data

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENJADWALAN SUMBER DAYA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Maria Ulfa Putri dkk., Efisiensi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok Kolom Metode Konvensional Dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah elemen struktur suatu bangunan, yang berupa batang

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mahal, dan hal ini tidak dibarengi dengan ketersediaan rumah landet house

ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PELAT LANTAI SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM FLOOR DECK

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

FOR WORK / BEKISTING PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. Budhi Dharma Program Studi Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR


Transkripsi:

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 212 222 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 212 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PENGARUH PENERAPAN METODE LEAN CONSTRUCTION PADA BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR TIPIKAL Benediktus Warno Sitinjak, Yovi Arsianto, M. Agung Wibowo *), Frida Kistiani *) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. 50239, Telp.: (024)7474770, Fax.: (024)7460060 ABSTRAK Perkembangan konstruksi Indonesia yang semakin maju, membuat daya saing antar jasa kontraktor menjadi ketat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dalam mengelola proses kontruksi menjadi lebih optimal. Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan metode lean construction dengan konsep work structuring. Konsep Work structuring digunakan untuk merancang simulasi pekerjaan struktur beton lantai tipikal agar memiliki aliran kegiatan yang lebih andal dan cepat. Inovasi Lean Construction pada penelitian ini adalah menggunakan sistem transfer bekisting antar lantai pada bekisting horisontal PERI. Dengan konsep work structuring, interaksi antara siklus pekerjaan struktur beton dan siklus transfer bekisting antar lantai didapatkan 3 simulasi optimal dengan aliran kegiatan yang andal (idle time minimal) yaitu simulasi 3 hari, 5 hari, dan 9 hari. Dari hasil perhitungan total RAB proyek tiap simulasi optimal, didapatkan kesimpulan bahwa simulasi 3 hari merupakan simulasi paling optimal. kata kunci : Lean construction, work structuring, bekisting PERI, siklus transfer bekisting, pekerjaan struktur beton, produktivitas tenaga, waste. ABSTRACT Indonesian construction development of more advanced, making the competitiveness between the contractor becomes tight. Therefore, we need an innovation in managing the construction process becomes more optimal. One such innovation is the application of the lean construction method with work structuring concept. Work structuring concepts we use to design simulated a typical floor concrete structure work in order to have a more reliable flow of activities and faster. Innovation Lean Construction on this research using interfloor transfer system formwork on horizontal PERI formwork. With the concept of structuring work, the interaction between the concrete structure of the work cycle and the cycle formwork transfer between floors design 3 simulation obtained optimal with a reliable stream of activity (minimum idle time) that simulated 3 days, 5 days and 9 days. From the calculation of total RAB optimal simulation of each project, the simulation of 3 days is the most optimal simulation. keywords: Lean construction, structuring work, PERI formwork, formwork transfer cycles, the concrete structure work, labor productivity, waste. *) Penulis Penanggung Jawab 212

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 213 PENDAHULUAN Perkembangan konstruksi Indonesia yang semakin maju, membuat daya saing antar jasa kontraktor menjadi ketat. Dalam persaingan jasa kontraktor terjadi dalam pelelangan dimana faktor rendahnya harga penawaran jasa menjadi penentu kemenangan tender. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dalam mengelola proses kontruksi menjadi lebih effisien sehingga biaya penawaran menjadi rendah. Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan konsep lean construction. Konsep Lean Construction diadopsi dari prinsip lean manufacturing yang bertujuan mengurangi waste dan meningkatkan value. Untuk membuat sebuah proyek memiliki prinsip lean construction, proyek tersebut harus menerapkan 3 konsep yaitu work structuring (WS), Supply Chain Management, dan production control. Salah satu aplikasi dalam lean construction yang digunakan adalah work structuring. Dalam suatu proyek gedung bertingkat, konsep lean construction dapat memaksimalkan pekerjaan lantai tipikal. Pekerjaan lantai tipikal memiliki kelebihan dimana desain antar lantai yang sama, sehingga simulasi pekerjaan dan volume pekerjaan struktur beton tiap lantai adalah sama. Salah satu proyek gedung bertingkat yang dapat dijadikan model dalam penelitian ini adalah proyek Grand Dhika City Bekasi (GDCB) Tower Cempaka. Proyek tersebut merupakan bangunan gedung bertingkat dengan lantai 3-25 berupa lantai tipikal. Metode digunakan adalah metode cast in situ dengan bekisting sistem PERI. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penelitian ini adalah menganalisa perubahan biaya pekerjaan struktur beton terhadap durasi menggunakan metode lean construction dengan aplikasi work structure sehingga dapat diketahui simulasi dan total biaya optimum. Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Menghitung volume pekerjaan. 2. Menghitung RAB proyek untuk setiap simulasi. 3. Menentukan simulasi yang menggunakan biaya paling efektif berdasarkan total RAB. TINJAUAN PUSTAKA Lean Construction (Konstruksi ramping) Industri konstruksi Indonesia, dan juga secara umum, masih bergelut dengan permasalahan ketidakefisienan dalam pelaksanaan proses konstruksinya. Masih terlalu banyak pemborosan (waste) berupa kegiatan yang menggunakan sumber daya tetapi tidak menghasilkan nilai yang diharapkan (value). Masalah yang sering dihadapi dalam proyek konstruksi adalah seberapa baikpun perencanaan yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi perubahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Keterlambatan suatu pekerjaan merupakan efek kombinasi dari ketergantungan antar pekerjaan dan variabilitas dalam setiap proses. Selain itu masih banyak hasil pekerjaan konstruksi yang harus ditunda, ditambal sulam, dibongkar dan diulang. Masuk dalam kategori pemborosan ini pula apa yang disebut sebagai kesalahan yang perlu perbaikan, produk (baik sementara atau akhir) yang menumpuk tidak digunakan, tahapan kerja yang tidak dibutuhkan, gerakan pekerja yang tidak perlu, pekerja menunggu dan produk yang 213

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 214 tidak sesuai dengan permintaan customer (Abduh, 2005). Beberapa aplikasi penting dalam konstruksi ramping meliputi konsep work structureing, supply chain management, dan production control. Work Structuring Work structureing (WS) adalah terminologi yang diciptakan oleh Lean construction Institute (LCI) untuk kegiatan pengembangan rancangan proses dan operasi yang dilakukan bersamaan seiring dengan perancangan produk, penentuan struktur supply chain, pengalokasian sumber daya dan usaha perancangan untuk pelaksanaan. Tujuan dari WS ini adalah untuk membuat aliran kegiatan yang lebih andal dan cepat tanpa mengurangi value kepada customer. Dalam perancangan proses tersebut, variasi produktivitas antar pekerjaan dan juga interaksi antar pekerjaan harus dipertimbangkan. Dengan demikian akan diharapkan dapat meminimalkan waste baik berupa inventory maupun work in process. Work Structuring merupakan hal yang biasanya tidak banyak dilakukan pada saat tahapan perancangan (design) berlangsung. Karena biasanya perancang (designer) hanya melakukan perancangan produk (product design) saja yang harus sesuai dengan kebutuhan customer atau owner, namun tidak merancang bagaimana proses produksinya. Biasanya diasumsikan bahwa pihak kontraktor yang akan melakukannya. Ini merupakan praktek dan permasalahan fragmentasi di dunia konstruksi yang terpecah belah menjadi banyak pihak yang terlibat pada seluruh daur hidup proyek konstruksi. Waste banyak terjadi karena hasil rancangan tidak dapat dilaksanakan oleh pihak pelaksana karena terjadinya miskomunikasi. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tertentu. Rencana anggaran biaya dihitung berdasarkan jumlah volume kebutuhan pekerjaan dengan harga item pekerjaan baik bahan, peralatan, dan upah pekerja yang sesuai pada suatu daerah tempat pekerjaan tersebut dilakukan. (Supriyono, 2000). Tahap-tahap pembuatan RAB dimulai dengan membuat spesifikasi material atau rencana kerja dan syarat bangunan, kemudian membuat rincian daftar pekerjaan yang akan dilaksanakan. Setelah didapat daftar pekerjaan secara rinci maka dilakukan penghitungan volume masing-masing item pekerjaan. Setelah itu, mencari daftar harga upah dan bahan terbaru untuk dapat menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan. Proses perhitungan analisa harga satuan dilakukan dengan mengalikan volume pekerjaan dengan analisa harga satuan pekerjaan tertentu. Setelah seluruh tahapan dilakukan, selanjutnya membuat jumlah harga secara keseluruhan dan didapalah RAB suatu bangunan. Bekisting Sistem PERI Bekisting sistem PERI adalah bekisting tersistem baru yang berasal dari negara german. Penggunaan bekisting PERI sudah banyak dilakukan pada bangunan-bangunan tinggi di dunia, seperti 21st Century Tower, Al Hamra Tower, dan Albian Sands. Bekisting PERI digunakan untuk pembangunan komponen beton yang kompleks, perkuatan multicurved, 214

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 215 PERI menyediakan berbagai bekisting disesuaikan. Berdasarkan model perancangan 3D dengan bentuk permukaan yang dapat disesuaikan, unit bekisting tiga dimensi yang direncanakan dan diproduksi akan siap digunakan. Dengan perancangan demikian, diperoleh hasil yang rapih, permukaan beton kualitas tertinggi tanpa adanya keling terlihat. (www.peri.com) Keunggulan bekisting sistem ini adalah: 1. Dapat diproduksi secara Custom atas dasar model 3D, presisi produksi pada kondisi optimum dalam stasioner PERI konstruksi bekisting. 2. Realisasi biaya efektif, Sangat ekonomis dengan proporsi yang tinggi dari komponen sistem dari portofolio produk PERI. 3. Perakitan cepat, Perakitan mudah dan sederhana dari elemen bekisting prefabrikasi di lokasi konstruksi - mirip dengan sistem bekisting. METODE PENELITIAN Dalam penulisan diperlukan adanya suatu metode yang menjelaskan tahapan-tahapan proses dari awal hingga akhir. Metode Tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Mulai Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian A Pengolahan dan Analisa Data - Volume Pekerjaan - Work Structuring - Perhitungan Simulasi - Rencana Anggaran Biaya Studi Pustaka - Pekerjaan Struktur Beton bertulang - Metode Lean Construction - Rencana Anggaran Biaya - Pengumpulan Data Pembahasan - Perubahan biaya peralatan tiap simulasi Optimal - Perubahan biaya bahan tiap simulasi Optimal - Perubahan biaya tenaga kerja tiap simulasi Optimal - Perubahan total biaya proyek tiap simulasi Optimal Data Primer - Jumlah Tenaga kerja - Waktu kerja Data Sekunder - Harga sewa bekisting - Harga beli bahan - Harga sewa alat - Gambar Shop Drawing Kesimpulana dan Saran Selesai A Gambar 1. Bagan Alir Metodologi Penelitian 215

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 216 Tahapan atau langkah-langkah yang diperlukan dalam proses penelitian ini, antara lain : - Tahapan persiapan, berupa penentuan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian. - Studi pustaka, berupa kajian-kajian teori dari pekerjaan struktur beton bertulang, metode lean construction hingga rencana anggaran biaya. - Pengumpulan data primer berupa jumlah tenaga kerja dan waktu kerja pada proyek tinjauan dan data sekunder berupa harga sewa bekisting, harga beli bahan, harga sewa alat berat, dan gambar shop drawing. - Pengolahan dan analisa data yang mencakup volume pekerjaan, work structuring, perhitungan simulasi, hingga perhitungan RAB. - Pembahasan terhadap analisa data yang didapat. - Kesimpulan yang menjawab tujuan-tujuan yang telah ditentukan pada tahap awal. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahap perhitungan antara lain sebagai berikut : - Ruang lingkup proyek - Volume Pekerjaan - Work Structuring - Perhitungan Simulasi - Rencana Anggaran Biaya Obyek Penelitian Zona pekerjaan proyek grand dhika city terdiri dari 11 zona pekerjaan. Objek penelitian ini menggunakan 4 zona pekerjaan area tower lantai 3 hingga lantai 25 dimana desain struktur bersifat tipikal. Obyek penelitian dapat diperjelas pada gambar dibawah ini. Lantai tipikal Lt 3 Lt 25 = Area tower Gambar 2. Denah Zona Objek Penelitian Metode pelaksanaan struktur tipikal proyek ini menggunakan sistem pengecoran beton konvensional (cast in situ). Setiap lantai pekerjaan dibagi berdasarkan pengecorannya menjadi pekerjaan struktur vertikal (kolom dan shearwall) dan pekerjaan struktur horisontal (balok dan pelat). Kemudian dibagi menjadi 8 pekerjaan yaitu, fabrikasi penulangan dan bekisting vertical, erection bekisting dan penulangan kolom vertical, pengecoran struktur vertical, bongkar bekisting vertical, pasang bekisting horisontal, penulangan horisontal, 216

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 217 pengecoran horisontal, dan pembongkaran bekisting horisontal. Siklus pekerjaan struktur beton lantai tipikal dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 1 hari Pekerjaan Vertikal 1 hari Pekerjaan Horisontal 1 hari 3 hari 3 hari 1 Siklus Pekerjaan 9 Hari 1 hari 1 hari Desain tiap lantai yang sama dan metode kerja yang berulang tiap lantai pada lantai tipikal merupakan suatu celah dalam penerapan lean construction. Penentuan simulasi dengan aplikasi work structuring pada pekerjaan struktur lantai tipikal akan mengoptimalkan proses pelaksanaan. Volume pekerjaan Gambar 3. Siklus Pekerjaan Struktur Beton Perhitungan volume pekerjaan ini meliputi volume bekisitng, volume tulangan, dan volume pengecoran. Perhitungan volume pekerjaan struktur beton bertulang berdasarkan desain Detail Engineering Design (DED) dari proyek Grand Dhika City, Bekasi. Hasil perhitungan volume dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 1. Volume Pekerjaan Zona Vol Bekisting (m²) Vol Besi (Kg) Vol Cor (m³) Zona 1 425,2 12861,5 53,6 Zona 2 380,8 12825,1 47,6 Zona 3 551,7 19462,7 70,1 Zona 4 522,0 17337,7 65,6 Total 1879,7 62487,0 236,8 217

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 218 Work Structuring Penggunaan work structuring digunakan pada sistem simulasi transfer dan pengadaan bekisting PERI. Jika simulasi transfer dan pengadaan dilakukan secara tepat, maka waste yang ditimbulkan akan semakin sedikit. Salah satunya adalah mengurangi permasalahan waste of defect dengan menggunakan simulasi transfer antar lantai. Tabel 2. Harga Sewa Perancah PERI Perancah Harga Sewa Perancah PERI (Rp/zona/hari) Total Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 (Rp/Lt/ hari) Pekerjaan Horisontal 572.440 504.183 753.093 710.327 2.540.043 Pekerjaan Vertikal 572.633 484.320 835.073 696.607 2.588.633 Tabel 3. Harga Beli Consumable Material Consumable Material Harga Beli Consumable Material (Rp/zona) Total Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 (Rp/Lantai) Pekerjaan Horisontal 32.671.200 28.722.600 42.889.100 40.548.400 144.831.300 Pekerjaan Vertikal 18.601.312 14.482.944 25.444.944 22.230.688 80.759.888 No. Siklus Pekerjaan floor to floor pengadaan bekisting horisontal ke site (Lantai) Gambar 4. Transfer Bekisting Antar Lantai Tabel 4. Pengadaan Bekisting dan Penggantian Consumable Material Pembulatan pengadaan bekisting horisontal ke site (Lantai) Pemakaian consumable material horisontal (kali pakai) Pembulatan Pemakaian consumable material horisontal (kali pakai) Penggantian consumable material horisontal (kali ganti) Pembulatan Penggantian consumable material horisontal (kali ganti) 1 Siklus 3 hari 4,00 4,00 5,50 6,00 2,00 2,00 2 Siklus 4 hari 3,25 4,00 5,50 6,00 2,00 2,00 3 Siklus 5 hari 2,80 3,00 7,33 8,00 2,67 3,00 4 Siklus 6 hari 2,50 3,00 7,33 8,00 2,67 3,00 5 Siklus 7 hari 2,29 3,00 7,33 8,00 2,67 3,00 6 Siklus 8 hari 2,13 3,00 7,33 8,00 2,67 3,00 7 Siklus 9 hari 2,00 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 8 Siklus 10 hari 1,90 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 9 Siklus 11 hari 1,82 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 10 Siklus 12 hari 1,75 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 11 Siklus 13 hari 1,69 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 12 Siklus 14 hari 1,64 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 13 Siklus 15 hari 1,60 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 14 Siklus 16 hari 1,56 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 15 Siklus 17 hari 1,53 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 16 Siklus 18 hari 1,50 2,00 11,00 11,00 3,67 4,00 218

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 219 Rp4,500,000,000.00 Rp4,000,000,000.00 Rp3,500,000,000.00 Rp3,000,000,000.00 Rp2,500,000,000.00 Rp2,000,000,000.00 Rp1,500,000,000.00 Rp1,000,000,000.00 Rp500,000,000.00 Total biaya bekisting proyek Total biaya sewa perancah bekisting proyek Total biaya beli consumable material bekisting proyek Rp0.00 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Perhitungan Simulasi Perhitungan RAB dilakukan pada setiap simulasi optimum. Perhitungan meliputi RAB peralatan, bahan, dan tenaga kerja. Berikut adalah tabel hasil perhitungan rencana anggaran biaya peralatan, bahan, dan tenaga kerja proyek. Durasi Siklus Peralatan Pembesian Peralatan Pengecoran Peralatan Bekisting Total RAB Peralatan 3 Hari Rp37.400.000,00 Rp523.600.000,00 Rp780.154.760,00 Rp1.341.154.760,00 5 Hari Rp62.333.333,33 Rp872.666.666,67 Rp1.020.853.166,67 Rp1.955.853.166,67 9 Hari Rp112.200.000,00 Rp1.570.800.000,00 Rp1.334.607.120,00 Rp3.017.607.120,00 Durasi Siklus Gambar 5. Grafik Perubahan RAB Bekisting Terhadap Durasi Bahan Pembesian Tabel 5. RAB Peralatan Tabel 6. RAB Bahan Bahan Pengecoran Consumable Material Bekisting Total RAB Bahan 3 Hari Rp19.094.792.550,68 Rp4.771.823.166,00 Rp1.423.654.960,00 Rp25.290.270.676,68 5 Hari Rp19.094.792.550,68 Rp4.771.823.166,00 Rp1.568.486.260,00 Rp25.435.101.976,68 9 Hari Rp19.094.792.550,68 Rp4.771.823.166,00 Rp1.423.654.960,00 Rp25.290.270.676,68 Tabel 7. RAB Tenaga Kerja Durasi Total RAB Tenaga Bekisting Tenaga Penulangan Tenaga Pengecoran Siklus Tenaga Kerja 3 Hari Rp461.890.000,00 Rp306.680.000,00 Rp28.050.000,00 Rp796.620.000,00 5 Hari Rp417.010.000,00 Rp282.370.000,00 Rp28.050.000,00 Rp727.430.000,00 9 Hari Rp372.130.000,00 Rp259.930.000,00 Rp28.050.000,00 Rp660.110.000,00 219

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 220 Gambar 6. Grafik RAB Peralatan Terhadap Durasi Simulasi Gambar 7. Grafik RAB Bahan Terhadap Durasi Simulasi Gambar 8. Grafik Rab Tenaga Kerja Terhadap Durasi Simulasi PEMBAHASAN Dari perhitungan pengolahan dan analisa data didapatkan hasil perhitungan RAB tiap pekerjaan dan tiap simulasi optimal. Tiap hasil perhitungan tersebut, didapatkan grafik perubahan biaya terhadap waktu seperti pada grafik di bawah ini. 220

Milyar Milyar JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 221 Rp3.50 RAB Peralatan Proyek Rp3.00 Rp2.50 Rp2.00 Rp1.50 Rp1.00 3 hari 5 hari 9 hari Total RAB Proyek Rp30.00 Rp29.50 Rp29.00 Rp28.50 Rp28.00 Rp27.50 Rp27.00 3 hari 5 hari 9 hari Gambar 9. Grafik RAB Peralatan, Bahan, Tenaga Kerja, dan Total Proyek Tabel 8. Total RAB Proyek Durasi Siklus Total RAB Peralatan Total RAB Bahan Total RAB Tenaga Kerja Total RAB Proyek 3 Hari Rp1.341.154.760,00 Rp25.290.270.676,68 Rp796.620.000,00 Rp27.428.045.436,68 5 Hari Rp1.955.853.166,67 Rp25.435.101.976,68 Rp727.430.000,00 Rp28.118.385.143,35 9 Hari Rp3.017.607.120,00 Rp25.290.270.676,68 Rp660.110.000,00 Rp28.967.987.796,68 Dari grafik diatas diperoleh bahwa semakin cepat durasi simulasi pekerjaan struktur beton maka RAB peralatan proyek semakin turun, RAB bahan proyek stabil, dan RAB tenaga kerja proyek semakin naik. Karena kenaikan RAB tenaga kerja lebih kecil dari penurunan RAB peralatan maka total RAB proyek cenderung turun terhadap percepatan durasi simulasi. KESIMPULAN Pada penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa urutan zona dengan volume pekerjaan terbesar hingga terkecil adalah zona 3, kemudian zona 4, zona 1, dan terkecil adalah zona 2. 221

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 222 RAB dari masing-masing simulasi yang didapat adalah sebagai berikut: a. Simulasi 3 hari: RAB Peralatan = Rp 1.341.154.760,00 RAB Bahan = Rp 25.290.270.676,68 RAB Tenaga Kerja = Rp 796.620.000,00 b. Simulasi 5 hari: RAB Peralatan = Rp 1.955.853.166,67 RAB Bahan = Rp 25.435.101.976,68 RAB Tenaga Kerja = Rp 727.430.000,00 c. Simulasi 9 hari: RAB Peralatan = Rp 3.017.607.120,00 RAB Bahan = Rp 25.290.270.676,68 RAB Tenaga Kerja = Rp 660.110.000,00 Dari perhitungan RAB diatas dapat diperoleh bahwa simulasi durasi yang menggunakan biaya paling efektif berdasarkan total RAB pada proyek Grand Dhika City Bekasi adalah sebagai berikut : a. Simulasi 3 hari, total biaya proyek sebesar Rp 27.428.045.436,68. b. Simulasi 5 hari, total biaya proyek sebesar Rp 28.118.385.143.35. c. Simulasi 9 hari, total biaya proyek sebesar Rp 28.967.987.796.68. DAFTAR PUSTAKA Abduh, Muhammad, 2005. Konstruksi Ramping : Memaksimalkan value dan Meminimalkan Waste, FTSL ITB, Bandung. Dipohusodo, Istimawan, 1994. Struktur Beton Bertulang, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Henry, Simamora, 2002. Akuntansi Manajemen Edisi II,UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Husein, Abrar, 2010. Manajemen Proyek, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. R.A, Supriyono, 2000. Sistem Pengendalian Manajemen (edisi 1), BPFE, Yogyakarta. Soeharto, Iman, 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Yogyakarta. Uher, Thomas, 1996. Programming and Scheduling Techniques, School of Building The University of New South Wales, Australia. Womack and Jones, 1996. Lean Thinking by Womack and Jones, Institute of Technology Massachusetts. Wulfram I, Ervianto, 2005. Manajemen Proyek Konstruksi, Andi Offset, Yogyakarta. 222