Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

dokumen-dokumen yang mirip
UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

KEDELAI VARIETAS UNGGUL BARU HASIL PEMULIAAN MUTASI RADIASI

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

I. PENDAHULUAN. Budidaya monoseks sudah umum dilakukan pada budidaya ikan. (Beardmore et al, 2001; Devlin and Nagahama, 2002; Gomelsky, 2003), dan

PENGARUH STIMULAN PAKAN IKAN (SPI) UNTUK PEMBESARAN NILA MERAH (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DI WARING IKAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. perkawinan. Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Derajat Kelangsungan Hidup (SR) Perlakuan Perendaman (%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Komoditas ikan-ikan air tawar sejak beberapa waktu lalu sedang naik daun

LATEKS ALAM IRADIASI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI RUMAH TANGGA BARANG JADI KARET

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015),

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

BAB I PENDAHULUAN. Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

PENGANTAR. Latar Belakang. Sebagian komponen dalam industri pakan unggas terutama sumber energi

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

I. PENDAHULUAN. Ikan guppy adalah salah satu sumber devisa bagi Indonesia. Berdasarkan data

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

KOKSIVET SUPRA '95 Vaksin Koksidiosis Poliphalent Iradiasi Aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

I. PENDAHULUAN. lkan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila

bio.unsoed.ac.id HEWAN AVERTEBRATA SEBAGAI PAKAN IKAN LELE, Suatu Bahan Penyuluhan:" Pemanfaatan Belatung Ampas Tahu Sebagai Pakan PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad ke 21 perkembangan masyarakat di dunia menunjukkan adanya perubahan

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Akuakultur merupakan sektor yang berkembang dengan pesat. Pada tahun

LAPORAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PEMANFAATAN BUDIDAYA KEONG SAWAH SEBAGAI PAKAN IKAN. Disusun Oleh : 1. Abdul Kholid ( )

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar yang

I. PENDAHULUAN. banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat. Dapat dikatakan lebih lanjut

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

I. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan

APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM HIDROLOGI

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara manual (tangan). Dengan kemajuan teknologi tersebut dan

1. PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia dan luar negeri. Rasa daging yang enak dan

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sebesar 237 juta jiwa dan diperkirakan bertambah 2 kali lipat jumlahnya. ayam sebagai salah satu sumber protein hewani.

I. PENDAHULUAN. seluas seluas hektar dan perairan kolam seluas hektar (Cahyono,

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

I. PENDAHULUAN. untuk pemenuhan gizi masyarakat (Rukmana, 2005). Ikan gurami disukai masyarakat

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

Grafik 1.1. Pertumbuhan Jumlah Konsumsi Teh di Dunia

@ SUMBER RADIASI GAMMA

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Ikan lele Masamo (Clarias sp.) merupakan salah satu ikan yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ATOM Media Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir S Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan Produk yang dihasilkan oleh PATIR-BATAN Seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat pada konsumsi pangan bergizi tinggi yang terdapat pada ikan, peningkatan konsumsi ikan per kapita per tahun penduduk dunia meningkat tajam seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data FAO, kebutuhan ikan untuk pasar dunia sampai tahun 2010 masih kekurangan pasokan sebesar 2 juta ton per tahun. Khusus di Indonesia berdasarkan data Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), konsumsi ikan per kapita per tahun penduduk Indonesia pada 2006 telah mencapai 30 kg per kapita per tahun, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 28 kg. Hal ini menjadi salah satu pemicu peningkatan produksi ikan budidaya, khususnya ikan air tawar. Produksi budi daya perikanan Indonesia (budi daya air tawar, air payau, dan laut) sebesar 278.864 ton pada tahun 1993 dan mencapai 1.468.610 ton atau mengalami peningkatan 80,77% (rata-rata 8,08% per tahun) pada tahun 2004. Budi daya perikanan air tawar di Indonesia umumnya dilakukan di kolam, sawah, bak, tangki, atau akuarium. Selain itu, juga dilakukan di perairan umum dalam bentuk pemeliharaan di karamba atau sangkar, karamba jaring apung, atau hampang NO. ISSN 0215-0611 PDIN I BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.. www.batan.go.id I www.infonuklir.com

Budi daya perikanan (akuakultur) tidak terlepas dari unsur ketersediaan air, lahan, benih, dan pakan. Bertolak dari kebutuhan tersebut salah satu kegiatan penelitian BATAN diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi ikan dengan penyedian pakan ikan yang dapat mempercepat pertumbuhan dan bobot badan ikan. Terdapat perbedaan dalam hal kecepatan pertumbuhan dan bobot badan ikan karena lebih dari 50% ikan jantan lebih cepat tumbuh dari ikan betina, ini disebabkan karena ikan jantan seluruh energi dari pakan digunakan untuk pertumbuhan, juga ikan jantan lebih rakus dalam hal makan, sedang pada ikan betina energi dari pakan digunakan untuk pematangan telur, pengeraman telur dan pemeliharaan larva dalam mulutnya. Maka dalam budidaya perikanan sangat diperlukan benih ikan jantan, akan tetapi untuk mendapatkan benih ikan yang sebagian besar jantan sangatlah sulit karena kita tidak bisa mengharapkan dari anakan ikan yang menetas pada waktu tertentu. Bertolak dari hal tersebut diupayakanlah penggunaan teknik pejantanan ikan (sex reversal) dalam penyediaan benih ikan. Jantanisasi ikan bisa dilakukan pada berbagai jenis ikan konsumsi seperti ikan nila gift, nila merah, gurame, patin, lele, kerapu, juga bermacam ikan hias seperti cupang, lohan, ranbow, guppy, tetra kongo, koi dan lain-lain. Jantanisasi merupakan teknik menstimulus benih ikan ke arah jantan, dan untuk ini diperlukan hormon Jantanisasi ikan/ hormone testosterone alami. Langkah selanjutnya dalam mendukung percepatan produksi ikan setelah dilakukan teknik jantanisasi dengan pemberian hormon alami dari bahan dasar testis ternak, telah disiapkan produk pakan ikan untuk memacu pertumbuhan/pembesaran ikan yaitu Stimulan Pakan Ikan (SPI). Keunggulan dari SPI ini dapat disimpan lebih lama dan tidak mengandung bakteri patogen, sehingga secara tidak langsung ikan lebih aman untuk dikonsumsi dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pakan sejenis. Apa itu hormon jantanisasi ikan? Hormon jantanisasi ikan adalah hormon yang dihasilkan oleh testis ternak yang menyebabkan timbulnya ciri seks sekunder jantan/maskulinisasi. Dari manakah hormon ini berasal? Para peternak ikan mendapatkan produk hormon ini import dari China, Thailand, dan Jepang, biasanya diberi nama hormone 17-á metiltestosteron sehingga harga hormon relatif mahal, sulit didapat dan karena terbuat dari bahan sintetis kegunaannya sering dipertanyakan. Atas dasar itu BATAN mencoba memecahkan masalah tersebut dengan melakukan litbang untuk memproduksi Hormon Jantanisasi Ikan yang berisfat alami karena terbuat dari bahan dasar testis ternak, sehingga tidak mengandung bahan residu kimia. Penggunaan teknik nuklir pada uji radio immuno assay (RIA) dengan menggunakan isotop yodium-125 dapat mengevaluasi hormon sehingga didapat konsentrasi yang sesuai untuk persentase jantanisasi ikan yang optimal, kemudian dari ekstrak jaringan testis didapat konsentrasi testosteron yang cukup tinggi, tingginya konsentrasi testosteron menunjukkan jumlah hormon androgen penghasil sel jantan lebih banyak. Dari beberapa testis hewan yang telah diuji ternyata kandungan kadar testosteron tertinggi terdapat pada testis ternak sapi yang selama ini menjadi limbah dan banyak tersedia di Indonesia.

Testis sapi segar Testis sapi yang sudah diuji dan siap diolah Produk siap pakai Bagaimanakan cara pemberian pakan ini? Petunjuk Pemberian Hormon Jantanisasi Ikan A. Secara Oral Siapkan pakan hormon Jantanisasi Ikan sebanyak ½ kg Siapkan 12 ribu larva ikan umur 3-7 hari Siapkan kolam/bak pemeliharaan ikan untuk 12 ribu larva Siapkan wadah pakan hormon yang digantung sebanyak 3-4 tempat Masukkan larva ke dalam kolam/bak yang telah diisi air Masukkan pakan hormon ke dalam wadah gantung, kemudian dicelupkan agar larut dan dimakan oleh larva Catatan: Ukuran ½ kg pakan hormon diberikan selama 21 hari pada 10-12 ribu larva Pemberian pertama sekitar 10 gr, 12 gr, 15 gr dan seterusnya, setiap hari pemberian bertambah sekitar 3-4% dari total berat badan ikan

Proses Sex Reversal Ikan Jantan secara Oral B. Secara Perendaman Siapkan hormon Jantanisasi Ikan perendaman sebanyak 10 gr Siapkan 6 ribu larva ikan umur 3-7 hari Siapkan bak/aquarium yang dilengkapi sirkulasi air yang telah diisi air sebanyak 80 liter Masukkan larva ikan ke dalam bak/aquarium Larutkan pakan hormon ke dalam gelas yang telah diberi air secukupnya Tuangkan larutan pakan hormon ke dalam bak/aquarium yang telah berisi larva ikan Setelah 18-24 jam kemudian, air dalam bak/aquarium diganti dengan air biasa dan larva ikan dipelihara seperti kondisi biasa (tanpa pakan hormon) Catatan: Pengisian air pada bak/aquarium sebaiknya dilakukan sehari sebelumnya dengan tujuan untuk menstabilkan kondisi air. Sex Reversal Ikan secara Perendaman

Bagaimana tingkat keberhasilannya? Setelah 2 bulan persentase ikan jantan mencapai 87-94% Bagaimanakah nilai ekonomisnya? Berikut nilai keekonomian penggunaan hormon Jantanisasi Ikan dengan dua cara pemberian: 1. Cara Perendaman Harga hormon per 100 gram > Rp.250.000 Bisa menjantankan ikan sebanyak 60.000 ekor larva Biaya penjantanan ikan per larva: Rp.250.000 / 60.000 ekor ----- Rp.4,10 Hormon diberikan selama 24 jam 2. Cara Oral Harga hormon per kg > Rp.300.000 Bisa menjantankan ikan sebanyak 30.000 ekor larva Biaya penjantanan ikan per larva: 300.000 / 30.000 ----- Rp.10 (21 hari) Hormon diberikan selama 21 hari Apa itu Stimulan Pakan Ikan (SPI)? SPI dibuat dari campuran bahan-bahan dengan komposisi/formula tertentu seperti: Tepung ikan Bungkil kedelai Ampas kecap Menir Sludge kelapa sawit (SKS) Vitamin Tepung testis sapi Tujuan pembuatan SPI: Mendapatkan pelet ikan dengan harga yang lebih murah dari pakan di pasaran Memanfaatkan hasil limbah pertanian dan teknologi nuklir dalam mengawetkan dan mendekontaminasi bakteri patogen Mempercepat pertumbuhan ikan sehingga massa panen lebih cepat Analisa unsur: Protein ± 30% Kadar air, maksimal 12% Lemak, minimal 6% Serat Kasar, maksimal 8% Abu 12% Jenis pellet tenggelam

Cara pemberian : Untuk makanan ikan air tawar masa pertumbuhan dengan berat badan 40 gr sampai siap dijual (± 150 gr - 200 gr) Diberikan 3-4% dari berat biomasa/berat badan total ikan yang ada Diberikan 2-3 kali sehari Bagaimana cara mendapatkan hormon dan pakan ini? Hormon Jantanisasi Ikan dan SPI ini bisa didapatkan di Bidang Pertanian, Kelompok Nutrisi Ternak, Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional, (PATIR- BATAN) Tlp. 021-7690709, Fax : 021-7691627. Kontak person : Dra. Adria PM, HP: 0811945260. E-mail: adria_batan@yahoo.co.id Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Berbagai Ikan dengan perlakuan Sex Reversal Ikan Jantan & Pemberian SPI Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Gedung Perasten : Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Pasar Jumat, Jakarta 12440 Kotak Pos : 4390, Jakarta 12043, Indonesia, Telp.: (021) 7659401, 7659402 Fax.: (021) 75913833, Email : pdin@batan.go.id, infonuk@jkt.bozz.com www.batan.go.id, www.infonuklir.com Design by Agus Rial