KAIDAH FIQH. Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1438 H_2017 M

dokumen-dokumen yang mirip
KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KEUTAMAAN S H A L A. حفظو هللا Oleh: Syaikh Said bin Ali Wahf al-qahthani. Publication : 1438 H_2017 M. Keutamaan SHOLAT

Download > 300 ebook dari:

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Hadits-hadits Shohih Tentang

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

KAIDAH FIQH. Bagi Yang Menuntut Wajib Membawa Bukti Sedangkan Yang Mengingkari Cukup Bersumpah

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PUSAT DOWNLOAD EBOOK ISLAM

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Al-Samii' dan Al-Bashiir

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

MAKNA dan CAKUPAN I B A D A H. Publication : 1437 H_2016 M. Makna dan Cakupan IBADAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

Nasehat Tentang Para Pemuda Oleh : Syaikh Shalih Fauzan al-fauzan *

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Transkripsi:

KAIDAH FIQH ا ل و س ائ ل ل ه ا أ ح ك ام ال م ق اص د Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1438 H_2017 M Kaedah: Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya حفظو هللا Oleh : Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Disalin dari Kaidah-Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islam Terbitan Pustaka Al-Furqon-Gresik, hal. 323-332 Download > 1000 ebook di www.ibnumajjah.com

MAKNA KAEDAH ا ل و س ائ ل ل ه ا أ ح ك ام ال م ق اص د Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya Al wasail adalah bentuk jama' dari wasilah. Dan wasilah adalah segala sesuatu yang menjadi perantara untuk mengerjakan sesuatu lainnya. Sedangkan al maqoshid adalah bentuk jama' dari maqshod yang berarti segala sesuatu yang menjadi maksud dan tujuan dari sebuah perbuatan. Berarti makna kaedah ini adalah bahwa sebuah perantara itu mempunyai hukum dari maksud dan tujuannya. Oleh karena itu terpecah dari kaedah ini beberapa kaedah lainnya yaitu: م ا ل ي ت م ال و اج ب إ ا ل ب و ف ه و و اج ب Sebuah perbuatan wajib yang tidak mungkin dikerjakan kecuali dengan mengerjakan sesuatu lainnya, maka sesuatu lainnya tersebut pun dihukumi wajib. Contoh: sholat adalah sebuah kewajiban, dan seseorang tidak sah sholatnya melainkan dengan bersuci, dan bersuci

tidak mungkin dilaksanakan kecuali dengan mencari air, maka mencari air pun hukumnya menjadi wajib. Begitu pula, ف ه و ح ر ام ب و إ ا ل ال ح ر ا م ي ت م ل م ا Sebuah perbuatan haram yang tidak mungkin dikerjakan kecuali dengan mengerjakan sesuatu lainnya, maka sesuatu lainnya itupun haram. Contoh: Zina adalah haram, sedangkan zina tidak bisa dikerjakan melainkan dengan pergi ke tempat perzinaan, maka perginya diapun haram. Atau dengan kata lain. و اج ب ف ه و ب و إ ا ل ال ح ر ا م ي ت م ت ر ك ل م ا Segala perbuatan haram yang tidak mungkin ditinggalkan kecuali dengan mengerjakan sesuatu lainnya, maka sesuatu lainnya itu menjadi wajib. Contoh: zina adalah sesuatu yang haram, dan seseorang tidak mungkin terhindar dari perbuatan zina in kecuali dengan menikah, maka saat seperti itu wajib baginya menikah.

Dan begitu juga hukum yang berhubungan dengan sunnah, makruh dan mubah. Contoh sunnah: memakai minyak wangi saat akan pergi sholat jum'at hukumnya sunnah, dan seseorang tidak mungkin memakainya kecuali dengan membeli terlebih dahulu, maka hukum membeli itupun menjadi sunnah. Contoh makruh: pergi ke masjid dalam kondisi tercium bau tidak enak dari mulutnya adalah makruh, maka makan sesuatu yang menimbulkan bau tidak enak seperti bawang mentah sebelum pergi ke masjid itupun makruh, kecuali kalau sebelum berangkat dia bersihkan dahulu. Bahkan, dalam masalah pahala dan dosa, selain masalah wasilah maka kaedah ini pun juga berkaitan dengan penyempurnanya. Syaikh Abdur Rohman As Sa'di dalam qowaid beliau mengatakan: و س ائ ل ا ل م و ر ك الم ق اص د و اح ك م ب ه ذ ا ال ح ك م ل لازو ائ د Wasilah sesuatu itu seperti tujuannya Dan hukumilah dengan hukum ini untuk penyempurnanya juga Az Zawa'id yang dimaksud pada kaedah ini adalah penyempurna segala sesuatu.

Contoh: Tatkala seseorang pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah, maka pulangnya dia dari masjid ke rumahnya adalah zawa'id, dan dia mendapatkan pahala dengan langkah kaki untuk pulang tersebut. Begitu pula bagi yang pergi dari rumah untuk mengerjakan perbuatan haram, maka pulangnya dia ke rumahnya pun berdosa karena itu adalah penyempurna dari perbuatan haram. DALIL KAEDAH Yang menunjukkan atas kaedah ini sangatbanyaksekali, diantaranya: Firman Alloh عز وجل tentang orang yang berjihad dijalan- Nya: ارس و ل ع ن ي ت خ لاف وا أ ن ا ل ع ر ا ب م ن ح و ل م و م ن ال م د ين ة ل ى ل ك ا ن م ا و ل ظ م أ ي ص يب ه م ل ب ناه م ذ ل ك ناف س و ع ن ب نف س ه م ي ر غ ب وا و ل الل و ل ال ك افا ر ي غ ي ظ م و ط ئا ي ط ؤ و ن و ل الل س ب ي ل ف م م ص ة و ل ن ص ب ي ض ي ع أ ج ر الل ل إ ان ع م ل ص ال ح ب و ل م إ لا ك ت ب ناي ل ع د و م ن ي ن ال ون

إ لا و اد ي ي ق ط ع و ن و ل ك ب رية و ل ص غ ري ة ن ف ق ة ي نف ق و ن و ل ال م ح س ن ي ك ان وا ي ع م ل و ن م ا الل أ ح س ن ل ي ج ز ي ه م ل م ك ت ب Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orangorang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rosululloh (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kaflr, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shaleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal shaleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. At Taubah/9:120-121) Dalam sebuah hadits disebutkan:

ج اع ة ف أ ح د ك م ص ل ة ا الل هللاىلص ر س و ل ق ا ل ق ا ل ى ر ي ر ة أ ب ع ن ت ز ي د د ر ج ة و ع ش ر ي ن ب ض ع ا و ب ي ت و س وق و ف و ص ل ت و ب ي ت و ف ص ل ت و ع ل ى إ ا ل ي ر ي د ل ال م س ج د أ ت ى ث ا ال و ضوء ف أ ح س ن ت و اضأ إ ذ ا ب ناو و ذ ل ك ال اصل ة ل ح طا ت ع ن و ي ن ه ز ه إ ا ل ال اصل ة ل م ي ط خ ط و ة إ ا ل ر ف ع ب ا د ر ج ة ب ا خ ط يئ ة و ال م ل ئ ك ة ت ص ل ى ع ل ى أ ح د ك م م ا د ا م أ و ف ص ل ع ل ي و اللاه ام ف ي و: ي ص لا ى الاذ ي م ص اله ث ي د ل م م ا ار ح و اللاه ام ف ي و ي ؤ ذ ل م م ا ف يو Dari Abu Huroiroh berkata: Rosululloh bersabda: "Sholat salah seorang dari kalian dengan berjamaah itu melebihi sholatnya di pasar atau rumahnya sebanyak dua puluh derajat lebih. Demikian itu apabila dia berwudhu dengan bagus lalu datang ke masjid, dia tidak bertujuan kecuali untuk sholat, tidak ada yang membuatnya bangkit kecuali sholat, maka dia tidak melangkah satu langkahpun melainkan akan diangkat derajatnya atau di hapus satu kesalahannya. Dan para malaikat selalu mendoakan dia selagi masih berada ditempat sholatnya, dia mengatakan: Ya Alloh berilah kesejahteraan padanya, Ya Alloh

rohmatilah dia. Selagi dia belum berhadats dan tidak menyakiti orang lain." (HR. Bukhori Muslim) ى ر ي ر ة أ ب ع ن ع ن الناب هللاىلص ت و اضأ ق ال : إ ذ ا أ ت ى ث ا أ ح د ك م ف ب ي ت و ال م س ج د ك ان ف ص ل ة ح ا ت ي ر ج ع Dari Abu Huroiroh bahwasannya Rosululloh bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian berwudhu di rumah-nya lalu datang ke masjid, maka dia dihukumi dalam keadaan sholat sampai pulang (HR. Darimi dan Hakim dengan sanad shohih, lihat Al Irwa 2/101) ي ز ل ل ال م س ل م أ خ اه ع ا د إ ذ ا ال م س ل م إ ان ق ا ل: ع ن ث و ب ن ع ن الناب هللاىلص ي ر ج ع ا ل نا ة ح ا ت خ ر ف ة ف Dari Tsauban dari Rosululloh bersabda: "Sesungguhnya seorang muslim bila menjenguk saudara muslim lainnya (yang sakit pent) maka dia selalu berada di dalam surga sampai pulang." (HR. Muslim dan Ahmad) Dan masih banyak lagi dalil-dalil lainnya yang semisal. Yang semuanya menunjukkan bahwa Alloh عز وجل memberi pahala bagi setiap orang yang berbuat kebaikan, dari awal langkah dia untuk menuju tempat mengerjakan kebaikan tersebut sampai dia balik lagi kerumahnya.

MACAM-MACAM WASILAH Setelah hal tersebut difahami, maka ketahuilah bahwa perbuatan yang merupakan wasilah itu bermacam-macam. Yaitu: 1. Wasilah yang langsung disebutkan hukumnya oleh Alloh عز وجل dan Rosul-Nya. Maka hukum wasilah ini tetap sesuai dengan apa yang ditentukan oleh Alloh عز وجل dan Rosul-Nya, tidak bisa berubah. Demikian juga wasilah ini tidak bisa dirubah dengan lainnya meskipun zaman dan tempat berubah. Contoh: Alloh عز وجل memberi wasilah bagi yang ingin berhubungan dengan lawan jenis dengan pernikahan dan budak wanita, hanya dua wasilah ini yang diberikan oleh Alloh.عز وجل Maka tidak boleh seorangpun untuk mencari wasilah lainnya untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh lain: Rosululloh هللا ىلص menyebutkan bahwa diantara cara menyelisihi kaum musyrik adalah dengan memelihara jenggot dan mencukur kumis. Sebagaimana sabda beliau: و أ ح ف وا الل ح ى وف ر وا ال م ش ر ك ي خ ال ف وا ق ا ل: ع ن ع م ر اب ن ع ن الناب هللاىلص ال اشو ار ب

Dari Ibnu Umar dari Rosululloh bersabda: "Selisihilah kaum musyrikin, peliharalah jenggot dan potonglah kumis." (HR. Bukhori Muslim) Maka tidak boleh bagi seorangpun pada zaman ini untuk mencari wasilah lainnya, meskipun dengan anggapan bahwa mereka sekarang ini banyak yang memelihara jenggot. 2. Wasilah yang tidak disebutkan oleh Alloh عز وجل dan Rosul- Nya. Hal ini terbagi menjadi tiga macam: Pertama: wasilah yang dipastikan bisa mencapai tujuannya. Wasilah yang ini mengambil hukum tujuannya, baik haram, wajib maupun lainnya. Kedua: Wasilah yang sangat jarang bisa mencapai tujuannya Wasilah yang ini tidak mengambil hukum tujuannya. Seperti: kalau ada seseorang berkata: kita wajib melarang menanam anggur, karena bisa digunakan untuk bahan dasar membuat minuman keras. Maka ucapan semacam ini salah, meskipun memang anggur adalah bahan dasar membuat minuman keras,

namun hal ini tidak selamanya dan masih banyak manfaat lainnya dari anggur. Ketiga: Wasilah yang secara umum bisa mencapai tujuannya meskipun tidak dipastikan. Masalah ini sedikit diperselisihkan oleh para ulama'. Namun yang shohih bahwa wasilah yang ini mengambil hukum tujuannya. Contoh: larangan menjual anggur kepada seseorang yang diprediksi kuat akan menjadikannya sebagai minuman keras, meskipun bisa saja dia akan memakannya langsung. Larangan menjual senjata tatkala ada fitnah antara kaum muslimin. Meskipun bisa saja orang yang membeli senjata tersebut untuk kepentingan lainnya. (Lihat Syarah Qowaid Fiqhiyyah syaikh Sa'd bin Nashir Asy Syatsri - Maktabah Syamilah) Dari sisi lainnya, wasilah ini kalau ditinjau dari sisi halal haramnya pun terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Wasilah yang telah disebutkan oleh Alloh عز وجل hukumnya, maka hukumnya tidak bisa berubah dengan perubahan tujuan. Misalnya: gegap gempita politik demokrasi, membuat sebagian kaum muslimin menggunakan wasilah demokrasi ini dengan cara mendirikan partai yang diklaim sebagai

partai islami untuk mencapai tujuan menjadi pemimpin, dengan sebuah tujuan agar bisa menegakkan syariat Islam. Kami katakan bahwa itu bukan wasilah karena demokrasi itu jelas-jelas bertentangan dengan banyak kaedah dasar Islam, maka tidak bisa dijadikan wasilah meskipun untuk mencapai tujuan yang mulia. Karena sudah diketahui bersama bahwa dalam agama Islam tujuan tidak menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Oleh karena itu kalau ada seseorang yang mencuri atau merampok dengan tujuan untuk bershodaqoh kepada orang faqir miskin, itu tidak diperbolehkan dan shodaqohnya tidak diterima. Berdasarkan sabda Rosululloh: ت ق ب ل ص ل ة ل غ ل ول م ن و ل ص د ق ة ط ه ور ب غ ري "Tidak diterima sholat tanpa bersuci dan tidak diterima shodaqoh dari harta gholul (curian harta rampasan perang)," (HR. Muslim) 2. Wasilah yang asal hukumnya mubah, maka inilah yang hukumnya mengikuti tujuannya. Seperti: Hukum asal menjual anggur halal, namun jika diketahui bahwa yang membeli itu dipastikan atau diprediksi kuat akan menjadikannya sebagai minuman keras, maka tidak boleh menjual kepadanya.

Begitu pula dengan asal hukum menjual ayam jago adalah halal, namun jika dipastikan atau diprediksi kuat bahwa yang membeli itu akan menjadikannya untuk adu ayam jago, maka menjadi haram. Wallohu a'lam.[]