RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPON TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP APLIKASI PUPUK YANG BERBEDA

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

EFFECT OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF KIDNEY BEAN (Phaseolus vulgaris L.)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

(The Response of Various Compound Manure and Growing Media to Growth and Yield of Tomato (Solanum lycopersicum) Permata Variety as Hydrophonic)

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

46 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1, Januari 2017: ISSN: Rangga Herwanda *), Wisnu Eko Murdiono dan Koesriharti

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DEKAMON

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH JENIS PUPUK NPK DAN TAKARAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) KULTIVAR SUPER SAINAN

PENGARUH DOSIS PUPUK HIJAU DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN DUA JENIS PUPUK KANDANG PADA DUA KALI PENANAMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

APLIKASI PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.) DI LAHAN RAWA LEBAK

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DAN PUPUK UREA, TSP, KCL PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN GROWMORE PADA PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis)

THE EFFECT OF DAY HARVEST AND APLICATION DOSAGE OF POTASSIUM FERTILIZER ON GROWTH AND QUALITY OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt)

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL SAYUR KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DI SUBAK BASANG BE

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Thebroma Cacao L ) PADA MEDIA TANAH GAMBUT

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

PENGARUH DOSIS DEKOMPOSER M-FA PADA PROSES PEMBUATAN KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA KULTIVAR KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

PENGARUH TAKARAN PUPUK NPK DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN SP 18 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA ANDOSOL

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH PEMBERIAN BRIKET KOTORAN KAMBING SEBAGAI PELEPAS LAMBAT PUPUK PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) DI LAHAN PASIR PANTAI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

Transkripsi:

54 JURNAL PRODUKSI TANAMAN VOLUME 1 No.1 MARET-2013 RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA RESPONSE OF COMMON BEAN (Phaseolus vulgaris L.) AT THE VARIOUS DOSAGE OF MANURE AND FOLIAR FERTILIZER Lilis Styaningrum 1*), Koesriharti, Moch. Dawam Maghfoer *) Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kandang kambing dan pupuk daun pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis dan mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan jenis pupuk daun dengan unsur P dan K tinggi yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil telah dilaksanakan pada Mei sampai Agustus 2012 di Desa Wonomulyo, Kec. Poncokusumo, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I yaitu dosis pupuk kandang kambing: 10 ton ha -1 (M1), 20 ton ha -1 (M2), 30 ton ha -1 (M3) dan 40 ton ha -1 (M4); Faktor II yaitu macam pupuk daun: Growmore (6-30-30) (F1), Hyponex (10-40- 15) (F2), Spesial K+ZPT (15-20-60) (F3). Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang dan pupuk daun. Secara terpisah, perlakuan pupuk kandang kambing dan pupuk daun mempengaruhi panjang tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen pertama dan bobot polong per hektar. Pemberian pupuk kandang kambing 10 ton ha -1 sampai 30 ton ha -1 meningkatkan bobot polong per hektar sebesar 6,76 ton, sedangkan dari 30 ton ha -1 menjadi 40 ton ha -1 meningkat 2,24 ton. Bobot polong per hektar pada pemberian pupuk daun Hyponex menunjukkan hasil tertinggi, diikuti dengan pupuk daun Growmore dan pupuk daun Spesial K+ZPT sebesar 28,76 ton ha -1, 25,43 ton ha -1 dan 21,77 ton ha -1. Kata kunci : buncis, pupuk kandang kambing, pupuk daun ABSTRACT The purpose of this research were to study the effect of application the various dosage of manure and foliar fertilizer to the growth and yield of common bean and to determine a dose of manure and foliar fertilizer with high content of P and K which can increase growth and yield, was conducted in May until August 2012 at Wonomulyo village, Poncokusumo, Malang. This research used Randomized Completely Block Design with 2 factor and 3 replications. The first factor was 4 levels of manure: 10 ton ha -1 (M1), 20 ton ha -1 (M2), 30 ton ha -1 (M3) and 40 ton ha -1 (M4). The second factor was 3 levels of foliar fertilizer: Growmore (6-30-30) (F1), Hyponex (10-40-15) (F2), Spesial K+ZPT (15-20-60) (F3). The results showed that is no interaction between various dosage of manure and foliar fertilizers. Single factor affect of manure and foliar fertilizer is significantly on plant length, number of leaves per, days to flowers, At the first harvest. Application of manure at a dose of 10 tons ha -1 up to a dose of 30 tons ha -1 increased pod weight per hectare of 6,76 tons, Weight of pods per hectare on foliar fertilizer treatment with Hyponex showed the highest yield, followed by treatment with Growmore and Special K + ZPT with the weights pods per hectare is 28,76 tons ha -1, 25,43 tons ha -1 and 21,77 tons ha -1. Keywords : common bean, manure, foliar fertilizer

Styaningrum : Respon Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)... 55 PENDAHULUAN Peningkatan produksi kacang buncis melalui penggunaan pupuk anorganik dan pestisida secara berlebihan dapat mengurangi kesuburan tanah. Penggunaan pupuk kandang kambing dapat meningkatkan kandungan bahan organik dan nilai Kapasitas Tukar Kation dalam tanah sehingga dapat meningkat-kan efisiensi pemupukan dan dapat memperbaiki struktur tanah sehingga unsur hara yang terikat di dalam tanah dapat dimanfaatkan oleh tanaman. digunakan untuk melengkapi kebutuhan unsur hara yang telah diberikan melalui tanah. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kandang kambing dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang buncis dan 2) mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan jenis pupuk daun dengan unsur P dan K tinggi yang dapat meningkatkan per-tumbuhan dan hasil. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah 1) pemberian pupuk daun dengan kandungan P dan K lebih tinggi daripada unsur N mampu mengurangi kebutuhan pupuk kandang kambing sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman buncis, 2) peningkatan dosis pupuk kandang sampai pada dosis tertentu dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman buncis dan 3) pemberian pupuk daun yang berbeda akan menunjukkan pertumbuhan dan hasil polong tanaman buncis yang berbeda. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012 di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing yang terdiri dari M1 : 10 ton ha -1, M2 : 20 ton ha -1, M3 : 30 ton ha -1 dan M4 : 40 ton ha -1. Faktor kedua ialah macam pupuk daun terdiri dari F1 : Growmore (6-30-30), F2 : Hyponex (10-40-15) dan F3 : Spesial K+ZPT (15-20-60). Aplikasi pupuk kandang kambing diberikan sebelum tanam yaitu pada saat pengolahan lahan. Pupuk daun diaplikasikan sebanyak 4 kali yaitu 29, 36, 43 dan 50 hst. Pengamatan secara non destruktif dilakukan pada umur 14, 21, 28, 35 dan 42 hst meliputi panjang tanaman dan jumlah daun. Tanaman contoh yang diamati sebanyak 12 tanaman pada setiap petak. Pengamatan panen dilakukan setiap 3 hari sekali. Parameter pengamatan meliputi umur berbunga, umur panen pertama dan bobot polong per hektar. Pengamatan penunjang meliputi analisis pupuk kandang kambing dan analisis tanah pada awal dan akhir. Data yang diperoleh dilakukan pengujian menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil pengujian diperoleh pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Interaksi antara Pupuk Kandang Kambing Dan Pupuk Daun. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemberian pupuk kandang kambing dan pupuk daun. Analisis tanah awal menunjukkan bahwa kandungan Kalium pada lokasi percobaan adalah tinggi. Pada akhir penelitian kandungan N pada kisaran rendah, P pada kisaran rendah hingga sedang sedangkan K menjadi sangat tinggi. Tanaman lebih banyak menyerap unsur N dan P dalam proses pertumbuhannya dibanding unsur K yang sebagian besar diperoleh dari sisa hasil dekomposisi pupuk kandang kambing. Interaksi tidak terjadi karena kedua perlakuan belum saling mendukung untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman buncis. Ketiga pupuk daun menunjukkan respons yang sama pada berbagai perlakuan pupuk kandang kambing terhadap semua variabel pengamatan. Lingga (1994), mengemukakan bahwa respon pupuk yang diberikan sangat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sifat genetis dari tanaman, iklim dan tanah. Faktor-faktor

56 Styaningrum : Respon Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)... tersebut tidak berdiri sendiri melainkan faktor yang saling berkaitan. Pengaruh Perlakuan Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis Hasil pengamatan panjang tanaman dan jumlah daun (Tabel 1 dan 2) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing dosis 40 ton ha -1 (M4) tidak berbeda dengan perlakuan pupuk kandang kambing dosis 30 ton ha -1 (M3). Hal ini diikuti dengan hasil bobot polong per hektar yang lebih tinggi dan berbeda dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang kambing dosis 10 ton ha -1 (M1) dan 20 ton ha -1 (M2) (Tabel 4). Saat berbunga dan panen pertama pada perlakuan pupuk kandang kambing dengan dosis 40 ton ha -1 (M4) juga lebih cepat dan tidak berbeda dengan perlakuan pupuk kandang kambing dengan dosis 30 ton ha -1 (M3) (Tabel 3). Peningkatan hasil tanaman buncis didukung oleh pertumbuhan vegetatif pada tanaman buncis yang meliputi jumlah daun dan panjang tanaman (Tabel 1 dan 2). Menurut Hardjowigeno (2003), aplikasi pupuk kandang dapat memperbaiki aerasi tanah, menambah kemampuan tanah menahan unsur hara, meningkatkan kapasitas menahan air, meningkatkan daya sangga tanah, sumber energi bagi mikroorganisme tanah dan sebagai sumber unsur hara. Unsur N yang terkandung pada pupuk kandang kambing mendorong pertumbuhan organ-organ yang berkaitan dengan fotosintesis yaitu daun. Kalium berperan sebagai aktivator berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi serta untuk enzim yang terlibat dalam sistesis protein dan pati. Dalam tanaman, P merupakan unsur penting penyusun adenosin triphosphate (ATP) yang secara langsung berperan dalam proses penyimpanan dan transfer energi yang terkait dalam proses metabolisme tanaman serta berperan dalam peningkatan komponen hasil (Subhan et al., 2005 dan Rizwan, 2008). Hasil bobot polong per tanaman meningkat karena terjadi penambahan unsur P akibat aplikasi pupuk kandang kambing. Mitra et al. (1990) menambahkan bahwa selain mampu meningkatkan kelembaban tanah, pupuk organik juga meningkatkan kandungan P dalam tanah. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Subhan et al. (2005) dan Suwardjono (2001) yang menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang dapat meningkatkan bobot buah per petak pada tanaman tomat, bobot isi, jumlah polong total dan berat kering akar serta tajuk pada tanaman kacang tanah. Menurut Mahdiannoor (2012), aplikasi pupuk kandang dengan kandungan unsur hara P yang tinggi serta didukung kondisi tanah dengan kandungan unsur hara P yang tinggi pula sehingga mampu memacu pembentukan bunga pada tanaman kacang panjang. Pengaruh Perlakuan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis Hasil penelitian menunjukkan, perlakuan pupuk daun Hyponex (F2) tidak berbeda dengan perlakuan pupuk daun Growmore (F1) pada peubah pengamatan panjang tanaman dan jumlah daun. Aplikasi pupuk daun Hyponex (F2) menghasilkan bobot per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain (Tabel 4).Sedangkan umur berbunga dan saat panen pertama pada perlakuan F2 dan F1 menghasilkan umur berbunga yang sama dan lebih cepat dibandingkan perlakuan pupuk daun Spesial K +ZPT (F1). Di dalam tanaman antara unsur P dan K saling ketergantungan. Unsur K berperan dalam transport unsur hara keseluruh jaringan tanaman, termasuk hara P ke daun dan mentranslokasi asimilat dari daun keseluruh jaringan tanaman. Tanaman dapat membentuk ATP secara optimal bila serapan hara P juga optimal. Evita (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pengaruh pupuk cair (N 8,82%, P 2 O 5 6,71%, K 2 O 47% ) meningkatkan jumlah polong per tanaman, berat segar polong per tanaman, berat kering tanaman dan produksi karena unsur hara mikro yang terkandung dan diaplikasikan di daun langsung di absorbsi, di translokasikan dan kemudian dipergunakan oleh tanaman.

57 JURNAL Styaningrum PRODUKSI : Respon TANAMAN Tanaman Buncis VOLUME (Phaseolus 1 No.1 vulgaris L.)... MARET-2013 Tabel 1 Panjang tanaman (cm) buncis pada berbagai umur pengamatan Perlakuan Panjang tanaman (cm) pada umur (hst) 14 21 28 35 42 M1 = 10 ton ha -1 13,76 31,88 a 89,91 a 155,04 a 202,11 a M2 = 20 ton ha -1 13,77 33,20 ab 95,38 ab 160,65 a 205,80 a M3 = 30 ton ha -1 13,84 38,10 bc 96,29 ab 165,13 ab 212,40 ab M4 = 40 ton ha -1 14,05 38,86 c 100,44 b 176,77 b 219,19 b BNT 5% tn 4,93 6,54 12,41 11,69 F1 = Growmore (6-30-30) 13,76 35,08 94,94 162,86 ab 212,01 b F2 = Hyponex (10-40-15) 14,07 36,39 98,21 172,02 b 220,72 b F3 = Spesial K+ZPT (15-20-60) 13,74 35,05 93,37 158,30 a 196,89 a BNT5% tn tn tn 10,75 10,12 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, n = 3 ;tn = tidak nyata Tabel 2 Jumlah daun (helai) buncis pada berbagai umur pengamatan Perlakuan Jumlah daun (helai) pada umur (hst) 14 21 28 35 42 M1 = 10 ton ha -1 4,19 7,53 a 13,30 a 18,67 a 26,67 a M2 = 20 ton ha -1 4,25 7,56 a 13,31 a 19,82 ab 27,20 a M3 = 30 ton ha -1 4,28 8,06 ab 13,45 a 21,18 bc 30,14 b M4 = 40 ton ha -1 4,51 8,29 b 15,06 b 22,35 c 31,06 b BNT 5% tn 0,63 1,27 2,04 2,92 F1 = Growmore (6-30-30) 4,21 7,95 14,24 19,97 a 28,92 ab F2 = Hyponex (10-40-15) 4,46 7,76 13,41 21,99 b 30,58 b F3 = Spesial K+ZPT (15-20-60) 4,26 7,87 13,69 19,56 a 26,81 a BNT5% tn tn tn 1,77 2,53 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, n = 3 ;tn = tidak nyata 57 Perlakuan pupuk daun Hyponex (F2) dan perlakuan pupuk daun Growmore (F1) menghasilkan bobot per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk daun Spesial K+ZPT (F3). Pupuk Hyponex memiliki kandungan hara P lebih tinggi dibandingkan pupuk Growmore (F1) dan Spesial K+ZPT (F3). Pada awal pertumbuhan, unsur P dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan akar, pembentukan ATP dan perkembangan sel tanaman. Unsur K berperan dalam membuka serta menutupnya stomata pada daun dan translokasi asimilat. Pada fase generatif, tanaman memerlukan unsur P dan K yang lebih dominan dibandingkan dengan unsur N. Unsur hara P berperan dalam pembentukan buah sedangkan unsur K berperan terhadap kualitas buah yang dihasilkan.

58 Styaningrum JURNAL PRODUKSI : Respon TANAMAN Tanaman Buncis VOLUME (Phaseolus 1 No.1 vulgaris L.)... MARET-2013 Tabel 3 Saat muncul bunga dan saat panen pertama Perlakuan Umur berbunga (hst) Panen pertama (hst) M1 = 10 ton ha -1 42,89 c 52,44 c M2 = 20 ton ha -1 42,67 bc 51,89 bc M3 = 30 ton ha -1 41,89 ab 50,89 ab M4 = 40 ton ha -1 41,67 a 50,67 a BNT 5% 0,97 1,21 F1 = Growmore (6-30-30) 42,08 ab 51,25 ab F2 = Hyponex (10-40-15) 41,83 a 50,92 a F3 = Spesial K+ZPT (15-20-60) 42,92 b 52,25 b BNT5% 0,84 1,05 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, n= 3 ;tn = tidak nyata Hal tersebut sesuai dengan laporan Mitra et al. (1990) yang menyatakan bahwa pemberian fosfat pada tanaman buncis dapat meningkatkan produksi polong. Gavras (1990) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pupuk yang mengandung fosfor telah terbukti efektif dalam hal perkembangan akar pada tahap pertama pertumbuhan dan setelah itu mereka memiliki efek positif pada hasil polong dan kualitas kacang buncis. Penampakan fisik polong yang besar dan bernas terjadi karena cadangan makanan yang ditimbun di polong semakin banyak. Kandungan P sebanyak 40% pada pupuk daun Hyponex (F2) lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk daun Growmore (F1) dan pupuk daun Spesial K+ZPT (F3) mampu menstimulir terbentuknya bunga dan buah, memperkokoh tubuh tanaman, mencegah daun, bunga dan buah dari keguguran, membentuk karbohidrat, katalisator dalam pembentukan protein, mengatur pergerakan stomata, meningkatkan kadar karbohidrat dalam buah dan meningkatkan kualitas buah. Menurut Sutedjo (2002), kandungan fosfor dan kalium yang ada pada pupuk banyak berperan dalam merangsang pertumbuhan bunga. Hasil penelitian Kusuma et al. (2010) menunjukkan bahwa umur berbunga tanaman tomat yang diberi perlakuan pupuk daun hyponex (10-40-15) lebih cepat. Hal ini karena pupuk daun Hyponex mengandung unsur P sebanyak 40% lebih tinggi dibanding pupuk daun yang lain. Hasil analisa tanah menunjukkan nilai unsur P dan K yang tinggi sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan digunakan pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi. Selain itu, hama kutu daun pada tanaman buncis perlu dikendalikan lebih awal karena beresiko terhadap hasil.

Styaningrum : Respon Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)... Tabel 4 Bobot polong per hektar (ton) tanaman buncis 59 Perlakuan Bobot polong per hektar (ton) M1 = 10 ton ha -1 M2 = 20 ton ha -1 M3 = 30 ton ha -1 M4 = 40 ton ha -1 20,66 a 23,54 a 27,42 b 29,66 b BNT 5% 2,91 F1 = Growmore (6-30-30) F2 = Hyponex (10-40-15) F3 = Spesial K+ZPT (15-20-60) 25,43 b 28,76 c 21,77 a BNT5% 2,52 Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, n = 3 ; tn = tidak nyata KESIMPULAN Tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan pupuk daun yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Perlakuan pupuk kandang kambing berpengaruh terhadap panjang tanaman, jumlah daun, umur muncul bunga dan umur panen pertama umur panen terakhir. Pemberian pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton ha -1 sampai dengan dosis 30 ton ha -1 meningkatkan bobot polong per hektar sebesar 6,76 ton, sedangkan dari dosis 30 ton ha -1 menjadi dosis 40 ton ha -1 terjadi peningkatan sebesar 2,24 ton. Perlakuan pupuk daun berpengaruh terhadap panjang tanaman, jumlah daun, umur muncul bunga dan umur panen pertama umur panen terakhir. Bobot polong per hektar pada pemberian pupuk daun Hyponex (10-40-15) menunjukkan hasil tertinggi, diikuti dengan perlakuan pupuk daun Growmore (6-30-30) dan pupuk daun Spesial K+ZPT (15-20-60) dengan hasil sebesar 28,76 ton ha -1, 25,43 ton ha -1 dan 21,77 ton ha -1. DAFTAR PUSTAKA Evita. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Buncis Phaseolus vulgaris L. terhadap Pemberian Pupuk Cair Petrovita. J. Percikan 96: 65-68 Gavras, M. F. 1990. The InfluenceOf Mineral Nutrition, Stage of Harvests and Flower Position on Seed Yield and Quality of Phaseolus vulgaris L. Field Crop Abstract 43: 4213. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. pp. 225. Kusuma, R., Y. P. Sari dan Y. Maryati. 2010. Pengaruh Pupuk Hyponex, Vitabloom dan Gandasil D terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) varietas Mutiara dengan Teknik Hidroponik Irigasi Tetes. Bioprospek 7 (2):1-9. Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Mahdiannoor. 2012. Efektivitas Pemberian Trichoderma spp. dan Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam pada Lahan Rawa Lebak terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang

58 60 Styaningrum : Respon Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)... (Vigna sinensis L.). Jurnal Ziraa ah 33 (1):91-98. Mitra, S. K., Sadhu, M. L. and Bose, T. K. 1990. Nutrition of Vegetable Crops. Naya prokash. Calcutta. pp. 282-287. Rizwan, M. 2008. Evaluasi Pupuk NPK dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 3 (2): 150-158. Subhan, N., Nurtika dan W. Setiawati. 2005. Peningkatan Efisiensi Pemupukan NPK dengan Memanfaatkan Bahan Organik terhadap Hasil Tomat. J. Hort 15 (2): 91-96. Suwardjono. 2001. Pengaruh Berbagai Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah. Jurnal Matematika, Sains dan Teknologi 2 (20) : 5-12. Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Pemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. p.177.