TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. 1. Konsep Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. terbentuknya Prefektur Apostolik Sumatera tahun Prefektur Apostolik

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

JEMAAT GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA TERESIA JAMBI SKRIPSI

Gereja Katolik Paroki Rasul Barnabas di Tangerang BAB I PENDAHULUAN

BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA. perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis ke Asia

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yan

USAHA KONGREGASI SUSTER-SUSTER FRANSISKANES DARI SANTO GEORGIUS MARTIR THUINE ( FSGM

STUDI PERBANDINGAN ALIRAN KRISTEN: "KATOLIK ROMA"

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Seminari Menengah Santo Paulus Palembang

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

Pendidikan Agama Kristen Protestan

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan perjuangan bangsa dibina melalui dunia pendidikan. Dunia pendidikan sangat erat

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah tersedia!

Pandangan Gereja Terhadap Pernikahan Beda Agama

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

Pendidikan Agama Kristen Protestan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

BAB Il TINJAUAN UMUM. : 6,5 dari tepi jalan alam sentosa di hadapan tapak. : Gereja dan Hunian terdiri dari Imam lanjut usia,

BAB III WILAYAH KERJA MISI DI INDONESIA. menguras tenaga dan pikiran para Misionaris Serikat Yesuit yang sudah berkarya

Mengapa yesus naik ke surga?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

Peran Albertus Hermelink Gentiaras SCJ dalam Pengembangan Agama Katolik di Lampung

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

Veronika Yeni Astuti Alumni Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Apa Gereja 1Uhan Itu?

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan sebuah negara yang pluralis. Salah satu contoh

EVANGELISASI BARU. Rohani, Desember 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Tujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8.

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB III HIERARKI DAN AWAM A. KOMPETENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

KEGIATAN PASTORAL BLN DESEMBER /1/2014 Senin Labuh Baru Rapat DPP

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

Gereja Menyediakan Persekutuan

Studi Perbandingan Katolik Roma (5) API PENYUCIAN

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

Gereja Memberitakan Firman

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

oleh Gereja 1Uhan Apa yang Dilakukan untuk Dunia Ini

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

GEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG

Pendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi

Latar Belakang Gereja Waldensis

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

a l m eri a a ta a t S N l H!

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen

LATAR BELAKANG KEGIATAN

PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9

PERAN ALBERTUS HERMELINK GENTIARAS SCJ DALAM PENGEMBANGAN AGAMA KATOLIK DI LAMPUNG TAHUN (Suatu Tinjauan Historis) (Skripsi)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Gereja Membaptis Orang Percaya

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik Masuk dan berkembangnya Agama Katolik di Indonesia dibagi menjadi tiga bagian waktu. Bagian pertama sebelum kolonialisme Belanda yaitu pada abad ke- 7 di Sumatera Utara, bagian kedua saat Kolonialisme Belanda yaitu pada tahun 1534, di kepulauan Maluku melalui orang Portugis, dan bagian ketiga setelah kolonialisme Belanda yaitu Pada abad ke 20 setelah Belanda pergi dari Indonesia, agama Katolik mulai berkembang pesat. Hal ini didukung pula oleh beberapa pendapat tentang masuknya Agama Katolik di Indonesia yaitu teori Shaykh Abu Salih al-armini, teori Portugis dan teori Santo Thomas. a. Teori Shaykh Abu Salih al-armini Menurut Dr. Jan Bakker SJ, mantan dosen di Yogyakarta yang mempelajari agama Islam dan sejarahnya di Beirut, Libanon, Ia menemukan tulisan dari seorang ilmuwan Islam, bernama Shaykh Abu Salih al-armini. Dia menulis semacam ensiklopedi tentang segala gereja dan wihara serani di seluruh dunia

8 Timur. Bahan historis itu mengenai kira-kira 900 tempat ibadah Kristiani di Afrika dan Asia, antara lain di Sumatera Utara. Judul bukunya ialah Tadhakkur fiha Akhbar min al-kana is wa l-adyar min Nawahin Misri w al Iqtha aihu, artinya Daftar berita tentang gereja-gereja dan pertapaan-pertapaan dari provinsi-provinsi di Mesir dan tanah-tanah di luarnya yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia. Dalam buku itu terdapat suatu kutipan tentang Fansur dan Baros di Sumatera Utara sebagai berikut: Fansur, di sana terdapat banyak gereja dan semuanya adalah dari Nasara Nasathirah (Nasrani = Serani = Kristiani), dan dengan demikian keadaan di situ. Dan dari itu berasal kapur Baros dan bahan itu merecik dari pohon. Dalam kota itu terdapat satu gereja dengan nama Bunda Perawan Murni Maria (Gereja Katolik Indonesia jilid 1, diterbitkan oleh KWI : 156). b. Teori Portugis Agama Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah. Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1534, di Kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547. Sejarah Gereja Katolik di Indonesia berawal dari kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku. Orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku, Kolano (kepala kampung) Mamuya (sekarang di Maluku Utara) yang dibaptis bersama seluruh warga kampungnya pada tahun 1534 setelah menerima pemberitaan Injil dari Gonzalo Veloso, seorang saudagar Portugis. Ketika itu para pelaut Portugis baru saja menemukan kepulauan rempah-rempah itu dan bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga datang untuk

9 menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah Santo Fransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat (Gereja Katolik Indonesia jilid 1, diterbitkan oleh KWI : 174). c. Teori Santo Thomas Menurut buku Gereja Katolik Indonesia Jilid 1, Santo Thomas mewartakan Injil sampai di India Selatan sekitar tahun 70. Berabad-abad lamanya umat Katolik kecil berkembang di India Selatan, di mana sejak dulu ada kontak perdagangan dengan Sumatera Utara, khususnya dengan daerah Baros atau Sibolga. Rupanya ketika itu belum ada pelabuhan Belang di Sumatera Utara. melalui saudagar dari India agama Kristen Katolik mulai diwartakan di Sumatera Utara (Indonesia). Dengan demikian kemungkinan agama Katolik memang telah masuk ke Indonesia sejak abad ke 7, namun kemudian masuk lagi dengan efek yang lebih meluas pada sekitar abad ke 15-20. Begitu pula masuknya Agama Katolik di Metro tidak terlepas dari sejarah masuknya Agama Katolik di Indonesia yang pertama kali di Sumatera Barat kemudian pada masa kolonialisme berkembang dengan salah satu titik karya misi di Sumatera Selatan yang menjadi cikal bakal berdirinya Keuskupan Tanjungkarang. Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23). Menurut Abu Ahmadi perkembangan merupakan perubahan. Perubahannya bersifat kualitatif dan penekanannya pada segi fungsional. Perkembangan

10 menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat diulangi kembali (Abu Ahmadi, 1991:6). Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan proses pertumbuhan dan perubahan yang menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda dari sebelumnya. Dalam hal ini adalah mengenai Perkembangan Agama Katolik di Metro Sejak Dibukanya Daerah Transmigrasi Tahun 1935 hingga saat ini. Perkembangan Agama Katolik mencakup perkembangan dari terbentuknya Keuskupan Tanjungkarang di bawah Prefektur Apostolik Sumatera hingga terbentuknya pospos misi di Lampung termasuk Metro dalam penyebaran Agama Katolik di daerah Metro. 2. Konsep Agama Katolik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Diketahui, bahwa sebenarnya kata agama berasal dari Bahasa Sanskerta āgama yang berarti "tradisi". Istilah lain yang memiliki makna identik dengan agama adalah religi yang berasal dari Bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Mengikat di sini maksudnya adalah dengan ber-religi maka seseorang akan mengikat dirinya kepada Tuhan.

11 Agama merupakan pengungkapan iman dalam arti luas. Dalam agama iman mendapat bentuk yang khas, yang memampukan orang beriman mengkomunikasikan imannya dengan orang lain, baik yang beriman maupun yang tidak (Konferensi Waligereja Indonesia, 1996:158). Katolik berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti untuk umum. Kalimat ini terbagi dalam dua suku kata yaitu: Cathos yang berarti untuk dan Lichus yang berarti umum. Cathoslichus berarti untuk umum atau universal. Kata ini untuk pertama kalinya ditemukan dalam tulisan Ignatius dari Antiokia (Antkhiocia) yaitu surat yang dikirim kepada jemaat-jemaatnya di Smirna. Dalam terminologi Kristen/Katolik, kata ini dipergunakan untuk beberapa arti sebagai berikut: 1. Gereja yang universal, sebagai unsur pembeda dengan Gereja-Gereja lokal. 2. Gereja yang benar, sebagai pembeda dengan aliran skimastik. 3. Bagi penulis sejarah, hal ini dipakai untuk menunjuk kepada Gereja sebelum perpecahan antara Gereja Barat dengan Gereja Timur pada tahun 1054 M. 4. Semenjak munculnya gerakan reformasi yang dipimpin oleh Marthinus Luther, Gereja Barat memakai kata ini untuk nama dirinya. Dalam ajaran Katolik percaya kepada Yesus Kristus atau Nabi Isa Al-masih. Pokok-pokok ajaran Katolik salah satunya adalah Hukum Kasih yang berbunyi: Ketika ditanya, Hukum manakah yang paling utama? Yesus menjawab:

12 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Alkitab.Mrk 12:30-31) Dalam hal ini adalah Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Metro Sejak Dibukanya Daerah Transmigrasi Tahun 1935 hingga saat ini. Perkembangan Agama Katolik di Metro tentunya tidak lepas dari sejarah perkembangan Agama Katolik di Lampung sendiri. 3. Konsep Paroki Metro Paroki adalah jemaat tertentu kaum beriman Kristiani yang dibentuk secara tetap dalam Gereja partikular dan yang reksa pastoralnya, di bawah otoritas Uskup diosesan dipercayakan kepada pastor paroki sebagai gembalanya sendiri (KHK, 1983:515). Jemaat yang disebut paroki itu biasanya tempat tinggalnya tersebar di banyak tempat yang biasanya juga berjauhan, bahkan sangat berjauhan satu sama lain (Veronika Gunartati, 2003:49). Paroki berasal dari kata paroikeo yang artinya tinggal berdekatan. Kata ini dipakai untuk menunjukkan suatu keadaan di mana orang hidup bersama saling berdekatan dalam suatu wilayah, lingkungan dan distrik tertentu. Kata ini digunakan juga untuk kelompok provinsi, yang dipimpin oleh seorang gubernur atau magister yang disebut dengan parochus atau copiarus. Istilah ini juga berkembang pada abad IV dalam jabatan Gereja untuk wilayah yang lebih besar di bawah pimpinan seorang Uskup dengan nama dioses (KHK, 1983:515). Mereka yang bertempat tinggal kurang lebih berdekatan, berhubungan lebih sering dan lebih akrab, sering mengadakan pertemuan-pertemuan untuk berdoa atau kegiatan lain, biasanya lalu menyebut diri jemaat stasi; atau dalam jumlah yang lebih kecil lagi, jemaat kring/lingkungan. Sebuah paroki dikepalai oleh seorang Pastor Paroki dan beberapa Pastor Pembantu untuk menjalankan reksa

13 pastoral. Pastor pembantu ditugaskan oleh Uskup untuk membantu pastor paroki dalam pelayanan pastoral. Kitab Hukum Kanonik mendefinisikan sebagai berikut, pastor pembantu, yang sebagai rekan kerja pastor paroki, hendaknya mengambil bagian dalam keprihatinannya, dengan musyawarah serta usaha bersama dan di bawah otoritasnya memberikan bantuan dalam pelayanan pastoral (KHK, 1983 : 545.1). Mengingat luasnya wilayah sebagian paroki, para pastor pembantu sangat dibutuhkan dalam membantu pastor paroki menunaikan kewajibannya demi mewujudkan kesejahteran rohani dan duniawi paroki. Paroki Metro yang memiliki nama Paroki Hati Kudus Yesus Metro berdiri tahun 1937. Saat ini memiliki seorang Pastor Paroki yaitu Pastor F. Fritz Dwi Sapto Adi dan dua Pastor Pembantu yaitu Pastor Joseph Gordon dan Pastor H. Indro Pandego. Paroki Metro saat ini memiliki jumlah umat yaitu 7.907 orang yang tersebar di 16 stasi. Stasi-stasi tersebut tidak hanya berada diwilayah Metro secara administratif, namun tersebar di sebagian wilayah Lampung Selatan, Lampung Timur dan Lampung Tengah. Dimasing-masing stasu tersebut juga sudah berdiri Gereja yang dilayani oleh Pastor-pastor dari Paroki. B. Kerangka Pikir Masuk dan berkembangnya Agama Katolik di Metro tidak terlepas dari wilayah pelayanan Gereja Sumatera Bagian Selatan bernama Prefektur Apostolik Bengkulu yang meliputi empat wilayah yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Keuskupan Agung Palembang dan Tanjungkarang. Pada tahun 1926 para misionaris

14 menetapkan Tanjungkarang sebagai pos misi ke-4 penyebaran Agama Katolik di Sumatera. Wilayah penyebaran di Tanjungkarang ini terbagi lagi menjadi empat pos misi penyebaran Agama Katolik di Lampung, yaitu Tanjungkarang sebagai pos misi pertama, Pringsewu sebagai pos misi ke-2, Metro sebagai pos misi ke-3 dan Gisting sebagai pos misi ke-4. Metro ditetapkan sebagai pos misi ke-3 pada tahun 1937 karena sejak awal memang Metro diperkirakan akan berkembang menjadi pemukiman transmigran yang menjanjikan dan merupakan lahan yang subur bagi pertumbuhan Gereja Lampung.. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro. Penulis berusaha mengungkapkan bagaimana masuk dan berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro dengan memberi gambaran terhadap situasi dan kondisi Gereja Katolik di Paroki Metro pada masa penjajahan Belanda, pada masa pendudukan Jepang dan masa setelah Indonesia merdeka sekarang.

15 C. Paradigma Paroki Metro Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro : MASUK Masa Penjajahan Belanda 1935-1941 Tahun BERKEMBANG Zaman Indonesia Merdeka Tahun 1946 Sekarang Masuknya Agama Katolik di Metro terlihat pada masa penjajahan Belanda tahun 1935-1941. Ketika itu terdapat sekitar 150 orang Katolik yang berasal dari Jawa. Maka pada tahun 1937 Metro ditetapkan sebagai pos misi ke-3 penyebaran Agama Katolik di Lampung. 1. Jumlah Umat 2. Jumlah Gereja 3. Kelompok Kategorial 4. Karya Pendidikan 5. Sarana dan Prasarana Masuk dan Berkembangnya Agama katolik di Paroki Metro Keterangan: : Garis Proses : Garis Hasil