Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. setelah stroke dan tuberkulosis dan dikategorikan sebagai the silent disease

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan,

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

B A B I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif yang berkembang pesat saat ini salah satunya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun sumber daya manusia berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif.

PROFIL PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK GINJAL-HIPERTENSI.

ABSTRAK PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI PRIMER TERHADAP HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. pada orang dewasa (Hudak & Gallo, 2010). Hampir sekitar tiga perempat stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang

BAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jumpai. Peningkatan tekanan arteri dapat mengakibatkan perubahan patologis

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas. Menurut The Seventh Report of The Joint National

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS)

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease atau penderita tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

PROFIL EKG PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK JANTUNG (ECG Profile of Hypertension patients in Outpatient Cardiac Unit)

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia karena prevalensi yang masih tinggi dan terus meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. diastolik yang di atas normal. Joint National Committee (JNC) 7 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbandingan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi yang Terkontrol dan Tidak Terkonrol di Rsud Al-Ihsan Bandung Periode Januari Desember 2013 (Studi Dilakukan di RSUD Al-Ihsan Kota Bandung Tahun 2014) 1 Mailan Komma Dijaya, 2 Adjat Sudrajat, 3 Caecielia 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Jl. Hariangbanga No.20 Bandung 40116 2 Bagian Ilmu Penyakit Dalam E-mail : mailan.dijaya@yahoo.com Abstrak. Pada saat ini, stroke menjadi penyebab kematian paling tinggi sekitar 15,9% pada usia 45 sampai 54 tahun dan meningkat sekitar 26,8% pada usia 55 sampai 64 tahun.terdapat dua katagori faktor risiko yang dapat mempengaruhi angka kejadian stroke ini, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (usia dan jenis kelamin) dan faktor risiko yang dapat di modifikasi (hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan lain-lain). Dilihat dari faktor risiko tersebut yang sering menyebabkan stroke yaitu hipertensi. Hipertensi ini terdapat hipertensi terkontrol dan juga hipertensi tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan tekanan darah pada pasien stroke yang memiliki riwayat hipertensi terkontrol maupun tidak terkontrol. Dilakukan penelitian analitik dengan studi crossectional terhadap perbandingan tekanan darah pasien stroke dengan hipertensi terkontrol dan pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data rekam medis pasien. Populasi penelitian adalah pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan Kota Bandung periode Maret 2014 Mei 2014. Sampel yang diteliti terdiri dari 84 orang, yaitu 42 orang pasien dengan hipertensi terkontrol serta 42 orang dengan pasien hipertensi tidak terkontrol.uji statistik menggunakan Mann Whitney Test. Hasil penelitian menunjukan, tekanan darah sistolik pasien stroke terkontrol VS tidak terkontrol adalah 165,42 (4,12) VS 172,09 (4,99) di RSUD Al-Ihsan Bandung (p<0,001); tekanan darah diastolik pasien stroke kelompok terkontrol VS tidak terkontrol adalah 95,65 (4,37) VS 99,84 (3,46) di RSUD Al-Ihsan Bandung (p<0,001). Kata Kunci : stroke, tekanan darah, hipertensi. A. Pendahuluan Stroke merupakan tanda klinis yang muncul akibat adanya defisit neurologis karena gangguan fokal akut (atau global) dari fungsi serebral atau system saraf pusat (SSP) dalam hal ini penyebabnya dari vaskular, meliputi infark serebral, perdarahan intraserebral, dan perdarahan subarachnoid. 1 Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf local dan/atau global, yang dapat muncul secara mendadak, progresif, dan cepat. 3 Badan kesehatan dunia memprediksi, seiring dengan angka kematian akibat penyakit hjantung dan kanker angka kematian yang diakibatkan stroke juga akan meningkat kurang lebih dari 6 juta akan menjadi 8 juta pada tahun 2030. 4 Indonesia merupakan penderita stroke terbanyak di Asia. Jumlah penderita stroke banyak terjadi pada usia 60 tahun keatas yang berada di urutan kedua terbanyak di Asia, sedangkan pada usia 15-59 tahun berada pada urutan ke lima terbanyak di Asia. Jumlah penderita stroke sekitar 8,3 per 100 populasi di Indonesia yang berarti terdapat sekitar 1,7 juta penderita stroke per 211 juta populasi di Indonesia. 4 Hipertensi ini merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan/atau diastolik lebih dari 90 mmhg. 12 Hipertensi terdiri dari hipertensi terkontrol dan tidak terkontrol. Hipertensi terkontrol adalah jika pada seseorang yang mengalami hipertensi melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan dapat 1092

Perbandingan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi yang Terkontrol 1093 mencapai tekanan darah sistol kurang dari sama dengan 140 mmhg dan tekanan diastol kurang dari sama dengan 90 mmhg, 3,12 sedangkan hipertensi tidak terkontrol adalah jika seseorang yang mengalami hipertensi yang tidak melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan tidak dapat mencapai target (target tekanan darah kurang dari 140/90 mmhg atau kurang dari sama dengan 130/80 mmhg). 14 Beberapa penelitian mengatakan bahwa jika sudah terkena hipertensi maupun terkontrol atau tidak terkontrol, maka kemungkinan untuk terkena stroke menjadi tiga kali lebih tinggi dari pada seseorang yang tidak memiliki riwayat hipertensi, dan pada pasien dengan riwayat hipertensi terkontrol pada saat terkena stroke rata-rata tekanan darah sistol yaitu lebih dari 150 mmhg serta diastol lebih dari 85 mmhg, sedangkan dengan riwayat hipertensi tidak terkontrol pada saat terkena stroke tekanan darah sistol rata-rata lebih dari sama dengan 160 mmhg serta diastole lebih dari sama dengan 85 mmhg. 13,16 Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Perbandingan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode Januari-Desember 2013. Tujuan Penelitian Mengetahui perbandingan tekanan darah pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol dan tekanan darah pada pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol pada pasien rawat inap di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode Januari sampai dengan Desember 2013. Menilai hubungan usia dan jenis kelamin dengan angka kejadian stroke dengan hipertensi terkontrol dan tidak terkontrol pada pasien rawat inap di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode Januari sampai dengan Desember 2013. B. Landasan Teori Stroke merupakan suatu gejala defisit neurologis yang progresif akibat adanya gangguan otak fokal atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain gangguan vaskular. Gangguan pembuluh darah ini dapat berupa oklusi lumen akibat trombus atau emboli, pecahnya pembuluh darah, atau adanya proses patologis pembuluh darah yang mengakibatkan adanya perubahan aliran darah ke otak. 19,20 Terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi, salah satunya adalah Hipertensi. Hipertensi merupakan suatu tekanan sistolik 140 mmhg atau tekanan diastolik 90mmHg. Sedangkan yang dimaksud dengan prehipertensi adalah tekanan sistolik 120-139 atau dengan sistolik 80-89 mmhg. 20 Untuk penyebab sebenarnya tidak dijelaskan secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang berikatan erat dengan kejadian dari hipertensi ini, yaitu : a. Faktor sosial ekonomi terdiri dari globalisasi, urbanisasi, penuaan, pemasukan, dan edukasi. b. Faktor lingkungan terdiri dari makan makanan yang tidak sehat, perokok, dan konsumsi alkohol. c. Faktor Risiko Metabolik terdiri dari obesitas, hiperlipidemi, dan diabetes. 21 Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

1094 Mailan Komma Dijaya, et al. Tabel 1. Klasifikasi Menurut JNC (Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluatin, and Treatment of High Blood Pressure) 22 Kateori Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah Modifikasi Pola Darah menurut Sistol (mmhg) Diastol (mmhg) Hidup JNC 7 Normal < 120 < 80 Tidak Pra-Hipertensi 120-139 80-89 Ya Hipertensi: Tahap 1 140-159 90-99 Ya Tahap 2 160 100 Ya Beberapa penelitian mengatakan klasifikasi hipertensi terdiri dari hipertensi terkontrol dan tidak terkontol. Hipertensi terkontrol adalah jika pada seseorang yang mengalami hipertensi melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala pada saat kunjungan dan dapat mencapai tekanan darah sistol kurang dari sama dengan 140 mmhg dan tekanan diastol kurang dari sama dengan 90 mmhg, 3,12 sedangkan hipertensi tidak terkontrol adalah jika seseorang yang mengalami hipertensi yang tidak melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala pada saat kunjungan dan tidak dapat mencapai target (target tekanan darah kurang dari 140/90 mmhg atau kurang dari sama dengan 130/80 mmhg). 14,32 Kedua klasifikasi tersebut dapat membuat seseorang mengalami stroke tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi, pada pasien dengan riwayat hipertensi terkontrol pada saat terkena stroke rata-rata tekanan darah sistol yaitu lebih dari 150 mmhg serta diastol lebih dari 85 mmhg, sedangkan dengan riwayat hipertensi tidak terkontrol pada saat terkena stroke tekanan darah sistol rata-rata lebih dari sama dengan 160 mmhg serta diastole lebih dari sama dengan 85 mmhg. 13,16,31 C. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Tekanan Darah Pada Pasien Stroke dengan Hipertensi Terkontrol Pada hasil penelitian yang tertera pada tabel 4.4, pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol didapatkan tekanan darah sistolik minimal adalah 158 mmhg, tekanan darah sistolik tertinggi adalah 170 mmhg dengan rata-rata 165 mmhg, sedangkan tekanan darah diastolik paling rendah adalah 90 mmhg dan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 100 mmhg. Jika ditinjau menurut kategori Tekanan Darah menurut JNC 7 dan juga menurut Chobarian et al, pada saat pasien terkena stroke ratarata tekanan darah pasien termasuk ke dalam hipertensi tahap1 dan 2. 22,23 Menurut penelitian Stead (2012) di Amerika, tekanan darah sistolik terendah yang didapatkan pada saat pasien hipertensi terkontrol ini terkena stroke yaitu sekitar 166 mmhg, sedangkan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 190 mmhg, dan tekanan darah diastolik terendah yang didapatkan yaitu sekitar 80 mmhg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu sekitar 102 mmhg. 33 Jika dibandingkan dengan hasil dari penelitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan terutama pada tekanan darah sistolik. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di Amerika ini dikatakan bahwa pasien melakukan pemeriksaan rutin, hanya saja terkadang akibat pola hidup yang sudah biasa dilakukan dan sulit ditinggalkan seperti meminum minuman beralkohol, hal tersebut Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Perbandingan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi yang Terkontrol 1095 dapat mempengaruhi angka yang tinggi terhadap tekanan darah yang didapatkan pasien tersebut pada saat terkena stroke. 33 Penelitian yang dilakukan oleh Anderson et all (2013) di Inggris mengatakan tekanan darah yang dialami pasien stroke dengan hipertensi terkontrol ini didapatkan tekanan darah sistolik terendah adalah 169 mmhg dan tekanan darah sistolik tertinggi adalah sekitar 189 mmhg, sedangkan tekanan darah diastolik terendah adalah sekitar 95 mmhg dan tekanan darah diastolik tertinggi adalah 105 mmhg. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian ini, memiliki angka yang sangat berdekatan (hampir sama), dan dapat digolongkan pada kriteria JNC 7 hipertensi tahap 1 dan tahap 2. 15 2. Tekanan Darah Pada Pasien Stroke dengan Hipertensi Tidak Terkontrol Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol ini, saat terkena stroke didapatkan tekanan darah sistolik terendah 160 mmhg dan tertinggi 180 mmhg, sedangkan tekanan darah diastolik terendah adalah 90 mmhg dan tekanan darah diastolik 107 mmhg. Apabila dilihat menurut katagori tekanan darah dari JNC 7, tekanan darah pada pasien stroke ini termasuk kedalam tahap 2, sedangkan menurut Chobarian et al, tekanan darah pada pasien stroke ini termasuk ke dalam katagori tahan 2 dan katagori hipertensi sistolik terisolasi. 22,23 Menurut penelitian Stead (2012) di Amerika, tekanan darah sistolik terendah yang didapatkan yaitu sekitar 170 mmhg dan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 210 mmhg, serta tekanan darah diastolik terendah didapatkan 80 mmhg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 100 mmhg. Jika dibandingkan dengan penelitian ini, terdapat perbedaan pada tekanan darah sistolik. Pada penelitian di Amerika, pasien yang terkena stroke ini selain tidak menjalankan pemeriksaan yang rutin untuk mengontrol tekanan darahnya, pasien ini ternyata memiliki keseharian atau pola hidup yang sangat buruk seperti meminum minuman beralkohol, dan makan makanan yang berlemak. 33 Pada penelitian Ishikawa et all (Jepang, 2008), mengatakan pasien yang terkena stroke dengan hipertensi tidak terkontrol ini tekanan darah sistolik terendah didapatkan sekitar 169 mmhg dan tekanan darah siastolik tertinggi yaitu sekitar 180 mmhg, sedangkan tekanan darah diastolik terendah didapatkan 96 mmhg dan tekanan darah diastolik tertinggi yaitu 109 mmhg. Jika dibandingkan dengan hasil dari penelitian ini, tekanan darah sistolik maupun diastolik dari kedua penelitian mendapatkan angka yang sangat dekat (hampir sama). 34 Tabel 1. Perbedaan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi Terkontrol dan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi Tidak Terkontrol pada Pasien Rawat Inap di RSUD Al-Ihsan Bandung Variabel Stroke dengan hipertensi terkontrol Stroke hipertensi terkontrol Tekanan darah Sistolik Rerata (SD) 165,42 (4,12) 172,09(4,99) Median 165 170 Minimum 158 160 Maksimum 170 180 Tekanan Diastolik darah dengan tidak Nilai p <0,001 <0,001 Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

1096 Mailan Komma Dijaya, et al. Rerata (SD) 95,65 (4,37) 99,84(3,46) Median 95 100 Minimum 90 90 Maksimum 100 107 3. Perbandingan Tekanan Darah Pada Pasien Stroke dengan Hipertensi Terkontrol dan Tidak Terkontrol Tekanan darah sistolik pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol lebih rendah dibandingkan dengan tekanan darah sistolik pada pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol pada pasien rawat inap di RSUD Al-Ihsan Bandung yaitu 165,42 mmhg dengan simpangan baku 4,12 mmhg, median 165 mmhg dengan tekanan sistolik terendah 158 mmhg dan tertinggi 170 mmhg serta tekanan darah diastolik pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol lebih rendah dibandingkan dengan tekanan darah diastolik pada pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol pada pasien rawat inap di RSUD Al-Ihsan Bandung yaitu 95,65 mmhg dengan simpangan baku 4,37 mmhg, median 95 mmhg dengan tekanan sistolik terendah 90 mmhg dan tertinggi 100 mmhg. Pasien dengan hipertensi terkontrol dan hipertensi tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko untuk terkenanya komplikasi dari hipertensi tersebut, dalam hal ini adalah stroke, baik stroke perdarahan ataupun stroke infark. 13,16 Pada penelitian Cintya Agreayu Dinata, Yuliami dan Susila (Padang, 2013), didapatkan pasien dengan faktor risiko hipertensi terkontrol pada saat terkena stroke rata-rata tekanan darah termasuk pada kriteria JNC 7 hipertensi tahap 1, sedangkan pasien dengan faktor risiko hipertensi tidak terkontrol pada saat terkena stroke rata-rata tekanan darah termasuk pada kriteria JNC 7 hipertensi tahap 2. 11 Jika dibandingkan dengan penelitian ini baik pasien dengan hipertensi terkontrol ataupun tidak terkontrol jika dilihat dari JNC 7 termasuk ke dalam hipertensi tahap 1 dan 2 hanya saja memiliki rentang yang bermakna antara tekanan darah sistolik maupun diastolik. Dengan melihat hasil penelitian, para penderita hipertensi baik yang terkontrol ataupun tidak terkontrol pada saat terkena stroke akan mengalami peningkatan tekanan darah yang bermakna, dan yang berpengaruh besar adalah mekanisme-mekanisme hipertensi. Apabila hal tersebut tidak terkendali maka peningkatan tekanan darah akan sangat berbahaya bagi pasien yang menderita hipertensi seperti stroke ini hingga kematian. 4. Hubungan Usia Pasien Terhadap Angka Kejadian Stroke Dari hasil penelitian didapatkan, angka kejadian stroke pada pasien dengan faktor risiko hipertensi terkontrol rata-rata pada usia 65-69 tahun dan hipertensi tidak terkontrol ini rata-rata 60-64 tahun, sebagaimana data yang didapatkan dari Badan Kesehatan Dunia yang mengatakan jumlah penderita stroke banyak terjadi pada usia 60 tahun keatas yang membuat berada di urutan kedua terbanyak di Asia. 4 Pada tabel 4.3 penelitian ini didapatkan angka kejadian dari data pasien stroke yang disertai hipertensi terkontrol meningkat bersamaan dengan meningkatnya usia, sedangkan angka kejadian stroke yang disertai hipertensi tidak terkontrol akan menurun bersamaan dengan meningkatnya usia, hal tersebut disebabkan beberapa kemungkinan, seperti akibat tidak terkontrolnya hipertensi sehingga angka kejadian banyak terjadi pada usia yang relatif lebih muda dibandingkan dengan yang terkontrol dan kemungkinan pasien tidak mencapai usia lebih dari 60-64 tahun, sehingga tidak terdapat data pada rekam medik. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Perbandingan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi yang Terkontrol 1097 Pada penelitian Burhanuddin et all (2012) di Makasar didapatkan juga usia pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol lebih tua dan memiliki kemungkinan hidup lebih lama jika dibandingkan pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol. 4 Penelitian ini dengan penelitian lain seperti penelitian Burhanuddin et all (2012) di Makasar yang sudah pernah dilakukan terdapat kesamaan antara usia dari penderita stroke dengan hipertensi terkontrol dan tidak terkontrol. D. Kesimpulan Terdapat perbandingan tekanan darah pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol dan tekanan darah pada pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol pada pasien rawat inap di RSUD Al-Ihsan Bandung secara bermakna dengan nilai p<0,001 (nilai p 0,05). Perbedaan dan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut antara lain : 1. Tekanan darah sistolik pada pasien stroke dengan hipertensi terkontrol lebih rendah dari pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol yaitu dengan ratarata 165,42 mmhg, sedangkan stroke dengan hipertensi tidak terkontrol yaitu dengan rata-rata 95,65 mmhg, pada pasien rawat inap di RSUD Al-Ihsan Bandung. 2. Angka kejadian stroke ini secara umum terjadi rata-rata pada rentang usia adalah 60-64 tahun. Rentang usia pasien stroke dengan hipertensi terkontrol lebih panjang dibandingkan pasien stroke dengan hipertensi tidak terkontrol. Rentang usia pasien stroke dengan hipertensi tidak lebih pendek dibandingkan pasien stroke dengan hipertensi terkontrol Daftar Pustaka Sacco Ralph L, et al. An Updated Definition of Stroke for the 21 st Century: A Statement for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. American Heart Association (AHA)/American Stroke Association (ASA). 2013. 44 : 2064-89. Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI). Sekilas Tentang Stroke. Jakarta. 2010 : 1-3. Riset Kesehatan Daerah (RISKESDA), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, Stroke. 2013 : 91-94. Burhanuddin Mutmainna, Wahiddudin, Jumriani. Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Dewasa Awal (18-40 Tahun) di Kota Makassar Tahun 2010-2012. Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNHAS. Makassar. 2013 : 1-3. Rahajeng Ekowati, Sulistyowati Tuminah. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Imdonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. Jakarta. 2009. 59 (12) : 580-582. Yuniadi Yoga. Intervensi pada Stroke Non-Hemoragik. Jurnal Kardiologi Indonesia. 2010. 31 (3) : 153-4. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). Guideline Stroke 2011. Jakarta. 2011:1-3. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

1098 Mailan Komma Dijaya, et al. Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI). Sekilas Tentang Stroke. Jakarta. 2010 : 1-3. Ropper AH, Samuels MA. Cerebrovascular Disease. 9 th Ed. Adams and Victor s Principles of Neurology. Boston : McGraw-Hill; 2009 : 748-49. Keenan Nora L, Kimberly A Rosendorf. Prevalence of Hypertension and Controlled Hypertension. Center for Disease Control and Prevention (CDC). 2011. 60 (1) : 94-97. Dinata Cintya Angreayu, Yuliami Safrita, Susila Sastri. Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode 1 Januari 2010-31 Juni 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013. 2 (2) : 57-58. American Medical Association (AMA). Hypertension (high blood pressure). 2013 : 1. Rahmat F. Pengelolaan Pasien Hipertensi Grade II dengan Pendekatan Medis dan Perilaku. Medula, Fakultas Kedokteran Universitan Lampung. 2013. 1 (1) : 29-31. Center for Disease Control and Prevention (CDC). Vital Sign :Awareness and Treatment of Uncontrolled Hypertension Among Adults-United States 2003-2010. 2012. 61 (35) : 703-9. Anderson Craig S, et all. Rapid Blood-Pressure Lowering in Patients wit Acute Intracerebral Hemorrhage. The New England Journal of Medicine. 2013. 368 (25) : 2355-65. Burhanuddin Mutmainna, Wahiddudin, Jumriani. Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Dewasa Awal (18-40 Tahun) di Kota Makassar Tahun 2010-2012. Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNHAS. Makassar. 2013 : 1-3. Journal of Human Hypertension. Controlled Diastolic Blood Pressure, Previous Stroke and Associated Risk Factor are Obstacle to Improving Systolic Blood Pressure. Nature Publishing Group. 2007. 21 : 895. Mancia et al. The Task Force for The Management of Arterial Hypertension of The European Society of Hypertension (ESH) and of The European Society of Cardiology (ESC). Journal of Hypertension, ESH and ESC Guidelines. 2013 : 1287-89. Ropper AH, Samuels MA. Cerebrovascular Disease. 9 th Ed. Adams and Victor s Principles of Neurology. Boston : McGraw-Hill; 2009 : 748-49. World Health Organization (WHO). A Global Brief on Hypertension ; Silent Killer, Global Public Health Crisis. 2013 : 17. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Perbandingan Tekanan Darah pada Pasien Stroke dengan Hipertensi yang Terkontrol 1099 World Health Organization (WHO). A Global Brief on Hypertension ; Silent Killer, Global Public Health Crisis. 2013 : 18-19. U.S Department of Health and Human Service. JNC 7 Express ; The Seven Report of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation High Blood Pressure. National Institute of Health. 2003 : 2-4. Longo, et all. Hypertensive Vascular Disease. Harrison s Principle of Internal Medicine. 2011. 18 (2) : 1549-65. Longo, et all. Cerebrovascular Disease. Harrison s Principle of Internal Medicine. 2011. 18 (2) : 2513-40. Mahley RW, Bersot TP. Drug therapy for hypercholesterolemia and dyslipidemia. 11 th Ed. Goodman & Gilman s The Pharmacological Basis of Therapeutics. New York: McGraw-Hill. 2006 : 933-66. Smith SW, Jhonston SC, Easton JD. Cerebrovascular Disease. 17 th Ed. Harrison s Principles of Internal Medicine. USA. McGraw-Hill. 2008 : 2513-35. Lewis P, Rowland. Vascular Disease. 11 th Williams & Wilkins. 2005 : 275-305. ed. Merritt s neurology. USA:Lippincot Norman M. Kaplan. Kaplan's Clinical Hypertension 9 th edition. Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins. 2006 : 210-15. Kumar, Abbas, Fausto. Atherosclerosis. 7 th Ed. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. USA. Elsevier. 2006 : 516-24. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). Guideline Stroke, Tatalaksana Stroke. Jakarta. 2011:40-45. Journal of Human Hypertension. Controlled Diastolic Blood Pressure, Previous Stroke and Associated Risk Factor are Obstacle to Improving Systolic Blood Pressure. Nature Publishing Group. 2007. 21 : 893. U.S Department of Health and Human Service. JNC 7 Express ; The Seven Report of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation High Blood Pressure. National Institute of Health. 2003 : 8. Stead, Lantha Ganti et all. The Impact of Blood Pressure Hemodynamics in Acute Ischemic Stroke : a Prospective Cohort Study. International Journal of Emergency Medicine. United State of America. 2012 : 1-4. Ishikawa Shizukiyo, Kazuomi Kario, et all. Continued High Risk of Stroke in Treated Hypertension in a General Population : The Jichi Medical School Cohort Study. Hypertensi Res Vol 31. 2008. 6 : 1125-30. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015