PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE

Vol. 1 No. 1 ISSN

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Permainan Siswa Kelas IV SDK Uwemea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

NURHASANAH 1), Eka WARNA 1), dan HARIZON 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Lemo

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

BAB. III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Penerapan Experiential Learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA Fadriyanti 1 Asep Mahfud 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat menumbuhkan sikap positif siswa pada pembelajaran PKn di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola. Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkan sikap positif siswa pada pembelajaran PKn di Kelas VIII A SMPN 2 Marawola melalui model pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 2 Marawola dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 8 siswa dan 12 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data melalui: observasi, tes, wawancara, dokumentasi. Setelah data dikumpulkan dianalisis melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil tes yang diperoleh pada siklus 1 yakni dengan skor tertinggi 100 diperoleh 5 orang siswa, skor terendah 60 diperoleh 10 orang siswa. Hasil observasi aktivitas siswa untuk tindakan siklus 1 presentasenya mencapai 53% sedangkan hasil observasi aktivitas guru presentasenya 46%. Hasil tes yang diperoleh pada siklus II yakni dengan skor tertinggi 100 diperoleh 10 orang siswa, skor terendah 95 diperoleh 10 orang siswa. Hasil observasi aktivitas siswa untuk tindakan siklus II presentasenya mencapai 93% sedangkan hasil observasi aktivitas guru presentasenya 90%. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran PKn sudah semakin baik hal ini diperkuat dengan perubahan sikap perilaku siswa yaitu: 1) siswa semakin bersemangat mengikuti pembelajaran PKn dan sungguh-sungguh dalam belajar, 2) siswa mampu menyelesaikan tugas kelompok dengan baik dan tepat waktu, 3) siswa berpatisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah; Sikap Positif Siswa; Pembelajaran PKn 1. 2. 3. Penulis ini adalah Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS, Semester Akhir, Stambuk A 321 09 004 Pembimbing I Pembimbing II

2 I. PENDAHULUAN Siswa yang mempunyai sikap positif terhadap pembelajaran PKn cenderung tertarik dan berusaha mempelajari dan mendalami pelajaran PKn. Sikap positif sangat penting dimiliki siswa terutama terhadap pembelajaran PKn karena sikap positif siswa terhadap pembelajaran PKn juga berhubungan langsung dengan prestasi belajar siswa tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Marawola, teridentifikasi bahwa sikap positif siswa terhadap pembelajaran PKn, khususnya di kelas VIII A masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan tidak sedikit siswa yang terlihat mengalami kebosanan dan kejenuhan saat pembelajaran PKn berlangsung. Selain itu masih banyak keluhan dari siswa tentang rendahnya kemampuan siswa dalam implikasi PKn di dalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata. Mengatasi permasalahan di atas perlu dicari suatu pendekatan yang dapat mendukung proses pembelajaran PKn yang menyenangkan dan bukan membosankan sehingga dapat menumbuhkan sikap positif sekaligus mempermudah pemahaman siswa dalam belajar PKn. Maka dari itu peneliti melakukan pendekatan pembelajaran PKn melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Siswa tidak saja harus memahami konsep yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan penyelesaian masalah ( Santyasa, 2008) 4. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Menumbuhkan Sikap Positif Siswa pada Pembelajaran PKn di Kelas VIII A SMPN 2 Marawola. 4. Santyasa. 2008. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Tersedia: http://blog.unila.ac.id/iwayansantyasa/files/2009/09/makalah_ar-pbl-2008. pdf. [Tanggal 05 desember 2013].

3 II. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Menurut (Usman HB, 2005:85) 5, karena penelitian tindakan kelas termaksut jenis penelitian kualitatif, maka data penelitian ini pada dasarnya berbentuk kata-kata, walaupun demikian kata-kata tersebut dapat dilengkapi dengan data yang kuantitatif yang berupa angka-angka, namun data kuantitatif tersebut harus diberi makna berupa paparan naratif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 8 siswi perempuan dan 12 siswa laki-laki. Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam rangka penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi, untuk menganalisis data observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi, peneliti melakukan melalui tiga tahap yaitu: mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil kegiatan pembelajaran siswa (Mahsun, 2007:251) 6. 1) Ketuntasan belajar individu Persentase KBI = 100% Keterangan X = Skor yang di peroleh siswa Y = Jumlah skor maksimal soal KBI = Daya serap Individu Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu bila di peroleh persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65% (Depdiknas, 2006:04) 7. 5. 6. 7. Usman. HB. 2005. Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah. Palu: Universitas Tadulako. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2006. KKM Kelompok Klasikal.

4 2) Ketuntasan Belajar Klasikal Persentase KBK = 100% Keterangan = Jumlah siswa yang tuntas = Jumlah siswa seluruhnya KBK = Ketuntasan belajar klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 75 % (Depdiknas, 2006:4) 8. III. HASIL Pelaksanaan tindakan siklus ini dilakukan (2) kali pertemuan proses belajar mengajar yaitu pada tanggal 10 Oktober 2013 sedangkan pada pertemuan kedua yaitu pemberian tes akhir pada tanggal 17 Oktober 2013 dengan alokasi 2 x 40 menit untuk (1) kali pertemuan. Pada pertemuan siklus 1 di mana guru dan siswa akan membahas pokok permasalahan yaitu bagaimana menampilkan sikap perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah. Pelaksanaannya mengacu pada langkah-langkah rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan model pembelajaran berbasis masalah. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru yang ditunjuk sebagai observer mengamati aktivitas siswa dan guru menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan data observasi aktivitas siswa dapat dilihat bahwa aktivitas yang dilihat pada pertemuan pertama secara umum aspek yang diamati menunjukkan bahwa aktivitas siswa untuk tindakan siklus I persentasinya hanya mencapai mencapai 53%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori kurang. Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.2. Data hasil observasi terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada kegitan belajar mengajar berlangsung dan beberapa aspek sudah baik namun ada beberapa aspek masih berada dalam kategori cukup. 8. Depdiknas. 2006. KKM Kelompok Klasikal.

5 Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pertemuan pertama siklus I, skor yang diperoleh sebesar 21 dari skor maksimal 44, sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 46%. Berdasarkan data observasi aktivitas siswa dapat dilihat bahwa aktivitas yang dilihat pada pertemuan pertama secara umum aspek yang diamati menunjukkan bahwa aktivitas siswa untuk tindakan siklus I persentasinya hanya mencapai mencapai 53%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori kurang. Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.2. Data hasil observasi pada tabel 4.2 di bawah ini terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada kegitan belajar mengajar berlangsung dan beberapa aspek sudah baik namun ada beberapa aspek masih berada dalam kategori cukup. Menyikapi hasil pelaksanaan tes tindakan siklus 1 pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PKn di kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola. Nampak pembelajaran tersebut dapat mengetahui arah kegiatan pembelajaran sehingga memungkinkan tercapainya sikap positif siswa meskipun masih kurang optimal. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, yang telah diuraikan di atas, menyebabkan aktivitas belajar siswa kurang maksimal. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, hanya diperoleh presentase 53% sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh presentase hanya mencapai 46%, menyebabkan penelitian tindakan pada siklus 1 belum mencapai standar ketuntasan. Siswa yang belum tuntas disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus I ini belum terjadi aktivitas kerjasama dalam kelompok. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang. Banyaknya siswa yang tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi presentase ketuntasan belajar klasikal 53%. Melihat hasil siklus I,

6 yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan dua kali pertemuan satu kali pertemuan proses belajar mengajar yaitu pertemuan pertama pada tanggal 31 oktober 2013 sedangkan pertemuan keduanya yaitu pemberian tes hasil belajar pada tanggal 07 september 2013 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit untuk tiap pertemuan. Pada siklus ini diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dan pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanan pembelajaran (RPP). Pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru yang ditunjuk sebagai observer mengamati aktivitas siswa dan guru menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan. Berdasarkan data observasi aktivitas siswa dapat dilihat, secara umum aspek yang diamati menunjukkan bahwa aktifitas siswa untuk tindakan siklus II persentasinya sudah mencapai mencapai 93%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan sikap positif siswa menurut pengamatan berada dalam kategori sangat baik. Terutama nilai-nilai Pancasila yang berkaitan sikap sosial siswa dan agama dalam kehidupan sehari-hari banyak menunjukkan sikap positif sangat baik, baik di lingkungan sekolah dan masyarakat setempat. Data hasil observasi terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dan beberapa aspek sudah sangat baik namun ada beberapa aspek masih berada dalam kategori baik. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pertemuan pertama siklus II, skor yang diperoleh sebesar 54 dari skor maksimal 60 sehingga presentase skor yang diperoleh mencapai 90%. Hasil tes yang diperoleh pada pada siklus II yakni dengan banyaknya siswa yang tuntas belajar 19 siswa dengan presentase ketuntasan klasikal mencapai 54 sangat baik dengan presentase 90% yang tuntas belajar dalam pembelajaran berbasis masalah kepada siswa, dalam masalah lingkungan sosial dan kehidupan dalam beragama yang berkaitan dengan konstitusi dalam kehidupan sehari-hari

7 Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan, sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru sudah lebih aktif dalam kelompok. Adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus ini berpengaruh langsung pada hasil belajar siswa, di mana skor tertinggi setiap siswa mencapai nilai 100 oleh 10 orang siswa dan skor terendah 95 oleh 10 orang siswa. Meskipun kesepuluh siswa tersebut memperoleh nilai terendah 95 akan tetapi sudah memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga pada siklus II ini semua siswa dinyatakan tuntas dalam pembelajaran dengan menggunakan metode berbasis masalah di kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola. Dan pertumbuhan sikap siswa mengalami perubahan yaitu siswa menjadi lebih tenang dan tidak berbuat gaduh, siswa tidak lagi membebankan semua pekerjaan kelompok kepada teman kelompok yang paham materi. Semua aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa pada siklus II dinilai baik bahkan ada yang dinilai sangat baik, hal ini berpengaruh aktivitas belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus ini, di mana persentase aktivitas siswa mencapai 93% dan dan hasil observasi aktivitas guru mencapai 90%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II, dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn sudah semakin baik hal ini diperkuat dengan perubahan sikap perilaku siswa yaitu : 1) Siswa semakin bersemangat mengikuti pembelajaran PKn dan sungguh sungguh dalam belajar, 2) siswa mampu menyelesaikan tugas kelompok dengan baik dan tepat waktu, 3) siswa berpatisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif (Djaali, 2007:114) 9. 9. Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

8 IV. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah sebagai gambaran pelaksanaannya yang diuraikan pada bagian hasil di atas, menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tersebut di mana bentuk pembelajarannya dilakukan berbentuk pembelajaran kelompok artinya dalam proses pembelajaran ini dibentuk kelompok belajar siswa sebagaimana yang terdapat pada langkahlangkah pemecahan masalah dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola, dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah serta materi sub pokok bahasan yang dibahas yaitu Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pada pertemuan siklus 1 di mana guru dan siswa akan membahas pokok permasalahan yaitu bagaimana menampilkan sikap perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah. Penelitian tindakan kelas siklus 1 ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, di pertemuan pertama membahas dan menjelaskan tentang materi dan dipertemuan yang kedua pada session terakhir tatap muka dilakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran yaitu memberikan soal tes tindakan kelas kepada siswa sebanyak lima nomor soal yang berbentuk essay. Hasil tes tindakan kelas ini dapat dijadikan alat ukur untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dan apakah sikap positif siswa tersebut dapat dibangun dalam kegiatan belajar mengajar. Menyikapi hasil pelaksanaan tes tindakan siklus 1 pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PKn di kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola. Nampak pembelajaran tersebut dapat mengetahui arah kegiatan pembelajaran sehingga memungkinkan tercapainya sikap positif siswa meskipun masih kurang optimal. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, yang telah diuraikan di atas, menyebabkan aktivitas belajar siswa kurang maksimal. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, hanya diperoleh presentase 53% sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh presentase hanya mencapai 46%,

9 menyebabkan penelitian tindakan pada siklus 1 belum mencapai standar ketuntasan. Siswa yang belum tuntas disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus I ini belum terjadi aktivitas kerjasama dalam kelompok. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang. Banyaknya siswa yang tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi presentase ketuntasan belajar klasikal 53%. Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan, sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru sudah lebih aktif dalam kelompok. Adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus ini berpengaruh langsung pada hasil belajar siswa, dimana skor tertinggi setiap siswa mencapai nilai 100 oleh 10 orang siswa dan skor terendah 95 oleh 10 orang siswa. Meskipun kesepuluh siswa tersebut memperoleh nilai terendah 95 akan tetapi sudah memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga pada siklus II ini semua siswa dinyatakan tuntas dalam pembelajaran dengan menggunakan metode berbasis masalah di kelas VIII A SMP Negeri 2 Marawola. Dan pertumbuhan sikap siswa mengalami perubahan yaitu siswa menjadi lebih tenang dan tidak berbuat gaduh, siswa tidak lagi membebankan semua pekerjaan kelompok kepada teman kelompok yang paham materi. Semua aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa pada siklus II dinilai baik bahkan ada yang dinilai sangat baik, hal ini berpengaruh aktivitas belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus ini, di mana persentase aktivitas siswa mencapai 93% dan dan hasil observasi aktivitas guru mencapai 90%. Hal ini menunjukkan

10 bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II, dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn sudah semakin baik hal ini diperkuat dengan perubahan sikap perilaku siswa yaitu : 1) Siswa semakin bersemangat mengikuti pembelajaran Pkn dan sungguh sungguh dalam belajar, 2) siswa mampu menyelesaikan tugas kelompok dengan baik dan tepat waktu, 3) siswa berpatisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif (Djaali, 2007:114) 10. Jadi berdasarkan pengamatan, saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1, kerjasama dalam kelompok terlihat belum optimal. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya siswa yang kurang serius atau gaduh didalam kelas, masih ada siswa yang diam saat teman kelompoknya melakukan diskusi dalam penyelesaian tugas dan masih ada siswa hanya menunggu jawaban dari temannya sedangkan ia sendiri hanya bercanda saat temannya melakukan diskusi. Pada pembelajaran siklus II sikap siswa saat melakukan diskusi terlihat lebih terarah dan optimal. Hal tersebut ditunjukkan siswa dengan tidak ada lagi siswa yang membebankan semua tugas kelompok kepada teman dalam kelompoknya. Suara gaduh pun lebih berkurang dibandingkan saat pembelajaran siklus 1, siswa juga lebih fokus dalam penyelesaian tugas dan tepat pada waktunya bahkan ada yang mampu menyelesaikannya sebelum waktu habis. Hal tersebut menunjukkan tumbuhnya sikap positif dalam pembelajaran PKn melalui metode pembelajaran berbasis masalah. V. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan yaitu Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran PKn materi nilai-nilai Pancasila dapat menumbuhkan sikap positif siswa di kelas VIII A SMPN 2 Marawola. 10. Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

11 Hal ini dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan yang ditunjang dengan meningkatnya sikap positif siswa. Keadaan ini sangat berbeda sebelum guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, di mana selama ini guru hanya mengajar dengan metode ceramah satu arah sehingga sikap positif siswa kurang. Setelah diterapkan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran PKn di kelas VIII A SMPN 2 Marawola menunjukkan bahwa sikap positif siswa terhadap pembelajaran PKn mengalami perubahan. Hal ini terlihat pada peningkatan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I, hanya diperoleh persentase 53%, Aktivitas belajar siswa pada siklus II, mengalami peningkatan dengan persentase mencapai 93% sangat baik. b. Saran Saran yang dapat disampaikan penulis yaitu Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang telah diterapkan di kelas VIII A SMPN 2 Marawola bisa dijadikan sebagai alternatif pembelajaran PKn untuk menumbuhkan sikap positif siswa. Perlunya penggunaan media pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga dapat merangsang daya fikir dan meningkatkan aktivitas pelaksanaan pembelajaran.

12 DAFTAR RUJUKAN Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Depdiknas. 2006. KKM KelompokKlasikal. Santyasa. I Wayan. 2008. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dan PembelajaranKooperatif.[Online].Tersedia:http://blog.unila.ac.id/iwayansan tyasa/files/2009/09/makalah_ar-pbl-2008.pdf. [Tanggal 05 desember 2013]. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Usman HB. 2005. Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah. Palu: Universitas Tadulako.