2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan. 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah: dan X ke Y Tidak ada feedback

dokumen-dokumen yang mirip
Review of Basic Econometrics. Pendekatan Multidisipliner: Teori Ekonomi Matematika Ekonomi Statistika Ekonomi Matematika Stastika

Model Persamaan Simultan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

31 Universitas Indonesia

ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series

IV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor

PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

LECTURE NOTES #12 ENDOGENITAS

III. METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

I. MODEL PERSAMAAN SIMULTAN

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel

ANALISIS REGRESI LINEAR

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

PENAKSIRAN PARAMETER PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL DUA TAHAP SKRIPSI ANDRIAN SURYA

IV. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series

BAB III MODEL DISTRIBUSI LAG DAN AUTOREGRESSIVE DENGAN PENDEKATAN KOYCK. Pada umumnya model regresi linear tidak memperhatikan pengaruh waktu

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

Bab IV. Metode dan Model Penelitian

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE 2SLS (TWO STAGE LEAST SQUARE) PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK PERSAMAAN PENDAPATANN NASIONAL DAN PEREDARAN UANG

PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK KEBIJAKAN FINANSIAL DENGAN METODE THREE STAGE LEAST SQUARE. oleh TITIK PURWANTI M

Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Two Stage Least Square

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

Analisa Regresi Dua Variabel: Estimasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Kentang layak untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Aktivitas ekonomi sangat bergantung kepada minyak bumi. Minyak

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

Non Linear Estimation and Maximum Likelihood Estimation

ANALISIS PERDAGANGAN BIJI KAKAO INDONESIA

ANALISIS PERDAGANGAN BIJI KAKAO INDONESIA

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

Fungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-3

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.2. Data dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

BAB III CONTOH KASUS. Pada bab ini akan dibahas penerapan metode robust dengan penaksir M

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERSAMAAN SIMULTAN Latihan Pratikum

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

Dalam kasus-kasus terjadinya heteroskedastisitas, var(e i. ) = σ i2

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Ekonometrika. 1.2 Ekonometrika Merupakan Suatu Ilmu

IV METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

DAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share

TOPIK LANJUTAN MODEL REGRESI LINIER

BAB 2 MODEL REGRESI LINIER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

PENGARUH BEA KELUAR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH TERHADAP HARGA MINYAK GORENG DANDY DHARMAWAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT. PLN

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management

Transkripsi:

MODEL PERSAMAAN SIMULTAN Model SATU Persamaan Karakteristik : 1. Satu variabel terikat (Y): yang dijelaskan 2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah: dan X ke Y Tidak ada feedback Model DUA atau Lebih Persamaan: Ada kalanya sebab akibat TIDAK satu arah dan X ke Y saja Nilai Y tidak hanya ditentukan oleh X; tetapi beberapa nilai X tergantung pada nilai Y juga Ada hubungan 2 arah (simultan) antara Y dan beberapa X Maka pemodelan dinyatakan dalam beberapa persamaan. Ilustrasi paling sederhana : Hubungan antara permintaan dan penawaran Harga pasar mempengaruhi permintaan dan penawaran Sebaliknya, permintaan dan penawaran juga mempengaruhi harga pasar.

Harga dan kuantitas merupakan variabel endogenous yang ditentukan secara simultan dalam sistem persamaan. Model beberapa persamaan (tiga) Tiap pers. berperan menjelaskan 1 var yg ditentukan model 1. Q t S = σ 1 + σ 2 P t + σ 3 P t-1 + ε t 2. Q t D = β 1 + β 2 P t + β 3 Y t + u t 3. Q t S = Q t D Var Q t S, Q t D dan P t disebut variabel endogenous yaitu variabel yang ditentukan dalam sistem persamaan Variabel Y t dan P t-1 disebut variabel exogenous yaitu variabel yang ditentukan di luar sistem persamaan Estimasi model: 1. Bagaimana dengan OLS? 2. Bagaimana dengan pendekatan lain?

Perhatikan model struktural berikut: q t = σ 2 p t + ε t q t = β 2 p t + β 3 Y t + u t Model struktural disederhanakan menjadi model terreduksi q t = π12y t + v 1t p t = π22y t +v 2t Dan model terreduksi tersebut, parameter model struktural kadang-kadang bisa diestimasi secara konsisten. Prosedur yang mengestimasi parameter model struktural melalui model tereduksi dengan menggunakan OLS disebut Prosedur Kuadrat Terkecil Tidak Langsung. Prosedur ini tidak selalu dapat digunakan untuk semua kasus. Adakalanya, estimator dan parameter model struktural tidak dapat diestimasi melalui model terreduksi. Kadang-kadang parameter yang diestimasi melalui prosedur tsb. menghasilkan estimator yang tidak tunggal. Masalah Identifikasi (Identification Problem) l

Identifikasi: masalah penentuan persamaan struktural bila persamaan yang terreduksi telah diperoleh Dengan kata lain, bila kita tahu sistem persamaan dalam bentuk terreduksi, apakah informasi ini dapat digunakan untuk mencari parameter dan persamaan struktural. Lebih spesifik lagi, bila kita kembali ke model penawaran-permintaan dan bila kita tahu informasi tentang P dan Q dalam model tsb : apakah kita dapat mencari fungsi permintaan dan fungsi penawaran? Istitah-istilah: Suatu persamaan dikatakan tidak teridentifikasi (unidentified) bila tidak ada cara untuk mengestimasi semua parameter dalam persamaan struktural dan persamaan terreduksi. Suatu persamaan dikatakan teridentifikasi (identified) bila dimungkinkan untuk mendapatkan besaran parameter dalam persarnaan struktural dan persamaan terreduksi. Suatu persamaan dikatakan teridentifikasi dengan tepat (exactly identified) bila besaran parameter yang diperoleh nilainya tunggal.

Suatu persamaan dikatakan teridentifikasi berlebih (over identified) bila beberapa parameter yang diperoleh, nilainya tidak tunggal (Iebih dan satu). Order Condition untuk Identification. Order condition menyatakan bahwa bila suatu persamaan teridentifikasi, banyaknya variabel yang di ketahui (predetermined variable) yang dikeluarkan dan suatu persamaan harus lebih besar atau sama dengan banyaknya variabel endogenous yang ada di dalam persamaan di kurangi satu. Syarat ini bisa juga dinyatakan sbb. Syarat perlu agar suatu persamaan tenidentifikasi adalah banyaknya variabel yang diketahul dan yang dikeluarkan dan persamaan Iebih besar atau sama dengan banyaknya variabel endogenous dalam model dikurangi satu. Syarat ini tidak merupakan syarat cukup. Artinya, bisa saja terjadi bahwa syarat tsb. terpenuhi tetapi persamaannya tidak teridentifikasi.

Kuadrat Terkecil Dua Tahap (Two-stage Least Squares) Prosedur ini merupakan teknik yang bagus untuk mengestimasi parameter dan model struktural pada persamaan - persamaan yang over identified. Teknik ini menghasiikan estimasi parameter yang tunggal. Lihat kembali model permintaan - penawaran berikut: Model Struktural: Penawaran : q t = σ 2 P t + ε t Permintaan : q t = β 2 p t + β 3 y t + β 4 w t + u t ; w: wealth Model Terreduksi q t = π12y t + π13w t + v1 t p t = π22y t + π23w t + v2 t Dua Tahapan Estimasi: 1. Persamaan pt dalam model terreduksi diestimasi dengan OLS. Setelah π22 dan π23 terestimasi, p t juga dapat diprediksi. 2. Persamaan Penawaran dapat diestimate dengan OLS dengan menggunakan nilai p yang telah diperoleh pada tahap I. Dengan demikian persamaan

Penawaran terestimasi. Secara umum, persamaan Permintaan (atau persmaan yang lain) dapat diestimasi dengan cara yang sama. Komentar: Persamaan penawaran overidentified karena banyaknya var. exo yang dikeluarkan sebanyak 3 sedangkan variabel endo hanya 2. OIeh karena itu, bila persamaan penawaran di estimasi dengan ILS, hasilnya tidak tunggal. Contoh: Permintaan Listrik. Dalam contoh ini akan dihitung elastisitas harga dan permintaan Iistrik di Amerika Serikat. Data yang digunakan merupakan data gabungan antara time series dan crosssection dan 48 negara bagian mulai tahun 1961-1969. Banyaknya permintaan (Q) tergantung pada (i) (ii) P: harga listrik (real) Y: pendapatan perkapita I tahun (real) (iii) G: harga gas (substitute) (iv) D: banyaknya hari menggunakan pemanas (v) J : rata-rata termperatur bulan Juli (vi) R: persentasi penduduk tinggal di pedesaan

(vii) H: rata-rata besarnya rumah tangga Sementara banyaknya penawaran di asumsikan fix (tetap) sedangkan harga listrik (P) tergantung pada: (i) (ii) Q: banyaknya permintaan L: biaya buruh/upah (iii) T: waktu (iv) K: persentasi listrik yang diproduksi oleh perusahaan- perusahaan (v) F: harga bahan bakar untuk memproduksi 1 kilowat jam listrik (vi) I: Raslo total penjualan untuk industri dan total penjualan untuk konsumsi perumahan Model Simultan yang ditawarkan: 1. LnQ = a 1 +a 2 LnP + a 3 Ln Y + a 4 Ln G + a 5 Ln D a 6 Ln J + a 7 Ln R + a 8 Ln H + e 2. LnP = b 1 + b 2 Ln Q + b 3 Ln L + b 4 Ln K + b 5 Ln F+ b 6 Ln R + b 7 Ln l + b 8 Ln T + u

Komentar: (I). Persamaan (1) merupakan permintaan sedangkan persamaan (2) merupakan persamaan harga. Pada persamaan harga ini diasumsikan bahwa bila penggunaannya banyak atau permintaan meningkat maka harga listrik menjadi lebih murah. (ii). Persamaan (1) teridentifikasi karena banyaknya variable endo ada dua (P dan Q). Sedangkan variabel exo yang tidak muncul pada persamaan (1) sebanyak 5 ( L, K, F, I, T). (iii). Persamaan (2) juga teridentifikasi karena banyaknya variabel endo ada dua dan banyaknya variabel exo yang tidak muncul ada sebanyak 5 (Y, G, D, J, H). (iv). Kedua persamaan tsb. di estimasi dengan 2 SLS. (a). Pada tahap I, kedua variabel endo masing-masing diregresikan dengan semua variabel exo. (b). Pada tahap II, persamaan pada model struktural masing-masing diestimasi dengan menggunakan variabel instrument yang telah diprediksi pada tahap I untuk menggantikan variabel endo yang berada pada ruas

kanan persamaan. (v). Hasil estimasi disajikan berikut: (1). LnQ = - 0.21-1.I5 Ln P + 0.51 Ln Y + 0.O4 Ln G - 0.O2 Ln D (0.03) (0.06) (0.01) (0.02) + 0.54 Ln J + 0.21 Ln R + 0.24 Ln H 0.12) (0.02) (0.12) R 2 = 0.91 (2). Ln P = 0.57-0.60 Ln Q + 0.24 Ln L 0.02 Ln K + 0.01 Ln F (0.03) (0.04) (0.01) (0.003) + 0.03 Ln R - 0.12 Ln + 0.004 T (0.01) (0.01) (0.003) R 2 = 0.97