PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BUAH PISANG DAN PEPAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN UBI JALAR (Ipomea batatas L)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) DENGAN PEMBERIAN ABU JERAMI DAN ABU SEKAM PADI

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK DI LAHAN KERING

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

NISBAH BERAT DAUN DAN LUAS DAUN SPESIFIK TANAMAN SAWI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI TANAH GAMBUT KOTA PALANGKA RAYA DJOKO EKO HADI SUSILO

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR URIN SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI EFFECTIVE MICROORGANISMS-4 (EM-4) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Respon Rumput Meksiko (Euchlaena mexicana) Terhadap Pemberian Kompos Rumen pada Tanah Berpasir

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jl. KH. Wahid Hasyim, Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA MIKRO ORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Wiekandyne Duaja. Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Jalan Adisucipto Penfui Kupang ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK GUANO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA DUA METODE VERTIKULTUR

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

Jurnal Viabel Pertanian Vol. 11 No.1 Mei 2017 p-issn: e-issn: Blitar,

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN DUA JENIS PUPUK KANDANG PADA DUA KALI PENANAMAN

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

BAB I PENDAHULUAN. makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

Transkripsi:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PLANT GROWTH AND PRODUCTION MUSTARD (Brassica juncea L) WITH GRANT OF MICROORGANISMS LOCAL (MOL) AND FERTILIZER CHICKEN MANURE Abd. Rahman Arinong 1, Vandalisna 2, dan Asni 3 1,2 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 3 BP4K Kab. Buton Sulawesi Tenggara 1 E-mail: rahman.arinong@yahoo.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroorganisme lokal (MOL) dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di lahan STPP Gowa Romanglompoa, Kabupaten Gowa, bulan Maret - April 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan: P0= kontrol, P1= pupuk kandang ayam 5 t ha -1, P2= pupuk kandang ayam 10 t ha -1, P3= 100 cc L -1 air MOL nasi bonggol pisang dan P4= 200 cc L -1 air MOL nasi bonggol pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi MOL secara umum berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Umur 3 minggu setelah tanam menunjukan perlakuan aplikasi Mol 100 cc L -1 air (P3) memberikan respon yang lebih baik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dibanding perlakuan pupuk kandang ayam (P1 dan P2)). Kata kunci : Mikroorganisme lokal, pupuk, tanaman sawi ABSTRACT This research aimed to determine the effect of local microorganisms (Mol) and chicken manure on growth and yield of mustard. Research conducted the land STPP Romanglompoa Gowa, Gowa in March until April 2014. Methods study prepared by randomized block design consisting of 5 treatments and 3 replications. P0 = control, P1 = chicken manure 5 t ha -1, P2 = chicken manure 10 t ha -1, P3 = 100 cc L -1 MOL rice water weevil bananas and P4 = 200 cc L -1 MOL rice water weevil bananas. The results showed that treatment of general application MOL significant effect on the growth and production of mustard. Age 3 weeks after planting showed treatment Mol application 100 cc L -1 water (P3) provide a better response to the growth of plant height compared to the treatment of chicken manure (P1 and P2). Keywords: Local microorganism, fertilizer, mustard plants 40

PENDAHULUAN Salah satu komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta pemenuhan gizi masyarakat adalah hortikultura khususnya sayuran. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bernilai ekonomi tinggi. Produksi sayuran di Indonesia meningkat setiap tahun dan konsumsinya tercatat 40,35 kg tahun -1 kapita -1 pada tahun 2011 (Hendriadi, 2013). Peningkatan produksi selain terkait dengan peningkatan luas areal tanam juga dalam hal peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan. Pemupukan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi sesuai kebijakan pemerintah untuk menerapkan pertanian modern melalui program supra insus beberapa tahun yang lalu, sudah terlihat dampak negatifnya. Target yang akan dicapai dalam program supra insus adalah tanaman berproduksi tinggi dalam waktu yang relatif singkat sehingga diperlukan masukan teknologi tinggi seperti pemupukan berat dengan menggunakan pupuk kimia. Hal tersebut menyebabkan ketergantungan petani pada masukan pupuk kimia yang terus menerus diberikan pada lahan pertaniannya sehingga berakibat menurunnya kesuburan tanah, kerusakan lingkungan, dan akibat lebih lanjut produktifitas tanah menurun (Nurhani, 2012). Hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi sayuran adalah menambah bahan organik yang diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, karena kemampuan bahan organik berfungsi sebagai pengikat butiran primer tanah menjadi butiran sekunder sehingga membentuk agregat yang mantap. Keadaan ini akan berpengaruh pada kemampuan tanah menahan air, ketersediaan hara akan lebih baik, serta mikroba- mikroba yang berperan aktif dalam tanah akan bertambah baik jenis maupun jumlahnya. Bahan organik memilki peran penting sebagai sumber karbon, dalam pengertian luas sebagai sumber pakan dan sumber energi untuk mendukung kehidupan dan perkembang biakannya berbagai jenis mikroba tanah (Sisworo, 2006). Usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman sayuran dengan suatu sistim pertanian dengan melakukan budidaya tanaman dengan menambahkan penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) dan pupuk kandang ayam pada tanaman sayuran yang merupakan teknologi yang mudah, ramah lingkungan serta berkelanjutan dan menguntungkan. Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang murah dan praktis bisa diarahkan untuk menggunakan MOL yang merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap pakai dalam waktu singkat, selain itu pembuatan MOL biayanya murah, tidak susah cara pembuatannya, begitupun dengan pupuk kandang ayam mudah didapat dan murah harganya sehingga sangat efektif dan efisien bagi para petani dalam meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MOL dan pupuk kandang ayam yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanaan pada bulan Maret - April 2014, di Kelurahan Romanglompoa Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 macam perlakuan dan 3 ulangan yaitu: P0: Kontrol, P1: Pupuk kandang ayam 5 t ha -1, P2: Pupuk kandang ayam 10 t ha -1, P3: 100 cc MOL nasi 41

bonggol pisang per liter air, dan P4: 200 cc MOL nasi bonggol pisang per liter air. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah demonstrasi plot, yaitu penanaman dengan menggunakan polybag ukuran 25x30 cm. Aplikasi perlakuan P1 dan P2 untuk pupuk kandang ayam diberikan pada saat penanaman, sedangkan pemberian MOL pada tanaman sawi untuk perlakuan P3 dan P4 diberikan setiap 5, 10, 15, 20 dan 25 hari setelah tanam dengan cara disiramkan langsung pada tanaman. Parameter pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman (cm) yang diukur dari permukaan tanah sampai bagian tanaman yang tertinggi, jumlah daun (helai) yang diukur adalah semua daun yang sudah terbuka sempurna, sedangkan berat basah (g) tanaman diketahui pada saat panen dengan menimbang seluruh bagian tanaman setelah dibersihkan dari kotoran. Jumlah yang diukur dari masing- masing perlakuan yaitu 9 tanaman karena dalam satu ulangan diambil 3 sampel. Pengukuran mulai dilaksanakan pada saat tanaman berumur 1, 2 dan 3 minggu setelah tanam (MST). Sedangkan untuk pengukuran ke-4 pada saat sebelum panen yaitu umur 4 MST. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tinggi tanaman Perkembangan tinggi tanaman umur 1-4 MST dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman sawi pada umur 1 sampai 4 MST menunjukan bahwa perlakuan aplikasi MOL dengan dosis 100 cc L -1 air yaitu pada perlakuan P 3 terlihat berbeda nyata dengan P 1 dan tidak berbeda nyata dengan P 2 dan P 4 pada umur 3 MST. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Rata-rata pengukuran tinggi tanaman sawi (MST) Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 BNT KK % Umur Tanaman (MST) 1 2 3 4 16,767 a 19,756 a 19,167 a 24,222 b 24,311 b 28,800 c 25,556 b 30,089 cd 27,444 b 31,867 d 9,153 a 10,483 a 12,453 b 12,597 b 14,540 c 1,6442 7,37 3,2696 7,66 2,9402 5,79 26,989 a 32,133 b 39,600 c 40,267 c 41,589 c 2,9882 4,39 Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama, diikuti dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 0,005. 42

Jurnal Agrisistem, Juni 2014, Vol. 10 No.1 ISSN 1858-4330 Gambar 1. Tinggi tanaman sawi pada umur 1 sampai dengan 4 minggu (MST). Gambar 2. Jumlah daun sawi pada umur 1 sampai dengan 4 minggu (MST). Tabel 2. Rata-rata perhitungan jumlah daun tanaman sawi (MST) Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 BNT KK Umur Tanaman (MST) 1 2 3 4 4,000 a 5,222 a 4,333 a 5,667 b 5,000 b 6,333 c 5,333 b 7,000 cd 5,889 b 7,778 d 2,667 a 2,889 a 3,000 b 3,333 b 3,778 c 0,6328 10,72 0,6632 7,17 0,9956 8,26 6,556 a 8,000 b 9,556 c 10,111 c 11,111 c 2,1544 12,61 Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 0,05. 43

Jumlah Daun Perkembangan jumlah daun umur 1 sampai 4 MST dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis sidik ragam jumlah daun sawi menunjukan bahwa perlakuan dengan menggunakan mikroorganisme lokal nasi bonggol pisang dengan dosis 100 cc L -1 air yaitu pada perlakuan P 3 terlihat berbeda nyata dengan P 1 dan tidak berberda nyata dengan P 2 dan P 4 pada umur 3 minggu setelah tanam (Gambar 2). Produksi Hasil perhitungan analisis sidik ragam produksi tanaman sawi menunjukan bahwa perlakuan dengan menggunakan Mol nasi bonggol pisang dan pupuk kandang ayam dengan berbagai dosis berbeda nyata pada hasil penimbangan tanaman sawi umur 4 MST. Perkembangan berat tanaman umur 4 MST dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan hasil penimbangan tanaman sawi pada umur 4 MST (saat panen) menunjukan bahwa perlakuan aplikasi mikroorganisme lokal nasi bonggol pisang yaitu pada perlakuan (P 4 ) dengan dosis 200 cc L -1 air berbeda sangat nyata dibanding perlakuan P 0, P 1 dan P 2 dan berbeda nyata dengan P 3 dosis 100 cc L -1 air (Gambar 3). Tabel 3. Rata-rata produksi tanaman sawi pada saat panen (4 MST) Umur (MST) Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 BNT 0,05 4 28,333 62,444 134,778 159,444 171,111 41,1935 19,67 KK Gambar 3. Produksi berat basah tanaman sawi pada saat panen umur 4 (MST). 44

Pembahasan Perlakuan dengan menggunakan MOL dan pupuk kandang ayam dengan dosis yang berbeda-beda menyebabkan perbedaan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi yang diamati. Tanaman sawi merupakan tanaman umur pendek sehingga dengan pemberian MOL, merupakan salah satu perlakuan yang memberikan respon positif terhadap tanaman sawi. Hasil pengukuran tinggi tanaman ratarata, tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 yaitu 30,089 cm terhadap kontrol (P 0 ). Hal disebabkan, MOL memperbaiki kondisi tanah dalam hal tersedianya unsur hara yang diperlukan dalam pertumbuhan, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Mikroba dalam tanah merangsang proses dekomposisi media sehingga membantu penyediaan hara dari bahan organik yang tersedia ditanah yang akhirnya dapat meningkatkan penyerapan hara oleh tanaman, sehingga tanaman tumbuh lebih sehat dan lebih baik. Pemberian pupuk kandang ayam pada saat penanaman (P1 dan P2) tidak memberikan pengaruh yang lebih baik karena unsur hara yang dikandung oleh pupuk kandang belum terdekomposisi secara sempurna, sehingga belum mampu dimanfaatkan tanaman secara optimal untuk pertumbuhannya. Hal ini disebabkan karena rata-rata pupuk organik kadar mineralnya rendah dan masih memerlukan pelapukan sebelum dapat diserap tanaman (Rismunandar, 2006). Pertumbuhan tinggi tanaman selalu diikuti oleh perkembangan jumlah daun. Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi MOL berbeda nyata terhadap parameter jumlah daun. Tingkat respon rata-rata jumlah daun tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 (100 cc L -1 air) yaitu 7,000 helai dan terendah pada P 0 (tanpa perlakuan) yaitu 5,222 helai. Perlakuan aplikasi MOL menghasilkan jumlah daun yang berpengaruh nyata pada umur 3 MST, sedangkan tingkat respon rata-rata produksi tanaman sawi tertinggi terdapat pada perlakuan P 4 yaitu 171,111 g. Hal ini disebabkan karena P 4 mendapatkan konstribusi hara yang lebih besar dibandingkan perlakuan lainnya dan berperan menambah ketersediaan unsur hara tanaman. Oleh karena itu suplay unsur hara yang cukup dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan organ tanaman sehingga tanaman memberikan hasil akhir yang lebih besar terhadap produksi tanaman sawi. Menurut Buckman (1969) bahwa suatu tanaman akan tumbuh dan mencapai tingkat produksi tinggi bila unsur hara yang di butuhkan tanaman berada dalam keadaan cukup tersedia dan berimbang didalam tanah dan unsur N, P, K merupakan tiga (3) dari 6 unsur hara makro yang mutlak diperlukan tanaman. Bila salah satu unsur tersebut kurang atau tidak tersedia dalam tanah, akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. KESIMPULAN Aplikasi MOL nasi bonggol pisang dengan dosis 100 cc L -1 air (P 3 ) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, sedangkan penggunaan MOL dengan dosis 200 cc L -1 air (P4), berpengaruh nyata pada berat basah produksi tanaman sawi. 45

DAFTAR PUSTAKA Buckman H.O and N.C Brady, 1969. Ilmu Tanah Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Hendriadi, A. 2013. Optimalisasi Kegiatan Lit Kajibang Diklatluh dan Corporate Management Untuk Peningkatan Kinerja Litbang Hortikultura. Rapat Kerja Pusat penelitian Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Nurhani Y, Ratih Rahmi, Yudia Adrian, 2012. Pengaruh Beberapa Macam Air Sebagai Pelarut Kotoran Domba Untuk Mempercepat Fermentasi Menjadi Pupuk Organik Cair. Jurnal Teknologi 2. Rismunandar, 2006. Tanah dan seluk beluknya bagi pertanian, Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung. Sisworo, 2006. Tina, S., Estu, R., Eko, H. Bertanam Sawi dan Selada. Penebar Swadaya, Jakarta. 46