BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber Daya Manusia Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi Aspek Hukum Aspek Pesaing Aspek Keuangan Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi Definisi Untuk mengetahui segala hal yang dapat diuraikan dari aspek pemasaran Yang dinilai dari aspek ini adalah pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Yang dinilai dari aspek ini adalah bagaimana kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dilihat dari segi teknis dan sistematis kegiatan bisnis dalam melayani konsumen. Usaha dapat dinyatakan legal jika telah mendapat izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui instansi atau lembaga atau departemen atau dinas terkait. Untuk mengetahui persaingan antar perusahaan sesejenis, kemungkinan masuk pesaing baru, pengembangan produk dann tawar menawar antar supplier. Untuk melihat hasil keuangan serta kelayakan pembukaan cabang baru dari segi investasi. Sumber: Landasan Teori, BAB 2 3.2. Pengembangan Alternatif Solusi berikut: Pengembangan alternatif solusi dalam peneitian ini akan dijabarkan sebagai 29
30 Tabel 3.2.Tabel Pengembangan Alternatif Solusi Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber Daya Manusia Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi Aspek Hukum Aspek Keuangan Aspek Pesaing 3.4. Pengembangan Model Optimasi Alternatif Solusi 5P : Price, Product, Place, Promotion, People STP (segmenting, positioning, targeting) Job Analysis Job Specification Mendesain struktur organisasi Job Description Mendesain sistem kompensasi Sistem pengembangan karyawan Lokasi Bisnis Pemilihan teknologi Bentuk Badan Usaha Bukti Diri Tanda Daftar Perusahaan Nomor Pokok Wajib Pajak Izin-izin Pertambangan Payback Period Internal Rate of Return Net Present value Profitability Index 5 Forces M Porter Sumber: Olahan Peneliti Dalam sub bab ini akan mengembangkan model optimasi yang ada dengan cara menjabarkan lebih dalam tentang model optimasi yang akan digunakan dalam skripsi ini, yaitu: 1) Aspek Pasar dan Pemasaran Pada aspek ini PT. Onassis Wisata Cemerlang meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar kemampuan bagi perusahaan untuk dapat menguasai pasar serta menentukan bagaimana strategi yang akan dijalankan. Metode yang digunakan untuk mengukur seluruh bauran pemasaran yang ditawarkan perusahaan serta segmen, target dan posisi perusahaan di pasar. 2) Aspek Sumber Daya Manusia Tujuan aspek ini dalam pembangunan proyek bisnis berguna untuk menentukan SDM yang sesuai dalam melakukan kegiatan bisnis, seperti
31 perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian sehingga diperlukan SDM yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Selain itu aspek ini juga bisa membantu PT. Onassis Wisata Cemerlang menganalisis struktur organisasi dan gaji karyawan yang direncanakan. 3) Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi Aspek yang juga dikenal sebagai aspek produksi ini, penting untuk dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Dalam aspek ini PT. Onassis Wisata Cemerlang perlu memperhatikan masalah proses produksi dan tata letak serta pemilihan teknologi. Tujuan penilaian dalam aspek ini adalah untuk memaksimalkan efisiensi kerja saat kegiatan bisnis berjalan. 4) Aspek Hukum Aspek hukum digunakan untuk menilai kelengkapan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang. Mulai dari badan usaha, ijin-ijin sampai dokumen yang terkait lainnya. 5) Aspek Keuangan Pada aspek ini PT. Onassis Wisata Cemerlang menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Dalam aspek ini maka akan terlihat pengembalian uang yang diinvestasikan dan seberapa lama investasi tersebut akan kembali. Hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan kebijaksanaan aliran kas serta penelitian rencana bisnis melalui: Tabel 3.3 Kriteria kelayakan Aspek Keuangan Payback period (PP) Investasi dapat dinyatakan layak jika Payback period lebih pendek dari umur ekonomis aktiva (5tahun) Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Investasi dapat dinyatakan layak jika: NPV : + (positif) Investasi dapat dinyatakan tidak layak jika: NPV :-(negatif) Investasi dapat dinyatakan layak jika: IRR > cost of capital (biaya modal), atau sesuai dengan persentase keuntungan yang ditetapkan investor. Investasi dapat dinyatakan tidak layak jika:
32 IRR < cost of capital (biaya modal), atau lebih rendah dari persentase keuntungan yang ditetapkan investor. Profitability Index (PI) Investasi dapat dinyatakan layak jika: PI > 1 Investasi dapat dinyatakan tidak layak jika: PI < 1 3.5 Teknik Pengumpulan Data Data-data dikumpulkan menggunakan dua metode, yaitu dengan metode penelitian lapangan dan dengan metode penelitian kepustakaan. 1. Penelitian lapangan Dalam penelitian lapangan dilakukan dengan mendatangi secara langsung tempat-tempat yang menjadi obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 2. Observasi/pengamatan Observasi/ pengamatan merupakan pengamatan secara langsung terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan obyek yang diteliti, antara lain pengamatan secara langsung dengan mendatangi perusahaan yang sejenis, seta mengamati saluran distribusinya. 3. Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku kepustakaan (literaure) dan berbagai jenis sumber data lainnya yang bersifat teoritis, yang faktual serta berhubungan dengan masalah yang teliti. Sumber dari penelitian kepustakaan ini bukan hanya berasal dari media internet. Dengan studi kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai titik tolak pembahasan. 3.6 Rancangan Implikasi Solusi Terpilih Setelah semua data dan hasil analisis beberapa aspek telah dilakukan sesuai dengan syarat kriteria-kriteria yang layak. Maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil analisis bisnis tersebut. Dari hasil studi kelayakan bisnis terhadap pengembangan bisnis baru yang dilakukan PT. Onassis Wisata Cemerlang akan diketahui investasi yang akan dilaksanakan perusahaan, layak atau tidak layak serta apakah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka waktu panjang atau tidak.
33 3.7 Tahap-tahap Kelayakan Tahap-tahap dalam pelaksanaan studi kelayakan bisnis secara umum (Danang, 2012): 1. Penemuan Ide Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk yang laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan : Pengambilan keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis. Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba. 2. Tahap Penelitian Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penilitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah: Mengumpulkan data Mengolah data Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengelolahan data Menyimpulkan hasil Membuat laporan hasil 3. Tahap Evaluasi Evaluasi yaitu membaningkan sesuaru dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi: Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan Mengevaluasi proyek yang akan dibangun Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh. 4. Tahap Pengukuran Usulan yang layak Setelah dipilih usulan proyek yang akan direalisasikan, perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari
34 menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan unutk tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain lain. 5. Tahap Rencana Pelaksana Proyek Bisnis Setelah dipilih usulan proyek yang akan direalisasikan, perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain. 6. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin proyek sampai pada tingkat yang paling bawah harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Memang pada kenyataannya sulit ditemukan bahwa rencana yang dibuat sama persis dengan realisasinya.