MK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327)

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI KELEMBAGAAN

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

PROPERTY RIGHT (HAK KEPEMILIKAN) DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

Tugas Resume Hubungan Industrial

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

EKONOMI KELEMBAGAAN RASIONALITAS, OPPORTUNITY DAN DETERMINAN BIAYA TRANSAKSI. Koordinator : Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T

STRUKTUR PASAR, KEGAGALAN PASAR, EKSTERNALITAS DAN PERAN KELEMBAGAAN

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

EKONOMI KELEMBAGAAN (8)

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI

PAHAM INSTITUSIONAL Oleh Kelompok V Samriyah ( ) Sulaihah Safitri Arief ( ) Subaidah ( ) Ach Sayuti ( )

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

Ruang Lingkup Ekonomi Publik. Individu, Masyarakat dan Pemerintah

Kuliah-2. Pembangunan sebagai Planned Societal Change : Suatu Fenomena Abad XX

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi debit air khususnya debit air tanah. Kelangkaan sumberdaya air

PB-02 LEMBAGA DAN ORGANISASI MASYARAKAT

Eksternalitas & Barang Publik

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

PENGERTIAN TRANSAKSI DAN BIAYA TRANSAKSI

MK. Ekonomi Politik Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 426)

Mengapa Sosialisme? Albert Einstein

PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI

TINJAUAN PUSTAKA. tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaan, air tanah, air hujan dan

Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila

MK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327)

Sistem Sistem Ekonomi. Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Portofolio theory (Markowitz, 1952) Capital Asset Pricing theory [Sharpe

THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

KEGAGALAN PASAR DAN PERAN KELEMBAGAAN

I. PENDAHULUAN. dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis

ETIKA BISNIS INTERNASIONAL. Week 5

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

ORGANISASI IRIGASI DALAM OPERASIONAL DAN PERAWATAN IRIGASI i

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

FILSAFAT ADMINISTRASI

Pendekatan Historis Struktural

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

Materi 7 Bisnis, Politik dan Perekonomian. Marheni Eka Saputri ST., MBA

Kegagalan Pasar Dan Peran Sektor Publik. Wahyudi Kumorotomo

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

EKONOMI KELEMBAGAAN (8)

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

BIAYA TRANSAKSI EFESIENSI EKONOMI

Mengapa perlu sektor publik?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu pasar mengalami evolusi bentuk tempat dan cara

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Selain sebagai sumber pendapatan masyarakat tani pekebun,

Hubungan Kerja dalam Sistem Pancasila

PROGRAM RINTISAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PEREKONOMIAN KAWASAN BERBASIS IPTEK (KIMBIS) DI LAMONGAN

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A.

ADMINISTRASI BISNIS SEBAGAI FENOMENA SOSIAL

Latar Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Alam Kuliah 1. Soeryo Adiwibowo

Belajar Ekonomi Syariah Melalui Syariah Explorer sebagai. Upaya pengenalan ekonomi syariah dengan petualangan Film. Animasi. Disusun.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB II KERANGKA TEORI. yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol gaya hidup yang sama. Ketika

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

BISNIS, TUJUAN DAN FUNGSI BISNIS

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER. Pada bab dua ini akan membahas mengenai teori sosiologi yang relevan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Ekonomi Kelembagaan: Devinisi, Teori, dan Strategi

LINGKUNGAN PEMASARAN PERTEMUAN IV MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Semenjak tahun 1967 yaitu setelah diberlakukannya UU PMA No.1 tentang

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

KONSEP BARANG PUBLIK KONSEP EKSTERNALITAS PUBLIC CHOICE KEGAGALAN PASAR

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Nilai Sosial tentang Kebersihan dan Sampah. Dalam sosiologi nilai adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan,

BAB I PENDAHULUAN. dirancang untuk menaksir bagaimana aktivitas kinerja dan hasil akhir yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

PRODUKSI DISTRIBUSI - KONSUMSI

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Selama setengah abad terakhir, sektor Consumer Goods telah. mencapai pertumbuhan yang signifikan dari segi pendapatan dan imbal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

DIMENSI KEKUASAAN DALAM EKONOMI. Christy Damayanti Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Slamet Riyadi Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

PERAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERENCANAAN WILAYAH

PERSAINGAN USAHA dan JASA KONSTRUKSI

Transkripsi:

MK. Ekonomi Kelembagaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (ESL 327) Departemen Ekonomi Sumber Daya & Lingkungan Fakultas Ekonomi & Manajemen Institut Pertanian Bogor

PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS : Kritikan DR. VEBLEN terhadap Kapitalisme (1) Kritik Dr. Thorstein Veblen (1857 1929) (Bapak Ekonomi Kelembagaan) terhadap kapitalisme : Kapitalisme telah melahirkan sikap konsumtif, terutama di kalangan kelas menengah (Dalam bukunya The Theory of Leisure Class) Rasionalitas dan kepentingan pribadi sebagai dasar prilaku. o Menurut Veblen, prilaku dipengaruhi oleh watak psikologis, kebiasaan dan kecemburuan Kapitalisme industri dianggap sebagai awal evolusi barbar o Perang yang menjadi agenda rutin negara2 Eropa abad pertengahan didorong oleh patriotisme yang berakar pada era barbarisme

PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS : Kritikan DR. VEBLEN terhadap Kapitalisme (2) Kritik Veblen terhadap Kapitalisme: Private property dianggap barang rampasan yang diambil dari kemenangan perang Pencairan kekayaan, kesenangan, dan barang-barang melalui persaingan dianggap sebagi bagian dari instink predator Kesenangan yang didapat melalui persaingan dianggap sebagai penindasan Budak dan perempuan telah dianggap sebagai komoditi yang didominasi oleh kekuatan pemiliknya Kultur bisnis dianggap sebagai budaya boros Ekonomi kapitalis mengalami alienasi dari ilmu sosial lainya

PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS : Kritikan DR. VEBLEN terhadap Kapitalisme (3) Pemikiran Kapitalisme yang dianggap lemah oleh Veblen: Motif ekonomi melatarbelakangi setiap kegiatan. Setiap aktivitas manusia didasarkan atas perhitungan rasional untung ruginya. Mendahukukan kepentingan diri sendiri (Self interest) Persaingan akan meningkakan efisiensi Private property right merpakan sebuah keharusan Teori ekonomi klasik mengabaikan faktor-faktor sejarah, sosial dan kelembagaan dalam membangun struktur ekonomi

PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS : Kritikan DR. VEBLEN terhadap Kapitalisme (4) Pandangan Veblen: Manusia bukan hanya makhluk rasional tapi juga makhluk emosional yang memiliki perasaan, selera, nilai, dan kecenderungan (instink) yang terikat dengan budaya Selera, perasaan, nilai dan kecenderungan juga mempengaruhi transaksi ekonomi yang dilakukan oleh manusia Pilihan-pilihan ekonomi juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan teknologi Dunia ekonomi tidak dapat lepas atau bahkan dipegaruhi oleh faktor sejarah, sosial dan kelembagaan yang selalu berubah, dinamis Perkembangan ekonomi selalu dikondisikan baik secara langsung atau tidak langsung oleh keadaan social dan kelembagaan yang melingkupinya Sejarah dan kelembagaan sosial menentukan struktur ekonomi namun ditempatkan pada posisi bersebrangan dengan neoclassical economics theory (market based economics),

TEORI DASAR PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS) (1) Mahzab Ekonomi kelembagaan menganggap semua asumsi ekonomi klasik/neoklasik salah, karenanya harus dibatalkan. o Itulah sebabnya, ekonomi kelembagaan pada awal perkembanganya bekerja diluar mekanisme dan cara pandang pemikiran ekonomi klasik/neoklasik. o Veblen menilai keadaan dan lingkungan berpengaruh sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Joseph A. Schumpeter (1883-1950) mengatakan bahwa sumber utama kemakmuran bukan terletak dalam domain ekonomi itu sendiri, melainkan berada dalam lingkungan dan institusi masyarakat Douglas C. North (1993) North mengatakan bahwa reformasi yang dilakukan tidak akan memberikan hasil nyata jika hanya memperbaiki kebijakan ekonomi makro belaka, tapi harus disertai dengan dukungan seperangkat institusi yang mampu memberikan insentif yang tepat kepada setiap pelaku ekonomi

TEORI DASAR PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS) (2) Ekonomi kelembagaan menolak asumsi ekonomi klasik/neoklasik tentang zero transaction cost dan rasionalitas instrumental (instrumental rationality), Menolak anggapan manusia sangat rasional dan bekerja berdasarkan insentif ekonomi Keputusan Ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik o interaksi antar pelaku ekonomi (teori ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan keyakinan suatu individu/komunitas (teori modal sosial), insentif untuk melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), kesepakatan (teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori hak kepemilikan), dan lain-lain.

TEORI DASAR PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN LAMA (OLD INSTITUTIONAL ECONOMICS) (3) Intinya, ada insentif non ekonomi (bkan brdasarkan rasionalitas ekonomi; pasar,) bagi individu untuk melakukan kegiatan ekonomi o Sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non pasar (non-market institution) untuk melindungi agar pasar tidak mengalami kegagalan, yakni dengan jalan mendesain aturan main/kelembagaan (institutions) Ekonomi kelembagaan mempelajari dan berusaha memahami peranan kelembagaan dalam sistem dan organisasi ekonomi, politik dan sosial. o Kelembagaan yang tumbuh spontan seiring dengan perjalanan waktu atau kelembagaan yang sengaja dibuat oleh manusia. o Peranan kelembagaan bersifat penting dan strategis karena ternyata ada dan berfungsi di segala bidang kehidupan. Ekonomi kelembagaan menjadi bagian dari ilmu ekonomi yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sosial, humaniora, ekonomi, budaya dan terutama ekonomi politik

NEW INSTITUTIONAL ECONOMICS (NIE) Ekonomi kelembagaan baru (new institutional economics) bukan mengkritik ekonomi klasik/neoklasik tapi menyempurnakan beberapa kelemahan sebagai berikut: Pasar dapat berjalan dengan sempurna tanpa biaya karena informasi tersebar secara merata sehingga konsumen tahu persis komoditas yang akan dibelinya Persaingan berjalan sempurna sehingga produsen barang dapat menekan harga sehingga murah Transaksi tanpa biaya Penegakan property right tidak memerlukan biaya Mekanisme pasar tak mampu menyelesaikan kasus eksternalitas, commons pool resources dan public goods

PANDANGAN NIE Untuk dapat berjalan, pasar membutuhkan biaya karena informasi bersifat asimetris Persaingan tidak berjalan sempurna karena tergantung pada ketersediaan informasi dan penguasaan sumber kekuatan (power resources) Transaksi tidak bersifat costless (zero cost) Penegakan property right tidak bersifat costless Mekanisme pasar tak mampu menyelesaikan kasus eksternalitas, commons pool resources dan public goods New institutionalist mencoba menerangkan politik, sejarah, ekonomi dan kelembagaan sosial seperti pemerintah, hukum, pasar, perushaan (firm), konvensi sosial, keluarga dll dalam bingkai neoclassical economic theory

An economist thinks of the economic system as being coordinated by the price mechanism and society becomes not an organisation but organism (Coase 1937 #61D: 387}

PENDEKATAN EKONOMI KELEMBAGAAN (1) Tiga premis penting analisis ekonomi kelembagaan yaitu: partikular, subyektif dan, nonprediktif Partikular dimaknai sebagai heterogenitas karakteristik dalam masyarakat. o Artinya setiap fenomena sosial selalu spesifik merujuk pada kondisi sosial tertentu (dan tidak berlaku untuk kondisi sosial yang lain). keyakinan bahwa fenomena sosial tidaklah tunggal; penelitian kualitatif secara rendah hati telah memproklamasikan keterbatasannya (Yustika, 2008: 69).

PENDEKATAN EKONOMI KELEMBAGAAN (2) Subjektif dimaknai mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir dari sudut pandang orang dalam Nonprediktif ialah bahwa dalam paradigma penelitian kualitatif sama sekali tidak masuk ke wilayah prediksi kedepan o bagaimana pemaknaan, konsep, definisi, karakteristik, metafora, simbol, dan deskripsi atas sesuatu. o Jadi titik tekannya adalah menjelaskan secara utuh proses dibalik sebuah fenomena a

KELEMBAGAAN DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS (1) 1. Pasar bebas dg harga sbg sinyal 3. Pasar Bebas tanpa halangan EMPAT PILAR EKONOMI KAPITALIS 4. Pemisahan Kegiatan Ekonomi 2. Individual Property Right Dalam Sistem Ekonomi Kapitalis Kelembagaan diperkuat agar dapat menjalankan keempat pilar di atas

KELEMBAGAAN DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS (2) Seluruh kegiatan ekonomi digerakan oleh swasta Negara dikeluarkan dari aktivitas ekonomi KELEMBAGAAN PASAR BEBAS Negara hadir pada saat terjadi kegagalan pasar

KELEMBAGAAN DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS (3) Hak Kepemilikan secara ekslusif Jamin kepemilikan pribadi PROPERTY RIGHT Nir hambatan kepemilikan pribadi

PASAR BEBAS TANPA RINTANGAN (Free entry and exit barier) 1. Jika harga di pasaran terlau tinggi (supply terbatas) pertanda pelaku ekonomi untuk masuk pasar, jika harga murah pertanda pelaku ekonomi harus ke luar dari pasar 2. Ini sebuah market rule jika dihambat maka ada 3. pihak yang dirugikan (produsen.konsumen) 3. Sistem ekonomi kapitalis menciptakan kelembagaan yang dapat menjamin mekanisme tersebut dapat berjalan

PEMBAGIAN PERAN PELAKU EKONOMI Buruh menyediakan keahlian yang maksimal Kapitalis menyiapkan kebutuhan material/alat produksi Pemilik lahan memberikan jaminan tempat bagi kegiatan produksi

KELEMBAGAAN PADA MASA YANG BERBEDA 1. Jaman perbudakan kelembagaan ekonomi menguntungkan pemilik tenaga kerja (pemilik budak) 2. Jaman merkantilis kelembagaan ekonomi menguntungkan kaum pedagang dan elit pemerintahan 3. Jaman feodal kelembagaan ekonomi menguntungkan tuan 4. Jaman kapitalis kelembagaan ekonomi menguntungkan pemilik modal

KELEMBAGAAN DALAM SISTEM EKONOMI SOSIALIS 1. Negara merencanakan, mengatur, menggerakan, menjalankan dan mengawasi kegiatan ekonomi secara terpusat dengan sistem regulasi yang disiapkan oleh negara. 2. Pelaku ekonomi tidak membuat kesepakatan dengan sesama pelaku ekonomi tapi membuat kontrak kerja dengan negara sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.