Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

Oleh Septia Sugiarsih

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Oleh Ratna Novita Punggeti

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

Keluarga 117. Bab 11. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

Kegiatan Sehari-hari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti saat melakukan penelitian di Sekolah Dasar 5

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi perlu memperhatikan pilihan kalimat yang digunakan agar. penutur baik secara lisan maupun tulisan.

Sinopsis dan Naskah Film Pendek. Polisi Cilik

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

Kalimat aktif Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

Dani. Pak dosen. Kapten kelas. Pak dosen

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

Informasi 107. Bab 10. Informasi

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 7 TAHUN 3 BULAN DALAM BIDANG SINTAKSIS

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

Kesehatan 39. Bab 4. Kesehatan

Satuan Ukuran (Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan)

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

baca (tanda titik untuk kalimat deklaratif,tanda tanya untuk kalimat intorogatif,dan tanda seru untuk kalimat interjektif).

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TATARAN LINGUISTIK (3):

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Wawancara dengan Siswa

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti mengumpulkan data-data dari

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

gejala alam dan peristiwa

Indonesian Beginners

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawabkan, karena itulah disertakan data-data yang kuat yang ada hubungannya

Liburan 63. Bab 6. Liburan

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

DESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE

keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani

penjumlahan dan pengurangan

MODEL PEMBELAJARAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR ASING (BIPA) OLEH DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

diri sendiri diri sendiri kata tanya data diri kalimat biodata nama lengkap cita cita santun berbahasa nama panggilan kegemaran

Asyiknya Berolahraga Sepeda

Peristiwa. Pelajaran. Peristiwa. Teks. Mengajukan pertanyaan. Induktif. Retorik. Langsung. Peristiwa 1. Sumber:

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

Bab 1. Awal Perjuangan

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Hubungannya itu antara lain berupa menyampaikan isi pikiran dan

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu!

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

Pekerjaan 127. Bab 12. Pekerjaan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 13 KOTA MAGELANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bertamasya 87. Bab 8. Bertamasya

Indonesian Continuers

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

MENULIS ITU BERCERITA!

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN LEVEL KEMAHIRAN MENULIS BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN ASEAN STUDIES WALAILAK UNIVERSITY THAILAND

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses di sekolah, kegiatan pembelajaran merupakan. materi pelajaran dan tingkat perkembangan siswa.

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

Transkripsi:

KALIMAT

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang lengkap. Secara struktural: bentuk satuan gramatis (dapat berupa kata, frasa, klausa) yang diakhiri intonasi final.

Unsur Kalimat Segmental: - kata, frasa, klausa Suprasegmental: - titinada, tekanan, tempo, kontur.

Persendian dalam Kalimat Sendi tambah (+): ke+me+ja, ke/me+ja Sendi tunggal (/): terang / bulan, Sendi rangkap (//): terang // bulan Sendi silang (#) Dalam tuturan lisan, sendi-sendi itu akan terlihat dalam bentuk penggalanpenggalan ucapan.

Sedangkan dalam bahasa tulis: Sendi tunggal (/): diwakili oleh ruang kosong atau spasi. Sendi rangkap (//): diwakili dalam bentuk tanda baca (,), (:), (;). Sendi silang (#): diwakili oleh tanda titik (.), tanya (?), seru (!) karena sepadan dengan dengan intonasi final yang terletak diakhir kalimat.

Suasana kemecetan di jalan Solo sudah tidak asing lagi di mata kita. Misalnya, hampir setiap jam kerja macet terjadi di pertigaan depan UIN. Terutama kendaraan yang menuju ke arah barat. Setiap pengendara kendaraan harus bersabar menunggu hingga lampu hijau. Minimal lima menit. Mungkinkah jalan Solo kembali normal seperti dulu? Apa bisa? Diberlakukannya dua jalur sepeda motor dan mobil ternyata tetap saja macet. Nampaknya harus dicari solusi lainnya. Ada yang mempunyai pendapat? Bagaimana?

Kalimat Berklausa & Tidak Berklausa Kalimat yang terdiri dari satuan yang berupa klausa. Misal: - UN banyak menyita perhatian orang. - Islam berpedoman kepada Quran dan hadis. - Ia harus membiayai hidupnya sendiri karena kedua orangtuanya telah tiada. - Ia tidak hanya pandai menyelam, bahkan ia mampu berenang selama sepuluh jam bila ia sedang berlomba. - Ketika Daud bermain menghadapi lawannya, para pendukungnya menyemangati sambil memberikan tepuk tangan.

Ada kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Dalam kalimat luas, kadangkala terjadi penghilangan S. Begitu juga dengan kalimat tanya, kalimat jawaban, kalimat suruh, seringkali unsur S tidak dihadirkan.

A: Mengerjakan apa? B: Membuat laporan penelitian. A: Mengganggu, ya? Kadang juga terjadi penghilangan P. Akmal dan Akmil datang bersamaan, walaupun Akmal naik sepeda, Akmil sepeda motor.

Kalimat Tidak Berklausa Misal - Hebat! - Menarik! - Selamat!

Kalimat Berita Adanya perhatian dari sebuah ucapan atau tuturan. Dalam tuturan lisan, sebuah kalimat berita ditandai dengan pandangan mata yang menunjukan perhatian, mungkin anggukan yang disertai jawaban ya. Misal: - Polisi melakukan patroli ke seluruh wilayah Sleman. - Ilmu yang bermanfaat. - Koran sebagai salah satu media komunikasi.

Kalimat di atas mempuyai pola intonasi berita, dan juga tidak ditemukan kata tanya, ajakan, persilahan, dan larangan. Bagimana dengan kalimat berikut: -Engkau harus berangkat sekarang. -Saya minta, engkau harus berangkat sekarang.

-Jangan mengeluarkan anggota badan!* -Seluruh penumpang tidak boleh mengeluarkan anggota badan. Berdasarkan ciri formalnya, kedua kalimat di atas berbeda. Kalimat pertama berupa kalimat larangan yang merupakan bagian kalimat suruh karena mempunyai pola intonasi suruh dan juga karena ada kata jangan.

Kalimat Tanya Berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik. Misal: - Ibu memasak? - Mereka sudah berangkat? - Permainannya bagus? - Ia masih berdiri? - Ayah tidak sakit?

Kata-kata kah, apa, apakah, dan bukankah dapat ditambahkan pada kalimat tanya. Partikel kah dapat ditambahkan pada katakata tanya untuk lebih menegaskan pertanyaan. Kata kah tidak dapat diletakkan di belakang S. Kata kah dapat diletakkan di belakang S jika ditambahkan kata yang.

Apa Kata apa digunakan untuk menanyakan benda, tumbuhan, dan hewan. Misal: - Dosen itu mengendarai apa? - Kamu mengaharapkan apa? - Adik membawa apa?

Kata tanya apa juga untuk menanyakan identitas. Misal: - Itu gunung apa? - Mahasiswa itu menonton apa? - Kakek bercerita apa?

Kata apa yang berkaitan dengan identitas tidak bisa dipindahkan di awal kalimat karena membentuk satu frasa, dan berfungsi sebagai atribut yang mempunyai letak yang tetap di belakang UPnya.

Mengapa Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan perbuatan. Misal: - Mereka sedang mengapa? - Adik mengapa? Mengapa juga digunakan untuk menanyakan sebab jawabannya karena Misal: - Mengapa di Indonesia sering terjadi gempa? - Mengapa ia tidak masuk kuliah?

Bagaimana Bagaimana digunakan untuk menanyakan keadaan. Misal: - Bagaimana keadaannya? - Nilainya bagaimana? - Rumahnya bagaimana? Bagaimana digunakan untuk menanyakan cara, yaitu cara suatu perbuatan dilakukan atau cara suatu peristiwa terjadi. Misal: - Bagaimana caranya membuat kue ini? - Bagaimana bangunan megah itu bisa terbakar? - Bagaimana kecelakaan itu terjadi?

Mana Mana digunakan untuk menanyakan tempat dan menanyakan sesuatu atau seseorang yang telah dijanjikan orang kepada si penanya. Misal: -Dia orang mana? -Jammu buatan mana? -Mana bukunya?

Di mana :digunakan untuk menanyakan tempat berada Dari mana : digunakan untuk menanyakan tempat asal atau tempat yang ditinggalkan. Ke mana : digunakan untuk menanyakan tempat yang dituju. Yang mana : digunakan untuk menanyakan sesuatu atau seseorang dari suatu kelompok.

Kapan Kapan digunakan untuk menanyakan waktu.

Berapa Berapa digunakan untuk menanyakan jumlah dan bilangan.

Kalimat Suruh Kalimat suruh mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang yang diajak berbicara. Secara formal pola intonasinya 2 3 # atau jika diikuti partikel lah pola intonasinya menjadi 2 3 2 #. Dalam wacana tulis, pola intonasi suruh ditandai dengan tanda /!/.

1. Kalimat Suruh yang Sebenarnya Ditandai oleh pola intonasi suruh. Apabila P-nya terdiri dari kata verbal intransitif bentuk kata verbal itu tetap, hanya partikel lah dapat ditambahkan pada kata verbal itu. Partikel lah berfungsinya untuk menghaluskan. S-nya berupa persona kedua. S dapat dihilangkan.

Contoh: Datanglah! Tidurlah! Tertawalah selagi masih bisa tertawa! Berangkatlah sekarang juga! Istirahatlah!

Apabila P-nya terdiri dari kata verbal transitif, kalimat suruh yang sebenarnya tidak ditandai dengan prefiks men- pada kata verbal transitif tersebut. Partikel lah juga dapat digunakan pada untuk menghaluskan suruhan tersebut.

Contoh: 1. Pakai sabuk pengaman! 2. Makan nasi dahulu! 3. Angkatlah jemuran itu! 4. Belilah nasi ke tempat biasa! 5. Cari jawabannya di halaman 234! 6. Belilah kue di warung.

O tidak boleh diletakkan di depan P. S letaknya bisa di depan P dan juga bisa di belakang P.

Apabila kata kerja transitif berdiri sendiri dalam sebuah kalimat tanpa diikuti O maka dapat digunakan prefiks men-. Contoh - Jika kamu ingin menulis, menulislah di ruang ini! Di samping partikel lah, kata tolong juga dapat digunakan untuk memperhalus suruhan.

Kalimat Persilakan Digunakannya kata silakan yang letaknya di awal kalimat. S bisa dipakai atau dihilangkan.

Kalimat Ajakan Mengharapkan adanya tanggapan yang berupa tindakan. Tindakan tersebut dilakukan oleh penutur dan mitra tutur. Dengan kata lain tindakan itu dilakukan oleh kita. Kalimat ajakan ditandai oleh munculnya katakata ajakan, seperti kata ayo, mari. Partikel lah juga dapat ditambahkan pada kata tersebut. S boleh dipakai atau dihilangkan.

Kalimat Larangan Ditandai oleh adanya kata jangan di awal kalimat. Untuk memperhalus tuturan dapat digunakan partikel lah. S boleh digunakan boleh juga dihilangkan.