BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. rajabasa kota Bandar lampung, Kota Bandar Lampung di bentuk berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N K E N D A L NOMOR 20 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 19

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA LAPORAN KEPALA DESA

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

-2- Dengan Persetujuan Bersama

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 05 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

RANCANGAN PERATURAN DESA PELAWAD KECAMATAN CIRUAS KABUPATEN SERANG NOMOR : 01 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

RIWAYAT HIDUP PENULIS

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NEREKEH KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton Kodya, daerah tingkat II Bandar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Hasil analisis dari 6 pranata sosial yang ada di desa Haurwangi:

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 10/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BUKIT BELAH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 13/E 2006 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 1 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB I PENDAHULUAN. akan berjalan dengan lancar apabila masyarakat ikut berpartisipasi dan memiliki

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

BAB I PENDAHULUAN. berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MEKAR SARI KECAMATAN MERBAU KABUPATEN BENGKALIS

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 02 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 03 TAHUN 2000

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

GAMBARAN UMUM. Kelurahan Negeri Besar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN RT DAN RW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Suka Marga Kampung suka marga merupakan bagian dari kecamatan rajabasa, kelurahan rajabasa kota Bandar lampung, Kota Bandar Lampung di bentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 4, 5 & 6 tahun 1956 tentang Pembentukan Dati II termasuk Kotapraja dalam lingkungan Dati II Sumatera Selatan sebagai Undang-undang. Wilayah Kota Bandar Lampung berdasarkan penetapan undang-undang tersebut memiliki 4 kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjungkarang Barat, Tanjungkarang Timur, Telukbetung Utara dan Telukbetung Selatan. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Tanjungkarang-Telukbetung, seiring dengan diserahkannya 14 desa di Kecamatan Kedaton dan 14 desa di Kecamatan Panjang, wilayah Kota Bandar Lampung di tata kembali menjadi 9 kecamatan dengan 84 kelurahan. Memasuki era otonomi daerah, dengan tujuan memperpendek rentang Kendal pelayanan kepada masyarakat, melalui Perda Kota Bandar Lampung Nomor 4

50 tahun 2001 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan 55 Kecamatan dan Kelurahan Kota Bandar Lampung, pemerintah daerah kembali melakukan penataan wilayah kecamatan dan kelurahan dengan memekarkan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan. Desa sukamarga termasuk kedalam kelurahan rajabasa yang sebenarnya merupakan tanah kaplingan yang dahulunya di miliki oleh seorang yang bernama Maherat, pada saat itu sebelum dinamai sukamarga, kampung sukamarga adalah merupakan bagian dari kampung sukamaju,yang karena beberapa alasan maka masyarakat akhirnya menginginkan agar kampung suka maju di pecah, dan akhirnya terbentuklah kampung suka marga, sebelum menjadi jalan Dwipangga satya yang merupakan jalan dari kampung suka marga dahulunya adalah merupakan gang yang akhirnya setelah mengalami pemecahan dengan kampung suka maju akhirnya berubah menjadi jalan yang di kenal sebagai jalan Dwipangga satya. Desa suka marga merupakan bagian dari kelurahan rajabasa pramuka, kampung suka marga terbentuk pada bulan agustus tahun 1996 yang dulu nya merupakan RT 03, yang sekarang berubah menjadi RT 01 lingkungan 02, mengapa di berikan nama Suka Marga karna dahulunya para penduduk yang tinggal di kampung suka marga sebagian besar adalah pendatang yang bukan penduduk asli rajabasa, selain itu mengapa dinamai suka marga tidak lain adalah agar para penduduk pendatang yang tinggal bersama nanti nya dapat hidup rukun dan damai.

51 B. Sistem Pemerintahan Desa Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BPD (Badan Pemerintahan Desa), dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem Pemerintahan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Kades). Pekerjaan Kepala Desa (Kades) dibantu oleh Perangkat Desa yaitu: Kepala Dusun, Kepala Urusan, dan Sekretaris Desa. Jumlah Perangkat Desa Sei Mencirim yaitu: Sekretaris Desa berjumlah 1 orang, Kepala Urusan berjumlah 4 orang, dan Kepala Dusun berjumlah 15 orang. C. Kependudukan Penduduk Desa Suka Marga memiliki keanekaragaman suku bangsa, hal ini di dorong karena adanya pembangunan-pembangunan diberbagai bidang baik pembangunan di bidang pendidikan yaitu dengan mendirikan sekolah-sekolah. Selain itu, golongan kelompok etnik yang bermukim di Desa Suka Marga adalah suku Jawa, suku Minang, dan suku Sunda. Tetapi yang menjadi kelompok suku bangsa terbesar adalah kelompok suku Jawa sebesar 68 persen. Keanekaragaman suku bangsa yang dimiliki Desa Suka Marga tidak menyebabkan setiap suku bangsa menjadi berkelompok-kelompok. Semua masyarakat dari setiap suku bangsa membuka diri dan bergaul satu sama lain. Hal ini terlihat adanya kegiatan gotong rotong dalam menjaga kebersihan desa dilakukan 1 kali sebulan, adanya kegiatan gotong royong membangun jalan,

52 jembatan, saluran air, irigasi apabila dibutuhkan, serta adanya kegiatan gotong royong dalam menjaga ketertiban, ketentraman, dan keamanan desa, dilakukan secara bergantian. D. Pola Pemukiman Penduduk Desa Suka Marga hidup secara mengelompok, letak-letak rumah saling berdekatan, hidup antar bertetangga saling akur dan bergotong royong. Selain itu, penduduk Desa Suka Marga sangat ramah tamah. Rumah-rumah penduduk ratarata sudah permanen yaitu berlantaikan semen, berdinding beton, dan beratapkan seng, akan tetapi masih ada sebagian rumah penduduk yang berlantaikan semen atau berdindingkan papan. Biasanya halaman-halaman rumah penduduk yang tidak begitu luas di manfaatkan sebagian besar penduduk untuk menanam bunga-bunga dan pohon-pohon besar seperti: pohon mangga, pohon jambu, dan pohon rambutan. Akan tetapi pada sebagian penduduk halaman rumahnya dijadikan untuk membuka usaha seperti warung gorengan, dan kedai makanan. Usaha warung gorengan yang dibuka oleh penduduk Desa Suka Marga biasanya buka dari pagi sampai sore yaitu mulai pukul 08.00-17.00 wib, begitu juga dengan warung makanan yang terdapat di Desa Suka Marga buka mulai dari pagi hingga malam hari yaitu pukul 08.00-20.00 wib. Begitu juga dengan sumber air penduduk di Desa Suka Marga yaitu air sumur gali. Air sumur gali merupakan sumber air yang dipergunakan penduduk Desa Suka Marga untuk kebutuhan seperti: sebagai air minum, mencuci kain, dan

53 mencuci piring. Namun ada juga masyarakat Desa Suka Marga yang mengkonsumsi air isi ulang sebagai air minum dengan biaya 1 galon sebesar Rp.3.500. Listrik juga telah masuk ke setiap rumah-rumah sehingga penduduk Desa Suka Marga dapat menggunakan listrik untuk keperluan yang penting. Di samping itu, jalan di depan rumah penduduk Desa Suka Marga telah beraspal dengan baik, sehingga tidak ada ada kendala menuju Desa Suka Marga. E. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana telah ada beberapa yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pihak Swasta seperti: sarana pendidikan dan sarana kesehatan. 1. Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan faktor utama bagi tiap manusia untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran. Demikian juga dalam proses Pembangunan Nasional, pendidikan tetap memegang peranan penting karena tanpa adanya pendidikan, maka cita-cita yang kita harapkan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sulit tercapai. Desa Suka Marga juga memiliki beberapa sekolah baik sekolah swasta, maupun sekolah negeri yaitu: satu Taman Kanak-Kanak, lima Sekolah Dasar yang terdiri dari empat Sekolah Milik Pemerintah, satu Milik Swasta, dua Sekolah Menengah Pertama adalah merupakan Sekolah Negeri, dan satu Sekolah Menengah Atas adalah merupakan sekolah negeri. Semua sarana pendidikan ini dapat ditempuh dengan kendaran bermotor maupun angkot.

54 2. Sarana Kesehatan Sebagai sarana kesehatan rakyat, di Desa Suka Marga terdapat sebuah Puskesmas yang berada tepat di samping Kantor Kepala Desa (Kades). Puskesmas ini dikelola oleh seorang Bidan Desa (Bindes). Disinilah kebanyakan penduduk akan memperoleh pelayanan kesehatan untuk jenis penyakit ringan seperti demam, batuk, flu, terutama sebagai tempat untuk memperoleh pelayanan persalinan bagi Ibu-Ibu yang hendak melahirkan. Desa Suka Marga memiliki Puskesmas yang berjumlah satu, Poliklinik berjumlah enam, Posyandu berjumlah sepuluh, tempat penyimpanan obat berjumlah satu, serta tempat praktek Dokter berjumlah satu. F. Tingkat Kesehatan 1. Secara Umum Secara umum, tingkat kesehatan penduduk Desa Suka Marga bisa dikatakan tergolong baik. Ini dapat dibuktikan dari pengamatan peneliti secara langsung kelapangan disini penelti melihat banyaknya penduduk yang tergolong masih muda atau produktif. Walaupun ada sebagian dari penduduk yang telah berusia 50 tahun ke atas tidak dapat bekerja, namun ia masih tetap saja dapat mengurus dirinya sendiri di rumah, dalam arti, ia masih dapat bekerja memenuhi segala kebutuhannya sendiri seperti: memasak, mencuci pakaian, tanpa harus merepotkan orang lain. 2. Tingkat Kesehatan Anak-anak Dapat dikatakan anak-anak di Desa Suka Marga memiliki tingkat kesehatan yang cukup baik. Ini dapat dibuktikan dari keadaan anak yang jarang menderita

55 penyakit. Kalaupun mereka sakit, biasanya jenis penyakit yang diderita hanya sebatas demam, batuk, dan flu (sejenis penyakit akibat per ubahan cuaca) akibat anak yang terlalu asyik bermain di halaman tanpa memperdulikan terik mentari ataupun hujan. Dalam bidang kesehatan penduduk Desa Suka Marga yang masih anak-anak tidak pernah terserang penyakit berbahaya yang mengakibatkan anak meninggal dunia. Para Ibu membawa anaknya menuju Posyandu setiap awal bulan dengan tujuan agar anak-anak mereka diimunisasi. Adapun pegertian imunisasi adalah proses pembentukan sistem kekebalan tubuh. Imunisasi diberikan pada anak-anak, dan bayi hingga menjelang usia dewasa sekitar 15 tahun. Imunisasi sangat penting sebagai penunjang kesehatan bayi dan anak-anak. Selain itu, Imunisasi terdiri dari 2 jenis yaitu ada yang berbentuk serum yang disuntikkan pada bagian tubuh anak (biasanya bagian lengan atau bokong anak), ada juga yang berbentuk cairan yang diteteskan ke dalam mulut.