PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) DENGAN PEMBERIAN ABU JERAMI DAN ABU SEKAM PADI

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR URIN SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BUAH PISANG DAN PEPAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN UBI JALAR (Ipomea batatas L)

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAHAN METODE PENELITIAN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Pengaruh Abu Akar Resam (Pteridium aquilinum Linn.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Sawi Hijau (Brassica sinensis, L.

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK UREA DAN SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L,) Alumni Fakultas Pertanian 2)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL SAYUR KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DI SUBAK BASANG BE

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

Vol. 11, No.1, Juni 2011 ISSN LENTERA JURNAL ILMIAH SAINS DAN TEKNOLOGI

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

PENGARUH PENCACAHAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

Wiekandyne Duaja. Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Jalan Adisucipto Penfui Kupang ABSTRACT

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh TIMBUL SIMBOLON ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

PENGARUH DOSIS PUPUK HIJAU DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PENGARUH TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK FOSFAT PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Transkripsi:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) DENGAN PEMBERIAN ABU JERAMI DAN ABU SEKAM PADI GROWTH AND PRODUCTION PLANT BEANS (Vigna sinensis L) BY GRANTING STRAW ASH AND RICE HUSK ASH 1,3 Abd. Rahman Arinong, 1 Vandalisna, dan 2 Rekson Salian 1 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 2 BP4K Kabupaten Poso 3 E-mail: rahman.arinong@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu jerami dan abu sekam padi pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L). Penelitian dilaksanakan di lahan praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Maret sampai Mei 2014. Metode penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan: Po= tanpa pemberian abu jerami dan abu sekam padi, P1= 55 g abu jerami padi tanaman -1, P2= 75 g abu jerami padi tanaman -1, P3= 55 g abu sekam padi tanaman -1, dan P4= 75 g abu sekam padi tanaman -1. Variabel pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun yang dilakukan sebanyak 6 kali dengan interval waktu 7 hari, sedangkan pengukuran berat polong dilakukan pada saat panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu jerami 75 g tanaman -1 dan abu sekam padi 75 g tanaman -1 memberikan tinggi tanaman terbaik pada kacang tanah. Pemberian abu sekam padi 75 g tanaman -1 memberikan pertambahan jumlah daun dan jumlah polong terbaik sedangkan abu jerami dengan dosis 75 g tanaman -1 tidak berpengaruh nyata. Kata kunci:abu jerami, abu sekam, kacang panjang ABSTRACT This research aimed to determine the effect of straw ash and rice husk ash on growth and yield of bean (Vigna sinensis L). Research carried out in practice land Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, March to May 2014. Methods of research compiled by randomized block design (RBD) consisting of 5 treatments and 4 replications: Po = without giving straw ash and rice husk ash, P1 = 55 g of rice straw ash plant-1, P2 = 75 g of rice straw ash plant -1, P3 = 55 g of rice husk ash plant -1, and P4 = 75 g of rice husk ash plant-1.. Observation variables were plant height, number of leaves that do as much as 6 times at intervals of 7 days, while the pod weight measurements made at harvest. The results showed administration straw ash of 75 g plant -1 and rice husk ash 75 g plant -1 provide the best plant height in peanuts. Provission of rice husk ash 75 g plant -1 provides in the numbe of leaves and number of pods best while straw ash with a dose of 75 g plant -1 was not significant. Keywords: Straw ash, rice husk ash, long beans 196

PENDAHULUAN Produktivitas kacang panjang Sulawesi Selatan yaitu 1,01 ton -1 dan untuk Kabupaten Gowa 1,35 ton -1 (Taufik, 2012). Produksi yang rendah ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain pelaksanaan teknik budidaya yang belum sempurna. Peningkatan produksi kacang panjang masih terus dilakukan, untuk itu salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah melalui pemupukan. Pemupukan sebaiknya menggunakan bahan-bahan organik dari sisa-sisa atau limbah tanaman, karena lahan yang secara terus-menerus ditanami dengan menggunakan pupuk kimia dapat menyebabkan berkurangnya unsur hara dan juga menyebabkan degradasi (kerusakan struktur) tanah akibat terakumulasinya unsur-unsur logam. Penggunaan pupuk organik dari sisa-sisa tanaman merupakan bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah, karena dengan penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik dibanding pupuk anorganik (Musnamar, 2009). Limbah sekam padi dihasilkan dari kegiatan petani di sawah. Permasalahan limbah sekam padi sekarang ini adalah belum bisa teratasi secara maksimal. Pemanfaatannya sekam padi diharapkan dapat mengatasi permasalahan limbah pertanian, selain itu diharapkan sekam padi mempunyai nilai ekonomi, sehingga dapat menambah pedapatan petani. Sulawesi Selatan, sekam padi biasanya bertumpuk dan hanya menjadi bahan buangan di sekitar penggilingan padi. Abu sekam padi mempunyai kandungan silika yang sangat tinggi (Fuadi et al, 2013). Produksi padi di Indonesia tahun 2012 sebesar 69,06 juta ton gabah kering giling (GKG), maka potensi sekam padi sebesar 13,8 juta ton (BPS, 2013). Sigit (1984), pada hasil penelitiannya mengatakan bahwa abu sekam padi mengandung sejumlah hara dengan komposisi sebagai berikut: 0,15% nitrogen, 0,16% posfor, 1,85% kalium, 0,49% kalsium, 1,05% C-organik, 68,7% SiO 2 dan C/N 36. Mengingat besarnya unsur-unsur yang dikandung abu sekam padi, maka perlu sekali pemanfaatannya kembali di sektor pertanian. Hasil penelitian Djalil et al (2004), abu jerami padi merupakan pupuk organik yang secara alamiah mudah mendapatkannya terutama sekali di daerah lahan yang ada pertanaman padi. Abu jerami padi mengandung unsur hara N= 0,76%, P= 0,10% atau 0, 45 ppm, K= 1,85% atau 0,47 ml 100 g -1 yang diperlukan oleh tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu jerami dan abu sekam padi pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan Maret sampai Mei 2014, di lahan praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. Kelurahan Romang Lompoa Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu: cangkul, gembor, meteran, gunting, parang dan timbangan, sedangkan bahan yang digunakan yaitu: benih kacang panjang, abu jerami padi, abu sekam padi, pupuk kandang dan kapur. Pelaksanaan Penelitian disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok 197

(RAK) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: Po = Tanpa abu jerami padi dan abu sekam padi P1 = 55 g abu jerami padi tanaman -1 P2 = 75 g abu jerami padi tanaman -1 P3 = 55 g abu sekam padi tanaman -1 P4 = 75 g abu sekam padi tanaman -1 Variabel Pengamatan Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan berat produksi. Pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun dilakukan sebanyak 6 kali dengan interval waktu 7 hari. Sedangkan pengukuran berat polong (produksi) dilakukan pada saat panen. Populasi dan Sampel Penentuan jumlah sampel menggunakan Tabel Krejcie, dimana jumlah populasi tanaman 220, yang menjadi sampel adalah 140 tanaman. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam dengan kriteria uji F, jika F hitung nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT. Persamaan uji F (Sastrosupadi, 2000) sebagai berikut: Y ij = + Ti + B j + ij Y ij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j. = Nilai tengah umum. T i = Pengaruh perlakuan ke-i B j = Pengaruh blok ke-j. ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman Umur 1-6 MST Hasil analisis sidik ragam tinggi tanaman kacang panjang perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 umur 1-6 MST dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data hasil pengukuran terakhir yaitu umur 6 MST, tinggi tanaman terendah adalah P0 295,071 cm dan tertinggi P4 75 g abu sekam padi tanaman -1 yaitu 324,250 cm dan berbeda nyata. jika dalam bentuk histogram dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil Pengukuran Jumlah Daun Tanaman Umur 1-6 MST Hasil pengamatan jumlah daun tanaman kacang panjang perlakuan PO, P1, P2, P3 dan P4 umur 1-6 MST dapat dilihat pada Tabel 2 Hasil pengukuran jumlah daun tanaman kacang panjang umur 6 MST, terendah Po kontrol 25,071, tertinggi P4 75 g abu sekam padi tanaman -1 yaitu 31,00 dan berbeda nyata, jika dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 3. 198

Tabel 1. Pengamatan tinggi tanaman kacang panjang umur -6 MST Perlakuan Umur tanaman (MST) 1 2 3 4 5 6 P0 7,571 a 15,643 53,857 a 137,000 a 242,107 a 295,071 a P1 8,643 a 17,536 61,750 a 148,607 b 252,393 b 312,607 b P2 8,214 ab 17,643 69,964 b 154,357 b 258,750 b 322,214 c P3 9,643 b 19,857 68,911 b 151,643 b 261,036 b 312,500 d P4 9,750 b 18,750 70,429 b 157,607 c 271,643 c 324,250 d F hit 0,05 3,906 tn 7,648 10,430 11,312 29,310 BNT 0,05 1,46 7,96 7,55 10,00 6,57 KK 10.7752 13.1597 7.9504 3.2698 2.5239 1.3607 Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 0.05 Gambar 2. Pola pertumbuhan tinggi tanaman umur 1 sampai 6 MST Tabel 2. Pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang umur 1-6 MST Perlakuan Umur tanaman (MST) 1 2 3 4 5 6 P0 2.000 3.071 a 5.250 a 9.429 a 16.857 a 25.071 a P1 2.000 3.321 ab 5.214 a 9.679 a 17.500 a 26.607 a P2 2.000 3.643 b 5.679 a 10.500 b 19.250 b 29.714 b P3 2.000 3.750 b 5.893 b 10.429 b 17.500 a 28.500 b P4 2.000 3.857 b 6.143 b 10.893 b 19.071 b 31.000 c F hit 0,05 tn 16.216 6.709 5.432 4.640 15.999 BNT 0,05 0.25 0.48 0.81 1.52 1.84 KK 1.5915 4.5715 5.5294 5.1389 5.4667 4.2329 Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 0.05 199

Gambar 3. Pola Pertumbuhan jumlah daun umur 1 sampai 6 MST Tabel 3. Berat polong (produksi) tanaman kacang panjang Perlakuan Umur tanaman (HST) 50 54 57 61 total Rata-rata P0 132.143 a 158.571 114.643 115.714 521.071 130.268 P1 189.643 b 186.250 121.071 115.714 612.678 153.169 P2 168.929 b 207.857 126.786 142.143 645.715 161.428 P3 188.571 b 190.893 123.571 131.786 634.821 158.705 P4 226.964 c 230.000 149.286 136.429 742.679 185.669 F hit 0,05 11.897 tn tn tn BNT 0,05 30.8749 KK 11.0557 16.7717 19.7570 32.1552 Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama diikuti dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 0.05 Hasil Berat Polong (produksi) Hasil pengukuran berat produksi tanaman kacang panjang dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan data hasil perhitungan berat polong (produksi) tanaman kacang panjang pada Tabel 3, dengan uji BNT 0,05% panen umur 50 HST menunjukan produktivitas tertinggi yaitu P4 75 g abu sekam padi tanaman -1 sejumlah 226.964 g tanaman -1, sedangkan terendah yaiu P0 kontrol 132,143 g tanaman -1 dan berbeda nyata, namun produktivitas tertinggi yaitu panen umur 54 HST, jika dalam bentuk histogram dapat dilihat pada Gambar 4. 200

Gambar 4. Pola berat polong (produksi) tanaman kacang panjang panen umur 50, 54, 57 dan 61 HST Pembahasan Respon pertumbuhan tinggi tanaman pada pemberian abu jerami dan abu sekam padi Pertumbuhan tinggi tanaman sebagaimana tertera pada Tabel 1 menunjukan pertumbuhan tanaman kacang dengan pemberian 75 g abu sekam padi tanaman -1 (P4) memberikan respon dibanding perlakuan lainnya. Hal Ini disebabkan karena kurang tersedianya unsur hara pada tanah, dengan memberikan abu sekam padi maka kandungan hara yang ada akan menambah unsur hara dalam tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya (Nugroho, 2009). Demikian juga dari semua perlakuan, P2 dan P4 memperlihatkan tinggi tanaman terpanjang pada minggu terakhir pengukuran, dari keadaan ini menggambarkan bahwa pada pemberian takaran terbanyak yaitu abu sekam 75 g pohon -1 dan abu jerami 75 g pohon -1 pertumbuhannya lebih cepat. Dengan perbedaan jumlah takaran yang diberikan pada tanaman berarti jumlah kandungan hara yang tersedia tidak sama, karena unsur hara yang terkandung pada abu jerami berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim yang mempercepat pertumbuhan jaringan tanaman (Setyamidjaya, 1996). Respon pertumbuhan jumlah daun pada pemberian abu jerami dan abu sekam padi Pertumbuhan jumlah daun pada Tabel 2, menunjukan bahwa tanaman kacang panjang pada PO, P1, P2, P3 dan P4 pada minggu pertama tidak berbeda nyata satu sama lainnya. Namun pada umur 2 sampai 6 MST berbeda nyata, dari hasil analisa sidik ragam jumlah daun pemberian 75 gram abu sekam padi tanaman -1 (P4) sangat respon dari perlakuan lainnya. Keadaan ini sangat berpengaruh dengan laju pertumbuhan vegetatif, karena dengan pemberian abu sekam padi pada dosis 1 ton ha -1 saja akan mempengaruhi perbaikan peningkatan komponen pertumbuhan vegetatif (Dharmaswara, 2012). Abu jerami padi berperan sebagaui sumber hara Kalium bagi tanaman (Djalil et al, 2014) tetapi dosis 75 g pohon -1 tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan jumlah daun, karena unsur Kalium yang 201

terkandung pada abu jerami lebih dominan berperan pada pembentukan pati, pengaktifan enzim dan peningkatan kualitas buah seperti: ukuran, rasa, bentuk, warna dan daya simpan buah yang lebih baik (Pratiwa, 2014). Respon Berat Polong (Produksi) pada Pemberian Abu Jerami dan Abu Sekam Padi Berdasarkan hasil pengukuran sebagaimana tertera pada Tabel 3 menunjukan berat polong pemberian 75 g abu sekam padi tanaman -1 (P4) berbeda nyata dengan P0, P1, P2, dan P3 pada panen 50 HST, hal ini disebabkan karena pada perlakuan P4 terjadi pembungaan dan pembuahan yang lebih awal serta seragam dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini memperlihat- kan bahwa dengan pemberian takaran yang jumlahnya paling banyak telah memberikan kenaikan ketersedian kalium dan pospor pada tanah yang lebih besar dibandingkan pada perlakuan lainnya (Sigit, 1984). Pemberian abu sekam padi 75 g pohon -1 telah memperlihatkan produksi yang tinggi dengan hasil 742, 679 g pohon -1, sehingga produktivitas ha -1 dengan populasi tanaman 32.000 ha -1 sejumlah 23.765 kg (23,765 ton -1 ). Kenyataan ini memperlihatkan bahwa dengan dosis 75 gram pohon -1 setara 2,4 ton ha -1 telah menaikan produktivitas 70,2% dari penanaman tanpa perlakuan. Hal ini menggambarkan bahwa kandungan unsur hara pada abu sekam padi akan mempengaruhi peningkatan komponen produksi pada saat panen yang diduga berasal dari akumulasi perbaikan peningkatan komponen pertumbuhan vegetatif (Dharmaswara, 2012). Pemberian abu jerami dapat meningkatkan kandungan K dan Ca tanah serta ph tanah yang sangat mendukung produksi tanaman. Semakin banyak jumlah atau dosis yang diberikan ke tanah semakin baik (Baon dan Sugiyanto, 2011). Hal ini yang mnyebabkan abu jerami tidak berpengaruh nyata pada pertambahan berat polong kacang tanah. Dosis 75 g pohon -1 perlu ditambah sehingga dapat memberikan peningkatan berat polong yang signifikan. KESIMPULAN 1. Pemberian abu jerami 75 g tanaman -1 dan abu sekam padi 75 g tanaman -1 memberikan tinggi tanaman terbaik pada kacang tanah. 2. Pemberian abu sekam padi 75 g tanaman -1 memberikan pertambahan jumlah daun dan jumlah polong terbaik sedangkan abu jerami dengan dosis 75 g tanaman -1 tidak berpengaruh nyata. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, 2013. Produksi Padi, jaguntg, Kedelai Angka Ramalan I Tahun 2013. BPS, Jakarta. Baon, J.B. dan Sugiyanto, 2011. Sifat Kimia Tanah Akibat Abu Asal Tanaman Pengganti Pupuk Kalium dan Nilai Konversinya. Pelita Perkebunan 27(2)2011, 98-108. Dharmaswara I, 2012. Pengaruh Pemupukan Abu Jerami terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut. Scientific Repository, IPB [diakses 27 Mei 2014 pada situs http://repository.ipb.ac.id/handle/12 3456789/54104]. Djalil M., Dasril Jahja dan Pardiansyah, 2004. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) pada Pemberian Beberapa Takaran Abu Jerami Padi. Stigma Vol XII No.2, April-Juni 202

2004 Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang. Musnamar, E.I., 2009. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta. Nugroho, F, 2009. Manfaat abu sekam padi [diakses 3 Februari 2014 pada http://febrynugroho.wordpress.com/ 2009/04/03/manfaat-abu sekampadi/]. Pratiwa, R, 2014. Peran Unsur Hara Kalium (K) Bagi Tanaman. Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang. Sigit G., 1984. Pengaruh Pemberian Kotoran Ayam dan Abu Sekam terhadap Perubahan Sifat Kimia tanah, pertumbuhan dan produksi padi gogo varietas Tondano pada tanah podzolik merah kuning jasinga. IPB, Bogor. Setyamidjaya D, 1996. Pupuk dan pemupuk. Sinaplex, Jakarta. Taufik, M, 2012. Strategi pengembangan agribisnis sayuran di Sulawesi Selatan, BPTP, Sulawesi Selatan 203