FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEURAXA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

Yulisetyaningrum ABSTRAK

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya

Eni Wiharti*, Sri Rejeki**, Edy Wuryanto***

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

Fajarina Lathu INTISARI

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

Oleh : Tintin Purnamasari ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Oleh : Rahayu Setyowati

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBABAT KECAMATAN CIMAHI UTARA

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA

Anwar Hadi *, Umi Hanik Fetriyah 1, Yunina Elasari 1. *Korespondensi penulis: No. Hp : ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015


57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Oleh : ANDI DESIMUSVIRASARI Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan

LISA RAHMAYANTI BP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA PEKUNCEN BANYUMAS TAHUN 2013

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

HUBUNGAN FAKTOR KEPADATAN HUNIAN, SOSIAL EKONOMI, DAN PERILAKU KESEHATAN DENGAN PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI KECAMATAN TIRTO, KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

ABSTRACT. Keywords: Diarrhea, PHBS indicators

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE FAMILY BEHAVIOR IN THE USAGE OF CLEAN WATER WITH THE DIARRHEA IN CHILDREN BELOW FIVE IN THE BARENG VILLAGE JOMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

UBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS GUGUK PANJANG OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN BUKIK CANGANG KR BUKITINGGI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah dunia terutama di Negara berkembang. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higinis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan peyimpanan makanan yang tidak semestinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 618 orang kemudian cara pengambilan sampel dengan metode systematic random sampling sebanyak 65 sampel. Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square diperoleh ada hubungan antara ketersediaan air bersih (p=0,000), jamban sehat (p=0,000),dan kebiasaan cuci tangan (p=0,000) dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. Disarankan kepada petugas kesehatan hendaknya melakukan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat dalam peningkatan ketersediaan air bersih, jamban sehat dan kebiasaan cuci tangan yang baik. Kata Kunci : Ketersediaan Air Bersih, Jamban Sehat, Kebiasaaan Cuci Tangan, Kejadian. Page 1

PENDAHULUAN merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah dunia terutama di Negara berkembang Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, dua faktor yang sangat dominan adalah sarana air bersih dan dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan saling berinteraksi bersama perilaku manusia, apabila faktor lingkungan yang tidak sehat karena tercemar bakteri atau virus serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, maka dapat menimbulkan penyakit diare (Depkes RI, 2005). Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higenis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan peyimpanan makanan yang tidak semestinya (Sander, 2005). Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wajo. Pada 2012 ini, enam dari 5.401 penderita diare meninggal dunia. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah penderita diare di Wajo cukup tinggi. Pada 2010, jumlah penderita diare mencapai 8.815 orang, tahun 2011 mencapai 11.593, dan pada tahun 2012 hingga bulan September lalu mencapai 5.401 orang (Profil Dinkes Wajo, 2012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat di daerah Marannu. untuk dapat dijadikan sebagai sumbangsi pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang keperawatan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Februari - 8 Maret 2014 di Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu pendekatan dimana peneliti melakukan pada variabel independen dan variabel dependen secara bersamaan pada satu waktu. Seluruh kepala keluarga (KK) yang ada di Desa Wajo dengan jumlah 618 KK dalam penelitian ini dijadikan sebagai populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan systematic random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota popolasi. Pengambilannya dapat dilakukan lotere, akan tetapi pengambilannya diberikan nomor urut tertentu. Teknik pengambilan data dilakukan melalui pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dan diamati langsung oleh peneliti. Selain itu juga diperoleh dari puskesmas pitumpanua yang meliputi data jumlah kasus, gambaran umum lokasi penelitian dan data demografi lokasi penelitian. Kemudian data yang diperoleh tersebut diolah dengan metode statistik dengan menggunakkan softwere SPSS. Page 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa univariat ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara mendeskripsikan tiap- tiap variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan melihat gambaran distribusi frekuensi dalam bentuk tabel. 1. Karakteristik responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 65 responden yang semuanya memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti berikut a. Jenis Kelamin Tabel.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Jenis Kelamin Laki- laki 31 47,7 Perempuan 34 52,3 Tabel 1 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki- laki sebanyak 31 orang (47,7%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang (52,3%). b. Umur Responden Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Umur (Tahun) 17-20 18 27,7 20-35 38 58,5 35 9 13,8 Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 65 responden sebagian besar berumur antara 20-35 tahun sebanyak 38 orang (58,5%), dan paling sedikit berumur 35 tahun sebanyak 9 orang (13,8%). c. Kejadian Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Kejadian 41 63,1 24 36,9 Tabel 3 menunjukkan bahwa kejadian diare di 65 Kepala Keluarga di Masyarakat Desa Wajo pada penelitian ini adalah terdapat 41 Kepala keluarga yang anggota keluarganya (63,1%) terkena diare sedangkan 24 kepala keluarga yang anggota keluarganya (36,9%) tidak terkena diare. Page 3

d. Ketersediaan Air Bersih Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Air Bersih Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua. Kabupaten Wajo Tahun 2014 Ketersediaan Air Bersih Memenuhi Syarat 38 58,5 Memenuhi Syarat 27 41,5 Tabel 4 menunjukkan bahwa ketersediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat air bersih sebanyak 38 orang (58,5%) sedangkan yang memenuhi syarat air bersih sebanyak 27 orang (41,5%). e. Jamban Sehat Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Jamban Sehat Masyarakat Desa Wajo Tahun 2014 Jamban Sehat Memenuhi Syarat 39 60,0 Memenuhi Syarat 26 40,0 Tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang tidak memenuhi syarat jamban sehat sebanyak 39 orang (60,0%) sedangkan yang memenuhi syarat jamban sehat sebanyak 26 orang (40,0%). f. Kebiasaan Cuci Tangan Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan Masyarakat Desa Wajo Tahun 2014 Kebiasaan Cuci Tangan Kurang 41 63,1 Baik 24 36,9 Tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai kebiasaan cuci tangan yang baik sebanyak 24 orang (36,9%) sedangkan yang mempunyai kebiasaan cuci tangan yang kurang baik sebanyak 41 orang (63,1%). Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan ini akan terlihat dari hasil uji statistik Chi-square yang akan dihasilkan dari tabel analisis. Tabel ini memperlihatkan tentang hubungan ketersediaan air bersih, jamban keluarga, dan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare. Page 4

a. Hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare Tabel 7. Hubungan Antara Ketersediaan Air Bersih dengan Kejadian di Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Ketersediaan Air Bersih Memenuhi Syarat Memenuhi syarat Kejadian Jumlah 32 84,2 6 15,8 38 100 9 33,3 18 66,7 27 100 Jumlah 41 63,1 24 36,9 65 100 p value 0,000 Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 38 responden yang tidak memenuhi syarat air bersih, 32 responden (84,2%) yang terkena diare dan 6 responden (15,8%) yang tidak diare. Sedangkan dari 27 responden yang memenuhi syarat air bersih, 9 responden (33,3%) yang terkena diare dan 18 responden (66,7%) yang tidak diare. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p-value (0,000) < 0,05. Ini berarti ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. b. Hubungan antara ketersediaan kondisi jamban sehat dengan kejadian diare Tabel 8. Hubungan Antara Ketersediaan Jamban Sehat dengan Kejadian di Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Jamban sehat Kejadian Jumlah Memenuhi Syarat 38 97,4 1 2,6 39 100 Memenuhi 3 11,5 23 88,5 26 100 syarat Jumlah 41 63,1 24 36,9 65 100 P value 0,000 Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 39 responden yang tidak memenuhi syarat jamban sehat, 38 responen (97,4%) yang terkena diare dan 1 responden (2,6%) yang tidak diare. Sedangkan dari 26 responden yang memenuhi syarat jamban sehat, 3 responden (11,5%) yang terkena diare dan 23 responden (88,5%) yang tidak diare. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p-value (0,000) < 0,05. ini berarti ada hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare, Ada hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare, Ada hubungan antara kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare di Masyarakat Desa Marannu Kecamatam Pitumpanua Kabupaten Wajo. Page 5

petugas kesehatan disarankan melakukan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat dalam peningkatan perbaikan sarana air bersih, jamban sehat, dan kebiasaan cuci tangan, Bagi masyarakat diharapkan menggunakan air yang telah memenuhi syarat air bersih dan mengupayakan jamban yang telah memenuhi syarat sanitasi untuk mencegah terjadinya penyakit diare sehingga diharapkan agar perilaku yang baik terhadap kebiasaan cuci tangan lebih di tingkatkan lagi. Untuk peneliti selanjutnya yang berminat meneliti tentang faktor faktor yang mempengaruhi kejadian diare di masyarakat, agar tidak hanya meneliti air bersih secara fisik saja namun juga bisa meneliti air bersih secara mikroorganisme sehingga hasilnya bisa lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Aswar,dkk. 2007. Metodelogi Kesehatan. Bina rupa aksara : Jakarta Atikah Proverawati.2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta :Nuha Medika Budiarto E. 2005. Biostatistik untuk Kedokteran Kesehatan Masyarakat. EGC: Jakarta Kemenkes RI.2005. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2. Jakarta : Depkes RI http ://www. Depkes.com tgl 14 November 2013 Kemenkes RI.2010. Kementrian Kesehatan, Profil Kesehatan Indonesia Dinkes Wajo, 2012. Profil Kesehatan Dinkes Wajo. Esse Puji Pawerensi. Dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Edisi 10 Makassar. Elok Dyah Messwati, 2008 Sanitasi Buruk Ancam Kehidupan (Kompas,19 Maret 2008) http://www.google.co.id diakses 5 Januari 2014 Entjang,2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Cetakan ketiga Belas. PT Citra Aditya Bakti : Bandung Hidayat, A,2011. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.. Salemba Medika : Jakarta Juffri,Mohammad.Dkk,2010. Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. IDAI : Jakarta Kamaruddin,2012. Faktor Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Pada 2 Sekolah Dasar Di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Machfoedz I. 2007 Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta Mantra, 2000.Demografi Umum. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Gajah Mada University press : Yogyakarta Dinkes Sul-Sel,2011. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan. Makassar. Page 6

Mubarak, 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas, Konsep dan Aplikasi. Salemba Medika : Jakarta Notoatmodjo,Soekidjo.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.. PT Rineka Cipta : Jakarta Notoatmodjo,Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsipprinsip Dasar. PT Rineka Cipta : Jakarta Sander.2005. Pedoman Pemberantaan Penyakit. Ditjen PPM dan PL Depkes : Jakarta Simadibrata,M,Setiati S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Suraatmaja S. 2007. Kapita Selekta Gastroentrologi. CV. Sagung Seto : Jakarta Widoyono.2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan pemberantasannya. Erlang : Surabaya Widjaja MC 2002 Mengatasi dan Keracunan pada Balita. Kawan Pustaka : Jakarta Widyastuti, P 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2. EGC : Jakarta Page 7