FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah dunia terutama di Negara berkembang. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higinis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan peyimpanan makanan yang tidak semestinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 618 orang kemudian cara pengambilan sampel dengan metode systematic random sampling sebanyak 65 sampel. Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square diperoleh ada hubungan antara ketersediaan air bersih (p=0,000), jamban sehat (p=0,000),dan kebiasaan cuci tangan (p=0,000) dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. Disarankan kepada petugas kesehatan hendaknya melakukan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat dalam peningkatan ketersediaan air bersih, jamban sehat dan kebiasaan cuci tangan yang baik. Kata Kunci : Ketersediaan Air Bersih, Jamban Sehat, Kebiasaaan Cuci Tangan, Kejadian. Page 1
PENDAHULUAN merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah dunia terutama di Negara berkembang Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, dua faktor yang sangat dominan adalah sarana air bersih dan dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan saling berinteraksi bersama perilaku manusia, apabila faktor lingkungan yang tidak sehat karena tercemar bakteri atau virus serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, maka dapat menimbulkan penyakit diare (Depkes RI, 2005). Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higenis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan peyimpanan makanan yang tidak semestinya (Sander, 2005). Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wajo. Pada 2012 ini, enam dari 5.401 penderita diare meninggal dunia. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah penderita diare di Wajo cukup tinggi. Pada 2010, jumlah penderita diare mencapai 8.815 orang, tahun 2011 mencapai 11.593, dan pada tahun 2012 hingga bulan September lalu mencapai 5.401 orang (Profil Dinkes Wajo, 2012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat di daerah Marannu. untuk dapat dijadikan sebagai sumbangsi pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang keperawatan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Februari - 8 Maret 2014 di Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu pendekatan dimana peneliti melakukan pada variabel independen dan variabel dependen secara bersamaan pada satu waktu. Seluruh kepala keluarga (KK) yang ada di Desa Wajo dengan jumlah 618 KK dalam penelitian ini dijadikan sebagai populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan systematic random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota popolasi. Pengambilannya dapat dilakukan lotere, akan tetapi pengambilannya diberikan nomor urut tertentu. Teknik pengambilan data dilakukan melalui pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dan diamati langsung oleh peneliti. Selain itu juga diperoleh dari puskesmas pitumpanua yang meliputi data jumlah kasus, gambaran umum lokasi penelitian dan data demografi lokasi penelitian. Kemudian data yang diperoleh tersebut diolah dengan metode statistik dengan menggunakkan softwere SPSS. Page 2
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa univariat ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara mendeskripsikan tiap- tiap variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan melihat gambaran distribusi frekuensi dalam bentuk tabel. 1. Karakteristik responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 65 responden yang semuanya memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti berikut a. Jenis Kelamin Tabel.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Jenis Kelamin Laki- laki 31 47,7 Perempuan 34 52,3 Tabel 1 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki- laki sebanyak 31 orang (47,7%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang (52,3%). b. Umur Responden Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Umur (Tahun) 17-20 18 27,7 20-35 38 58,5 35 9 13,8 Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 65 responden sebagian besar berumur antara 20-35 tahun sebanyak 38 orang (58,5%), dan paling sedikit berumur 35 tahun sebanyak 9 orang (13,8%). c. Kejadian Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Kejadian 41 63,1 24 36,9 Tabel 3 menunjukkan bahwa kejadian diare di 65 Kepala Keluarga di Masyarakat Desa Wajo pada penelitian ini adalah terdapat 41 Kepala keluarga yang anggota keluarganya (63,1%) terkena diare sedangkan 24 kepala keluarga yang anggota keluarganya (36,9%) tidak terkena diare. Page 3
d. Ketersediaan Air Bersih Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Air Bersih Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua. Kabupaten Wajo Tahun 2014 Ketersediaan Air Bersih Memenuhi Syarat 38 58,5 Memenuhi Syarat 27 41,5 Tabel 4 menunjukkan bahwa ketersediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat air bersih sebanyak 38 orang (58,5%) sedangkan yang memenuhi syarat air bersih sebanyak 27 orang (41,5%). e. Jamban Sehat Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Jamban Sehat Masyarakat Desa Wajo Tahun 2014 Jamban Sehat Memenuhi Syarat 39 60,0 Memenuhi Syarat 26 40,0 Tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang tidak memenuhi syarat jamban sehat sebanyak 39 orang (60,0%) sedangkan yang memenuhi syarat jamban sehat sebanyak 26 orang (40,0%). f. Kebiasaan Cuci Tangan Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan Masyarakat Desa Wajo Tahun 2014 Kebiasaan Cuci Tangan Kurang 41 63,1 Baik 24 36,9 Tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai kebiasaan cuci tangan yang baik sebanyak 24 orang (36,9%) sedangkan yang mempunyai kebiasaan cuci tangan yang kurang baik sebanyak 41 orang (63,1%). Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan ini akan terlihat dari hasil uji statistik Chi-square yang akan dihasilkan dari tabel analisis. Tabel ini memperlihatkan tentang hubungan ketersediaan air bersih, jamban keluarga, dan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare. Page 4
a. Hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare Tabel 7. Hubungan Antara Ketersediaan Air Bersih dengan Kejadian di Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Ketersediaan Air Bersih Memenuhi Syarat Memenuhi syarat Kejadian Jumlah 32 84,2 6 15,8 38 100 9 33,3 18 66,7 27 100 Jumlah 41 63,1 24 36,9 65 100 p value 0,000 Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 38 responden yang tidak memenuhi syarat air bersih, 32 responden (84,2%) yang terkena diare dan 6 responden (15,8%) yang tidak diare. Sedangkan dari 27 responden yang memenuhi syarat air bersih, 9 responden (33,3%) yang terkena diare dan 18 responden (66,7%) yang tidak diare. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p-value (0,000) < 0,05. Ini berarti ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. b. Hubungan antara ketersediaan kondisi jamban sehat dengan kejadian diare Tabel 8. Hubungan Antara Ketersediaan Jamban Sehat dengan Kejadian di Masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Tahun 2014 Jamban sehat Kejadian Jumlah Memenuhi Syarat 38 97,4 1 2,6 39 100 Memenuhi 3 11,5 23 88,5 26 100 syarat Jumlah 41 63,1 24 36,9 65 100 P value 0,000 Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 39 responden yang tidak memenuhi syarat jamban sehat, 38 responen (97,4%) yang terkena diare dan 1 responden (2,6%) yang tidak diare. Sedangkan dari 26 responden yang memenuhi syarat jamban sehat, 3 responden (11,5%) yang terkena diare dan 23 responden (88,5%) yang tidak diare. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p-value (0,000) < 0,05. ini berarti ada hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare di masyarakat Desa Marannu Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare, Ada hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare, Ada hubungan antara kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare di Masyarakat Desa Marannu Kecamatam Pitumpanua Kabupaten Wajo. Page 5
petugas kesehatan disarankan melakukan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat dalam peningkatan perbaikan sarana air bersih, jamban sehat, dan kebiasaan cuci tangan, Bagi masyarakat diharapkan menggunakan air yang telah memenuhi syarat air bersih dan mengupayakan jamban yang telah memenuhi syarat sanitasi untuk mencegah terjadinya penyakit diare sehingga diharapkan agar perilaku yang baik terhadap kebiasaan cuci tangan lebih di tingkatkan lagi. Untuk peneliti selanjutnya yang berminat meneliti tentang faktor faktor yang mempengaruhi kejadian diare di masyarakat, agar tidak hanya meneliti air bersih secara fisik saja namun juga bisa meneliti air bersih secara mikroorganisme sehingga hasilnya bisa lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Aswar,dkk. 2007. Metodelogi Kesehatan. Bina rupa aksara : Jakarta Atikah Proverawati.2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta :Nuha Medika Budiarto E. 2005. Biostatistik untuk Kedokteran Kesehatan Masyarakat. EGC: Jakarta Kemenkes RI.2005. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2. Jakarta : Depkes RI http ://www. Depkes.com tgl 14 November 2013 Kemenkes RI.2010. Kementrian Kesehatan, Profil Kesehatan Indonesia Dinkes Wajo, 2012. Profil Kesehatan Dinkes Wajo. Esse Puji Pawerensi. Dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Edisi 10 Makassar. Elok Dyah Messwati, 2008 Sanitasi Buruk Ancam Kehidupan (Kompas,19 Maret 2008) http://www.google.co.id diakses 5 Januari 2014 Entjang,2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Cetakan ketiga Belas. PT Citra Aditya Bakti : Bandung Hidayat, A,2011. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.. Salemba Medika : Jakarta Juffri,Mohammad.Dkk,2010. Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. IDAI : Jakarta Kamaruddin,2012. Faktor Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Pada 2 Sekolah Dasar Di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Machfoedz I. 2007 Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta Mantra, 2000.Demografi Umum. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Gajah Mada University press : Yogyakarta Dinkes Sul-Sel,2011. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan. Makassar. Page 6
Mubarak, 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas, Konsep dan Aplikasi. Salemba Medika : Jakarta Notoatmodjo,Soekidjo.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.. PT Rineka Cipta : Jakarta Notoatmodjo,Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsipprinsip Dasar. PT Rineka Cipta : Jakarta Sander.2005. Pedoman Pemberantaan Penyakit. Ditjen PPM dan PL Depkes : Jakarta Simadibrata,M,Setiati S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Suraatmaja S. 2007. Kapita Selekta Gastroentrologi. CV. Sagung Seto : Jakarta Widoyono.2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan pemberantasannya. Erlang : Surabaya Widjaja MC 2002 Mengatasi dan Keracunan pada Balita. Kawan Pustaka : Jakarta Widyastuti, P 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2. EGC : Jakarta Page 7