PENERAPAN GRAF KOMPATIBEL PADA PENENTUAN WAKTU TUNGGU TOTAL OPTIMAL DI PERSIMPANGAN JALAN KALIGARANG KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS DI PERLIMAAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN SOEKARNO HATTA-TLOGOSARI- SUPRIYADI-MEDOHO)

UNNES Journal of Mathematics

OPTIMASI WAKTU TUNGGU LAMPU LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN GRAF KOMPATIBEL SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KEMACETAN

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru,

PENERAPAN GRAF KOMPATIBEL PADA PENENTUAN WAKTU TUNGGU TOTAL OPTIMAL LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN JALAN

PENERAPAN ALGORITMA KRUSKAL PADA JARINGAN LISTRIK PERUMAHAN KAMPOENG HARMONI DI UNGARAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI PEWARNAAN GRAF FUZZY UNTUK MENGKLASIFIKASI JALUR LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN JALAN INSINYUR SOEKARNO SRABAYA

Algoritma Welch-Powell untuk Pengendalian Lampu Lalu Lintas

Aplikasi Pewarnaan Graf Fuzzy untuk Mengklasifikasi Jalur Lalu Lintas di Persimpangan Jalan Insinyur Soekarno Surabaya

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

Pengurangan Antrian Kendaraan Lampu Lalu Lintas Emmalia Joseph Munasih

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 1

BAB I PENDAHULUAN. volume lalu lintas tinggi. Lalu lintas lancar dan teratur dapat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan dengan pejalan kaki (Abubakar I, 1995).

EVALUASI PENENTUAN WAKTU SINYAL DI BERSINYAL GENDENGAN SAMPAI SIMPANG NOVOTEL (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi, Surakarta)

TEOREMA POHON MATRIKS UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN GRAF WHEELS W n

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG KENTUNGAN-SIMPANG MONJALI YOGYAKARTA

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

APLIKASI SPANNING TREE PADA JARINGAN KABEL PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SALATIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abubakar, I. dkk, (1995), yang dimaksud pertemuan jalan

UNNES Journal of Mathematics

ANALISA PERENCANAAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS (TRAFFIC LIGHT ) PADA PERSIMPANGAN JALAN BETOAMBARI MURHUM BATARAGURU. Rahmat Hidayat Dairi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang besar pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. instansi swasta, pemerintahan, pendidikkan, dan perbelanjaan yang memiliki

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA OPERASIONAL LAMPU LALU LINTAS (TRAFFIC LIGHT) TERHADAP KELANCARAN ARUS LALU LINTAS PERSIMPANGAN PASAR SUKARAMAI MEDAN ( STUDI KASUS )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Transportasi merupakan bagian terpenting dari kehidupan sehari-hari, namun masih mengalami berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah pemakaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:

KAJIAN KEBUTUHAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG 6 KUTABLANG LHOKSEUMAWE

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI TRAFFIC LIGHT CONTROL SYSTEM BERDASARKAN WAKTU KANTOR (STUDI KASUS PEREMPATAN TOMANG)

Studi Perbandingan Tundaan Pada Persimpangan Bersinyal Terkoordinasi antara PTV Vissim 6 dan Transyt 12

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. Bab I Persyaratan Produk

TEKNIK MENENTUKAN BILANGAN RAMSEY R(M, N) DENGAN M DAN N ADALAH 1, 2, DAN 3 SKRIPSI OLEH AGUS FAJARMAN ZALUKHU BP

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu menuju daerah lainnya. Dalam ketentuan yang diberlakukan dalam UU 22 tahun

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

Studi Pemodelan Kinerja Simpang Bersinyal Kondisi Lewat Jenuh (Oversaturated)

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

SIMPANG BER-APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO

Penerapan Algoritma Greedy pada Optimasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Sederhana

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT PENDOWO PURWOREJO (JALAN RAYA PURWOREJO KM 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

Unnes Journal of Mathematics

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.5, April 2013 ( ) ISSN:

simpang. Pada sistem transportasi jalan dikenal tiga macam simpang yaitu pertemuan sebidang, pertemuan jalan tak sebidang, dan kombinasi keduanya.

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN JALAN AHMAD YANI GIANT DENGAN APLIKASI PEWARNAAN TEORI GRAF

APLIKASI PENGATURAN TRAFFIC LIGHT DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO BERDASARKAN TINGKAT KEPADATAN KENDARAAN

PENENTUAN ARUS JENUH DAN WAKTU HILANG DENGAN METODE IRISAN PADA SIMPANG BERSINYAL IR.H.JUANDA-DIPATIUKUR ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN PROGRAM aasidra 2.0 dan MKJI 1997 (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN PAAL 2 MANADO)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

APLIKASI GRAF FUZZY DAN ALJABAR MAX-PLUS UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI SIMPANG EMPAT BERAN

PENGANTAR TRANSPORTASI

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

PENGGUNAAN TEORI GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN ARION

Perencanaan Sinyal Lampu Lalu Lintas Persimpangan Tiga Lengan Pada Jl.Tanjung Raya II Jl. Panglima Aim Kota Pontianak

MANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG. Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono

Transkripsi:

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN GRAF KOMPATIBEL PADA PENENTUAN WAKTU TUNGGU TOTAL OPTIMAL DI PERSIMPANGAN JALAN KALIGARANG KOTA SEMARANG Ririn Dwi Hardianti, Rochmad, Riza Arifudin Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Gedung D7 lantai 1 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2013 Disetujui Februari 2013 Dipublikasikan Mei 2013 Keywords: graf kompatibel lampu lalu lintas Visual Basic 6.0 waktu tunggu Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk graf kompatibel dari hasil pemodelan arus lalu lintas di persimpangan jalan dan menghitung waktu tunggu total optimal di persimpangan jalan menggunakan graf kompatibilitas serta mengetahui perhitungan hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibilitas pengaturan yang sudah diterapkan. Hasil penelitian ini diperoleh bentuk graf kompatibel dari hasil pemodelan arus lalu lintas di persimpangan jalan simpang empat jalan Kaligarang-Kelud Raya-Bendungan Kota Semarang, waktu tunggu total optimal di simpang empat jalan KaligarangKelud Raya-Bendungan Kota Semarang hasil yang didapat di lapangan adalah 389 detik sedangkan menggunakan graf kompatibel menghasilkan 120 detik. Perhitungan hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibel lebih optimal (minimal) dibandingkan pengaturan yang sudah diterapkan. Dalam perhitungan waktu tunggu total optimal ini yang dilihat hanya dari satu variabel yaitu waktu, karena tidak melibatkan variabel yang lainnya, seperti jumlah kendaraan dan lebar jalur. Abstract The purposes of this study were to determine the form of compatible graph from the flow of traffic model s result at the junction, to calculate the optimal total waiting time at the intersection using compatible graph, and to determine the result calculation of the optimal total of waiting time based on the compatible graph on the settings that have been applied. The results of this study were obtained in the form of the compatible graph from the flow of traffics model s result at Kaligarang-Kelud Raya-Bendungan crooroad in Semarang, and the optimal total of waiting time at Kaligarang-Kelud Raya-Bendungan four-junction which was obtained in the field was 389 seconds, while using compatible graph was 120 seconds. The result calculation of the optimal total of waiting time based on the compatible graph was more optimal (minimal) than based on the settings that have been applied. In the calculation of this optimal total of waiting time, the variable that was seen only the time, because it did not include another variables, such as the amount of vehicles and the width of the road. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: E-mail: ririn6059@gmail.com ISSN 2252-6943

R.D Hardianti et al/ UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) menerapkan graf kompatibel pada penentuan waktu tunggu total optimal lampu lalu lintas di persimpangan jalan. Dari segi matematika, pada awalnya teori graf kurang signifikan, karena kebanyakan dipakai untuk memecahkan tekateki (puzzle), namun akhirnya mengalami perkembangan yang sangat pesat yaitu terjadi pada beberapa puluh tahun terakhir ini (Ketut, 2007). Teori graf merupakan salah satu topik yang banyak mendapat perhatian, karena model-modelnya sangat berguna untuk aplikasi yang luas, seperti masalah dalam jaringan komunikasi, transportasi, ilmu komputer, dan lain sebagainya. Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap titiknya mempunyai sisi ke semua titik lainnya. Graf lengkap n buah titik dilambangkan Kn. setiap titik pada Kn berderajat n 1 (Munir, 2005). Graf-graf kompatibilitas digunakan secara luas dalam memecahkan masalah yang melibatkan pengaturan data dalam urutan tertentu (Wilson & Watkin, 1976: 61-64). Aliran lalu lintas tertentu dapat disebut kompatibel jika kedua arus tidak akan menghasilkan kecelakaan (Hosseini & Orooji, 2009). Arus lalu lintas yang kompatibel yaitu dua buah arus lalu lintas jika keduanya dapat berjalan bersamaan aman atau tidak berpotongan. Menurut (Wilson & Watkin, 1976), graf kompatibel adalah dua buah himpunan dimana titik-titiknya menunjukkan objek-objek yang akan diatur, dan sisi-sisinya menunjukkan pasangan objek yang kompatibel (sesuai). Persimpangan jalan adalah merupakan bagian yang terpenting dari jalan raya sebab sebagian besar dari efisiensi, kapasitas lalu lintas, kecepatan biaya operasi, waktu perjalanan, keamanan dan kenyamanan akan tergantung pada perencanaan persimpangan tersebut (Hariyanto, 2004). Lalu lintas merupakan perangkat penting dalam mengendalikan persimpangan. Teori lalu lintas adalah fenomena fisik yang bertujuan memahami dan meningkatkan lalu lintas mobil, dan masalah yang terkait itu seperti kemacetan lalu lintas (Baruah & Baruah, 2012). Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana bentuk graf kompatibilitas dari hasil pemodelan arus lalu lintas di persimpangan jalan Kaligarang, (2) berapa hasil waktu tunggu total optimal di persimpangan jalan Kaligarang Pendahuluan Kemacetan lalu lintas di suatu kota atau tempat sekarang ini bukan merupakan hal yang asing lagi yang dapat terjadi di suatu ruas ataupun persimpangan jalan, kemacetan timbul karena adanya konflik pergerakan yang datang tiap arah kaki simpangnya. Untuk mengurangi konflik ini, banyak dilakukan pengendalian untuk mengoptimalkan persimpangan menggunakan lampu lalu lintas. Selama ini arus lalu lintas di sepanjang Jalan Kaligarang, Semarang terpantau padat dan agak tersendat. Penumpukan kendaraan tampak di perempatan Kaligarang, arah ke Jalan Pamularsih dan Jalan Kelud Raya. Sedangkan arah sebaliknya terpantau ramai lancar. Selain karena jalan yang memang sempit, tersendatnya arus lalu lintas di kawasan ini, memang sering terjadi pada jam-jam sibuk. Kepadatan mulai nampak dari SPBU Kaligarang hingga traffic light di perempatan Kaligarang. Akibatnya, banyak para pengendara yang memilih menggunakan jalan kampung yang relatif sepi. Persimpangan merupakan tempat yang rawan kecelakaan dan kemacetan. Maka untuk menghindari atau mengurangi kepadatan lalu lintas, salah satu cara yang dipergunakan adalah dipasangnya lampu lalu lintas. Lalu lintas adalah suatu alat/kontrol menggunakan lampu lalu lintas yang terpasang pada persimpangan tujuan untuk mengatur arus lalu lintas. Pengaturan arus lalu lintas pada persimpangan pada dasarnya dimaksudkan untuk bagaimana pergerakkan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada, ada berbagai jenis kendali menggunakan lampu lalu lintas dimana pertimbangan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi persimpangan seperti volume, geometrik simpang dan sebagainya. Dengan demikian perlu diupayakan alternatif penyelesaian untuk mengatasi permasalahan pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan. Berdasarkan pengamatan ada beberapa ruas jalan pada persimpangan Kaligarang arus lalu lintas lebih padat dibandingkan ruas jalan yang lain. Sehingga jika diterapkan pola pengaturan yang konstan, maka akan terjadi kemacetan pada jalur-jalur yang padat tersebut. Salah satu pemecahannya 2

R.D Hardianti et al / UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) menggunakan graf kompatibilitas, dan (3) bagaimana perhitungan hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibilitas pengaturan yang sudah diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bentuk graf kompatibilitas dari hasil pemodelan arus lalu lintas di persimpangan jalan Kaligarang, (2) untuk mengetahui hasil waktu tunggu total optimal di persimpangan jalan Kaligarang menggunakan graf kompatibilitas, dan (3) untuk mengetahui perhitungan hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibilitas pengaturan yang sudah diterapkan. graf sederhana yang setiap titiknya mempunyai sisi ke semua titik lainnya; (3) menentukan waktu siklus tiap arus lalu lintas berdasarkan banyaknya subgraf lengkap. Membagi 1 periode waktu dari jumlah banyaknya subgraf lengkap terbesar, kemudian mengalokasikan siklus waktu tiap jalur; (4) menentukan waktu tunggu total. Dimana waktu tunggu total dihitung menggunakan hasil alokasi periode waktu tiap jalur. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini mengkaji tentang penerapan graf kompatibilitas untuk pengaturan persimpangan jalan, lokasi penelitian pada persimpangan Kaligarang. Penelitian ini memerlukan data tentang persimpangan Kaligarang serta menentukan arus yang terjadi pada persimpangan tersebut. gambar persimpangan tersebut diubah ke bentuk graf kompatibel atau dibuat sub graf lengkap terbesar, kemudian dilakukan proses untuk mencari beberapa arah yang dapat berjalan secara bersamaan aman dan konsisten berdasarkan waktu tunggu tiap jalur. Waktu pengambilan data akan dibagi pada tiga periode waktu, yaitu: (a) pagi hari, dibatasi pada pukul 06.30-07.30 WIB, asumsi banyaknya pekerja dan pelajar yang berangkat pada jam tersebut; (b) siang hari, dibatasi pada pukul 12.30-13.30 WIB, asumsi banyaknya pelajar yang pulang dan aktivitas lain pada jam tersebut; (c) sore hari, dibatasi pada pukul 16.30-17.30 WIB, Metode Metode penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan penelitian yang telah ditetapkan agar penelitian dapat berjalan lancar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Lokasi penelitian di persimpangan jalan Kaligarang. Dalam penelitian ini pokok bahasan yang ditelaah adalah graf kompatibel dalam pemodelan arus lalu lintas. Algoritma pemodelan lalu lintas graf kompatibel, yaitu: (1) menggambarkan graf kompatibel, dimana titik-titiknya menunjukkan arus lalu lintas yang akan diatur, dan sisi-sisinya menunjukkan pasangan objek yang kompatibel. Dua buah titik dihubungkan sisi jika dua arus lalu lintas kompatibel; (2) menentukan subgraf lengkap terbesar. Graf lengkap ialah 3

R.D Hardianti et al/ UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) Bendungan Lintasan BD Bendungan Lintasan BC Lintasan BA Pamularsih Lintasan CA Pamularsih Lintasan CD Bendungan Lintasan CB Lintasan DB Kelud Lintasan DA Pamularsih Lintasan DC Karyadi asumsi banyaknya pekerja yang pulang. Data yang diamati pada tiap ruas jalan dari dua arah hanya kendaraan bermotor dan roda empat, sedangkan pejalan kaki dan penyeberang jalan diabaikan. Arus lalu lintas yang diamati yaitu yang berbelok kiri mengikuti lampu dan belok kiri tidak mengikuti lampu. Gambar Sistem Lalu Lintas Pada Persimpangan Kaligarang seperti Gambar 1. Keterangan gambar 1: A = Jalan Kaligarang arah Sampokong B = Jalan Kelud Raya C = Jalan Kaligarang arah Karyadi D = Jalan Bendungan a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, dan l menunjukkan arus lalu lintas dari masing-masing jalur. Pada Gambar 1 terdapat 12 lintasan, yaitu: Lintasan AC : dari arah Pamularsih ke Karyadi Lintasan AB : dari arah Pamularsih ke Kelud Raya Lintasan AD : dari arah Pamularsih ke : dari arah Kelud ke : dari arah Kelud ke Karyadi : dari arah Kelud ke : dari arah Karyadi ke : dari arah Karyadi ke : dari arah Karyadi ke Kelud : dari arah Bendungan ke : dari arah Bendungan ke : dari arah Bendungan ke Pengambilan data ini dilakukan selama 3 hari tiga waktu yang berbeda, yaitu pagi, siang dan sore hari. 4

R.D Hardianti et al / UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) Berdasarkan hasil yang didapat setelah dilakukannya pengamatan di lapangan, ternyata data yang diperoleh menunjukkan sama dalam pengambilan pada waktu yang berbeda. Pada penelitian di persimpangan simpang empat Kaligarang ini digunakan beberapa asumsi, diantaranya: (1) asumsi belok kiri tidak mengikuti lampu; (2) asumsi belok kiri mengikuti lampu; (3) asumsi titik d berhenti jika titik h jalan. Dari siklus lampu di persimpangan Kaligarang tersebut akan dibentuk graf kompatibel, seperti yang terlihat pada Gambar 2. Selanjutnya sistem lalu lintas pada Gambar 2 akan dimodelkan dalam bentuk graf kompatibel mendapatkan subgraf lengkap sesuai dari asumsi masing-masing. Lintasan-lintasan pada Gambar 2 dinyatakan sebagai titik pada graf kompatibel mendapatkan subgraf lengkap, sehingga diperoleh himpunan titik {bc, ef, hi, kl} pada Gambar 3, himpunan titik {abc, def, ghi, jkl} pada Gambar 4, dan himpunan titik {abc, d, ef, ghi, jkl} pada Gambar 5. Setelah mendapatkan sub graf lengkap terbesar, selanjutnya dilakukan pembagian waktu menggunakan diagram jam 5

R.D Hardianti et al/ UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) Dari Gambar 3 diperoleh 4 subgraf lengkap terbesar setiap subgraf terbesar memuat 2 titik. Untuk itu mengasumsikan lampu lalu lintas itu beroperasi selama 60 detik tiap putaran, maka salah satu penyelesaian adalah membiarkan setiap titik berjalan selama 60 detik : 4 subgraf lengkap = 15 detik tiap periode. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada diagram jam pada Gambar 6. Karena dalam 1 subgraf lengkap terdiri dari 2 titik maka dalam setiap periode 60 detik, arus dari tiap jalur berjalan selama 2x15 detik = 30 detik. Karena terdapat 8 titik pada subgraf lengkap diatas, maka untuk waktu tunggu total nya 8x15 detik = 120 detik. Dari Gambar 4 diperoleh 4 subgraf 6

R.D Hardianti et al / UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) lengkap terbesar setiap subgraf terbesar memuat 3 titik. Untuk itu mengasumsikan lampu lalu lintas itu beroperasi selama 60 detik tiap putaran, maka salah satu penyelesaian adalah membiarkan setiap arus berjalan selama 60 detik : 4 subgraf lengkap = 15 detik. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada diagram jam pada Gambar 7. Karena dalam 1 subgraf lengkap terdiri dari 3 titik maka dalam setiap periode 60 detik, arus dari tiap jalur berjalan selama 3x15 detik = 45 detik. Karena terdapat 12 titik pada subgraf lengkap diatas, maka untuk waktu tunggu total nya 12x15 detik = 180 detik. Dari Gambar 5 diperoleh 5 subgraf lengkap terbesar setiap subgraf lengkap terbesar memuat 3 titik, 2 titik, dan 1 titik. Untuk itu mengasumsikan lampu lalu lintas itu beroperasi selama 60 detik tiap putaran, maka salah satu penyelesaian adalah membiarkan setiap arus berjalan selama 60 detik:5 subgraf lengkap = 12 detik. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada diagram jam pada Gambar 8. Karena dalam 1 subgraf lengkap terdiri dari 3 titik, 2 titik, dan 1 titik, maka dalam setiap periode 60 detik arus dari tiap jalur ada yang berjalan selama 3x12 detik = 36 detik, 2x12 detik = 24 detik, dan 1x12 detik = 12 detik. Karena terdapat 12 titik pada subgraf lengkap diatas, maka untuk waktu tunggu total nya 12x12 detik = 144 detik. 7

R.D Hardianti et al/ UNNES Journal of Mathematics 2 (1) (2013) Setelah dilakukan menggunakan tiga asumsi tersebut, didapat hasil yang optimal yaitu pada asumsi belok kiri tidak mengikuti lampu hasil perhitungan waktu tunggu total 120 detik. Hasil pembuatan program simulasi lampu lalu lintas berbasis graf kompatibel menggunakan software Visual Basic 6.0 tampilan awal simulasi terlihat seperti Gambar 9. Setelah tombol file lalu perempatan diklik pada tampilan setting awal, maka program akan terlihat tampilan Utama Program Simulasi Simpang Empat seperti Gambar 11. Gambar 11 menampilkan form utama dari program simulasi traffic light. Terlihat pada gambar, permodelan perempatan Kaligarang beserta lampu lalu lintas pada setiap jalurnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan gambar tersebut juga menggambarkan situasi ketika dari arah Pamularsih lampu menyala hijau, maka dari arah yang lain berhenti kecuali untuk belok kiri jalan terus dari arah Karyadi dan Kelud Raya. Untuk belok kiri dari arah Bendungan berhenti dikarenakan jika belok kiri jalan terus maka berbahaya ketika dari arah Pamularsih jalan dan bias juga menyebabkan kemacetan. Applications. Vol:04 Issue:01 Pages: 14731480 ISSN: 0975-0290 Budayasa, I.K. 2007. Teori graf dan Aplikaisnya. Surabaya :Unesa University Press. Hariyanto, J. 2004. Sistem Pengendalian Lalu Lintas Pada Pertemuan Jalan Sebidang. Sumatera Utara: Jurnal Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara Hosseini, S.M, & Orooji, H. 2009. Phasing of Traffic Light at a Road Junction. Applied Mathematical Science. Vol.3. No.30:14871492. Munir, R. 2001. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Wilson, R. J, & Watkins, J. J. 1976. Graphs An Introductory Approach. New York: Published simultaneously in Canada simpulan Bentuk graf kompatibilitas dari hasil pemodelan arus lalu lintas di persimpangan jalan simpang empat jalan Kaligarang-Kelud Raya-Bendungan Kota Semarang (4) waktu tunggu total optimal di simpang empat jalan Kaligarang-Kelud Raya-Bendungan Kota Semarang hasil yang didapat di lapangan adalah 389 detik sedangkan menggunakan graf kompatibel menghasilkan 120 detik. Perhitungan hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibilitas pengaturan yang sudah diterapkan yaitu terlihat lebih optimal (minimal). Dalam perhitungan waktu tunggu total optimal ini yang dilihat hanya dari satu variabel yaitu waktu, karena tidak melibatkan variabel yang lainnya, seperti jumlah kendaraan dan lebar jalur. Ucapan terimakasih Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian artikel ini, terlebih kepada Isnaini Rosyida, S.Si., M.Si. Daftar Pustaka Baruah, A.K, & Baruah, N. 2012. Signal Group of Compatible Graph in Traffic Control Problems. Int. J. Advanced Networking and 8