BAB III PENUTUP. keputusan kepailitan masih banyak yang tidak tepat dan salah dalam

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

BAB III PENUTUP. belum dapat berjalan dengan baik. Kurangnya konsistensi dalam

KOMPETENSI PENGADILAN NIAGA DALAM MENYELESAIKAN PERKARA KEPAILITAN YANG MEMUAT KLAUSULA ARBITRASE SKRIPSI

DAFTAR REFERENSI. Asikin, Zainal. Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi tersebut. Modal yang dimiliki oleh para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

DAFTAR REFERENSI. Budiono, Herlien. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Chidir. Badan Hukum Bandung: Alumni. Amos, Abraham. Legal Opinion Jakarta:Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi.

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban debitor untuk membayar kembali utang sesuai jangka waktu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat melakukan tindakan-tindakan keperdataan, dalam arti lain, debitor

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

BAB I PENDAHULUAN. mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang berkembang, baik dari sumber alam,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis ekonomi yang telah berlangsung mulai dari tahun 1997, cukup

BAB I PENDAHULUAN. permodalan bagi suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menarik dana dari

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman, H.M., Hukum Acara Perdata, Jakarta : Universitas Trisakti, 2003

BAB I PENDAHULUAN. kepentingannya dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara. elemen tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi

Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H

DAFTAR PUSTAKA. Hariwijaya, M. dan Bisri M. Djaelani, 2008, Teknik Menulis Skripsi dan Thesis, Hanggar Kreator, Yogyakarta.

Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017

DAFTAR REFERENSI. Permasalahan hukum..., Ellen Mochfiyuni Adimihardja, FH UI, Universitas Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kedudukan Hukum Karyawan Pada Perusahaan Pailit. perusahaan. Hal ini dikarenakan peran dan fungsi karyawan dalam menghasilkan

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA MENURUT UNDANG-UNDANG No. 37 TAHUN 2004 SKRIPSI

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

DAFTAR PUSTAKA., 2011, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Refika Aditama, Bandung.

KESALAHAN PENERAPAN HUKUM OLEH HAKIM TERHADAP KEDUDUKAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING VI

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, Van, 1999.Pengantar Ilmu Hukum. Cet.XXVII, Pradnya Paramita, Jakarta.

DAFTAR REFERENSI. Dirdjosisworo, Soedjono. Hukum Perusahan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia. Cet. 2 (Bandung: Mandar Maju, 1999).

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Jakarta, Sinar Grafika, Adrian Sutedi, Hukum Kepailitan, Bogor, Ghalia Indonesia, 2009.

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, L. J. Van. Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramitha, Jakarta, 2001.

DAFTAR PUSTAKA. A. Abdurrachman, 1991 : 89, dalam Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

disatu pihak dan Penerima utang (Debitur) di lain pihak. Setelah perjanjian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi yang melanda dunia usaha dewasa ini telah menimbulkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku:

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Yani, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

BAB I PENDAHULUAN. Proses perniagaan, apabila debitor tidak mampu ataupun tidak mau

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu yang menjalankan usaha, senantiasa mencari jalan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa sehingga mengakibatkan banyak sekali debitor tidak mampu membayar utangutangnya.

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

ASAS TANGGUNG RENTENG PADA BENTUK USAHA BUKAN BADAN HUKUM DAN AKIBAT HUKUM BAGI HARTA PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN PERUSAHAAN ASURANSI. Kepailitan berasal dari kata pailit dari bahasa Belanda Failliet.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Terhadap kasus yang dihadapi oleh PT Metro Batavia dan International Lease

Lex Privatum Vol. V/No. 3/Mei/2017

DAFTAR PUSTAKA. AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

Oleh : A.A. Nandhi Larasati Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

kemungkinan pihak debitor tidak dapat melunasi utang-utangnya sehingga ada

BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang telah penulis

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Di satu sisi ada masyarakat

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia. Undang Undang Jabatan Notaris, UU No. 30 tahun 2004.

S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : HKT 4009 JUMLAH SKS : 4

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Bandung: Refika Aditama, 2011.

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Hernoko, Yudha, Agus, Hukum Perjanjian Asas Proporsionallitas Dalam Kontrak Komersil, Kencana, Jakarta, 2010.

DAFTAR PUSTAKA. BUKU Achmad, Ichsan. Hukum Perdata I B. Jakarta: PT Pembimbing Masa

TINJAUAN YURIDIS PRAKTIK CESSIE

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016

DAFTAR PUSTAKA. Ashsofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1996.

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2003, Perseroan Terbatas: Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung.

PENGATURAN DAN PENERAPAN PRINSIP PARITAS CREDITORIUM DALAM HUKUM KEPAILITAN DI INDONESIA

Dosen Pengampu: Ayub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. DISUSUN OLEH Asawati Nugrahani (E )

ALTERNATIF HUKUM PERKAWINAN HOMOSEKSUAL

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang disebut

ANALISA MENGENAI PUTUSAN PENGADILAN NIAGA NO.22/PAILIT/2003/PN

BAB III AKIBAT HUKUM PERGESERAN TUGAS DAN WEWENANG BANK INDONESIA KE OJK TERHADAP KETENTUAN PASAL 2 AYAT (3) UU NO. 37

DAFTAR PUSTAKA. Amirin, Tatang M., Pokok-pokok Teori Sistem, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996

KEPASTIAN HUKUM OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PROSES KEPAILITAN PERUSAHAAN EFEK

BAB I PENDAHULUAN. pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan

HAK HAK KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PAILIT (STUDI TENTANG PEMBERESAN HAK KARYAWAN PADA KASUS PERUSAHAAN PT. STARWIN) SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Algra N.E et.al, 1983.Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae Belanda-Indonesia, Bina Cipta Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2016, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung , 1993, Hukum Perdata Indonesia, Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Penuntutan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm ), hlm.94.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum Perikatan. Bandung: Alumni. Ali, Moch. Chidir, Achmad Samsudin, Mashudi, Pengertian-Pengertian

BAB III PENUTUP. perjanjian konsinyasi dalam penjualan anjing ras di Pet Gallery Sagan

BAB 1 PENDAHULUAN. Liberty, 1981), hal ), hal. 185.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut PKPU) pada umumnya dikaitkan dengan permasalahan

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Badrulzaman, Darus Mariam, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA (NATUURLIJKE PERSOON) DALAM HUKUM KEPAILITAN TERKAIT ADANYA ACTIO PAULIANA

BAB I PENDAHULUAN. tumbangnya perusahaan-perusahaan skala kecil, menengah, besar dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan perikatan yang lahir dari undang-undang yang. mewajibkan seseorang yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrasyid, Priyatna, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2000).

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin, et all., 2006, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

BAB III AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL APABILA ON GOING CONCERN GAGAL DALAM PELAKSANAANNYA. apabila proses On Going Concern ini gagal ataupun berhasil dalam

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT OLEH MAHKAMAH AGUNG TERKAIT DENGAN PUTUSAN PAILIT PT. DIRGANTARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penerapan prinsip-prinsip hukum kepailitan oleh Hakim dalam pengambilan keputusan kepailitan masih banyak yang tidak tepat dan salah dalam mengartikannya. Kesalahannya adalah baik dalam hal penerapan prinsipprinsip hukum kepailitan maupun dalam memahami maksud dan tujuan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Kepailitan sendiri. Meskipun demikian, tidak lantas semua Hakim salah menerapkan prinsip-prinsip hukum kepailitan dalam pengambilan keputusan kepailitan. Dalam beberapa putusan juga ada yang sudah benar dan tepat dalam penerapan prinsipprinsip hukum kepailitan dan memahami maksud dari ketentuan yang ada dalam Undang-Undang. Putusan yang sudah benar seperti halnya ketika mengajukan permohonan pailit, ternyata masih ada sengketa di Pengadilan Negeri akan status perjanjiannya, dengan dasar pembuktian yang sederhana dan cepat dan juga harus adanya utang yang jelas maka hakim menolak permohonan pailit. Sedangkan putusan yang salah adalah ketika perusahaan sebenarnya masih memiliki prospek/ peluang usaha yang bagus tetapi dijatuhkan pailit yanpa melihat asas kelangsungan usaha. 2. Korelasi antara penerapan prinsip-prinsip hukum kepailitan yang ada dan diatur dalam UU KPKPU dengan UU BUMN jelas saling terkait. Keterkaitannya dapat dilihat dari adanya ketentuan yang mengatur secara khusus mengenai permohonan pengajuan pailit terhadap suatu BUMN di 104

105 dalam UU KPKPU. Pengaturan itu mengenai BUMN yang bergerak dalam kepentingan publik maupun tidak bergerak dalam kepentingan publik boleh diajukan permohonan pailit, tetapi yang boleh mengajukan berbeda-beda yaitu oleh setiap kreditor (tidak bergerak dalam kepentingan publik) atau hanya boleh diajukan oleh Menteri Keuangan (yang bergerak dalam kepentingan publik). Ketentuan yang lebih jelas mengenai bentuk BUMN diatur khusus dalam UU BUMN. Tidak mungkin putusan hanya didasarkan pada satu ketentuan dalam Undang-Undang tanpa melihat dan menggunakan Undang-Undang lain yang saling berhubungan. Dengan ketentuan yang saling berkorelasi inilah menunjukkan bahwa, antara UU KPKPU dengan UU BUMN memang memiliki ketentuan yang saling melengkapi atau saling berkorelasi satu sama lain. B. Saran. 1. Penerapan Prinsip-Prinsip Hukum Kepailitan harus lebih tegas, tepat dan konsisten dalam setiap pertimbangan hukum yang terdapat dalam setiap amar putusan kepailitan. Serta harus memperhatikan peraturan-peraturan lain yang berhubungan/ berkorelasi dengan UU KPKPU sendiri. 2. Perlu adanya pelatihan khusus mengenai bidang perniagaan terhadap para Hakim Niaga mengingat kasus perniagaan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi di bidang ekonomi.

106 Daftar Pustaka Buku Hadi Shubhan, 2008, Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Jono, 2008, Hukum Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta. Kartono, 1982, Kepailitan dan Pengunduran Pembayara, Pradnya Paramita, Jakarta. Kutipan dari Komisi Hukum Nasional;Hasil wawancara dengan Elijana, salah seorang Hakim Ad Hoc. Selasa, 26 Oktober 2004 Munir fuady, 1998, Hukum Pailit 1998 dalam Teori dan Praktek, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Sogar Simamora, 2005, Prinsip Hukum Kontrak dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Pemerintah, Disertasi, Unair, Surabaya. Subekti dan Tjitrosoedibio, 2003, Kamus Hukum, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Sudikno Mertoksumo R.M., 2005, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta. Sutan Remy Sjahdeini, 2002, hukum kepailitan, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Sutan Remy Sjahdeini, 2009, hukum kepailitan, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Website: Gajah Kusumo, kasus Kepailitan di Pengasilan Niaga Merosot, http.//web.bisnis.com, diakses pada tanggal 11-02-2009 Luhut Hertanto, Pailit! Produksi PT Di Lanjut, http.//www.detikfinance.com, diakses tanggal 11-02-2009 M. Hadi Shubhan, Prinsip Hukum Kepailitan Indonesia, http.//www.adln.lib.unair.ac.idgo, diakses pada tanggal 15-04-2009 Ricardo Simanjuntak, Edisi Harian Hukum Bisnis, http.//www.bisnis.com, diakses pada tanggal 11-2-2009

107 Ricardo Simanjuntak, Hukum Kepailitan Indonesia di Ambang Pailit, http.//www.koranradar.com, diakses pada tanggal 11-2-2009 Ricardo Simanjuntak, Sejauhmana UU Kepailitan beri kepastian hukum, http://www.monitordepok.com, diakses pada tanggal 11-02-2009 Peraturan Perundang-Undangan Burgerlijk Wetboek (Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23) Wetboek van Koophandel (Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23). Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 Tentang Kepailitan (Lembaran Negara RI Tahun 1998 Nomor 7) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 39) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 70) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan KeHakiman (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 8) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 9) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Peradilan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 34) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 131) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 106) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2000 (Tambahan Lembaran Negara Nomor )

108