Nilai Capaian Kinerja 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN EKSEKUTIF. didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

RINGKASAN EKSEKUTIF. didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2008

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengacu RPJMD Kabupaten Pekalongan yang implementasinya dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2011. Semua pelaksanaan pembangunan harus mampu dipertanggungjawabkan kepada publik baik di jajaran Pemerintah Kabupaten Pekalongan maupun masyarakat umum. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Instruksi Presiden melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian dipertegas kembali melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian disempurnakan lagi dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pada tahun 2011 ini, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2011, sesuai Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 31 Tahun 2010 yang kegiatannya dilaksanakan oleh 47 SKPD. Seluruh kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari rencana kinerja tahun 2011 untuk mencapai 110 (seratus sepuluh) Sasaran atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan rencana kinerja tahun 2011, menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja 110 sasaran adalah 98,71%, keberhasilan ini diberikan oleh 110 sasaran, 7 sasaran berhasil mencapai tingkat capaian kinerja diatas, 74 sasaran berhasil mencapai tingkat capaian kinerja sebesar, dan 27 sasaran berhasil mencapai tingkat capaian kinerja 80% - serta 2 sasaran cukup mencapai tingkat capaian kinerja 50% - 79%. Secara rinci tingkat capaian seluruh sasaran adalah sebagai berikut : ii

No. Sasaran Nilai Capaian Kinerja 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan sebagaipedoman pelaksanaan pembangunan 2. Meningkatnya rasio pelaksanaan pembangunan dengan dokumentasi perencanaan 3. Meningkatnya SDM Aparatur Perencanaan 4. Meningkatnya peran serta dan partisipasimasyarakat dalam pembangunan 5. Terwujudnya penataan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah Kab. Pekalongan 6. Meningkatkan efektivitas, efesiensi dan tertib administrasi Pemerintah Daerah 7. Terwujudnya perumusan kebijakan Pemerintahan Daerah dan penyebarluasan informasi dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang baik 8. Sertifikasi 50 bidang tanah milik Pemerintah Daerah 9. Terwujudnya tertib administrasi keuangan dan aset 10. Terwujudnya peningkatan PAD rata-rata pertahun sebesar 107,69% 15% 11. Meningkatnya kerja sama dengan 10 kabupaten/ Kota 12. Terwujudnya pelayanan publik yang prima kepada masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal 13. Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan publik melalui derikulasi dan debirokratisasi pelayanan 14. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik 15. Terwujudnya kebijakan daerah dalam bentuk produk 99,32% hukum 16. Terwujudnya dokumentasi, kehumasan yang tetib dan teratur iii

17. Meningkatnya efektivitas tertib administrasi penyelenggaraan Pemerintah 18. Tersedianya akses data / informasi secara cepat, mudah dan akurat 19. Meningkatnya sistem pengawasan internal pengendalian pelaksanaan kebijakan Bupati 20. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta meningkatkan SDM yang handal dan profesional 21. Terpenuhinya tingkat kesejahteraan pegawai baik PNS, PTT dan pensiunan dengan memberikan penghargaan atas prestasi kerja 22. Terwujudnya tertib administrasi dan pelayanan kepegawaian yang prima 23. Tersedianya sistem manajemen kepagawian (SIMPEG) yang didukung program aplikasi yang mampu memberikan/ menyajikan data kepegawaian yang akurat yang mendukung tertib administrasi kepegawaian serta penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian 24. Terpeliharanya surat - surat berharga dan dokumen arsip daerah 25. Tersedianya sarana prasarana pengelolaan dan perawatan arsip secara memadai 26. Meningkatnya transparansi informasi penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten 27. Meningkatnya pelayanan kehumasan dan jalinan kemitraan dgn media 28. Meningkatnya penyebaran informasi penyaluran aspirasi, dialog interaktif dan jaringan komunikasi 97,50% 103,67% 92,52% 95,40% 99% 99,33% iv

29. Pemanfaatan teknologi dalam penyebaran informasi tepat guna secara optimal 99,50% 30. Meningkatnya kualitas jalan menjadi 80.82 Km 31. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan pedesaan dari jalan batu menjadi jalan aspal 32. Meningkatnya cakupan pelayanan sistem jaringan dan kapasitas air bersih di Kabupaten Pekalongan sebesar 40% untuk pelayanan air bersih non PDAM 33. Meningkatnya pengelolaan sumber daya air 34. Meningkatnya pengelolaan jaringan irigasi 35. Menurunnya jumlah pemukiman kumuh dan meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman 36. Terpeliharanya penerangan jalan 37. Terwujudnya penyeragaman model pembelajaran pendidikan pra sekolah sebagai persiapan siswa memasuki pendidikan dasar 38. Mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan pelaksa naan Wajar Diknas serta meningkatkan kemandirian institusi pendidikan, meningkatkan sarana prasarana sekolah serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan 39. Memperluas jangkauan dan kesempatan bagi anak usia sekolah ke jenjang pendidikan menengah terutama bagi keluarga miskin mengutamakan manajemen pengelolaan pendidikan menengah dan meningkatkan kualitas yang sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional, mewujudkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan tingkat kebutuhan pendidikan menengah serta meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja v

40. Mewujudkan penyediaan pelayanan pendidikan alternativ bagi yang tidak atau belum memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan formal, menyediakan pengetahuan dasar ketrampilan berusaha secara profesional, serta meningkatkan kualitas pendidikan luar sekolah sesuai dengan kebutuhan pengguna 41. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan masyarakat 87,50% 42. Mencukupi sumber daya kesehatan dgn tercukupinya 91,40% kualitas kuantitas tenaga dan sarana prasarana kesehatan secara merata 43. Meningkatkan peran serta masy. Melalui revitalisasi 98,74% posyandu dgn mengaktifkan dan meningkatkan strata posyandu purnama dan mandiri dari 19% menjadi 45% 44. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat 83,94% 45. Menurunnya angka kesakitan karena penyakit menular 81,78% 46. Meningkatnya cakupan imunisasi 102,28% 47. Meningkatnya status RS kajen menjadi RSU Type C dengan mencukupi sarana prasarana dan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat 48. Meningkatnya sikap dan perilaku pemuda yang beriman, 105,56% bertaqwa, mandiri, inovatif dan kreatif 49. Meningkatkan budaya olahraga di lingkungan masyarakat 110,52% dgn harapan terwujudnya hidup sehat jasmani dan rohani 50. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang belum terakses dana dari pusat dengan pengobatan gratis di 69,43% puskesmas dan disediakan dana pendampingan ASKESKIN dari APBD Kabupaten 51. Peningkatan pelayanan perlindungan HAK Reproduksi individu. 52. Penyediaan pelayanan KB dan Alkon bagi keluarga miskin vi

53. Pembinaan KB bagi keluarga 283 desa/ kel 54. Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) 55. Bina lingkungan keluarga 56. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan yang mudah, murah, cepat dan terpadu 94,56% 57. Meningkatkan partisipasi masyarakat akan tertib administrasi kependudukan dengan sosialisasi akan arti pentingnya dokumen kependudukan 58. Pengembangan penerapan SIAK (sistem administrasi kependudukan) di 7 kecamatan 59. Meningkatkan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak 99,76% 60. meningkatkan upaya perlindungan terhadap tindak kekerasan melalui penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 61. Peningkatan cakupan penanganan PMKS dengan memperhatikan jenis PMKS yang membutuhkan penanganan segera dengan ketersediaan dana dan kemampuan SDM yang ada 62. Mengembangkan hubungan kerjasama antar lembaga 73,33% sosial masyarakat dan pemerintah 63. Meningkatkan pemberdayaan potensi sosial masy. yang meliputi PSM, Orsos dan lembaga sosial kemasyarakatan 93,49% serta dunia usaha dalam rangka mencegah dan menanggulangi masalah sosial 64. Meningkatnya pemahaman, pengahayatan dan 93,20% pengamalan ajaran agama di masyarakat 65. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dalam 92,90% penegakan ketentraman dan ketertiban vii

66. Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan 95,76% 67. Meningkatkan pemahaman dan wawasan politik 98,06% masyarakat 68. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dalam 97,85% penanganan bencana 69. Tersedianya prasarana dan fasilitas pelayanan transportasi 70. Terwujudnya budaya tertib berlalu lintas 71. Meningkatnya kesempatan kerja, sehingga dapat menekan jumlah pencari kerja tiap tahunnya dibawah 15%. 72. Meningkatnya penanganan kasus hubungan industrial sampai dengan 90% 73. Meningkatkan promosi dan soaialisasi potensi daerah 74. Meningkatnya usaha kecil mikro menengah sebesar 1.000 orang pertahun 75. Meningkatnya kualitas SDM pengelola koperasi sebanyak 1000 orang pertahun dan pengembangan UMKM sebanyak 200 unit / tahun 76. Meningkatkan nilai investasi fasilitas non fasilitas sebesar 3% 77. Terwujudnya koordinasi yang lebih baik untuk meningkatkan pangsa pasar, investasi dan daya beli masyarakat 78. Meningkatkan fungsi kelembagaan masyarakat dan 93,60% aparatur Pemerintah desa melalui perencanaan kegiatan 79. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah desa 80. Meningkatkan usaha mikro produktif masyarakat desa 81. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan masy. dalam pembangunan dengan pendekatan pemberdayaan masy viii

82. Meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak 83. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan 107,86% peternakan 84. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengadopsi 97,59% teknologi tepat guna dlm upaya peningkatan pendapatan 85. Mewujudkan masyarakat tani yang maju, efisien dan 99,61% tangguh dimana produk yang dihasilkan baik kualitas maupun kuantitasnya mampu bersaing di tengah arus globalisasi 86. Meningkatnya populasi ternak 87 Meningkatkan jumlah kelompok agribisnis 97,93% 88. Meningkatkan luas pengembangan tanaman 89. Meningkatnya keragaman produksi dan konsumsi pangan masyarakat 90. Meningkatkan daya dukung lahan 91. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan dgn melibatkan LMDH yang ada 92. Menumbuhkan sikap gemar menanam dari masyarakat 98,53% 93. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah ikan 94. Meningkatkan produksi perikanan tangkap sebesar 86,88% 2.290,60 ton/ thn dan perikanan budidaya sebesar 1.669,30 ton/ thn 95. Meningkatkan standar mutu produk barang beredar di pasar 10%/ tahun 96. Meningkatkan omzet penjualan produk daerah sebesar 10%/ tahun 97. Terbentuknya organisasi pedagang kaki lima dan asongan 2 buah/ thn ix

98. Meningkatkan produktivitas IKM dari kapasitas terpasang dengan peningkatkan sebesar 2% pertahun 99. Meningkatkan kualitas produk berstandar sebesar 6% pertahun 100. Meningkatkan kualitas dan kuantitas program transmigrasi 101. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 5% 112,82% pertahun 102. Meningkatnya pemasaran dan promosi pariwisata secara terpadu dan terkoordinasi secara berkesinambungan 103. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai- nilai budaya daerah dengan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pendataan, pengembangan dan pelestarian kebudayaan daerah 104. Pembinaan terhadap 10 organisasi kebudayaan 105. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas dokumen perencanaan penataan ruang dan kawasan 106. Terselenggaranya kegiatan pembangunan yang 99,84% memperhatikan daya dukung lahan yang serasi keberlanjutan dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup 107. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup daerah 108. Tersusunnya produk hukum ( Perda ) tentang pengelolaan lingkungan hidup daerah 109. Meningkatkan sarana dan prasarana system informasi lingkungan (SIL) dan sistem informasi geografis (SIG) 110. Tercukupinya sarana dan prasarana pengelolaan sampah Jumlah 98,71% x

Dari 110 sasaran nilai pencapaian terendah pada sasaran: adalah Pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang belum terakses dana dari pusat dengan pengobatan gratis di puskesmas dan disediakan dana pendampingan ASKESKIN dari APBD Kabupaten, sedangkan tingkat pencapaian sasaran tertinggi atau yang mencapai nilai diatas terdapat 7 sasaran yaitu : 1. Terwujudnya peningkatan PAD rata-rata pertahun sebesar 15%. 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta meningkatkan SDM yang handal dan profesional 3. Meningkatnya cakupan imunisasi. 4. Meningkatnya sikap dan perilaku pemuda yang beriman, bertaqwa, mandiri, inovatif dan kreatif. 5. Meningkatkan budaya olahraga di lingkungan masyarakat dgn harapan terwujudnya hidup sehat jasmani dan rohani. 6. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan peternakan 7. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 5% pertahun. Nilai tingkat pencapaian kinerja sasaran rata-rata Pemerintah Kabupaten Pekalongan sebesar 98,71 % masuk dalam kategori berhasil. Berdasarkan pencapaian indikator kinerja sasaran yang kurang dari dapat dijumpai beberapa permasalahan yang menonjol diantaranya : 1. Kondisi geografis serta keadaan iklim dan cuaca menjadi kendala dalam pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur. 2. Kurangnya kepedulian dan kemandirian pengusaha kecil tekstil dan masyarakat dalam pengelolaan dan pemantauan limbah rumah tangga dan industri. 3. Minimnya kesadaran masyarakat terhadap nilai nilai luhur budaya bangsa dan rasa nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Terdapat beberapa Perda Pendapatan yang perlu disempurnakan karena dalam substansi dan struktur tarip sudah sesuai dengan kondisi sekarang. xi

Untuk memperbaiki kinerja dimasa mendatang, perlu dirumuskan strategi pemecahan masalah, antara lain : 1. Melaksanakan perencanaan teknis yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah serta melaksanakan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan ketentuan dan standar teknis. 2. Pemda didukung oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah Dan Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI serta Departemen Perindustrian RI membanguan sebuah IPAL Terpadu. 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam memberikan peransertanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjaga ketertiban dan keamanan. 4. Perlu dilakukannya pengkajian evaluasi dan perubahan perda perda pendapatan baik substansi, tarip maupun penerapan dilapangan. Secara keseluruhan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menganggarkan pembiayaan seluruh kegiatannya sebesar Rp. 951.001.102.747,00,- dengan realisasi penyerapan sebesar Rp. 895.761.268.996,00,- atau 94,19% dan tugas pembantuan yang sumber dananya berasal dari APBN dan APBD I sebesar Rp. 531.827.295.007,- yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan pendukung 110 sasaran strategis. Alokasi ini pada dasarnya merupakan alokasi berbagai mata anggaran yang relevan untuk membiayai tiap kegiatan pendukung sasaran strategis. xii