BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM

PENERAPAN PENDEKATAN EKOLOGI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN PASAR UJUNG BERUNG KOTA BANDUNG 1

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar;

1. Pasar Tradisional. 2. Pasar Modern

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

- BAB II - TINJAUAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB I PENDAHULUAN. praktiknya, pengaturan tata letak memiliki beragam dampak strategis dalam kegiatan. tanggapan yang cepat (Heizer dan Render, 2011).

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang menganut sistem ekonomi

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

BAB I PENDAHULUAN. merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar. apakah pasar tradisional akan tetap eksis di era munculnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGURUSAN PASAR KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berekreasi, membuka lapangan pekerjaan dan berbelanja. Pada mulanya

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PASAR TRADISIONAL CEMARA DI KECAMATAN BANJARMASIN UTARA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk sebagai salah satu komponen dalam system wilayah atau. barang dan jasa. Sehingga kegiatan ekonomi erat kaitannya untuk

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan


BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

Pasar Modern BSD City The Concept

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

PENATAAN RUANG DAGANG PADA RANCANGAN KEMBALI PASAR SUKUN KOTA MALANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2. Hasil pengamatan langsung berupa foto dan wawancara di lapangan.

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN, DAN TOKO MODERN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

REDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA. Oleh : Erni Sri Mulyani, Bambang Adji Murtomo, Wijayanti.

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

I. PENDAHULUAN. Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomi, kebudayaan,

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BELITUNG TIMUR,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 4 TAHUN 2010

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel modern di Indonesia saat ini berkembang semakin pesat seiring

BAB III TINJAUAN TEMA

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penduduk maka semakin besar pula tuntutan kebutuhan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG PERPASARAN SWASTA DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM PASAR

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif juga memberi dampak negatif terutama ditunjukkan oleh

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional dan keramaian pembeli serta pedagang didalamnya

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya milik Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Jaya. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang. Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Peserta pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang. 1 Perda No 2 Thn 2010 DKI JAKARTA Tentang perpasaran swasta 1

2.2 Klasifikasi Pasar 2 2.2.1 Klasifikasi pasar diatur berdasarkan kegiatan dan pelayanan yaitu : 2.2.1.1 Sifat Kegiatan dan Jenis Dagangan a. Pasar Eceran pasar yang menjual berbagai jenis barang dalam jumlah kecil misalnya : per ikat, per butir, per buah, per ekor, per kilo dan lain-lain. b. Pasar Grosir adalah pasar yang menjual berbagai jenis barang dalam jumlah besar misalnya: per kuintal, per ton, per bal, per groos, per lusin dan lainlain. c. Pasar Induk adalah pasar yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan, tempat pelelangan, tempat penyimpanan, tempat penyaluran barang kebutuhan sehari-hari antara lain pasar induk sayur mayur dan buah-buahan, pasar induk beras. d. Pasar Khusus adalah pasar yang memperjualbelikan jenis barang tertentu, antara lain suku cadang, alatalat teknik, ikan, ayam, kue-kue, burung. 2.2.1.2 Ruang Lingkup Pelayanan Pasar a. Pasar Lingkungan adalah pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi satu lingkungan pemukiman di sekitar pasar tersebut dan jenis barang yang diperdagangkan terutama kebutuhan sehari-hari. b. Pasar Wilayah adalah pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi beberapa lingkungan pemukiman di sekitar pasar tersebut dan barang yang diperdagangkan lebih lengkap dari pada pasar lingkungan. c. Pasar Kota adalah pasar yang yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dan barang yang diperjualbelikan lengkap. d. Pasar Regional adalah pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi kawasan Jakarta dan sekitarnya. 2.2.1.3 Tingkat Potensi Pasar 2 Perda No 2 Thn 2010 DKI JAKARTA Tentang perpasaran swasta 2

a. Potensi pasar A adalah tingkat kesanggupan, kemampuan dan kekuatan ekonomi pasar yang besar. b. Potensi pasar B adalah tingkat kesanggupan, kemampuan dan kekuatan ekonomi pasar yang sedang. c. Potensi pasar C adalah tingkat kesanggupan, kemampuan dan kekuatan ekonomi pasar yang kecil. Atas dasar potensi pasar, masing masing potensi pasar A, B dan C dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kriteria yaitu : - maju ; - berkembang ; - tumbuh. 2.2.1.4 Waktu Kegiatan a. Pasar siang adalah pasar yang kegiatannya antara pukul 05.00 s.d. 18.00 WIB. b. Pasar malam hari adalah pasar yang kegiatannya antara pukul 18.00 s.d. 05.00 WIB. c. Yang dimaksud dengan pasar siang malam adalah pasar yang kegiatannya sepanjang hari. 2.2.2 Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata (abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini. 2.2.2.1 Pasar Nyata. 3

Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan. 2.2.2.2 Pasar Abstrak. Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing. 2.2.3 Jenis Pasar Menurut Cara Pengelolaannya. Menurut cara pengelolaannya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. 2.2.3.1 Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayursayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kuekue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern. 4

2.2.3.2 Pasar Modern Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket. Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya, jenis barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud. 2.2.4 Klasifikasi Pasar Berdasarkan Barang yang Dijual Jenis Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu,misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak. Jenis Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi: a. Pasar Lokal Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota. 5

b. Pasar Daerah Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah. c. Pasar Nasional Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri. d. Pasar Internasional Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia. 2.3 Kesimpulan Pasar yang Dirancang Dari data yang didapat pada klasifikasi pasar, jenis pasar, cara mengelola dan barang apa saja yang dijual, maka konsep pasar yang dirancang adalah pasar modern dengan lingkup pelayanan secara regional atau melayani kawasan Jakarta dan sekitarnya, menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan target pengguna antara kelas menengah kebawah hingga menengah sedang serta tidak menghilangkan ciri khas dari pasar tradisional yaitu adanya kegiatan transaksi tawar menawar. 2.4 Studi Banding Terhadap Judul Sejenis Pasar Pasar Modern BSD City Fresh Market PIK Foto Pemilik Sinar Mas Agung Sedayu Konsep Pasar tradisional yang Modern minimalis dimodernisasi Luas 3ha 1,5ha Lahan Luas 1,4ha 25.000 m2 6

Bangunan Bangunan Jumlah Massa Bangunan Site Plan Menggunakan konsep bangunan tropis: - Penggunaan atap miring - Banyak bukaan untuk pengudaraan alami, pencahayaan alami 4 1 Menggunakan konsep bangunan tropis: - Penggunaan atap dak - Banyak bukaan untuk pengudaraan Alami dan pencahayaan alami Jumlah Pengunjun g Jumlah Lapis Lapak Kering ± 3.000 orang/ hari ± 2.500 orang/ hari 1 3 Lapak berukuran 2m x 2 m, tidak disediakan air. Ukuran koridor 180 cm. Lapak berukuran 2m x 2m, tidak disediakan air. Ukuran koridor 180 cm. Lapak Basah Lapak berukuran 2m x 2m 7 Lapak berukuran 2m x 2m disediakan

disediakan air, listrik air beserta listrik Kios-Kios Kios berukuran 3m x 3m,3m x 4m, 3m x 5 m. Berada di sekeliling lapak - lapak Kios berukuran 2,5 m x 3 m. Berada di sekitar lapak lapak. Ruko - Ruko Ruko 2 lantai berukuran 4 x 10 m, 4.5 x 10 m, 5 x 10 m, 5.5 x 10 m. Berada di sekeliling kios menghadap jalan Ruko 2 lantai berukuran 4 x 4 m. Berada di sekeliling kios menghadap jalan Tempat Pemotongan Ayam Tempat pemotongan ayam termasuk kandang ayam. Disediakan untuk pedagang ayam. Tempat pemotongan ayam termasuk kandang ayam. Disediakan untuk pedagang ayam. 8

Parkir Parkir disediakan untuk 500 mobil, 300 motor, 50 sepeda. Parkir mobil (700), motor (500). Keamanan ATM Center Keamanan 24 jam berada di dekat Kantor pengelola. Keamanan 24 jam berada di dekat Kantor pengelola. Kantor pengelola berada di basement. Tidak Ada Tempat Pembuangan Sampah ATM center berada pada masa bangunan sendiri. Tempat pembuangan sampah sementara yang diangkut setiap harinya oleh PEMDA Tempat pembuangan sampah sementara yang diangkut setiap harinya oleh PEMDA dan diolah oleh yayasan Buddha Tzu chi. Memiliki loading sendiri. 2.4.1 Kesimpulan Studi Lapangan Pasar Modern 9

Bangunan pasar harus mampu menampung segala kegiatan pedagang dan pembeli sehingga merasakan kenyamanan dan kegiatan berbelanja seperti pada waktu tawar menawar yang membutuhkan ruang yang luas agar tidak mengganggu aktivitas pengunjung lainnya serta kebutuhan untuk pedagang pasar pula. Hal tersebut harus dipikirkan dengan menyediakan ruang ruang seperti tempat untuk menampung barang dagang, kandang ayam, tempat pemotongan ayam, tempat pembuangan sampah, loading barang, toilet, mushola, tempat cuci piring, parkir mobil dan motor, kantor pengelola, posko keamanan Ruangan ruangan ini harus selalu diperhatikan antara pencahayaan dan pengudaraan alami, agar ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. Setiap lapak yang tersedia diberi saluran air di sekeliling lapak dengan kedalaman 10 cm agar koridor tidak becek. Lapak lapak difinishing dengan keramik agar mudah untuk dibersihkan dan perlu disediakan tempat penyimpanan barang dagangan mereka. 10