Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pencacah dan Spektroskopi

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KALIBRASI DETEKTOR NaI(Tl) UNTUK PEMANTAUAN KONTAMINASI BAHAN RADIOAKTIF DI TANAH SECARA IN-SITU

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

Metode Penentuan Nilai Kemampuan Ukur Terbaik (KUT) pada Perangkat Spektrometer Gamma

Statistik Pencacahan Radiasi

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB 3 METODE PENELITIAN. -Beaker Marinelli

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

METODE KALIBRASI MONITOR GAS MULIA MENGGUNAKAN SISTEM SUMBER GAS KRIPTON-85 STATIS

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI XRF DENGAN DETEKTOR SEMIKODUKTOR Cd Te

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

STANDARDISASI F-18 MENGGUNAKAN METODE SPEKTROMETRI GAMMA

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

BAB II RADIASI PENGION

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62

PERKEMBANGAN SDM ANALISIS AKTIVASI NEUTRON Yustina Tri Handayani Pusat Pendidikan dan Pelatihan BAT AN

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

APPLICATION OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS IN CHARACTERIZATION OF ENVIRONMENTAL SRM SAMPLES

COMPTON SUPRESI UNTUK mentifikasi RADIONUKLmA DALAM SAMPEL LINGKUNGAN

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK ANALISIS SPEKTRUM GAMMA HASIL AKTIVASI NEUTRON 1. R. Muhammad Subekti, Dhandhang Purwadi, Amir Hamzah, Kristedjo 2

---:it = A,_I N'_I - A, N,

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

KAJIAN VALIDASI METODE SPEKTROMETRI GAMMA SUPRESI COMPTON DENGAN STANDAR SRM LINGKUNGAN

KONTROL KINERJA SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN METODE QUALITY CONTROL CHART

Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

KONTROL KUALITAS HASIL ANALISIS Mn, Mg, Al, V DAN Na MENGGUNAKAN METODE k 0 -AANI

Perbandingan Mode Live Time Clock (LTC) dan Zero Dead Time (ZDT) pada Pengukuran Radioaktivitas Umur Paruh Pendek

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

SISTEM PENCACAHAN RADIASI DENGAN DETEKTOR SINTILASI

PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG

FISIKA ATOM & RADIASI

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

Pengukuran Konsentrasi Uranium dari Industri Fosfat Menggunakan Spektrometer Gamma

PENENTUAN AKTIVITAS 60 CO DAN 137 CS PADA SAMPEL UNKNOWN DENGAN MENGGUNAKAN DETEKTOR HPGe

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

Dualisme Partikel Gelombang

PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON

PENGARUH PERUBAHAN ENERGI RADIASI TERHADAP RESPON ENERGISURVEYMETER Anda Sanusi (Pusdiklat - Badan Tenaga Nuklir Nasional;

PENGUKURAN FAKTOR KOREKSI CASCADE SUMMING UNTUK SUMBER STANDAR BARIUM-133

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi

KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON

METODA PENENTUAN DAYA SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

Validasi ETNA (Efficiency Transfer for Nuclide Activity measurement) untuk Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan dengan Spektrometri Gamma

FABRIKASI DETEKTOR PARTIKEL ALPHA MENGGUNAKAN SEMIKONDUKTOR SILIKON TIPE P

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

PENENTUAN AKTIVITAS TRITIUM DAN KARBON-14 DENGAN METODA PENGUKURAN DUAL LABEL ABSTRACT

PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat

Konversi Paparan pada Perubahan kv Pesawat Sinar- X Rigaku-RF-250EGM

PENGUKURAN KONSENTRASI LURUHAN THORON DENGAN SPEKTROMETER GAMMA HP-Ge

KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA MENGGUNAKAN DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN SPEKTROMETRI GAMMA MENGGUNAKAN DETEKTOR LUDLUM 44-62

Sulistyani, M.Si.

Transkripsi:

; Widyanuklida Vol. 8. No. )-2 Desernber 2007 Penentuan Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko Yustina Tri Handayani Pusdiklat - Badan Tenaga Nuklir Nasional Abstrak Penentuan efisiensi total diperlukan dalam Analisis Aktivasi Neutron dengan metode ko yang mulai digunakan di BATAN. Efisiensi total dihitung dari efisiensi puncak dan nilai Peak to Total Ratio (Pff). Kondisi ideal penentuan nilai PIT dilakukan menggunakan sumber standar dari radionuklida yang memiliki energi tunggal. Pada kondisi keterbatasan ketersediaan sumber standar tersebut, penentuan dapat dilakukan dengan menggunakan radionuklida dengan multi-energi, dengan melakukan koreksi terhadap puncak-puncak yang lain. Percobaan penentuan nilai PIT dilakukan menggunakan sumber standar wam. I09Cd. /37Cs. mba. 60Co terhadap spektrometer dengan detector HPGe coaxial model GC3018. Dari percobaan diperoleh hubungan nilai PIT terhadap energi (E) dengan persamaan Log(PIT) = 1.95 (Log(E)/ + 7.88 Log(E) - 7.96 untuk energi sampai dengan 100 KeV dan Log(Pff) = -0.864 Log(E) + 1.76 untuk energi lebih besar atau sama dengan 100 KeV. Pendahuluan Metode ko dalam Analisis Aktivasi Neutron (AAN) sudah dikembangkan sejak tahun 1975. Karena banyak perhitungan yang harus dilakukan, metode tersebut dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak untuk perhitungannya. Dibandingkan metode relative, metode tersebut mempunyai keuntungan dari segi penghematan biaya karena tidak bergantung pada penggunaan bahan standar dan dari penghematan waktu karena bisa dilakukan otomatisasi perhitungan. Di BATAN, saat ini sedang dilakukan penyebarluasan penggunaan metode terse but dengan bantuan perangkat lunak ko IAEA. Pada perangkat lunak tersebut, penentuan efisiensi dilakukan secara otomatis dari spectrum standar Cs- 137 dan mixstandard. Walaupun demikian, tentu saja pemahaman tentang efisiensi total tetap diperlukan. Di kawasan Asia, Korea, Cina dan Vietman sudah membuat perangkat lunaknya sendiri. BAT AN mempunyai program untuk membuat perangkat lunak ko. 8

Yustina TH, Penentuan Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko Dalam pembuatan perangkat lunak tersebut, hams ditentukan dasardasar perhitungan dalam suatu algoritma. Salah satu nilai yang diperlukan dalah perhitungan adalah nilai efisiensi deteksi dari spectrometer gamma yang digunakan. Input nilai efisiensi tersebut dapat dimasukkan secara manual, maupun pemasukkan input dalam bentuk spectrum mentah untuk selanjutnya perangkat lunak yang melakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai efisiensi. Pada kedua keadaan yang bisa dipilih dalam pembuatan perangkat lunak nanti, pemahaman tentang efisiensi total perlu dikembangkan, karena berbeda dengan pemahaman efisiensi seperti yang sudah dikenal dan digunakan selama ini. Penentuan efisiensi total menggunakan sumber standar yang multi-energi dilakukan dengan beberapa pendekatan. Secara ideal, penentuan efisiensi total memerlukan 6 (enam) sumber standar dari radionuklida yang mempunyai energi gamma tunggal, 3 buah dengan energi yang menyebar dan kurang dari 170 KeV serta 3 buah dengan energi yang menyebar dan lebih dari 170 KeV. Apabila kondisi ideal tersebut terpenuhi, perhitungan nilai efisiensi total sangat sederhana. Dalam kenyataannya sui it untuk mendapatkan kondisi ideal terse but, karena beberapa radionuklida yang memenuhi ketentuan tersebut, mempunyai waktu paro yang relative pendek, sehingga ketersediaan sumber standar tersebut di laboratorium senng menjadi kendala. Sedangkan pembuatan radionuklida tersebut dengan cara iradiasi, menghadapi kendala adanya pengotor yang menyebabkan energinya tidak tunggal. Dalam makalah ini, penentuan efisiensi total menggunakan sumber standar yang multi-energi dilakukan dengan salah satu cara pendekatan. Dengan demikian, diharapkan pada saat pembuatan perangkat lunak nanti, bisa menjadi pertimbangan untuk menuangkannya dalam analisis numerik. Teori Dasar Konsentrasi unsur dalam AAN ko dihitung berdasarkan persamaan : Po 9

~------------~------------------------------ Widyanuklida Vol. 8. NO.I 2 Dcsember2007 Keterangan : N, : jumlah cacah yang dilrumpulkan pada puncak energi-penuh, setelah dikoreksi terhadap pulsa yang hilang ( antara lain : waktu mati detektor dan efek koinsidens) NA Bilangan Avogadro, 6,023.10+ 23 tm selang waktu pengukuran (detik) S faktor kejenuhan yang dinyatakan sebagai A = 1-e-l.I. ; A = tetapan peluruhan= (In 2)/T, dengan T menunjukkan waktu paruh radionuklida yang diamati, dan tiradalah waktu irradiasi (detik) D faktor peluruhan = e-1..1., dengan l<t adalah waktu peluruhan C faktor pengukuran = (I-e-).,I. )/A.t, m dengan tm menyatakan waktu pengukuran. W massa unsur yang diiradiasi (g) e Kelimpahan isotop di alam (fraksi) &1 efisisensi deteksi dari puncak energi total, termasuk koreksi untuk attenuasi y y intensitas absolut sinar y M Massa molar Nilai efisiensi yang diperlukan adalah nilai efisiensi total yang dikoreksi terhadap adannya atenuasi dari bahan-bahan yang dilalui radiasi gamma. Perhitungan atenuasi di luar percobaan ini. Efisiensi Total Interaksi radiasi gamma dengan materi, dalam hal ini dengan detector, meliputi efek foto listrik, efek Compton dan produksi pasangan. Puncak pada spektrum gamma merupakan hasil dari efek foto listrik. Efek Compton membentuk spektrum kontinyu, sedangkan efek fotolistrik menghasilkan puncak pada energi 511 KeV. Selama im, efisiensi deteksi dinyakan sebagai efisiensi puncak, dihitung berdasarkan hasil pengukuran sumber standar dengan pe!'8amaan sebagai berikut : & Rp P = ; As1Y Keterangan : R, : laju cacah puncak (cacah per satuan waktu) yang sudah dikoreksi terhadap laju cacah latar belakang As! : aktivitas sumber standar 10

Yustina TH. Penentuan Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko Efisiensi deteksi total dapat dapat diperoleh dari efisiensi puncak dengan persamaan sebagai berikut : G p (P / T) Dimana P{f adalah Peak to Total Ratio. P{f merupakan kuantitas yang bisa diukur secara eksperimental untuk suatu detektor, bergantung pada parameter: Energi foton Jarak sumber detector Komposisi dan geometri sumber Material penyerap dan penghambur Penggunaan radionuklida dengan multi-energi dapat digunakan dengan melakukan pengurangan area puncak lainnya. Koreksi yang perlu dilakukan meliputi: I. pengurangan latar belakang 2. ekstrapolasi cacahan ke energi not 3. pengurangan cacahan "kontaminan" yang berasal dari pemancaran energi foton yang lain selain energi yang dikehendaki. Sumber yang digunakan untuk penentuan P{f adalah sumber titik dan secara ideal adalah radionuklida yang memiliki energi tunggal. Pada penentuan P{f sebaiknya dilakukan pada energi yang menyebar dari rendah sampai tinggi. 8eberapa radionuklida yang biasa digunakan dalam penentuan P{f dapat dilihat pada tabel I. Tabel I. 8eberapa radionuklida dengan energi tunggal Radioouklida Waktu paro Eoergi Probabilitas (KeV) pemancaran y Z4JAm 432,7 tahun 59,5 0,0359 1119Cd 462,6 hari 88,1 0,0365 S7CO 271,79 hari.122,1 0,8568 ZUJHg 46,595 hari 279,2 0,8156 51 Cr 27,705 hari 320,1 0,0985 137CS 30,25 tahun 661,6 0,8575 b:lz O -- 244,26 hari 1115,L_...!h.507_L._j 11

Widyanuklida Vol. 8. No.I-2 Desember 2007 Alat dan Bahan Spektrometer gamma dengan detector HPGe coaxial model GC3018, sumber standar 241Am, I09Cd, 137CS, 133Ba, 60Co, pinset, dudukan sumber Prosedur Pengukuran latar belakang dilakukan selama I jam. Sumber standar diletakkan pada dudukan sumber pada jarak tertentu dari detektor sesuai dengan kebutuhan. Pengukuran sumber dilakukan sampai diperoleh area puncak yang dikehendaki minimum 10.000 cacahan; Pengurangan spektrum latar belakang terhadap spectrum sumber standar dapat dilakukan baik secara otomatis menggunakan perangkat lunak, maupun secara manual. Region of Interest (ROI) dibuat pada puncak yang dikehendaki untuk mendapatkan nilai cacah puncak. Untuk mendapatkan area total diperoleh dari cacahan pada Region of Interest (ROI) pada seluruh spectrum ditambah nilai ekstrapolasi cacahan pada energi rendah. ROI pada puncak selain yang dikehendaki dibuat untuk mengurangi area total. Berdasarkan nilai (PIT) dari beberapa sumber standar, dibuat kurva hubungan antara Log(PIT) terhadap Log(E) dan regresinya. Perhitungan ulang atau iterasi dilakukan dengan mengurangi area total dengan nilai Np/(PIT) sampai diperoleh kurva yang relatif tetap. Hasil dan Pembahasan Penentuan (PIT) dilakukan pada kondisi tidak ideal, karena keterbatasan ketersediaan sumber standar, sehingga digunakan sumber stand ar 241Am, I09Cd, mcs, 133Ba, 6OCO. Diantara sumber tersebut, hanya 241Am, I09Cd, mcs yang memiliki energi tunggal. Oleh karena itu, nilai (PIT) ditentukan dengan ~etode Pengurangan Puncak "Kontaminan", pada energi yang bersesuaian dengan sumber terse but diambil tetap, tidak perlu dihitung ulang pada langkah iterasi. Pengolahan data awal untuk mendapatkan nilai cacah puncak dan cacah total seperti contoh pada tabel2. Karena mba merupakan radionuklida dengan multi-energi, maka nilai cacah total perlu dikurangi dengan nilai cacah puncak "kontaminan". Pengolahan datanya seperti ditunjukkan pada tabel 3 pada iterasi ke-i. Hasil pengolah data awal untuk sumber standar yang digunakan seperti pada tabel 4. Nilai (PIT) pada energi 100 KeV diambil I, sesuai dengan asumsi dari IAEA. 12

Yustina TH. Penentuan Peak to Total Ratio Pad a Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko Tabel2. Cacah Puncak dan Cacah Total dari Spektrum I33Ba Radionuklida : Ba-133 Peak utama Tabel 3. Pengolahan Data Puncak "Kontaminan" dari I33Ba 13

Widyanuklida Vol. 8. No.1-2 Desember2007 Tabel 4. Nilai (PIT) Pada Iterasi ke-i Radionuklida Energi (KeY) PIT Log(E) Log(PIT) 241Am 59.5 0.765 1.774517-0.11634 109Cd 88.4 0.978 1.946452-0.00966 100 1 2 0 133S a 356 0.248 2.55145-0.60555 l37cs 661.6 0.213 2.820595-0.67162 6OCo 1173.7 0.142 3.069557-0.84771 6OCO 1332 0.124 3.124504-0.90658 Kurva Log(PfT) sebagai fungsi Log(Energi) dapat dilihat pada Gambar 1. Kurva dipecah menjadi dua, untuk energi kurang sarnpai dengan 100 KeV didekati dengan polynomial tingkat 2, sedangkan energi 100 KeV atau lebih didekati dengan garis lurus. Selanjutnya cacah "kontaminan" dikoreksi dengan nilai (PfT) yang diperoleh dari kedua persarnaan tersebut di atas, seperti pada kolom iterasi ke-2 tabel 2. Hasil pengolahan data iterasi ke-2 ditunjukkan pada tabel5. Kurva hasil iterasi ke-2 ditunjukkan pada Garnbar 2. Kurva l(a) dan 2(a) sarna, karena tidak ada perubahan data. Kurva 2(b) mempunyai persamaan dengan koefisien korelasi 1, sehingga iterasi dianggap sudah culrup memadai. Apabila kedua kurva di atas digabung, maka diperoleh kurva pada Garnbar 3. 1-- ----- ----.---.-..-'--'-'-'-"-' r---- ----------- - -.-. 1 i 0.02 0!.o.,!.o.2 I 0 I.0.02!.o.Q4 i, 0.0. i.0.01.0.12.o.ti.! 1.0.3! i.. i I..! ~. ; i.e.,, I'u ; i.o.. i i:' (a) Energi < 100 KeV (b) Energi ~ 100 KeV Gambar I. Kurva Log(P/T) terhadap Log(E) 14

Yustina TH. Penentuan Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko Tabel 5. Nilai (Pff) Pada Iterasi ke-2 Energi Radionuklida Pff Log(E) Log(P/T) (KeV) _!<IIAm 59.5 I 0.765 1.774517-0.11634 'U'ICd 88.4 0.978 1.946452-0.00966 i.jjba 100 1 2 0 356 0.361 2.55145-0.44286 ij Cs 661.6 0.213 2.820595-0.67162 ouco I 1173.7 0.142 3.069557-0.84771 60C0 1332 0.124 3.124504-0.90658 o 02, _ -- --. _.._, 0.02-0.04 0.06 0.08-0.1 1. s ~ -t 1.8 1.05 1.9 015 2 2.P~ <- y = -1.9515x 2 + 7.8819x - 7.957~ 012 W = 1..0:,._._... ~~~_..._._...~..H._._~;._...;.._...;~~ - ; - - --~5 02!. 0'I 0'.os I y = -O.864x + 1.7632 " -06 1 07 i R2 = 1 0. I -09 i.0.14 L..._....1., L.... _ J (a) Energi < 100 KeY (b) Energi ~ 100 KeY Gambar 2. Kurva Log(Pff) terhadap Log(E) Hasil Iterasi ke-2 11'~'-'"---~'-. -j -;-j.:._.,...,.;~.,.-(-:c::roo""';,-\-:-... -:.. - -r_,-. "--~""':"""r""'h:-boo-" -.~~r---;~, '-1-0000.... i. - 1. ; \ '\.;. }i 1.. ""\_:.\\~ 0.1 Gambar 3. Kurva Peak to Total Ratio sebagai fungsi Energi 15

Widyanuklida Vol. 8. No.I 2 Desembcr 2007 Kesimpulan Penentuan Peak to Total Ratio (PiT) dapat dilakukan menggunakan sumber standar 241Am, I09Cd, mcs, 133Ba, 6OCO. Dari percobaan diperoleh hubungan nulai prr terhadap energi (E) sebagai berikut : Log(Pff) = 1,95 (Log(E»2 + 7,88 Log(E) - 7,96 untuk energi sarnpai dengan 100 Ke V dan Log(prr) = -0,864 Log(E) + 1,76 untuk energi lebih besar atau sarna dengan 100 Ke V. Daftar Pustaka Olenn F. Knoll. Radiation Detection and Measurement. Second Edition. John Wiley & Sons. New York. 1989. Frans De Corte. The ko-standardization Method. A Move to Optimization of Neutron Activation Analysis. Nederlandse Samenvatting. 1987. K. Debertin and R.O.Helmer. Gamma and X-Ray Spectrometry with Semiconductors. North-Holland. 1988. 16