PENGAARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEN PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM. (Pada Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk) WEPI ARDIANSYAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Periode )

PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP DIVIDEN PADA PT. AKR CORPORINDO TBK PERIODE

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN EARNING PER SHARE TERHADAP DIVIDEND PAY OUT RATIO (Kasus pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta. Pasar modal menjadi sarana perusahaan untuk memenuhi

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Perbandingan dividen yang di berikan ke pemegang saham dan laba

BAB V PENUTUP. analisis mengenai pengaruh earnings per share, dividend per share, dan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

ANALISA PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

Oleh : SRIMAYA KURNYANTI LATIFAH NPM: Pembimbing: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si Dedeh Sri Sudaryanti, SE., M.Si

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN EARNING PER SHARE TERHADAP DIVIDEND PAY OUT RATIO (Kasus pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk)

Earning Per Share adalah Rasio antara pendapatan setelah pajak dengan. jumlah saham yang beredar (Sawidji Widiatmojo, 2005:97).

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan yang sedang memerlukan dana. Di mana melalui pasar

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

Mesari Nadya NPM Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Whole Sale And Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

PENGARUH EPS, DPS, PER, NPM DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ABSTRAK. Kata kunci : Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan harga saham PENDAHULUAN

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

Oleh: ANDRI HELMI MUNAWAR, SE., MM.

PENGARUH RETURN ON ASSETS

KEUANGAN PENDEK PENGANGGARAN KEUANGAN 1. INTRODUCTION/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia secara efektif, dengan di dukung oleh sumber-sumber lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dimasa yang akan datang. Untuk dapat berinvestasi, sebuah perusahaan maupun

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

Peranan Kandungan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Tingkat Return Saham pada PT Semen Gresik, Tbk

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Oleh: Novia Kasyaretta Ananda Putri Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Indonesia Dosen Pembimbing:

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Brown (Investment Analysis snd Portofolio Management,5) mendefinisikan

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank

RAHMA AMALIA Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

BAB V PENUTUP. equity ratio terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian food and

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

Nama : Resti Kurnia Nisa Anjar NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Irmawati Wijaya, SE., MMSI

Disusun Oleh: ZALNA AZIZAH PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRACT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan kondisi ekonomi terhadap harga saham perusahaan automotive and allied

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

Transkripsi:

PENGAARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEN PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk) WEPI ARDIANSYAH 103402107 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode 2002 sampai dengan 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan riset kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukan bahwa Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara parsial kedua variabel Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode 2002 sampai dengan 2012. Kata kunci: Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS) dan Harga Saham ABSTRACT The purpose research was to infestigated and analyze the influence of Earning Per Share (EPS) and Dividen Per Share (DPS) to stock price at PT. Multi Bintang Indonesia Tbk period of 2002 until 2012. The reserch used corelation method, the data in this study secondary data. The data was collected documentation study and library reserch. The analyze data methode used is path analysis. The data processing show that Earning Per Share (EPS) and Dividen Per Share (DPS) simultanly were affect significant to stock price and the partially Earning Per Share (EPS) and Dividen Per Share (DPS) affect significant to stock price at PT. Multi Bintang Indonesia Tbk period of 2002 until 2012. Keywords: Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS) and Stock Price

PEDAHULUAN Dunia saat ini dan masa depan penuh perubahan, namun sedikit manusia yang secara sadar menyiapkan dirinya dan hidupnya untuk menghadapi perubahan lingkungan yang cepat, demikian pula dalam perekonomian. Untuk membangun kekuatan perekonomian diperlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak. Perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari dalam negeri misal tabungan masyarakat, tabungan pemerintah dan devisa negara. Di negara yang sedang berkembang usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari dalam negeri masih rendah sehingga dana untuk investasi menjadi tidak mencukupi. Pergerakan dana investasi pada sektor-sektor produktif bisa mengatasi kelangkaan dana. Lembaga keuangan perbankan maupun lembaga lainnya perlu bekerja keras dalam penarikan dana dari masyarakat. Pasar modal di pandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengarahan dana jangka panjang dan menengah dari masyarakat untuk di salurkan ke sektorsektor produktif. Tujuan pasar modal di Indonesia adalah disamping untuk megerahkan dana dari masyarakat agar dapat disalurkan di sektor-sektor produktif, juga ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui kepemilikan saham-saham perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai secara bertahap dengan semakin banyaknya jenis dan jumlah surat-surat berharga yang diperjualbelikan sejalan dengan bertambahnya lembaga-lembaga yang mendukung terselenggaranya pasar modal tersebut. Dana yang di peroleh dari pasar modal dapat di gunakan untuk pengembangan usaha (ekspansi), penambahan modal kerja dan lain-lain. Bagi investor, pasar modal pun menjadi salah satu sarana dalam melakukan kegiatan investasi guna memperoleh keuntungan. Menurut Eduardus (2010:30), salah satu sekuritas jangka panjang yang saat ini di perdagangkan di pasar modal Indonesia adalah saham.

Para investor harus lebih peka dalam menganalisis pergerakan harga saham, sehingga keuntungan yang diperoleh akan maksimal, karena tujuan utama seorang investor dalam melakukan investasi yaitu untuk mendapatkan keuntungan (return) dari penyerahan dana yang ditanamkan dalam kegiatan investasi tersebut. Para investor perlu memiliki sejumlah informasi yang relevan berkaitan dengan dinamika harga saham dalam mendukung pengambilan keputusan dan menilai perusahaan yang layak. Penilaian harga saham tersebut berfungsi untuk meminimalkan resiko yang kemungkinan terjadi. Pada sisi lain saham merupakan instrument investasi yang cukup baik yang dipilih para investor karena saham mampu memberikan keuntungan yang cukup tinggi dibandingkan dengan instrument investasi lainnya seperti deposito, obligasi dll. Minat investor terhadap saham perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka kemungkinan keuntungan yang dapat diberikan kepada pemegang saham pun akan tinggi. Harga saham tidak dapat diprediksi secara pasti, harga saham yang diperdagangkan terus mengalami perubahan. Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham (1993:26-27) adalah proyeksi laba per lembar saham, saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian dividen. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Investor harus benar-benar menyadari bahwa disamping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham, merupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya kondisi (performance) dari perusahaan, kendala-kendala

eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor dalm menganalisis investasi saham. Motivasi perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI antara lain untuk mendapatkan tambahan modal kerja, memperbaiki posisi keuangaan dan meningkatkan kredibilitas. Sedangkan investor yang membeli saham memiliki motivasi untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih harga saham pada saat menjual dan membeli saham dan juga untuk mendapatkan dividen yaitu laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Penurunan pembayaran dividen kepada pemilik saham dapat mempengaruhi minat pemodal atau calon pemodal dalam membeli saham di bursa efek. Sedangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan harta yang disebut dengan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan total sumber dananya juga akan mempengaruhi harga saham. Pemahaman akan harga saham dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya sangat penting karena dapat memberikan informasi bagi pemodal atau investor dalam melakukan investasi berupa saham. Tujuan normatif yang ingin dicapai perusahaan adalah berusaha memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Kepemilikan perusahaan yang ditunjuk dari saham yang dimiliki pemodal atau investor dilakukan dengan cara peningkatan kemakmuran pemegang saham melalui perubahan harga saham yang tinggi yang akan meningkatkan nilai kekayaan pemegang saham. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya. Menurut Eduardus (2010:374) Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antar laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah saham yang beredar. Semakin tinggi EPS akan semakin besar pula laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham juga cenderung naik. Dividen Per Share merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan jumlah saham yang beredar

(Weston dan Copeland, 2001: 325). Perusahaan yang DPS-nya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis akan lebih diminati investor, karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkan, yaitu hasil yang berupa dividen. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan fundamental untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap harga saham. Dengan menganalisis laporan keuangan, para investor dapat melihat hubungan antara risiko dan return yang diharapkan dari modal yang ditanamkan. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang selalu mengalami perubahan harga. Dengan meningkatnya Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) diharapkan akan meningkatkan minat para investor, sehingga permintaan terhadap saham meningkat. Naiknya permintaan akan saham menjadikan harga saham meningkat. Tinjauan Pustaka Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa, para calon pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share (EPS) yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan (Lukman,2007:66). Menurut Zaki (2000:448) yang dimaksud dengan Earning Per Share (EPS) adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap saham yang beredar. Sedangkan menurut Darmaji (2001:139) Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa EPS (Earning Per Share) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari setiap lembar saham yang beredar dengan cara membandingkan laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah saham yang beredar. Earning Per Share (EPS) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Menurut Weston dan Copeland (2001 : 325) Eduardus (2010:374) Dividen Per Share (DPS) merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Menurut Warren (1999 : 122), Dividen Per Share (DPS) merupakan ukuran menjukan sejauh mana laba dibagikan kepada pemegang saham. Menurut Sawidji (1996), Dividen Per Share (DPS) merupakan dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham secara tunai setiap lembarnya. Menurut Bambang (1995:269): Dividen Per Share (DPS) digunakan untuk mengukur berapa jumlah rupiah yang akan diberikan kepada pemilik saham dari keuntungan tiap lembar saham. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa DPS merupakan rasio yang mengukur seberapa besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham untuk tiap lembar saham. Dividen Per Share (DPS) menggambarkan besarnya jumlah pendapatan perlembar saham yang akan distribusikan kepada pemegang saham. Semakin tinggi menunjukan semakin tinggi jumlah rupiah perlembar saham yang diterima oleh para pemegang sasham biasa, sehingga hal ini menggambarkan suatu kondisi operasi yang baik dari perusahaan. Apabila Dividen Per Share (DPS) yang diterima mengalami kenaikan maka tentu saja hal ini akan mempengaruhi harga saham dari pasr modal, karena dengan naiknya Dividen Per Share (DPS) kemungkinan besar investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.

Dividen Per Share (DPS) dapat dihitung dengan rumus: (Weston dan Copeland, 2001:326) Perusahaan yang DPS-nya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis akan lebih diminati oleh investor, karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkan, yaitu hasil yang berupa dividen. Dalam melakukan investasi pada pasar modal, khususnya saham, perubahan harga pasar menjadi perhatian penting bagi para investor, selain kondisi emiten dan keadaan perekonomiannya. Harga saham yang digunakan dalam melakukan transaksi di pasar modal merupakan harga yang terbentuk dari mekanisme pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Menurut Eduardus (2001: 183), yang dimaksud dengan harga saham yaitu nilai saham di pasar adalah yang ditunjukan oleh harga saham tersebut di pasar. Metode Penelitian Variabel-variabel yang digunakan penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS), Harga saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2012. Data yang dianalisis diperoleh dari pojok bursa efek fakultas ekonomi universitas siliwangi. Teknik Analisis Data Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0 for windows. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisa jalur ini adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) dan pengaruh antara variabel X. Dalam analisa

jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Pengujian hipotesis a. Pengujian secara simultan Ho : = < 0 Ha : = 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika > Uji signifikasi menggunakan rumus sebagai berikut: F...(Sitepu, 1994: 25) Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-l b. Pengujian secara parsial Hipotesis operaasional: Ho : < 0 Ha : 0 Uji signifikasi menggunakan satu arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut: Terima Ho jika t t α Tolak Ho jika t Uji statistik menggunakan rumus: ; i = 1,2,...,k...(Sitepu, 1994: 28) Statistik uji diatas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-l

1. Untuk mengetahui variabel lain atau faktor residu dapat ditentukan melalui : =......(Sitepu, 1994: 23) 2. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel dan terhadap Y Tabel 3.3 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian Pengaruh X 1 terhadap Y Pengaruh Langsung X 1 (pyx 1 )(pyx 1 ) A Melalui X 2 (pyx 1 )(rx 1 x 2 )(pyx 2 ) B (C) Pengaruh X 2 terhadap Y Pengaruh Langsung X 2 (pyx 2 )(pyx 2 ) D Melalui X 1 (pyx 2 )(rx 1 x 2 )(pyx 1 ) E (F) Total pengaruh (C+F) = G Epsilon (1-G) Data yang diperoleh penulis akan dihitung dan dianalisis menggunakan program software SPSS Versi 16.0 for windows. 3. Penetapan tingkat signifikasi Tingkat signifikan yang digunakan adalah 95% (α = 0.05) yang merupakan tingkat signifikasi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata. Dimana metode pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah. 4. Uji signifikansi a. Secara simultan menggunakan uji F. b. Secara parsial menggunakan uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.4 Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS) dan Harga Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 Tahun Earning Per Share (Rp) Dividen Per Share (Rp) Harga Saham (Rp) 2002 4.037 3.097 32.000 2003 4.282 3.342 42.500 2004 4.096 3.000 50.000 2005 4,130 3.165 55.000 2006 3.492 2.640 55.000 2007 4.005 3.600 67.000 2008 10.550 15.000 177.000 2009 16.158 16.150 274.000 2010 21.021 21.28 359.000 2011 24.080 24.07 740.000 2012 21.518 6.950 900.000 Sumber : Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien beta variabel X 1 dan X 2, maka hasilnya dapat diterjemahkan dalam sebuah diagram jalur seperti terlihat pada gambar berikut : (hasil pengolahan data lihat Lampiran 2) rx 1 x 2 = 0,843 X 1 ρyx 1= 1,457 Y X 2 ρyx 2 = -0,660 ρyε = 0,064 ε Gambar 4.1 Hubungan Struktural antara Variabel X 1 dan X 2 terhadap Y

Dari nilai koefisien jalur diatas, kemudian dicari pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen, yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel Pengaruh X 1 terhadap Y Pengaruh Langsung X 1 (pyx 1 )(pyx 1 ) (1,457)(1,457) 2,123 Melalui X 2 (pyx 1 )(rx 1 x 2 )(pyx 2 ) (1,457)(0,843)(-0,660) -0,811 (C) 1,312 Pengaruh X 2 terhadap Y Pengaruh Langsung X 2 (pyx 2 )(pyx 2 ) (-0,660)(-0,660) 0,435 Melalui X 1 (pyx 2 )(rx 1 x 2 )(pyx 1 ) (-0,660)(0,843)(1,457) -0,811 (F) -0,376 Total pengaruh (C+F) = G 0,936 Epsilon (1-G) 0,064 Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa total pengaruh dari setiap variabel Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode tahun 2002-2012 sebesar 0,936 artinya pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham sebesar 93,6%. Hal tersebut menunjukan bahwa Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap Harga Saham. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 6,4%. Besarnya pengaruh langsung Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham sebesar 212,3% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham melalui Dividen Per Share (DPS) sebesar -81,1%. Jadi besarnya pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada PT. Multi Bintang Indonesia yaitu sebesar 131,2%. Dengan demikian semakin tinggi nilai EPS suatu perusahaan maka harga saham perusahaan juga akan meningkat. Oleh karena itu investor yang berorientasi terhadap capital gain akan meminati terhadap nilai Earning Per Share (EPS) yang tinggi karena selain memberikan tingkat keuntungan yang tinggi dari setiap lembar saham yang dimilikinya, investor akan mendapatkan peluang yang lebih besar

untuk mendapatkan capital gain, karena semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS) maka harga saham cenderung naik. Semakin banyak investor yang meminati saham perusahaan maka kemungkinan transaksi jual beli saham akan meningkat sehingga akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang menjadi semakin tinggi. Besarnya pengaruh langsung Dividen Per Share (DPS) terhadap harga saham sebesar 43,5% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung Dividen Per Share (DPS) terhadap harga saham melalui Earning Per Share (EPS) sebesar -81,1%. Jadi besarnya pengaruh total Dividen Per Share (DPS) terhadap harga saham pada PT. Multi Bintang Indonesia yaitu sebesar -37,6%. Dengan demikian apabila nilai Dividen Per Share (DPS) yang diterima rendah maka tentu saja hal ini akan mempengaruhi harga saham karena investor cenderung memilih nilai Dividen Per Share (DPS) yang tinggi karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkan, yaitu hasil berupa dividen. Oleh karena itu perusahaan yang DPS-nya rendah kurang diminati calon investor sehingga tidak ada transaksi jual beli saham pada perusahaan tersebut. Untuk menguji hipotesis pengaruh secara simultan Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham PT.Multi Bintang Indonesia Tbk periode 2002-2012 dilakukan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan dengan meggunakan SPSS Versi 16.0 for windows diperoleh nilai F hitung sebesar 58,907 dengan nilai signifikasi 0,000 (hasil pengolahan data lihat Lampiran 2). Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT.Multi Bintang Indonesia Tbk periode 2002-2012.

Untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode 2002-2012 dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji hipotesis Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode tahun 2002-2012. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai signifikasi 0,000 (hasil pengolahan data lihat lampiran 2). Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode tahun 2002-2012. Karena semakin tinggi nilai EPS suatu perusahaan maka harga saham perusahaan juga akan meningkat. Oleh karena itu investor yang berorientasi terhadap capital gain akan meminati terhadap nilai Earning Per Share (EPS) yang tinggi karena selain memberikan tingkat keuntungan yang tinggi dari setiap lembar saham yang dimilikinya, investor akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan capital gain, karena semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS) maka harga saham cenderung naik. Semakin banyak investor yang meminati saham perusahaan maka kemungkinan transaksi jual beli saham akan meningkat sehingga akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang menjadi semakin tinggi. Uji hipotesis Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode tahun 2002-2012. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai signifikasi 0,004 (hasil pengolahan data lihat Lampiran 2). Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh signifikasi sebesar 0,004 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial Dividen Per Share (DPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk periode tahun 2002-2012. Dividen Per Share (DPS) menggambarkan besarnya jumlah pendapatan perlembar saham yang akan di distribusikan kepada pemegang saham. Semakin tinggi menunjukan semakin tinggi jumlah rupiah perlembar saham yang diterima oleh para pemegang saham, sehingga hal ini menggambarkan suatu kondisi operasi yang baik dari perusahaan. Apabila Dividen Per Share (DPS) yang diterima mengalami kenaikan maka tentu saja hal ini akan mempengaruhi harga saham di pasar modal, karena dengan naiknya Dividen Per Share (DPS) kemungkinan besar investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang Dividen Per Share (DPS) tinggi akan lebih diminati oleh investor, karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkan, yaitu hasil berupa dividen. DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi 4. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Brigham, E.F. 2001. Intermediate Financial Management. New York: The Dryden Press. Darmaji, Tjiptono. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma. 2012. Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010. Jurnal Nominal Vol. 1, No. 1. 2012 Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE. Lukas Atmaja, Setia. 2003. Manajemen Keuangan. Penerbit Andi : Yogyakarta. Lukman Syamsudin. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Nazir. 2011. Metode penelitian. Cetakan ketujuh. Bogor: Ghalia Indonesia Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2, edisi keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Rusdin. 2006. Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta Suad Husnan. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kesembilan, Bandung: CV ALFABETA. Weston dan Copeland. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi 9. Jakarta : Binarupa Aksara. Weston, J. Fred, Copeland, Thomas E. 1995. Manajemen Keuangan, edisi kesembilan, Jilid 1. Jaka Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara. Zaki Baridwan. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. www.idx.com www.multibintang.co.id