BAB I PENDAHULUAN. pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari peran pimpinan dalam mengelola bawahannya. Hasil aktivitas pegawai

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. strategi organisasi yaitu pada saat membuat perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi; yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 448/P/SK/HT/2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemudian Robbins

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN. ditentukan. Pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam sebuah organisasi. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, maka organisasi tersebut harus memiliki pegawai dengan pengetahuan dan keterampilan tinggi dalam mengelola organisasi dengan seoptimal mungkin sehingga kinerja pegawai akan meningkat. Keberhasilan dalam peningkatan kinerja pegawai menuntut organisasi tersebut untuk mengetahui sasaran kinerja. Jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam diri pegawai maka akan membentuk suatu kekuatan diri dan pencapaian kinerja akan menjadi lebih mudah. Menurut Budi Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Manajemen yang baik dalam suatu organisasi sangat tergantung pada kepemimpinan dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan kontrol. Seorang pemimpin yang baik perlu memiliki dan menguasai kemampuan manajerial agar dapat menyelesaikan setiap tugas dengan baik sehingga tercipta kinerja yang baik. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan instansi dalam mencapai tujuannya

(Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Pemimpin harus mampu memadukan kebutuhan dari pegawainya dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhannya, sehingga kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakan pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai. Seorang pemimpin wajib memberikan sejumlah perhatian kepada pegawainya yang bertujuan untuk membina, menggerakkan dan mengarahkan potensi-potensi yang dimiliki oleh pegawai tersebut, maka dengan demikian akan tercipta volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan. Dengan adanya pembinaan yang dilakukan oleh pemimpin maka akan tercipta motivasi kerja yang tinggi, begitu pula komitmen terhadap organisasi serta kinerja pegawai menjadi meningkat. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing gaya tersebut memiliki keunggulan serta kelemahan. Seorang pemimpin secara umum akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai dengan kemampuan dan kepribadiannya (Sukarno Marzuki, 2002). Setiap pemimpin memiliki pola kepemimpinan yang berbeda-beda dalam menggerakkan dan mengarahkan setiap pegawainya. Kesesuaian antara gaya kepemimpinan, normanorma, dan kultur organisasi dipandang sebagai suatu prasyarat dari kunci sebuah kesuksesan serta pencapaian prestasi tujuan organisasi (Yukl, 1989). Pemimpin yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yang dipimpinnya, mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya, serta mengerti bagaimana cara memanfaatkan

kekuatan bawahan untuk mengimbangi kelemahan yang mereka miliki. Dibutuhkan kepemimpinan yang dapat mengubah cara pandang bawahan terhadap pentingnya suatu tugas/pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.dengan gaya tersebut maka pegawai akan termotivasi dalam bekerja, sehingga kinerja pegawai secara otomatis akan meningkat. Motivasi kerja pegawai sangat tergantung kepada motivasi dan perilaku kerja pimpinan (Risambessy dan Swasto, 2012). Jika pimpinan mereka bersungguh-sungguh dengan penuh komitmen melakukan pekerjaan, maka pegawai secara otomatis akan termotivasi dan merasa malu jika tidak mampu membantu kesungguhan pimpinan mereka dalam meraih prestasi dan kinerja. Bila pimpinan selalu bersikap tegas dan jelas bersama komitmen serta motivasi yang terus bergairah untuk meraih sukses, maka pegawai akan semakin mempersiapkan diri dengan disiplin dan integritas diri yang tinggi, untuk meningkatkan kualitas dari pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada mereka. Semakin bersemangat pimpinan memotivasi pegawai dari hati yang paling tulus dan paling jujur, maka akan semakin bekerja keras para pegawai untuk keberhasilan pimpinan dan organisasi. Sikap positif dan keteladanan pimpinan tidak hanya akan membangkitkan semangat loyalitas pegawai kepada pimpinan tetapi juga berdampak kepada komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan usaha untuk mengidentifikasikan diri dan melibatkan diri dalam organisasi dan berharap tetap menjadi anggota organisasi (Robbins, 2000). Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah satu hal yang mempengaruhi kinerja pegawai. Komitmen organisasi pada pegawai yang tinggi biasanya akan meningkatkan kinerja yang

tinggi dan sekaligus dapat menurunkan tingkat absensi dan sebaliknya jika seorang pegawai memiliki tingkat komitmen rendah maka kinerjanya juga rendah (Nyhan,1999). Menurut Peter dan John: 2004, gaya pemimpin sangat berpengaruh kepada kesuksesan dan kegagalan sebuah organisasi. Peran seorang pemimpin diperlukan dalam mengarahkan bawahan mencapai kesuksesan sesuai tujuan organisasi. Pemimpin berkemampuan untuk bisa mempengaruhi pengikutnya agar bertindak sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut Nurjanah dalam Dika, Harsuko, dan Nuddin (2013), gaya kepemimpinan secara langsung mempengaruhi kinerja pegawai. Salah satu faktor untuk mempengaruhi pegawai adalah motivasi kerja. Menurut Agusthina, Bambang, Armanu, Dan Endang (2012), pemberian motivasi kerja dapat berupa semangat dari kenaikan gaji atau motivasi dari individu sendiri yang dipengaruhi dari sistem kebutuhan. Harapan-harapan tersebut akan menimbulkan rasa perhatian yang lebih kepada organisasi. Pegawai akan merasa kekuatan identitas dan keterlibatannya dalam organisasi sangat dibutuhkan, dengan demikian timbul komitmen yang besar terhadap organisasi dan terjadi peningkatan kinerja oleh pegawai. Pemimpin yang baik akan melihat dan mendengar setiap kondisi pegawai atau bawahannya. Pemimpin harus bisa menggugah respek dan simpati pegawainya. Apabila persepsi terhadap pemimpin tersebut menunjukkan sebagai pemimpin yang layak di percaya, di cintai, dan sanggub membimbing dengan baik, maka secara otomatis pegawai akan menghormati pemimpin dan melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab. Persepsi

bawahan merupakan alat ukur untuk mengevaluasi kemampuan dari seorang pemimpin, serta untuk mengetahui kelemahan yang dimiliki pemimpin tersebut. Pemimpin yang gagal adalah mereka yang tidak dapat memotivasi, menggerakkan, dan memuaskan pegawainya. Ketika gaya kepemimpinan dibangun dan diperkuat oleh motivasi yang diberikan, maka komitmen pegawai terhadap organisasi otomatis akan terbentuk dengan sendirinya dan kinerja di yakini dapat dengan mudah di wujudkan. Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang merupakan salah satu dinas yang membantu keberlangsungan dalam kesuksesan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah Kabupaten Jombang dalam bidang pendidikan. Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang memberikan pelayanan secara internal di wilayah Kabupaten Jombang dalam hal pendidikan, yang dibantu oleh UPTD serta satuan pendidik sekolah. Dalam mensukseskan tugas dan fungsi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, para pegawai diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan kelancaran memfasilitasi pendidikan dan pengajaran yang tersebar pada satuan pendidikan baik sekolah dasar, sekolah menegah pertama, sekolah menengah atas, serta kejuruan maupun pada sekolah pendidikan luar sekolah serta Sanggar Kegiatan Belajar yang tersebar di Kabupaten Jombang. Sesuai dengan pasal 3 Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 (website pemerintah kabupaten Jombang, 2012), bahwa kedudukan pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang penuh ketaatan dan kesetiaan pada Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah menyelenggarakan perintah dan pembangunan. Pegawai yang berkualitas menciptakan produktivitas kerja yang

tinggi, sehingga menghasilkan prestasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang didukung oleh pemimpin akan lebih memberikan dorongan kepada pegawai untuk lebih disiplin dalam bekerja dan mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan kerja. Dalam melaksanakan tugas sebagai aparatur negara, seharusnya bahwa para pegawai memiliki etos kerja yang tidak mengarah kepada kepentingan pribadi. Sehingga fungsi pengawasan oleh pemimpin sangatlah penting. Sebagai salah satu dinas yang membantu keberlangsungan visi dan misi dari Kabupaten Jombang, tingkat absensi pegawai sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan. Akibat dari tingkat absensi yang tinggi menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian tugas, sehingga dapat menghambat penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Tugas seorang pemimpin harus tegas dan cakap kepada pegawai, karena sangat menentukan kualitas kinerja para pegawai dan memicu adanya peningkatan komitmen kerja pegawai. Motivasi juga sangat dibutuhkan karena dapat meningkatkan produktivas pegawai dalam kemampuannya menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Kemampuan kerja yang baik jelas akan meningkatkan produktivitas pegawai, motivasi bekerja mendorong peningkatan produktivitas kerja. Secara kuantitatif, indikasi adanya penurunan kinerja pegawai ditunjukkan oleh tingginya tingkat absensi pegawai. Berikut merupakan tabel tingkat absensi pada pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang pada tahun 2010-2013 dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember:

Tabel 1.1 Tingkat Absensi Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Tahun 2010-2013 Jumlah Absensi No Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun 2010 2011 2012 2013 1. Januari 0 0 0 0 2. Februari 2,9 2,3 0,5 1,7 3. Maret 4,7 0,5 4,7 1,1 4. April 5,3 2,9 6,5 4,7 5. Mei 3,5 4,7 4,7 5,9 6. Juni 5,9 5,9 5,3 7,1 7. Juli 9,5 4,1 4,7 5,3 8. Agustus 7,7 5,3 7,1 7,7 9. September 5,3 7,7 2,9 5,3 10. Oktober 2,3 3,5 1,1 4,1 11. November 0,5 4,7 2,3 1,1 12. Desember 3,5 5,9 4,7 2,3 Rata-Rata/Bulan (%) 4,3 4,0 3,7 3,9 Sumber : Sub bagian umum Dinas Pendidikan Kab. Jombang Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai yang mangkir di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang cukup tinggi, yaitu 3 4% per bulan. Berdasarkan peraturan yang mengatur hak cuti pegawai yang terdiri dari cuti

tahunan, cuti besar, cuti alasan penting, cuti di luar tanggungan negara, cuti hamil dan bersalin bagi pegawai wanita, maka bagi pegawai yang meninggalkan tugas tanpa keterangan atau bukan dari hak cuti dianggap mangkir/absen. Absensi/kemangkiran merupakan masalah karena menunjukkan menurunnya kinerja yang mengakibatkan kurang optimalnya penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang seharusnya pegawai selesaikan. Berdasarkan uraian tersebut, maka akan timbul pertanyaan apakah dengan angka absensi yang cukup tinggi tersebut merupakan salah satu indikator rendahnya motivasi dan komitmen pegawai yang berakibat pula rendahnya kinerja pegawai. Sebagai salah satu dinas yang membantu keberlangsungan visi dan misi dari Kabupaten Jombang, tingginya kinerja pegawai yang berdampak pada peningkatan kinerja organisasi sangatlah mempengaruhi keberlangsungan perkembangan dan kemajuan khususnya dalam hal pendidikan dari Kabupaten Jombang. Jika tingkat absensi pegawai tinggi, maka secara langsung mempengaruhi perkembangan dan kemajuan bagi Kabupaten Jombang. Sehingga fungsi pengawasan oleh pemimpin tersebut sangat diperlukan. Pimpinan organisasi perlu mengetahui bagaimana sikap dan perilaku pegawainya, agar pegawai tidak berpikir akan kepentingan sepihak dan lebih merasa bertanggung jawab. Karena sikap akan mencerminkan perilaku seseorang. Pemimpin juga harus mempunyai kemampuan yang baik dalam memimpin, misalnya lebih proaktif dalam pemikiran, lebih memotivasi, dan inovatif. Dengan demikian, pegawai akan patuh, respek, dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas yang diberikan.

Penilaian kinerja terhadap pegawai juga penting dilakukan untuk bisa mengukur tinggi rendahnya tingkat kinerja pegawai dan organisasi. Dengan penilaian kinerja pemimpin mengetahui dan dapat dengan mudah segera mengatasi jika terjadi permasalahan. Pegawai yang sedang dalam masalah akan segera di ketahui pemimpin dan di selesaikan permasalahannya oleh pemimpin dengan mendengarkan dan membicarakan permasalahan yang terjadi. Selain itu keadaan lingkungan organisasi yang dihadapkan pada rekan kerja yang sama dalam kurun waktu yang cukup lama dapat memicu adanya kebosanan yang menyebabkan menurunnya kinerja seorang, dengan demikian rotasi kerja sangat dibutuhkan. Seperti yang telah mampu digambarkan tampak jelas bahwa adanya keterkaitan yang sangat kuat antara faktor dan gaya kepemimpinan, motivasi kerja, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai, karena faktor dan gaya kepemimpinan dalam hal ini dapat menciptakan atau merubah motivasi kerja, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai yang berkembang di dalamnya. Penelitian ini juga diharapkan akan dapat menjelaskan aspek-aspek yang mendukung dan sekaligus menghambat kinerja khususnya Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Dari apa yang telah dikemukaan di atas, penulis melakukan penelitian bagaimana faktor gaya kepemimpinan yang di mediasi oleh motivasi kerja dan komitmen organisasi dapat memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap kinerja pegawai yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi adalah dengan judul: Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Motivasi & Komitmen Organisasi commit to Sebagai user Pemediasi (Studi Pada Dinas

Pendidikan Kab. Jombang). Hal yang tidak boleh dilupakan dalam suatu organisasi adalah proses pengukuran dari kinerja pegawai di organisasi itu sendiri dan variabel-variabel yang berpengaruh seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasi. Hal tersebut dapat dijadikan acuan penentuan kebijakan dalam mengembangkan variabel-variabel tersebut. Di Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, penelitian mengenai gaya kepemimpinan, terhadap kinerja pegawai yang dimediasi motivasi kerja dan komitmen organisasi belum pernah dilakukan padahal variabel tersebut sangat penting dilakukan di suatu organisasi, sehingga penelitian ini sangat tepat dilakukan di instansi tersebut. Penelitian ini mengacu kepada hasil penelitian dari Peter dan Jhon (2004), dari penelitian tersebut maka dilakukan pengembangan dengan memasukkan variabel motivasi kerja dan kinerja pegawai dengan berdasarkan penelitian dari Agusthina, Bambang, Armanu, Dan Endang (2012). Dimana menurut Peter dan John: 2004, gaya pemimpin berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Sedangkan menurut Agusthina, Bambang, Armanu, Dan Endang (2012), gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap meningkatnya motivasi serta kinerja pegawai. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja?

2. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi? 3. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai? 4. Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai? 5. Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai? 6. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan motivasi kerja sebagai pemediasi? 7. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai pemediasi? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan motivasi kerja dan komitmen organisasi sebagai pemediasi, selanjutnya secara terperinci bertujuan untuk : 1. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja. 2. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. 3. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. 4. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.

5. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. 6. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan motivasi kerja sebagai pemediasi. 7. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai pemediasi. D. Manfaat Penelitian Mengacu pada tujuan penelitian, maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tertentu dari beberapa pihak, antara lain: 1. Memberikan bukti empiris pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan motivasi kerja dan komitmen organisasi sebagai pemediasi. 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan organisasi terutama yang berkaitan gaya kepemimpinan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai. 3. Menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dalam bidang sumber daya manusia dan perilaku organisasi tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan motivasi kerja dan komitmen organisasi sebagai pemediasi.