PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN THE READING PROCESS DALAM PEMBELAJARAN 1

dokumen-dokumen yang mirip
Dedy Irawan, Dhi Bramasta PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB II KAJIAN TEORI. sikap sejak manusia itu lahir sampai akhir hayat.

SILABUS Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang

Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata (2010:3) menyatakan bahwa

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PELAKSANAAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

MEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT. Syamsul Alam. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan. Kata Kunci: membaca cepat, memahami makna bacaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

1. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengetahuan serta membentuk kepribadian individu. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DITINJAU DARI UNSUR KETERBACAAN

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

tentang Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini, kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA (FISIKA) II

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan di Indonesia salah satunya ditandai dengan

PENGEMBANGAN MODEL BUKU AJAR MEMBACA BERDASARKAN PENDEKATAN PROSES BAGI SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebab penduduk di Indonesia kurang memperhatikan pendidikan adalah

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan

I. PENDAHULUAN. selanjutnya. Penyelenggaraan pendidikan dasar bertujuan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003: 33). Hal ini disesuaikan dengan dunia pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN THE READING PROCESS DALAM PEMBELAJARAN 1 Dhi Bramasta, Dedy Irawan 2 PGSD-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Pengetahuan dan keterampilan penerapan the reading process atau pendekatan proses membaca dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran membaca bagi guru sangat penting dalam takaran pendidikan khususnya pada kurikulm 2013. Mengingat kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar menggunakan pembelajaran tematik-integratif yang tidak lagi menggunakan istilah mata pelajaran namun berubah menjadi tema, subtema dan pembelajaran yang disajikan dalam satu bahan ajar dalam bentuk buku teks yaitu buku guru dan buku siswa untuk masing-masing tema. Sehingga keterampilan membaca mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran, hal ini untuk menunjang siswa agar mudah memahami materi pelajaran. Namun kenyataan kemampuan membaca peserta didik di Indonesia masih kurang, didukung pelajaran membaca di sekolah dasar belum dapat membuat peserta didik untuk gemar membaca. Padahal membaca sangat penting bagi peserta didik, tidak hanya saat sekolah namun saat peserta didik lulus. Sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran kemampuan guru perlu ditingkatkan. Mengingat perkembangan IPTEK yang terjadi begitu cepat. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam penerapan the reading process pada pembelajaran agar guru memahami penerapannya dalam pembelajaran, sehingga pada tahap selanjutnya guru sekolah dasar mampu menerapkan pendekatan tersebut pada pembelajaran membaca dengan langkah yang benar. Proses pembelajaran membaca apabila dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar maka hasilnya akan baik. Kata Kunci : Pengetahuan dan keterampilan, The Reading Process 1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016. 2 Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: dhi_bramasta@yahoo.co.id 265

PENDAHULUAN Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Lampiran Permendikbud No. 67 tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah Dasar). Keberhasilan tujuan Kurikulum 2013 tidak lepas dari kinerja guru sebagai ujung tombak pendidikan, oleh karena itu peran guru sangat strategis dalam upaya pencapaian keberhasilan tujuan kurikulum. Kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar menggunakan pembelajaran tematik-integratif yang tidak lagi menggunakan istilah mata pelajaran namun berubah menjadi tema, subtema dan pembelajaran yang disajikan dalam satu bahan ajar dalam bentuk buku teks yaitu buku guru dan buku siswa untuk masing-masing tema.pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri dari empat aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sudah tidak diajarkan secara terpisah namun terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya sesuai dengan tema dan subtema dalam pembelajaran. Pembelajaran bahasa terutama keterampilan membaca dari dulu hingga sekarang masih dinilai sangat penting untuk jenjang sekolah dasar, mengingat pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan (bacatulis-hitung), pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan untuk jenjang selanjutnya (Rofi uddin & Zuhdi, 2002: 30). Keterampilan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya berperan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik saja, namun juga untuk meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran lainnya. Dapat dikatakan membaca adalah kunci utama peserta didik untuk dapat mempelajari berbagai ilmu pada setiap pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Podhajski et. al (2009: 403), Reading serves as the major conduit for all learning artinya bahwa membaca berperan sebagai saluran utama seluruh pembelajaran. Farr dalam Dalman (2013: 5), juga menegaskan bahwa reading is the heart of education yaitu membaca adalah jantung pendidikan.pendidikan tidak bisa lepas dari kegiatan-kegiatan membaca, karena melalui membaca peserta didik dapat belajar dan menyerap lebih banyak pengetahuan-pengetahuan dari sumber bacaan. Pentingnya membaca bagi peserta didik belum sepenuhnya disadari oleh guru maupun insan pendidik sehingga kemampuan membaca peserta didik di Indonesia masih kurang. Pembelajaran membaca di sekolah dasar belum dapat membuat peserta didik untuk gemar membaca. Selama ini guru belum sepenuhnya mengetahui dan memahami pendekatan proses membaca atau the reading process. Aktivitas proses dalam 266

membaca diperlukan agar peserta didik tidak sekedar membaca, namun dapat menumbuhkan kegemaran membaca. Hal ini tentu tidak akan bertolak belakang dengan pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 yaitu pendekatan scientific, bahkan aktivitas proses membaca ini dapat memperkuat pembelajaran, karena hanya digunakan dalam aktivitas membaca saja. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam menerapkan pendekatan proses membaca atau the reading process dalam pembelajaran membaca perlu dikembangkan, sehingga selanjutnya guru mampu menerapkan pendekatan tersebut pada pembelajaran membaca dengan langkah yang benar. Proses pembelajaran membaca apabila dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar maka hasilnya akan baik. Tahapan pembelajaran membaca tersebut juga dapat melatih siswa untuk terbiasa membaca, sehingga diharapkan minat siswa untuk membaca dapat meningkat. Terlebih lagi juga dapat membantu siswa untuk gemar membaca. PEMBAHASAN A. Konsep The Reading Process Pada hakekatnya pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang menekankan kepada keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya itu (Hosnan, 2014: 370). Keterampilan proses bertujuan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik aktif dalam mengembangkan dan mengaplikasikan potensi yang dimiliki. Peserta didik belajar tidak hanya untuk mencapai hasil belajar yang baik, namun juga belajar bagaimana belajar. Proses membaca meskipun tampak sederhana ternyata melalui serangkaian tahapan penting yang harus dilakukan agar menghasilkan proses dan hasil yang tepat serta memahami isi teks. Pembelajaran membaca dengan pendekatan proses atau The Reading Process meliputi langkah-langkah: persiapan untuk membaca, membaca, merespon, mengeksplorasi teks, dan memperluas interpretasi (Tompkins & Hoskisson, 1995: 200-206; Tompkins, 2010: 42-50). a) Tahap Persiapan Membaca Persiapan membaca tidak dapat diartikan hanya dengan membuka sampul buku kemudian langsung membaca. Ada tahapan-tahapan tertentu yang membangun persiapan membaca, antara lain: 1) Memilih teks 2) Menghubungkan teks dengan pengalaman pribadi dan pengalaman membaca sebelumnya. 3) Memprediksi isi teks. 4) Mengadakan tinjauan pendahuluan terhadap teks 267

b) Tahap Membaca Pada tahap ini peserta didik membaca teks secara keseluruhan. Ada lima macam model membaca yang dapat dilakukan. Kelima macam model membaca ini dapat diterapkan sesuai dengan jenis dan tujuan pembelajaran membaca di sekolah. Kelima model membaca tersebut yaitu: 1) Membaca nyaring (readingaloud) 2) Membaca bersama (shared reading) 3) Membaca berpasangan (buddy reading) 4) Membaca terbimbing 5) Membaca bebas (independent reading) c) Tahap Merespon Pada tahap ketiga ini yaitu merespon, peserta didik memberi tanggapan terhadap kegiatan membaca mereka dan terus berusaha memahami isi. Ada dua langkah yang dapat dilakukan peserta didik untuk tahap ini yakni: 1) Memberi tanggapan dalam bentuk tertulis pada format hasil membaca; 2) Berpartisipasi dalam diskusi klasikal. Kedua langkah ini dapat di terapkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan di kelas. Setelah memberi respon, para peserta didik kembali memperhatikan teks untuk menggali isinya lebih dalam lagi. d) Tahap Mengeksplorasi Teks Pada tahap ini peserta didik melakukan langkah-langkah: (1) membaca ulang teks; (2) menemukan gaya bahasa khusus penulis (the author's craft); (3) mempelajari kosakata baru; (4) mengidentifikasi ide bacaan; dan (5) berpartisipasi dalam pengajaran singkat yang dilakukan guru. Kegiatan menggali teks ini lebih dimaksudkan untuk memahami isi bacaan secara lebih mendetail. e) Tahap Memperluas Interpretasi Pada tahap terakhir dalam proses membaca, yakni memperluas interpretasi, dapat dilakukan kegiatan-kegiatan: (a) mereproduksi teks dengan bahasa sendiri; (b) bermain peran sesuai dengan isi teks; (c) mempresentasikan isi teks dengan program Powerpoint. Proses membaca meskipun tampak sederhana ternyata melalui serangkaian tahapan penting yang harus dilakukan agar menghasilkan proses dan hasil yang tepat serta memahami isi teks. Pembelajaran membaca dengan pendekatan proses atau The Reading Process meliputi langkah-langkah: persiapan untuk membaca, membaca, merespon, mengeksplorasi teks, dan memperluas interpretasi (Tompkins & Hoskisson, 1995: 200-206; Tompkins, 2010: 42-50). 268

Proses pembelajaran membaca apabila dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar maka hasilnya akanbaik. Tahapan pembelajaran membaca tersebut juga dapat melatih siswa untuk terbiasa membaca, sehingga diharapkan minat siswa untuk membaca dapat meningkat.terlebih lagi juga dapat membantu siswa untuk gemar membaca. Guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan The Reading Process maka akan mempermudah pembelajaran membaca. Pelatihan The Reading Process perlu untuk dikembangkan, selain meningkatkan kualitas guru juga akan menumbuhkan minat baca pada siswa. Dengan demikian permasalahan atau kendala pada pembelajaran membaca baik bagi guru atau siswa dapat teratasi. B. Mengembangkan Pengetahuan Dan Keterampilan Penerapan The Reading Process Sebagai Sebuah Terobosan Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik harus mampu bertindak secara profesional. Guru profesional adalah guru yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Pengertian terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal, melainkan pula harus menguasai berbagai strategi, teknik, pendekatan dan metode pembelajaran. Di sekolah dasar tidak ada istilah guru bahasa Indonesia SD, namun yang ada adalah guru kelas yang mampu mengajarkan seluruh mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang satu diantaranya adalah bahasa Indonesia SD. Sehingga guru SD yang profesional dalam mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia SD adalah guru yang memenuhi kriteria profesional, memiliki empat kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional), menguasai keilmuan bahasa Indonesia (tata bahasa Indonesia), dapat mengajarkan empat keterampilan berbahasa Indonesia (keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dan mampu mengajarkan sastra anak. Pembelajaran membaca di sekolah dasar belum dapat membuat peserta didik untuk gemar membaca. Padahal membaca sangat penting bagi peserta didik, tidak hanya saat sekolah namun saat peserta didik lulus sekolah. Sudah sepantasnya guru dan insan pendidikan menyadari hal ini dan agar selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran membaca di sekolah. Sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran kemampuan guru masih perlu ditingkatkan. Mengingat perubahan yang terjadi begitu cepat dan pengetahuan terus berkembang begitu pesat. Untuk mengatasi kondisi seperti itu dibutuhkan guru yang pandai menyusun dan memperbaiki proses pembelajarannya, sebagai perwujudan dari kompetensi guru yaitu professional. 269

Berkembang dan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam pembelajaran membaca dengan pendekatan proses atau the reading process agar terbangun pengetahuan dan keterampilan dasar penerapan pendekatan the reading process, sehingga pada tahap selanjutnya guru bisa dan mampu menerapkan pendekatan proses membaca pada pembelajaran membaca sesuai dengan langkah-langkah yang benar. Tahapan pembelajaran membaca tersebut juga dapat melatih siswa untuk terbiasa membaca, dan diharapkan minat siswa baca peserta didik dapat meningkat serta membantu peserta didik untuk gemar membaca. PENUTUP Dalam model pembelajaran outbond based education memberikan proses belajar sederhana dimana pengajaran atau pelatihan yang diberikan didesain untuk memberikan semangat, dorongan dan kemampuan yang didasarkan pada sebuah cara pendekatan pemecahan masalah. Ini akan memotivasi anak dalam mengaktualisasikan dirinya sebagai perwujudan konsep diri positif. Model Outbond based education ini juga mempunyai kelebihan dalam pelaksanaannya dalam proses pembelajaran yaitu dapat memupuk rasa tanggung jawab dari siswa karena model ini berlandasakan konsep experebtial learning. DAFTAR PUSTAKA Dalman.(2013). Keterampilan membaca. Jakarta: Rajawali Pers. Permendikbud Nomor 67 (2013). Tentang Kurikulum Sekolah Dasar Podhajski, B., et. Al, (2009). Professional development in scientifically based reading instruction teacher knowledge and reading outcomes. Journal of Learning Disabilities, 42, 403-417. Rofi uddin, A., & Zuhdi, D. (2002).Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi.malang: Universitas Negeri Malang. Salinan Lampiran Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI. Tompkins, G. E. (2010). Literacy for the 21 st century a balanced approach.fifth Edition. Boston: Allyn Bacon., and Hoskisson, K. (1995). Language arts:content and teaching strategies, third edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Merril. 270