SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

INKULTURASI BUDAYA : STUDI TENTANG PENERAPAN POLA HIAS PADA INTERIOR MESJID AZIZI DI TANJUNG PURA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

SINOPSIS SEJARAH KABUPATEN KARIMUN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Nilai-Nilai Budaya Gotong Royong Etnik Betawi Sebagai Sumber Pembelajaran IPS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Kepulauan Riau

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

JENIS-JENIS KALIGRAFI, MOTIF MOTIF ORNMEN, ORNAMEN MELAYU, ORNMEN ARAB, (LAMPIRAN) DENA LOKASI, PETA, GAMBAR MASJID,

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki perjalanan sejarah tersendiri, seperti halnya yang dimiliki bangsa lain

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. yang Multikultural dan Multi Etnik, akan tetapi etnik yang paling dominan di Indonesia adalah

BAB IV KESIMPULAN. Secara astronomi letak Kota Sawahlunto adalah Lintang Selatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

ABSTRAK KAJIAN AKULTURATIF INTERIOR ISTANA MAIMUN DI MEDAN-SUMATERA UTARA (Periode Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

Transkripsi:

SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU Purwo Prihatin Abstrak Tulisan ini untuk mengungkapkan seni ornamen dalam konteks budaya masyarakat Melayu Riau. Berkaitan dengan itu maka pelacakannya dilakukan dengan mengetahui bagaimana fungsi dan makna seni ornamen dengan kontekstual masyarakat Melayu Riau. Bahwa seni ornamen Melayu Riau merupakan suatu hasil budaya yang diwariskan dari tradisi leluhurnya yang telah mengalami proses perjalanan yang panjang sehingga pada akhirnya membentuk identitas budaya. Pengaruh luar serta kedinamikaan yang ada pada masyarakat Melayu Riau telah membawa seni ornamen Melayu Riau sebagai bagian dari historis perilaku yang pernah diwariskan oleh pendahulunya. Kreativitas dalam penciptaan seni ornamen tidak terlepas dari pola perilaku masyarakat Melayu Riau. Sebagai hasil budaya tradisi seni ornamen Melayu Riau menjadi identitas budaya (cultural identity) dari local genius atau kearifan lokal bagi masyarakat penciptanya. Seni ornamen dalam konteks budaya Melayu Riau ternyata memiliki fungsi serta makna bagi masyarakat Melayu Riau. Keanekaragaman bentuk memunculkan motif-motif seperti jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, geometris, nama alam benda maupun gabungan motif. Seni ornamen Melayu Riau yang merupakan pengalaman dan pelajaran yang didapat dari alam dan didukung oleh kreatifitas masyarakat sehingga melahirkan seni ornamen yang mengandung muatan estetis dan etis yang sarat akan nilai-nilai tradisi yang berlaku dalam budaya Melayu Riau. Kata Kunci : seni ornamen, budaya dan Melayu Riau. A. Pendahuluan Seni ornamen Melayu Riau merupakan salah satu hasil dari proses kebudayaan suku etnis yang sampai sekarang masih bertahan dan memiliki hubungan yang kuat dengan tradisi pendukungnya. Seni ornamen bagi masyarakat Melayu Riau tidak hanya bahasa gambar saja melainkan manifestasi jiwa yang terkandung makna dan filosofis hidup yang mendalam yang mengakar pada masyarakat tersebut.

Perlu diketahui bahwa secara kronologis sejarah panjang dan latar budaya yang membentuk masyarakat Melayu bersentuhan dengan pengaruh animisme, India, Cina, Arab, Eropa bahkan Amerika. Akan tetapi kehadiran agama Islam di tengah kehidupan masyarakat Melayu, pada akhirnya merasuk dengan begitu dalam, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga nilai-nilai Islam mereka jadikan landasan ideal kebudayaannya ( Mahdi Bahar, 2004 : 27). Masyarakat Melayu adalah sebuah masyarakat yang kreatif, inovatif, dinamik dan menjadi bagian dari kebudayaan dunia pada umumnya. Maka tak heran apabila kita dapati berbagai pengaruh budaya luar di kawasan ini. Pengaruh tersebut biasanya disesuaikan dengan cita rasa budaya masyarakat dunia Melayu. Diantara pengaruh luar itu yang sering diadopsi oleh masyarakat rumpun Melayu diantaranya budaya Islam, India, Cina dan Barat. Pada saat ini, dalam dunia Melayu yang sangat dominan diadopsi oleh masyarakat Melayu yaitu Islam ( Muhammad Takari, 2006 : 196). Dalam hal ini pengaruh Islam dalam adat-istiadat Melayu sangat menentukan, hal mana jelas terlihat dalam pilar utama adat Melayu adat basandi syarak, syarak bersandi Al-Quranul Qarim. Kenyataan itu membuktikan bahwa adat Melayu adalah budaya yang bernuansa keislaman. Adat-istiadat Melayu terkait erat dengan nilai dan norma ajaran agama Islam (R. Hamzah Yunus, dkk. 1991 : 1).

Bukti adanya pengaruh agama Budha adalah adanya penemuanpenemuan yang diketemukan oleh Holle pada tahun 1873 berupa prasasti Pasir Panjang di Tanjung Balai Karimun dengan aksara dewanegeri yang pendapat Moh. Yamin prasasti yang diketemukan tersebut memperlihatkan sifat Budha Mahayana yang berbunyi Mahayanika Cola Yantrita Sri Gautama Sri Pada yang berarti penganut Mahayana, bola dunia yang berseri-seri, kaki Gautama yang berseriseri. Bahkan agama Budha tidak hanya dianut oleh kalangan istana kerajaan, tetapi juga oleh rakyat di daerah-daerah. Penemuan prasasti ini telah memperkuat keyakinan bahwa agama Budha memegang peranan penting di daerah ini antara abad ke-v Masehi sampai dengannya kedatuan Sriwijaya. Bukti seni rupa adanya pengaruh agama Budha yang masih ada adalah kompleks percandian Muaratakus yang berukuran 74X74 meter. Candi-candi ini adalah bekas kebesaran agama Budha Mahayana. Kompleks ini terletak beberapa kilometer di sebelah selatan dan barat kampung Muaratakus, kecamatan Muaramahat, masuk wilayah Kabupaten Kampar. Tiga buah diantara bangunan yang masih dijumpai sampai kini candi Mahligai, candi Tua dan candi Bungsu. Pada umumnya kompleks percandian ini menunjukan langgam yang ada persamaannya dengan candi-candi Syailendra di Jawa Tengah, kecuali langgam candi Mahligai (Bambang Suwondo, 1977/1978 : 68-73). Bukti-bukti masyarakat Melayu Riau memeluk agama Islam yang menjadi pandangan dalam kehidupan masyarakat adalah banyak berdiri kerajaan-kerajaan Islam di wilayah Riau yang diperintah oleh seorang Sultan. Bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui pulau Sumatra. Pulau Sumatera adalah yang pertama yang didatangi oleh agama Islam. Terutama raja dan orang-orang besar beserta saudagar Melayulah yang terlebih dahulu memeluk agama Islam oleh karena golongan inilah yang banyak bergaul dengan saudagar-saudagar Gujarat dan Parsi yang sambil berdagang juga menjadi mubalig Islam. Kebanyakan saudagarsaudagar ini kawin dengan penduduk asli dan langsung mendirikan perkampungan Islam. Bahwa Islam masuk pertama kali di daerah Riau adalah daerah Kuntu yang sekarang Kampar pada abad XII dan XIII yaitu pada saat memuncaknya kesultanan Mesir (Fatimiyah) dan masa kemunduran kerajaan Sriwijaya dan Aceh berdiri kerajaan Islam Dayah dibawah Sultan Johan Syah, sebagai bawahan kesultanan Fatimiyah. Kerajaan ini mempunyai hubungan dagang yang erat dan dengan disponsori oleh kerajaan Dayah itu berdirilah kerajaan Islam di Kampar ( Tengku M. Lah Husni, 1972 : 43 dan Lihat juga Bambang Suwondo, 1977/1978 : 70).