Pertemuan Ke-5 Penyeleksian Kondisi. Rahmady Liyantanto. liyantanto.wordpress.com. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

dokumen-dokumen yang mirip
Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi

Pertemuan Ke- 6 dan 7 Pengulangan atau Looping. Rahmady Liyantanto. liyantanto.wordpress.com. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Pertemuan Ke-4 Urutan (sequence) Rahmady Liyantanto. liyantanto.wordpress.com. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Pertemuan Ke-3 (Tipe Data dan Nama) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Kontrak Kuliah TKC106 - Algoritma Pemrograman Semester Gasal 2011/2012

Pertemuan 2 Operasi String

Pertemuan 4 Perulangan

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN TEKNIK INFORMATIKA

Pertemuan Ke-1 (Pengantar Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Program yang hanya berisi runtunan instruksi biasanya terdapat pada masalah sederhana Seringkali suatu instruksi hanya bisa dilakukan jika ia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Kontrak Kuliah TKC106 - Algoritma Pemrograman Semester Gasal 2009/2010

Pendahuluan. Kuadran I (X>0, Y>0) Kuadran II (X<0, Y>0) Kuadran IV (X>0, Y<0) Kuadran III (X<0, Y<0)

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Algoritma Pemrograman

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-7 Statement Pengendalian 2

PEMILIHAN. Runtunan. Dian Palupi Rini, M.Kom

Struktur Pemilihan Ema Utami STMIK AMIKOM Yogyakarta

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

Algoritma Pemrograman

Pertemuan 5 PEMILIHAN/PERCABANGAN

Algoritma Pemrograman

{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Algoritma Pemrograman

Universitas Komputer Indonesia

Lab. Common Computing Universitas Trunojoyo Madura Praktikum Pengantar Algoritma [MODUL]

Teori Algoritma. Jenis seleksi

Sesi/Perkuliahan ke: V

PENYELEKSIAN KONDISI dengan IF

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata Inggris - Indonesia Pengantar ke Algoritma... 1

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-3 - Hal 1

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-2 Dasar-dasar Algoritma

Pertemuan ke 3 Percabangan. Pemrograman 2 Dosen : Eko Budi Setiawan, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia

Definisi Percabangan

TABEL KEBENARAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. P a g e 8

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Algoritma dan Pemrograman

MATERI 4 PENYELEKSIAN KONDISI

Dibawah ini contoh flowchart, algoritma dan program Pemilihan/Selection, apabila bilangan N habis dibagi P maka berkomentar Benar

Algoritma Pemrograman

Algoritma & Pemrograman

PERTEMUAN 4 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PEMILIHAN

ALGORITMA RINTA KRIDALUKMANA SISKOM UNDIP

Pertemuan 3 Prosedur dan Fungsi

PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi. Tim Pengajar KU1071 Sem

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

Analisa Kasus Part 2. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

STRUKTUR DASAR ALGORITMA. Rio Widyatmoko,

STRUKTUR PROGRAM. Struktur Berurutan

STRUKTUR DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Proses, Instruksi, dan Aksi

Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.

ALGORITMA & FLOWCHART

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-4 - Hal 1

Konstruksi Dasar Algoritma

Algoritma Pemrograman I

[Type the company name] [Type the document title] [Type the document subtitle] Gilang Abdul Aziz [Pick the date]

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi-2. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

MODUL II. OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Algoritma dan Struktur Data I

OPERASI SELEKSI PEMROGRAMAN C++

Nama Mata Kuliah. Program Komputer & Pengantar Tek. Informasi & Komunikasi

Teknik Percabangan. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

STRUKTUR KONTROL. IF kondisi THEN [blok] Statement ELSE [blok] Statement. IF kondisi THEN BEGIN END; IF kondisi THEN BEGIN IF kondisi THEN BEGIN

PRAKTIKUM 4 STATEMENT KENDALI

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN

VISUAL BASIC 6.0 SETYO BUDI, M.KOM.

Transkripsi:

Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-5 Penyeleksian Kondisi Rahmady Liyantanto liyantanto88@yahoo.com liyantanto.wordpress.com

Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Penyeleksian Satu Kasus Penyeleksian Dua Kasus PenyeleksianTiga Kasus atau lebih (tersarang) Struktur CASE

Pendahuluan Pada umumnya, suatu permasalahan yang kompleks mengandung suatu penyeleksian kondisi atau dikatakan permasalahan tersebut memiliki beberapa alternatif pelaksanaan aksi Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan, tergantung pada hasil kondisi yang diseleksi tersebut. Jadi suatu aksi hanya dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu dipenuhi

Penyeleksian Satu Kasus Notasi algoritmik untuk analisis penyeleksian satu kasus adalah dengan menggunakan struktur IF-THEN: Kondisi akan diseleksi oleh statemen if q Bila kondisi bernilai benar (true): aksi sesudah kata then (dapat berupa satu atau lebih aksi) akan diproses q Bila kondisi bernilai salah (false): tidak ada aksi apapun yang akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian awal dan bagian akhir struktur IF- THEN.

Contoh Penyeleksian Kondisi Satu Kasus [1] Contoh: Algoritma menentukan apakah sebuahbilangan bulat merupakan bilangan genap.

Contoh Penyeleksian Kondisi Satu Kasus [2]

Penyeleksian Dua Kasus Notasi algoritmik untuk analisis penyeleksian dua kasus adalah dengan menggunakan struktur IF- THEN-ELSE: Dalam struktur IF-THEN-ELSE: q q q aksi1 akan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar (true) jika kondisi bernilai salah (false) maka aksi2 yang akan dilaksanakan Statemen else menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi.

Contoh Penyeleksian Kondisi Dua Kasus [1] Contoh: Algoritma menentukan bilangan maksimum (terbesar) dari dua buah bilangan bulat.

Contoh Penyeleksian Kondisi Dua Kasus [2]

Penyeleksian Tiga Kasus/Lebih (Tersarang) Notasi algoritmik untuk analisis penyeleksian tiga kasus atau lebih (tersarang) menggunakan struktur IF-THEN-ELSE, sebagaimana halnya pada masalah dengan dua kasus Tiga kasus:

Penyeleksian (contd) Empat kasus:

Penyeleksian (contd) Contoh: Algoritma menentukan indeks nilai ujian mahasiswa:

Struktur CASE Struktur CASE dapat digunakan untuk menganalisis penyeleksian dua kasus atau lebih dan bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF-THEN-ELSE yang memiliki bentuk bertingkat-tingkat Kondisi1, kondisi2,...kondisin dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi yang benar: q q q Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-k dilaksanakan, selanjutnya keluar dari struktur CASE Aksi yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu, karena itu ia berupa runtunan Jika tidak ada satupun kondisi yang benar, maka aksi sesudah otherwise (optional) dikerjakan.

Ekivalensi CASE dengan IF-THEN-ELSEELSE Struktur CASE menggantikan analisis kasus yang ekivalen dengan struktur IF- THEN-ELSE berikut ini:

Contoh CASE Contoh: Algoritma menentukan nama bulan berdasarkan pada nomor bulannya.

Keberadaan CASE Tidak semua bahasa pemrograman menyediakan struktur CASE (misalnya Bahasa Fortran). Bahasa Pascal dan C menyediakan struktur ini. Jika bahasa pemrograman tidak menyediakan struktur CASE, maka struktur CASE dapat diganti dengan struktur IF-THEN-ELSE yang ekivalen

Kesimpulan Suatu permasalahan dapat dianalisa berdasarkan jumlah kasus yang dimilikinya, sehingga nantinya dapat ditentukan aksi apa yang akan dilakukan bila suatu kasus dimasuki Struktur penyeleksian adalah berupa struktur IF-THEN (atau IF-THEN-ELSE) dan struktur CASE

Daftar Pustaka Jogiyanto HM [1989]. Turbo Pascal, Yogyakarta: Andi Offset. Noor Ifada [2005]. Diktat Matakuliah Algoritma Pemrograman (Hibah Kompetisi A1), Bangkalan: Jurusan Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo. Rinaldi Munir [2003]. Algoritma dan Pemrograman dengan Pascal dan C edisi Kedua, Bandung: Informatika.